You are on page 1of 18

Susunan Tugas dan Tanggungjawab dalam Media

Di bawah ini adalah susu tugas dan tanggung jawab (yang berlaku umum) dalam perusahaan media. Kendati pula harus diketahui bahwa pada masing-masing perusahaan media juga meratifikasi beberapa aturan khusus yang berguna sebagai panel kerja khusus.

Reporter
Jurnalis-reporter bertugas melakukan liputan sesuai hasil rapat redaksi (inline). Pelaksanaan liputan mengacu pada peran editor, yakni berupa penugasan (term of reference, TOR/outline), pengusulan tunggal, dan isu hangat. Kecuali reporter media cetak yang melengkapi liputannya dengan foto, reporter media elektronik (radio) melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk audio. Sedang reporter media elektronik (televisi) melengkapi liputannya dengan moment record (rekaman peristiwa) dalam bentuk video. Setiap reporter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan pada saat rapat redaksi. Setiap keterlambatan dari waktu deadline yang diberikan merupakan tanggungjawab langsung editor yang memberikan TOR. Berita artikel, narasi audio, narasi dan rekaman video diberikan dua jam sebelum deadline. Semua material ini harus diserahkan ke editor di bawah yang direferensikan ke komputer database yang akan di-file dalam bentuk copy file dan hard copy. Laporan atau artikel yang ditulis tak perlu memiliki analisis dan kesimpulan yang sama dengan pandangan editor. Namun syarat utama yang tak bisa ditawar adalah laporan/artikel itu harus benar. Kebenaran disini bukan dalam pengertian filosofis, tapi kebenaran fungsional, seperti keakuratan laporan, semua informasi yang disuguhkan tak kurang, tak berlebihan, sumbersumber yang jelas, nama lengkap, angka, waktu, jarak, ukuran, tempat. Untuk mencapai kebenaran fungsional itu reportert harus bisa melakukan pengumpulan informasi dengan baik. Verifikasi adalah esensi dari jurnalisme dengan standar akurasi, proporsional, komprehensif, relevansif, fairness, berimbang. Seorang jurnalis-reporter harus menerapkan konsep kontekstual (laporan proporsional). Sebab, mungkin suatu fakta benar tapi secara kontekstual salah. Contoh, banyak organisasi Islam militan di Indonesia. Ini tak berarti Islam di Indonesia adalah Islam yang militan dan fundamentalis. Jika melakukan liputan atau wawancara, reporter harus memperkenalkan diri sejelas-jelasnya. Kantor media seharusnya tidak mentolerir jika ada reporter mengambil keuntungan dari

wawancara atas nama media dimana dia bekerja. Aturan ini berlaku pula terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis penerbitan dan penyiaran. Tidak boleh mengutip pernyataan atau mengambil foto seseorang tanpa izin. Misalnya, saat ngobrol bebas pun harus minta izin jika ada kalimat yang menarik dari narasumber atau untuk mengambil foto harus seizin narasumber. Ingat, kode etik menjelaskan narasumber memiliki hak embargo terhadap informasi dan foto yang dapat diberikannya. Dokumen-dokumen pun harus diperoleh secara legal, kecuali untuk dokumen-dokumen tertentu seperti bocoran atau dokumen yang sengaja disembunyikan dari masyarakat harus didiskusikan lebih dulu pada redaktur atau rapat redaksi. Reporter tidak berupaya menjadi antek golongan manapun, parpol tertentu, pejabat tertentu, yang tercermin dalam berita-berita yang dibuatnya. Reporter tidak menggunakan kedudukannya untuk mencari keuntungan pribadi dan merusak citra media dimana dia bekerja. Pelanggaran terhadap panduan ini dapat dikenakan sanksi berat. Reporter tidak melaksanakan pekerjaan yang bukan tugasnya. Seorang jurnalis-reporter harus berupaya menjadi media yang sehat dan bekerja dengan cara professional. Bagian periklanan dapat menolak materi iklan yang diperoleh reporter, yang dapat merusak citra reporter dan media dimana dia bekerja. Kecuali iklan yang diperoleh reporter atau bagain lain, yang tak beresiko merusak citra reporter dan media, dapat didiskusikan dengan bagian periklanan dengan sharing fee yang jelas

