Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 3
Hadiyanto Tiono
IDENTITAS PASIEN
Nama ( inisial ) : Tn. N
Umur
Tempat & Tgl lahir Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjan Status perkawinan Alamat
2
: 32 Tahun
: Jakarta, 09 Juni 1981 : Laki - Laki : Khatolik : SLTA : Tidak Bekerja : Bercerai : Larangan Indah Jl Kalpataru No.II Ciledung, Tanggerang.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Data diperoleh dari : Autoanamnesis : pada tanggal 02 Maret, 11 Maret 2013 jam 10.00 - 11.00 di ruang detoksifikasi RSKO Cibubur.
KELUHAN UTAMA
Pasien dibawa ke RSKO oleh keluarga pasien karena
pasien sering marah marah dan mengamuk pada
tanggal 28 02 - 2013
bisnis sejak pasien tamat SLTA. dan kini ia tidak lagi bekerja,
saat ini pasien tinggal dengan ibu dan ayah pasien sudah tidak ada sejak tahun 2002. Pada tahun 2009 pasien diantar oleh pihak keluarga kerumah 8 sakit untuk periksa anti-HIV dan hasilnya non-reaktif.
Tahun 2006
Tahun 2008
Februari 2013
Tahun 2006 : Dirawat oleh psikiater kerana melakukan ritual tertentu sambil membakar pakaian dirumahnya. Januari 2013: Dirawat di RS Grogol dengan keluhan ingin membakar rumah orang tua pasien. Februari 2013: Keluarga Os disarankan untuk membawa Os berobat ke RSKO Cibubur dengan keluhan marah-marah, ngamuk dan merasakan diri bukan dirinya tetapi ada identitas lain yang masuk ke dalam dirinya. 14
Putau
IV
1 2x / 2 3 hari
3x/ satu minggu 1x
1995 - 2009
Shabu Ecstacy
Bong Oral
15
Ganja
Smoke
Gangguan psikiatrik
Pada Tahun 2006 pasien mengatakan sering mendengar suara
makhluk kecil.
Pada tahun 2012 pasien mengatakan jika gejalanya makin menjadi
Gangguan psikiatrik
Pada tahun 2013 pasien dibawa ke RS Jiwa Soeharto pada tanggal 13 01 2013 dengan keluhan ingin membakar rumah orang tua pasien. Pada tangal 28 02 2013 sudah dinyatakan sudah bisa rawat jalan oleh pihak RS Jiwa Soeharto, tetapi keluarga pasien merasa bahwa pasien belum sembuh karena masih memiliki gangguan jiwa sehingga membawa pasien ke RSKO Cibubur dengan
dirasuki.
Shabu.
18
Pasien juga menggunakan putau dari tahun 1994 - 2009, saat pasien berumur 15 tahun sampai pasien berumur 29 tahun, pemakaiannya seminggu kira-kira 3 kali pemakaian.
Pasien mengatakan dia telah berhenti pemakaian NAPZA sejak tahun 2009 dan menyangkal sedang pemaikan NAPZA saat dibawa masuk ke RSKO Cibubur.
19
1.
2. 3.
4.
5. 1992 1993 1994 1999 2000 2001 2005 2008 2009 2012 2013
21
Keterangan:
Shabu
Ganja Putau Alkohol Merokok
22
Zat
Cara pakai
Frekuensi
Lama pakai
Putau
IV
1 2x / 2 3 hari
1994 - 2009
Shabu
Bong
1999 2001
Ecstacy
Oral
1x
Ganja
Smoke
2 3 btg/ hari
1994 2009
Alkohol
23
Oral
3 botol/ 2 hari
1993 - 1999
Lanjutan
B) Masa remaja : Pasien termasuk orang yang mudah terpengaruh oleh temantemannya yang mempunyai kebiasaan buruk. C) Masa dewasa : Pasien tergolong orang yang pandai bergaul, suka kumpul sama teman-temannya, dan suka
Lanjutan
SMP : SMP dilalui tepat waktu 3 tahun, mempunyai banyak teman dan tamat. Kelas 1 SMP pasien sudah mulai merokok dan minum minuman beralkohol.
