You are on page 1of 4

BAB 3 HASIL PENGUKURAN

Background Noise Level (dalam dB) Titik Ukur A (9 cm) B (144 cm) C (288 cm) 250 Hz 46 44,5 41,8 500 Hz 38,9 35,6 34.4 1000 Hz 35,4 26,3 26 2000 Hz 30,3 21,6 23,2

Rata-rata BNL

44,1

36,3

29,2

25,03

Pencatatan Hasil Pengukuran (dalam dB) Titik Ukur


1. 2. 3. 4. 5. 6.

Jarak MicSpeaker 9 18 36 72 144


288

250 Hz 99,3 91,1 83,3 78,7 78,1


79,2

500 Hz 102,8 97,7 90,8 87,9 86,8


86,2

1000 Hz 107,7 102,1 98,2 94,6 94,1


94

2000 Hz 104,2 100 95,8 92,2 90,9


90,3

Grafik SPL terhadapFrekuensi


110 107.7 105 102.8 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 250 Hz 500 Hz 1000 Hz 36.3 91.1 90.8 87.9 86.8 86.2 83.3 79.2 78.7 78.1 9 cm 18 cm 36 cm 72 cm 144 cm 288 cm BNL 99.3 97.7 102.1 100 98.2 94.6 94.1 94 95.8 92.2 90.9 90.3 104.2

44.1

29.2 25.03 2000 Hz

Grafik SPL terhadap Jarak titik ukur


110

107.7

105 104.2 102.8 102.1 100 99.3 97.7 98.2 100

95.8 95 94.6 94.1 94 250 Hz 500 Hz 1000 Hz 90.9 90.3 2000 Hz

92.2 91.1 90 87.9 86.8 85 83.3 86.2 90.8

80 78.7 79.2 78.1

75 9 cm 18 cm 36 cm 72 cm 144 cm 288 cm

KESIMPULAN Pengukuran SPL (Sound Pressure Level) pada setiap titik dipengaruhi oleh jarak dan frekuensi yang dihasilkan. Pada praktikum kali ini yang dilakukan dalam Ruang Reverberation, pengukuran diwakili oleh 6 buah titik dengan jarak yang berlipat ganda yaitu 9m, 18m, 36m, 72m, 144m, dan 288m sebagai pembuktian terhadap teori yang ada. Dari hasil pengukuran yang ada, dapat dilihat bahwa SPL tertinggi dihasilkan pada frekuensi 1000 Hz dan pada jarak 9m. Sedangkan SPL terendah dihasilkan pada frekuensi 250 Hz dan pada jarak 144 cm. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin dekat jaraknya dengan sumber bunyi (9meter) semakin tinggi SPL yang dihasilkan sebab titik penerima tersebut menerima gelombang bunyi yang besar. SPL terendah seharusnya dihasilkan oleh jarak terjauh mengingat gelombang bunyi yang diterima menjadi lebih kecil, namun dari hasil pengukuran yang didapat SPL terendah bukan dihasilkan pada jarak terjauh (288m) melainkan pada jarak 144m. Ketidaksahihan pengukuran ini dapat disebabkan karena posisi tubuh kami yang pada saat itu terlalu dekat dengan Sound Level Meternya sebab tubuh manusia juga memantulkan bunyi. Sehingga mungkin pada saat pengukuran 250 Hz pada titik 288 meter, tubuh kita yang dekat dengan Sound Level Meter ikut memantulkan bunyi sehingga bunyi yang diterima menjadi lebih kuat, sehingga pada titik 288 meter (250 Hz) pengukuran SPL menjadi lebih naik daripada jarak 144 meter (250 Hz) nya. Kesimpulan lainnya adalah tingkat decibel yang seharusnya setiap jaraknya digandakan dua kali lipat menurun sebesar 6dB, namun dari hasil praktikum ini hasilnya ada yang menurun 6 dB namun ada yang hanya menurun sekitar 0,3 dB meski jaraknya digandakan dua kali lipatnya. Hal ini mungkin disebabkan karena pemantulan terjadi baik dari aluminium sheet ataupun dari jarak tubuh yang terlalu dekat dengan SLM nya (seharusnya 0,5 meter) sehingga bunyi yang ditangkap SPLnya bukan bunyi asli melainkan campuran dari pantulan-pantulan yang terjadi.

You might also like