Editor/Redaktur
Editor/Redaktur bertugas memberikan TOR/outline kepada reporter sesuai hasil rapat redaksi. Setiap editor harus memberikan panduan teknis lapangan ke reporter sebelum bertugas meliput suatu isu. Ini penting dilakukan, selain merupakan garis besar outline, seorang redaktur bertanggungjawab terhadap segala resiko yang bakal dialami reporter yang meliput isu yang diberikannya. Setelah laporan diselesaikan reporter, material laporan harus diperiksa kembali oleh redaktur untuk mengetahui keakuratan laporan, seperti semua informasi yang disuguhkan tak kurang, tak berlebihan, dengan sumber-sumber yang jelas, nama lengkap, angka, waktu, jarak, ukuran, tempat. Tak ada larangan jika seorang redaktur harus turun ke lapangan untuk melakukan peliputan, sebab sebagaimana idealnya; jurnalis yang baik adalah jurnalis yang tak berada di belakang meja. Jurnalis yang baik adalah jurnalis yang merancang rencana liputannya di belakang meja dan melaksanakannya di lapangan. Seorang redaktur tidak menggunakan sumber anonim sumber yang layak dipercaya, menurut sumberdalam laporannya. Tidak pula menggunakan sumber dengan astribusi, misal seorang anggota TNI, pelaku perkosaan adalah anak seorang petinggi Korem.

SubEditor
Setelah sampai di meja redaktur/editor, berita diteruskan melalui komputer pada subeditor yang bertugas memeriksa akurasi penulisan berita. Bila ada yang perlu ditanyakan, subeditor dapat memanggil reporter yang bersangkutan melalui sekretaris redaksi atau langsung. Subeditor harus mempertimbangkan berbagai persoalan hukum, seperti kemungkinan pencemaran nama baik, character assassination (pembunuhan karakter orang lain), penghinaan terhadap seseorang. Jika struktur tulisan dianggap perlu diperbaiki, subeditor bisa menulis ulang (edit). Subeditor pun dapat mengurai panjang tulisan/narasi sesuai kebutuhan kolom (cetak) dan durasi (elektronik). Subeditor harus menjamin gaya penulisan baik untuk artikel cetak maupun narasi, terjalin dalam seluruh tulisan: menyusun headline (judul), caption (teks foto), lead (teras berita) dan panel (teks yang digunakan untuk menekankan gagasan penting dalam tulisan). Subeditor juga dapat menentukan desain halaman sebagai bahan pertimbangan bagian design dan layout.

Redaktur Pelaksana
Secara teknis, peliputan di lapangan sampai di meja radaktur berada di bawah wewenang redaktur pelaksana. Posisi ini sangat penting sebab berkenaan dengan bagaimana mengatur dan menentukan alur peliputan semua reporter di lapangan dan redaktur di kantor dalam penggarapan seusai rapat redaksi. Seorang redaktur pelaksana harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan reporter di lapangan. Harus dapat menjawab pertanyaan reporter atau membantu reporter jika sewaktu-waktu mereka menemui kendala teknis di lapangan. Jika terjadi error operation, seorang redaktur pelaksana harus dapat mempertanggungjawabkannya kepada penanggungjawab redaksi atau di hadapan rapat evaluasi redaksi. Redaktur pelaksana adalah kendali dari mata reporter di lapangan. Sewaktu-waktu, redaktur pelaksana harus dapat mengambilalih tugas reporter yang error operation dan mengintruksikannya kepada reporter lainnya. Ia juga harus dapat melakukan koordinasi dengan para redaktur kompartemen agar deadline tepat waktu, sekaligus menjamin keberhasilan satu masa liputan yang usai dibahas di meja rapat redaksi.

Sekretaris Redaksi
Harus memahami bagaimana sirkulasi berita, baik media cetak dan siaran. Sekretaris redaksi bertugas memperbanyak dokumen yang dibutuhkan reporter dan redaktur. Melayani panggilan telepon dan melakukan hubungan langsung ke narasumber untuk kepentingan wawancara atas permintaan reporter dan redaktur.

