Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI ALLOY
Campuran 2 atau lebih elemen logam
SIFAT ALLOY ?
Berbeda dari unsur murninya baik sifat mekanik maupun sifat termalnya
KLASIFIKASI ALLOY
BINARY (campuran 2 logam) TERNARY (campuran 3 logam) QUARTENARY (campuran 4 logam) DST Sistem Alloy berkaitan dengan persentase komposisi logam dasarnya Misal: Sistem Gold Silver (Au Ag) Terdiri dari segala kombinasi kedua bahan tersebut mulai dari 100% Au sampai 100% Ag
ALLOY BINARY
Dua logam dalam keadaan cair dicampur akan dihasilkan LARUTAN (Solution) : campuran yang homogen Pada proses pendinginan memainkan peranan penting
PROSES PENDINGINAN
Pada proses pendinginan akan terjadi 3 kemungkinan, yaitu: Terbentuk suatu larutan padatan (solid solution) Kedua logam tidak bercampur secara sempurna dalam keadaan padat (jarang terjadi) Terjadi percampuran sebagian
Pada solid solution hanya ada 1 fase Solid Solution didapati dalam 2 tipe:
1. 2.
Solid solution umumnya lebih keras, lebih kuat dan memiliki batas keelastisan yang lebih tinggi dibandingkan logam murni penyusunnya.
SC : simple cubic BCC : body center cubic FCC : face center cubic
14 kisi kristal
Tabel Periodik
PERLAKUAN TERMIS
KURVA PENDINGINAN
T>TL alloy mencair semua TL<T<TS alloy mulai memadat T < TS alloy memadat sempurna
DIAGRAM FASE
GARIS ATAS:
Diperoleh dari menghubungkan titik plot nilai TL untuk berbagai komposisi. Disebut LIQUIDUS Di atas garis ini alloy mencair sempurna GARIS BAWAH Diperoleh dari menghubungkan titik plot nilai Ts untuk berbagai komposisi. Disebut SOLIDUS Di bawah garis ini alloy dlm keadaan padat sempurna Diantara garis liquidus dan solidus, alloy dlm keadaan padat sebagian
PROSES PENDINGINAN
Pada suhu 7500C
komposisi total padatan yang telah terbentuk adalah S2 dan komposisi cairan masih tetap L2. Bahan memadat seluruhnya pada S3
DENTAL AMALGAM
Biasanya digunakan untuk tambal gigi Merupakan campuran perak (Ag) dan timah (Sn), sedikit tembaga (Cu) dan seng (Zn) Sewaktu dicampur dengan merkuri (Hg) memadat dg cepat menghasilkan suatu benda yang keras dan kuat
2. Alloy Emas
Digunakan untuk inlay, mahkota dan jembatan Landasan gigi tiruan sebagai tuangan Digunakan dlm bentuk kawat
3. Stainless steel
ALLOY EMAS
Campuran emas dengan logam yang lain
seperti tembaga, perak, platinum, nikel dan seng PENGARUH TEMBAGA Emas dan tembaga selalu membentuk campuran padatan pada segala perbandingan Menjadikan titik cair lebih rendah dibanding titik cair emas murni Memberikan warna kemerah-merahan bila terdapat dalam jumlah yang cukup Dapat meningkatkan kekerasan alloy
1. 2.
3.
4.
Menghasilkan campuran padatan dengan emas pada segala perbandingan Dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan alloy (jika terjadi larutan padatan) Perak cair dapat menyerap gas seperti oksigen shg cenderung sebagai penyebab terjadinya porositas sewaktu penuangan Memperputih warna alloy dan mengurangi warna kemerahan karena tembaga
Membentuk campuran padatan dengan emas tetapi meningkatkan kecenderungan terjadinya pembentukan inti Meningkatkan titik cair alloy Memperbaiki daya tahan alloy terhadap korosi
1.
Banyaknya emas dalam suatu alloy dapat diketahui dari salah satu cara sebagai berikut: Ukuran karat: banyaknya emas yang terdapat dalam 24 bagian suatu alloy. Emas 24 karat adalah emas murni (kandungan emas 100%) Emas 18 karat mengandung 18/24 atau 75% emas
2. Ukuran Fineness
Menentukan banyaknya kandungan emas per 1000 bagian alloy. Emas 24 karat adalah 1000 fine Emas 18 karat adalah 750 fine
Alloy tipe I: digunakan pada keadaan dimana tidak ada beban besar (pada kavitet Klas III dan V) Alloy tipe II: digunakan untuk segala tipe inlay Alloy tipe III: digunakan untuk keperluan mahkota dan jembatan, dan pd keadaa dimana ditemui beban yang sangat besar Alloy tipe IV: digunakan untuk gigi tiruan sebagian tuangan
Merupakan alloy besi dan karbon ditambah chromium dan nikel. Pengaruh Chromium, dalam jumlah yang cukup akan menyebabkan alloy lebih tahan terhadap serangan korosi. Pengaruh nikel, membantu memperbaiki daya tahan terhadap korosi dan memperbaiki kekuatan alloy