Lanjutan
6. Kehidupan sosial dan perkawinan : Pasien hanya mengatakan mempunyai banyak pacar, namun tidak menceritakan mengenai pacar-pacarnya. Pasien menceritakan mempunyai banyak dari kecil sampai lulus SMA, Os pernah menikah selama 7 tahun dan Sudah cerai, Mempunyai seorang anak perempuan berusia 7 tahun
27
RIWAYAT KELUARGA
Pasien memiliki 4 saudara. Ada 4 orang adik beradik. Os anak ke-4
Meninggal karena GGA. Riwayat DM Type-2 DM type-2
Ny.J, 44 th
Tn.P, 42 th
Tn.T, 44 th
Lanjutan
Pasien sudah tidak melanjutkan ke S1 dengan alasan malas serta
30
STATUS MENTAL
DESKRIPSI UMUM Penampilan : Seorang pria berpenampilan sesuai umur, botak, berkulit kuning langsat. Menggunakan kaos dan celana pendek. Perawatan diri baik terlihat dari kebersihan tubuh dan pakaiannya yang selalu berbeda setiap hari.. Kesadaran Kesadaran Neurologis : compos mentis
31
Lanjutan
Perilaku dan aktivitas psikomotor 1. Sebelum wawancara : Pasien sedang duduk di ruangan bersama dengan teman temannya 2. Selama wawancara : pasien duduk santai, tenang dan kooperatif dalam menjawab pertanyaan
32
Lanjutan
Sikap terhadap pemeriksa :
Skala diferensiasi
Keserasian Pengendalian impuls Ekspresi Dramatisasi Empati
34
: Menyempit
: Serasi : Cukup : Tumpul : Tidak ada : Dapat dirabarasakan
GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi Ilusi Deperesonalisasi Derealisasi : Ada berupa halusinasi auditorik, visual, : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada
35
Pengetahuan umum
Kecerdasan
Konsentrasi
36
: Cukup
Lanjutan
Orientasi : Waktu : Baik (pasien dapat menyebutkan waktu wawancara yaitu jam 10.00 pagi) Tempat : Baik (pasien tahu sekarang sedang berada di ruang
PROSES PIKIR
Arus pikir : Produktifitas : Baik, suara jelas dan lantang, inkoherensi (-), flight of ideas (-). Kontinuitas : Baik, menjawab sesuai pertanyaan. Hendaya bahasa : Tidak ada
38
Lanjutan
Isi pikir : Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada Waham :Menyakini harus melakukan ritual pembakaran.
Obsesi
Fobia Gagasan rujukan
: Tidak ada
: Tidak ada : Tidak ada.
Gagasan pengaruh
: Tidak ada
39
PENGENDALIAN IMPULS
Baik (Selama wawancara emosi stabil, tidak terganggu dengna keadaan sekitar, Pasien menjawab pertanyaan dengan sikap yang baik, tidak impulsif dan tidak melenceng dari pertanyaan) DAYA NILAI Daya nilai sosial : Baik (pasien mengatakan tidak wajar apabila seorang anak memukul ibunya) Uji daya nilai : Baik Daya nilai reabilitas : Terganggu, terdapat halusinasi auditorik, visual, dan taktil.
40
Lanjutan
TILIKAN Derajat 2, dia merasa bingung jika pasien sakit atau tidak, karena pasien merasa jika makhluk tersebut benar ada, disamping itu dia juga takut jika dirinya sakit gangguan jiwa dan ingin sembuh. I. RELIABILITAS
41
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah : Baik : Compos mentis : 120/80 mmHg
Nadi
Pernafasan Suhu
: 72 x/menit
: 24 x/menit : 370C murmur dan gallop
42
Lanjutan
Sistem respirasi : ronkhi -/-, bising usus normal, hepar tidak teraba. Extremitas Refleks fisiologis Refleks Patologis : Tonus otot baik, akral hangat : Tidak dilakukan. : Tidak dilakukan. Sistem gastrointestinal : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa,
STATUS NEUROLOGIK
Konsul neurologi
43
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(dilakukan tanggal 28 Februari 2013, jam 1830) Hematologi: Hb Eritrosit : 16mg/dL : 5,95 juta /mm3
Leukosit
LED
: 14.100/mm3
: 15 mm/jam
B/E/B/S/L/M : 0/2/2/80/11/5
Trombosit
Ht
44
Lanjutan
SGOT SGPT Canabis : 20 u/L : 35 u/L : Negatif
Amphetamin
Opiat
: Negatif
: Negatif
Lanjutan
Penglihatan dan suara-suara yang Pasien dengar muncul sejak
Lanjutan
Pasien memiliki riwayat penggunaan shabu dengan cara memakai
48
Lanjutan
Pasien sadar akan perbuatannya menggunakan obat-obatan terlarang adalah salah, dan telah berhenti menggunakan sebarang jenis obat-obat terlarang sejak tahun 2009. Pasien tidak memiliki riwayat trauma kepala dan riwayat gangguan kondisi medis maupun fisik lainnya. Pada pemeriksaan status mental didapatkan skala diferensiasi sempit, ekspresi Tumpul dan gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan visual. Tilikan derajat II (Ambivalensi).
FORMULA DIAGNOSTIK
Aksis I Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus dapat dinyatakan dalam gangguan kejiwaan berupa : 1. Gejala Kejiwaan : Afek yang menumpul, miskin ide, tilikan yang buruk, adanya waham disertai halusinasi auditorik dan audiovisual yang menonjol. 2. Distres/ keluhan/ penderitaan : perilaku sering marah marah. 3. Tidak ditemukan dalam gangguan penggunaan zat dan penyakit akibat organik Gangguan jiwa ini dimasukkan dalam F.20.0 ( skizofrenia paranoid)
50
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Aksis II Aksis III : Gangguan skizofrenia paranoid (F20.0) : Tidakditemukan gangguan keperibadian dan retardasi mental : Pasien mengidap hepatitis C
Aksis IV
Aksis V
51
PROGNOSIS
Ad vitam Ad fungsionam Ad sanationam : Bonam : Dubia ad bonam : Dubia
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik Psikologis/Psikiatri Sosial budaya : Hepatitis C : halusinasi auditorik dan halusinasi visual : tidak ada
53
PENATALAKSANAAN
Terapi Farmakologis Risperidone 2mg (2 x 1 tab/ hari) Trihexilphnidil ( 2 x 2 mg/ hari) Psikoterapi
Sosioterapi
54
Terima Kasih
55
56