Penanggungjawab Redaksi

Posisi satu ini bukan posisi yang mudah. Dahulunya, posisi ini disebut pimpinan redaksi, namun karena tuntutan UU RI No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, maka sebutan pimpinan diganti menjadi penanggungjawab. Di kalangan radio namanya tak diubah, namun pada media televisi, biasa disebut Direktur Pemberitaan. Seperti namanya, posisi ini harus mempertanggungjawabkan jalannya semua instrumen dalam satu kali masa liputan hingga edisi terbit/disiarkan. Bertanggungjawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sebuah pemberitaan, baik dari sisi hukum atau lainnya. Ia harus menguasai semua teknis dan non-teknis pemberitaan, gaya, jenis dan metode bagaimana menjadikan sebuah berita/program layak jual atau layak terbit. Maka, jangan heran jika suatu saat terjadi tuntutan hukum, seorang penanggungjawab redaksi seringkali diproses lebih dulu. Ia harus dapat menjelaskan kenapa hal itu terjadi? Apa yang menyebabkannya? Apa motivasinya? Bagaimana implikasi sebuah pemberitaan terhadap masyarakat? Secara non-teknis maupun teknis jurnalistik.

Penanggungjawab Perusahaan
Ia mengendalikan dan mengkoordinasikan kebijakan di lingkungan perusahaan. Dalam tubuh media, bagian redaksi dan bagian perusahaan (advertaising, sirkulasi/pemasaran, keuangan) bukan merupakan bagian tunggal. Di jajaran redaksi dipimpin seorang penanggungjawab redaksi, sedang di bagian perusahaan dipimpin seorang penanggungjawab perusahaan. Keduanya, nantinya akan bertanggungjawab kepada Penanggungjawab Umum. Seorang pemimpin perusahaan media dituntut paham marketing, sirkulasi, cost, budgeting, oplag, advertaising dan semua hal yang terkait dengan mekanisme menjalankan perusahaan. Sebab, maju-mundur, sehat-tidaknya perusahaan sangat tergantung kehandalan seorang pemimpin perusahaan.

Penanggungjawab Umum
Penanggungjawab Umum adalah posisi yang merupakan kalaborasi tanggungjawab perusahaan dan redaksional. Penanggungjawab umum bertanggungjawab terhadap jalannya perusahaan dan redaksional. Ia akan secara berkala menerima laporan perkembangan perusahaan dari pemimpin perusahaan dan penanggungjawab redaksi. Dengan data-data dari laporan-laporan itu, setiap penanggungjawab umum akan mengetahui perkembangan perusahaan.

Advertaising (Periklanan)
Dipimpin seorang kepala. Ini salah satu elemen berhasilnya lembaga penerbitan/penyiaran. Sebuah tim periklanan yang kuat dapat menentukan arus masuk kas keuangan. Bagian ini juga kadang menjadi parameter mapan-tidaknya sebuah lembaga penerbitan/penyiaran.

Seorang advertaser harus paham etika periklanan Indonesia, sistim kontrak, solusi, trik-tips mendapatkan iklan, metode pemasaraan iklan, designer periklanan dan aplikasi komputer yang berhubungan dengan bidangnya. Beberapa iklan yang harus dihindari, seperti iklan tembakau (tak ramah lingkungan), iklan yang menggunakan satwa dilindungi sebagai material iklan. Bagian periklanan akan berhubungan dengan redaksi dan design/layout, kecuali bagian ini memiliki tim design/layout sendiri. Segala urusan periklanan yang berhubungan dengan bagian redaksi harus didiskusikan dulu. Bagian periklanan berhak menolak iklan yang diperoleh reporter atau bagian lain dengan cara-cara yang tak etik, seperti iklan yang diperoleh setelah memaksa narasumber, iklan yang dipasang tanpa nilai, kecuali ada pembicaraan khusus, dan iklan yang bertendensi tertentu oleh bagian lain.

Sirkulasi/Marketing (Pemasaran)
Dipimpin seorang kepala. Marketing harus memahami bagaimana marketing dijalankan. Ia harus mengerti elemen penting dari sebuah proses marketing; dimana melibatkan produk yang bagus, waktu yang tepat, promosi yang tepat, distribusi yang cepat dan baik, segmentasi pasar yang potensial. Ia harus mengetahui dan menguasai bagaimana membentuk jalur-jalur distribusi yang efisien, tepat dan cepat. Ia pun harus dapat menjalankan program-program aplikasi standar komputer seperti word dan exel.

Keuangan
Dipimpin seorang kepala. Seorang keuangan harus mengerti siklus akuntansi menjalankan prosedur standar dari siklus akuntansi tersebut dan memahami sistim keuangan yang di berlakukan baik itu berupa pengajuan uang muka, pelaporan dari penggunaan uang muka maupun penerimaan dan pengeluaran uang pada rekening bank dan pada kas keuangan. Seorang keuangan harus dapat mengoperasikan program aplikasi Word dan Exel pada komputer.

Pustaka dan Dokumentasi (Pusdok)/Database


Dipimpin seorang kepala. Seseorang di bagian ini harus dapat mengklasifikasikan data (primer dan sekunder) menurut kepentingan dan kebutuhannya. Ia harus secara berkala memasukkan (insert) data yang diperoleh redaksi atau bagian lain dalam sistim database. Ia harus memahami sistim pengarsipan, file, dan bagaimana menempatkannya dalam folder klasifikasi yang sudah disusun. Harus memahami jenis-jenis dokumen, buku, foto (non spatial), diagram-diagram dan peta (spatial). Harus pandai memilah mana profil perusahaan, individu, lembaga pemerintah, sejarah daerah, dan lain-lain.

Ia harus dapat berkomunikasi dengan baik kepada jajaran redaksi, redaktur, subeditor, perusahaan. Termasuk melayani permintaan data dari berbagai bagian ini.

Komputerisasi
Dipimpin seorang kepala. Seorang operator komputer harus memahami sistim administrator local area network (LAN) untuk membagi data spatial (peta) dan non spatial (dokumen) dari semua komputer. Disamping itu memberikan sharing (pembagian) pada folder-folder yang bisa di acces (dimasuki) oleh orang-orang tertentu dalam membuat berita untuk kepentingan media cetak dan media elektronik (radio/televisi). Melakukan maintanance (pelayanan perbaikan) pada komputer-komputer pada jaringan baik pada software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras). Di samping itu administrator memberikan layanan dalam membuka database.

Tehnisi
Posisi ini adalah salah satu posisi vital. Seorang teknisi harus memahami sistim operasi komputer, kerusakan hardware dan software. Teknisi di bagian penyiaran harus memahami bagaimana sistim frekuensi, modulasi, perbaikan peralatan dan mendukung sepenuhnya jalannya penerbitan dan penyiaran radio dan televisi. Dia harus dapat melakukan komunikasi dan membangun kontak profesional dengan pihak luar sehubungan dengan beratnya kerusakan peralatan di lingkungan media.

Designer/Layouter
Designer/Layouter harus paham dan dapat menggunakan berbagai program aplikasi untuk design/layout, seperti Pagemaker, Photoshop, Framemaker, Adobeacrobat. Harus pula mampu menggunakan berbagai aplikasi yang terintegrasi dengan program-program ini. Designer/Layouter harus dapat berkomunikasi baik dengan reporter, redaktur, pimpinan penerbitan dan penyiaran, dan mampu menjalin kebersamaan.

Lembaga atau perusahaan pers, sebagaimana lembaga atau perusahaan pada umumnya, memiliki organisasi yang terdiri dari berbagai macam jabatan. Jabatan-jabatan tersebut disusun berdasarkan fungsi-fungsinya. Dan masing-masing jabatan memiliki tugasnya masing-masing. Berikut ini bagan organisasi tersebut.

1. Dewan Redaksi Dewan Redaksi biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya, Redaktur Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian

redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan yang sudah disepakati. 2. Pemimpin Umum Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Dapat melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan. 3. Pemimpin Redaksi Pemimpin Redaksi (Pemred, Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Di surat kabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan. Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas penulisan dan isi Tajuk Rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk Opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun dengan seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi yang mampu menulisnya dengan menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual. Berikut ini tugas Pemimpin Redaksi secara lebih terinci: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan Bertanggungjawab terhadap kualitas produk penerbitan Memimpin rapat redaksi Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat pada setiap edisi. Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah penerbitan Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti Pemimpin Perusahaan untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai instansi Bertanggung jawab terhadap pihak lain, yang karena merasa dirugikan atas pemberitaan yang telah dimuat, sehingga pihak lain melakukan somasi, tuntutan hukum, atau menggugat ke pengadilan. Sesuai aturan, tanggung jawab oleh Pemimpin Redaksi bila dilimpahkan kepada pihak lain yang dianggap melakukan kesalahan tersebut.

4. Sekretaris Redaksi Seorang Sekretaris Redaksi memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan 2. Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja 3. Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan kerja para wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan membuat tanda pengenal seperti menyiapkan 4. Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat tulis, dan note book 5. Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang rapat. 6. Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat final. 5. Redaktur Pelaksana Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana (Redaktur Eksekutif, Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan Pemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor. Adapun rincian tugas Redaktur Pelaksana adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi sehari-hari Memimpin rapat perencanaan, rapat cecking, dan rapat terakhir sidang redaksi Membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan Bertanggung jawab terhadap isi redaksi penerbitan dan foto Mengkoordinasi kerja para redaktur atau penanggungjawab rubrik/desk Mengkoordinasikan alur perjalanan naskah dari para redaktur ke bagian setting atau lay out. 7. Mengkoordinator alur perjalanan naskah dari bagian setting atau lay out ke percetakan 8. Mewakili Pemred dalam berbagai acara baik ditugaskan atau acara mendadak 9. Mengembangkan, membina, menjalin lobi dengan sumber-sumber berita 10. Mengedit naskah, data, judul, foto para redaktur 11. Mengarahkan dan mensuvervisi kerja para redaktur dan reporter 12. Memberikan penilaian secara kualitatif dan kuantitatif kepada redaktur secara periodik. 6. Redaktur Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb. Karena itu ia dikenal pula dengan sebutan Jabrik atau Penanggung Jawab Rubrik. Berikut ini tugas seorang redaktur secara lebih terinci:

1. Mengusulkan dan menulis suatu berita dan foto yang akan dimuat untuk edisi mendatang 2. Berkoordinasi dengan fotografer dan riset foto dalam pengadaan foto untuk setiap penerbitan 3. Membuat lembar penugasan atau Term Of Reference (TOR) kepada para reporter dan fotografer 4. Mengarahkan dan membina reporter dalam mencari berita dan mengejar sumber berita 5. Memberikan penilaian kepada reporter baik penilaian kualitatif maupun kuantitatif. 6. Memberikan laporan perkembangan kepada atasannya yaitu Redaktur Pelaksana 7. Koordinator Liputan Koordinator Liputan memiliki tugas sebagai berikut: 1. Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai acara: seminar, press conference, acara DPR dll 2. Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter 3. Memberikan lembar penugasan kepada reporter/wartawan dan fotografer 4. Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan kepada setiap reporter 5. Memantau tugas-tugas harian para wartawan/reporter 6. Melakukan komunikasi setiap saat kepada para redaktur, reporter/wartawan, dan fotografer 7. Memberikan penilaian kepada reporter/wartawan secara kuantitas maupun kualitas 8. Reporter Di bawah para editor adalah para reporter. Mereka merupakan prajurit di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya. Ini adalah jabatan terendah pada bagian redaksi. Tugasnya adalah melakukan reportase (wawancara dan sebagainya ke lapangan). Karena itu, merekalah yang biasanya terjun langsung ke lapangan, menemui nara sumber, dan sebagainya. Tugas seorang reporter secara lebih terinci adalah sebagai berikut: 1. Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur atau atasan 2. Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur atau atasannya 3. Memberikan usulan berita kepada redaktur atau atasannya terhadap suatu informasi yang dianggap penting untuk diterbitkan 4. Membina dan menjalin lobi dengan sumber-sumber penting di berbagai instansi 5. Menghadiri acara press conferensi yang ditunjuk redaktur, atasannya, atau atas inisiatif sendiri. 9. Redaktur Bahasa / Korektor Naskah Seorang Redaktur Bahasa / Korektor Naskah memiliki tugas sebagai berikut:

1. Memeriksa,mengedit, dan menyempurnakan naskah sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar 2. Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jurnalistik 3. Mengubah pengulangan kata-kata yang sama dalam satu tulisan, sehingga kalimat dalam naskah menjadi bervariasi. 4. Mengedit penggunaan logika bahasa, alur naskah 5. Menyeragamkan style penulisan masing-masing redaktur, sehingga gaya penulisan seluruh naskah menjadi sama 6. Memeriksa naskah kata per kata, penggunaan titik, koma, tanda seru, titik dua. 7. Mengedit penggunaan kata yang berasal dari bahasa asing, bahasa daerah, bahasa slank sehingga mudah dimengerti pembaca. 10. Fotografer Fotografer (wartawan foto atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisa (reporter). Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita, opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade), dan menghibur (to entertain). Adapun tugas seorang fotografer secara lebih terinci adalah sebagai berikut: 1. Menjalankan tugas pemotretan yang diberikan redaktur atau atasannya 2. Melakukan pemotretan sumber berita, suasana acara, aktivitas suatu objek, lokasi kejadian, gedung, dan benda-benda lain 3. Mengusulkan konsep desain untuk cover majalah 4. Menyediakan foto-foto untuk mendukung naskah, artikel, dan berita 5. Mengarsip foto-foto, filem negatif, atau compact disk bagi kamera digital 6. Melaporkan setiap kegiatan pemotretan kepada atasan 7. Mempertanggungjawabkan setiap penggunaan filem negatif, baterai, atau compact disk yang telah digunakan kepada perusahaan 11. Koresponden Selain reporter, media massa biasanya juga memiliki Koresponden (correspondent) atau wartawan daerah, yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di luar wilayah di mana media massanya berpusat. 12. Kontributor

Kontributur atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan karya sastranya (puisi, cerpen, esai) ke sebuah media massa. Wartawan Lepas (Freelance Journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat. Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat. 13. Riset, Pustaka, dan Dokumentasi Bagian Riset, Pustaka, dan Dokumentasi memiliki tugas sebagai berikut: 1. Mencari data-data, artikel, tulisan yang dibutuhkan untuk sebuah penulisan oleh reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan Pemimpin Perusahaan. 2. Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan dengan tugas dan kerja para wartawan 3. Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap hari dan menyimpannya dengan baik sesuai aturan 4. Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan dokumentasi perusahaan lainnya seperti barter majalah, koran, tabloid, dan buku. 5. Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila dalam melaksanaan tugas menemukan data-data atau informasi penting 14. Artistik Bagian Artistik memiliki tugas sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Merancang cover atau kulit muka Membuat dummy atau nomor contoh sebelum produk di cetak dan dijual ke pasa Mendesain dan melay out setiap halaman dengan naskah, foto, dan angka-angka Mengatur peruntukan halaman untuk naskah Menulis judul berita,anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap naskah Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit pada setiap edisi

15. Pracetak Bagian Pracetak memiliki tugas sebagai berikut: 1. Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi ke percetakan untuk dicetak 2. Mengawasi proses pencetakan di percetakan 3. Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari percetakan

4. Bersama dengan bagian distribusi, segera mengedarkan produk tersebut ke pasar 16. Pemimpin Usaha Pemimpin Usaha berada dibawah Pemimpin Umum, sejajar dengan Pemimpiin Redaksi. Kalau Pemimpin Redaksi hanya berurusan dengan masalah keredaksian, maka Pemimpin Usaha khusus berurusan dengan masalah komersial. Pemimpin Usaha bertugas menyebarluaskan media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (selling) media massa. Pemimpin Usaha ini membawahi Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer Sirkulasi / Distribusi, dan Manajer HRD (Human Resource Development).

FUNGSI DAN TUGAS JAJARAN REDAKSI


Diposkan oleh Yasril di 15.59 . Selasa, 08 Februari 2011 1.Pemimpin Redaksi Tugas - Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan - Bertanggungjawab terhadap kualitas produk penerbitan - Memimpin rapat redaksi - Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita yang akan dimuat pada setiap edisi.

- Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain untuk sebuah penerbitan - Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti Pemimpin Perusahaan untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan - Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai instansi - Bertanggung jawab terhadap pihak lain, yang karena merasa dirugikan atas pemberitaan yang telah dimuat, sehingga pihak lain melakukan somasi, tuntutan hukum, atau menggugat ke pengadilan. Sesuai aturan, tanggung jawab oleh Pemimpin Redaksi bila dilimpahkan kepada pihak lain yang dianggap melakukan kesalahan tersebut. Syarat Pemimpin Redaksi - Memiliki jiwa kepemimpinan dan tegas dalam mengambil keputusan - Berpengalaman dalam mengelola media cetak - Menguasai bahasa asing - Berpendidikan minimal S1 - Memiliki relasi yang luas baik dikalangan swasta maupun pemerintah - Memiliki integritas terhadap pekerjaan - Menguasai teknis dan dasar penulisan jurnalistiK - Mengetahui UU Pokok Pers, UU Penyiaran, dan Kode Etik jurnalistik.

2.Redaktur Pelaksana Tugas - Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi sehari-hari - Memimpin rapat perencanaan, rapat cecking, dan rapat terakhir sidang redaksi - Membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan - Bertanggung jawab terhadap isi redaksi penerbitan dan foto - Mengkoordinasi kerja para redaktur atau penanggungjawab rubrik/desk - Mengkoordinasikan alur perjalanan naskah dari para redaktur ke bagian setting atau lay out. - Mengkoordinator alur perjalanan naskah dari bagian setting atau lay out ke percetakan - Mewakili Pemred dalam berbagai acara baik ditugaskan atau acara mendadak

- Mengembangkan, membina, menjalin lobi dengan sumber-sumber berita - Mengedit naskah, data, judul, foto para redaktur - Mengarahkan dan mensuvervisi kerja para redaktur dan reporter - Memberikan penilaian secara kualitatif dan kuantitatif kepada redaktur secara priodik Syarat Redaktur Pelaksana - Berpengalaman sebagai redaktur 2-5tahun - Berpendidikan S1 - Menguasai bahasa asing - Memiliki jaringan yang luas terhadap sumber-sumber berita - Menguasai salah satu disiplin ilmu: ekonomi, politik, hukum, pendidikan, olahraga, tata boga, lingkungan. - Menguasai komputer - Mengerti alur kerja mekanisme redaksi 3.Redaktur - Tugas Memeriksa,mengedit, dan menyempurnakan naskah sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar - Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jurnalistik - Mengubah pengulangan kata-kata yang sama dalam satu tulisan, sehingga kalimat dalam naskah menjadi bervariasi. - Mengedit penggunaan logika bahasa, alur naskah - Menyeragamkan style penulisan masing-masing redaktur, sehingga gaya penulisan seluruh naskah menjadi sama - Memeriksa naskah kata per kata, penggunaan titik, koma, tanda seru, titik dua. - Mengedit penggunaan kata yang berasal dari bahasa asing, bahasa daerah, bahasa slank sehingga mudah dimengerti pembaca. - Mengusulkan dan menulis suatu berita dan foto yang akan dimuat untuk edisi mendatang - Berkoordinasi dengan fotografer dan riset foto dalam pengadaan foto untuk setiap penerbitan - Memberikan laporan perkembangan kepada atasannya yaitu Redaktur Pelaksana Syarat - Berpendidikan S1 - Berpengalaman menjadi reporter/wartawan 2-5tahun - Menguasai salah satu disiplin ilmu: ekonomi, politik, hukum, pendidikan, olahraga, tata boga, lingkungan. - Menguasai computer - Menguasai bahasa asing - Menguasai bahasa Indonesia dan bahasa jurnalistik Indonesia

4.Koordinator Liputan Tugas - Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai acara: seminar, press conference, acara DPR

dll - Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan reporter - Memberikan lembar penugasan kepada reporter/wartawan dan fotografer - Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan kepada setiap reporter - Memantau tugas-tugas harian para wartawan/reporter - Melakukan komunikasi setiap saat kepada para redaktur, reporter/wartawan, dan fotografer - Memberikan penilaian kepada reporter/wartawan secara kuantitas maupun kualitas - Mengarahkan dan membina reporter dalam mencari berita dan mengejar sumber berita Syarat - Berpendidikan S1 - Berpengalaman menjadi reporter/wartawan 2-5 tahun - Menguasai computer - Menguasai bahasa asing - Menguasai administrasi dan pengarsipan

5.Reporter: Tugas - Mencari dan mewawancarai sumber berita yang ditugaskan redaktur atau atasan - Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur atau atasannya - Memberikan usulan berita kepada redaktur atau atasannya terhadap suatu informasi yang dianggap penting untuk diterbitkan - Membina dan menjalin lobi dengan sumber-sumber penting di berbagai instansi - Menghadiri acara press conferensi yang ditunjuk redaktur, atasannya, atau atas inisiatif sendiri. Syarat - Berpendidikan S1 - Berminat pada bidang jurnalistik - Menguasai computer - Menguasai bahasa asing - Siap bekerja dalam tim - Siap bekerja di bawah tekanan - Dapat bekerja memenuhi dead line

7.Fotografer Tugas - Menjalankan tugas pemotretan yang diberikan redaktur atau atasannya - Melakukan pemotretan sumber berita, suasana acara, aktivitas suatu objek, lokasi kejadian, gedung, dan benda-benda lain - Mengusulkan konsep desain untuk cover majalah

- Menyediakan foto-foto untuk mendukung naskah, artikel, dan berita - Mengarsip foto-foto, filem negatif, atau compact disk bagi kamera digital - Melaporkan setiap kegiatan pemotretan kepada atasan - Mempertanggungjawabkan setiap penggunaan filem negatif, baterai, atau compact disk yang telah digunakan kepada perusahaan Syarat - Mengerti dan menguasai teknik fotografi manual, otomatis, digital. - Mengerti dan menguasai teknik pengambilan gambar: pencahayaan, komposisi, warna - Mengerti dan menguasai teknik mencetak foto - Mengerti penggunaan scanner - Mengerti arsip

8.Sekretaris Redaksi Tugas - Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan - Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja - Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan kerja para wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan membuat tanda pengenal seperti menyiapkan - Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat tulis, dan note book - Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang rapat. - Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat final

9.Riset, Pustaka, dan dokumentasi - Mencari data-data, artikel, tulisan yang dibutuhkan untuk sebuah penulisan oleh reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan Pemimpin Perusahaan. - Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan dengan tugas dan kerja para wartawan - Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap hari dan menyimpannya dengan baik sesuai aturan - Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan dokumentasi perusahaan lainnya seperti barter majalah, koran, tabloid, dan buku. - Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila dalam melaksanaan tugas menemukan data-data atau informasi penting Syarat - Pendidikan D3/S1 perpustakaan, ekonomi - Menguasai riset, statistik, perpustakaan - Menguasai teknologi pencarian data: internet, sear engine - Menguasai dokumentasi, klipping - Memiliki hubungan baik dengan lembaga perpustakaan, lembaga penelitian,

10.Desain Grafis Tugas - Merancang cover atau kulit muka - Membuat dummy atau nomor contoh sebelum produk di cetak dan dijual ke pasa - Mendesain dan melay out setiap halaman dengan naskah, foto, dan angka-angka - Mengatur peruntukan halaman untuk naskah - Menulis judul berita,anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap naskah - Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit pada setiap edisi Syarat - Menguasai Machintos, freehand, Fotoshop. - Memiliki jiwa seni - Mampu bekerja sama dalam tim - Menguasai berbagai tipe dan jenis huruf 11.Pracetak Tugas - Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi ke percetakan untuk dicetak - Mengawasi proses pencetakan di percetakan - Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari percetakan - Bersama dengan bagian distribusi, segera mengedarkan produk tersebut ke pasar.

You might also like