You are on page 1of 6

Tugas Jiwa Koas RSKO

Doktor Pembimbing: dr. Evalina Asnawi, Sp.KJ

Disusun oleh: Hadiyanto Tiono 11.2011.235

1. Halusinasi Halusinasi adalah peresepsi sensorik palsu yang tidak dikaitkan dengan stimulus eksternal yang nyata; mungkin terdapat interpretasi berupa waham atas pengalaman halusinasi tersebut namun mungkin pula tidak 2. Kriteria Diagnosis Skizofrenia menurut DSM IV

A. Gejala Karakteristik Dua atau lebih berikut ditemukan selama periode 1 bulan. a. waham; b. halusinasi; c. bicara terdisorganisasi (sering menyimpang/inkoheren) d. perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang jelas e. gejala negative yaitu pendataran afektif, alogia atau tidak ada kemauan (avolition). Catatan: Hanya satu gejala Kriteria A dibutuhkan jika delusi yang aneh atau halusinasi yang tetap dari suara dan pada perilaku seseorang atau pikiran, atau dua atau lebih suara bercakap-cakap satu sama lain.

B. Disfungsi sosial/pekerjaan; Seperti pekerjaan, hubungan interpersonal atau perawatan diri. C. Durasi sekurang-kurangnya 6 bulan

D. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan alam perasaan Gangguan skizoafektif dan gangguan alam perasaan dengan ciri psikotik telah disingkirkan karena: 1. tidak terdapat episode depresif berat, manik atau campuran yang terjadi bersamasama dalam fase aktif, atau 2. jika episode suasana perasaan terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya lebih singkat dibanding durasi periode aktif dan residual. E. Penyingkiran zat/kondisi medis umum Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat, misalnya (Penyalahgunaan zat) F. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasive diagnosis tambahan skizofrenia dibuat hanya jika delusi atau halusinasi yang menonjol juga gejala tersebut terdapat untuk setidaknya satu bulan (atau kurang jika berhasil diobati ). 3. Kriteria Diagnostik untuk (Skizofrenia) Tipe Paranoid (DSM IV - TR) Sebuah jenis Skizofrenia di mana kriteria berikut ini terpenuhi: A. preokupasi dengan satu atau lebih gejala delusi atau halusinasi pendengaran yang sering. B. Tidak ada gejala berikut yang menonjol: bicara tidak teratur, perilaku katatonik, atau mempengaruhi afek tumpul atau tidak serasi 4. Deferential Diagnosis Menurut jenis dan Tipe Skizofrenia Menurut DSM IV Tipe hebefrenik

Cirinya isi pikir dan arus pikir sangat terdisorganisasi, penampilan dan perilaku sosial rusak, inkoherensi, kekanak-kanakan dan tampak bodoh (silly) Tipe katatonik Ciri khas yaitu adanya gangguan nyata pada fungsi motorik berupa stupor, negativisme, rigiditas, kegaduhan atau posturing. Tipe tak tergolongkan Terdapat waham yang jelas, halusinasi, inkoherensi tingkah laku kacau, namun tidak memenuhi klasifikasi tipe-tipe diatas. Tipe residual Pernah terjadi paling sedikit satu episode skizofrenia. 5. Risperidone Risperidone cepat diserap (Tmax adalah 1,6 jam) dan T1/2 nya dalam plasma pendek (3,2 jam). 9 - hidroksi-risperidone dengan cepat dimetabolisme dengan Tmax rata-rata 2,5 jam. Ini memiliki panjang paruh dari 24,7 jam.

6. kriteria diagnostic untuk Gangguan Stres Pascatraumatik menurut DSM-IV: A. Orang telah terpapar dengan suatu kejadian traumatik dimana ada dari kedua bagian berikut ini: 1) Orang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu kejadian atau kejadiankejadian yang berupa ancaman kematian atau kematian yang sesungguhnya atau cedera yang serius, atau ancaman kepada integritas fisik diri sendiri atau orang lain. 2) Respon orang tersebut merasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya, atau horror. Catatan: pada anak-anak hal ini dapat diekspresikan dengan perilaku yang kacau atau teragitasi.

B. Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu (atau lebih) cara berikut:
3

1) Rekuren dan mengganggu akibat terkumpulnya pengalaman pengalaman yang membuatnya trauma, termasuk bayangan, pikiran, atau persepsi. Catatan: pada anak kecil, dapat menunjukkan kejadian berulang dengan tema atau aspek trauma. 2) Mimpi menakutkan yang berulang tentang kejadian. Catatan: pada anak-anak, mungkin terdapat mimpi menakutkan tanpa isi yang dapat dikenali. 3) Berkelakuan atau merasa seakan-akan kejadian traumatik terjadi kembali (termasuk perasaan penghidupan kembali pengalaman traumatik, ilusi, halusinasi, dan episode kilas balik disosiatif, termasuk yang terjadi selama terbangun atau saat terintoksikasi). Catatan: pada anak kecil, dapat terjadi penghidupan kembali yang spesifik dengan trauma. 4) Penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatik. 5) Reaktivitas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatik.

C. Penghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan trauma dan kaku karena responsivitas umum (tidak ditemukan sebelum trauma), seperti yang ditujukan oleh tiga (atau lebih) berikut ini: 1) Usaha untuk menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan yang berhubungan dengan trauma. 2) Usaha untuk menghndari aktivitas, tempat, atau orang yang menyadarkan rekoleksi dengan trauma. 3) Tidak mampu untuk mengingat aspek penting dari trauma. 4) Hilangnya minat atau peran serta yang jelas dalam aktivitas yang bermakna. 5) Perasaan terlepas atau asing dari orang lain.

6) Rentang afek yang terbatas (misalnya, tidak mampu untuk memiliki perasaan cinta) 7) Perasaan bahwa masa depan menjadi pendek (misalnya, tidak berharap memiliki karir, menikah, anak-anak, atau panjang kehidupan normal)

D. Gejala menetap adanya peningkatan kesadaran (tidak ditemukan sebelum trauma), seperti yang ditunjukkan oleh dua (atau lebih) berikut: 1) Kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur. 2) Iritabilitas atau ledakan kemarahan. 3) Sulit berkonsentrasi. 4) Kewaspadaan berlebihan. 5) Respon kejut yang berlebihan. E. Lama gangguan (gejala dalam kriteria A, B, C, dan D) adalah lebih dari satu bulan. F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi social, pekerjaan, atau fungsi penting lain.5 Sementara itu kriteria diagnostik untuk gangguan stres pascatraumatik menurut PPDGJ III (F 43.1) adalah sebagai berikut: 1. Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan). Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi waktu 6 bulan, asal saja manifestasi klinisnya adalah khas dan tidak didapat alternatif kategori gangguan lainnya. 2. Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau mimpi-mimpi dari kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali (flashbacks).
5

3. Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai diagnosis tetapi tidak khas. 4. Suatu sequelae menahun yang terjadi lambat setelah stres yang luar biasa, misalnya saja beberapa puluh tahun setelah trauma, diklasifikasikan dalam kategori F62.0 (perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami katastrofa).2,3,4,7 7. Penatalaksanaan Pendekatan terapi pada PTSD adalah dukungan, dorongan untuk mendiskusikan peristiwa tersebut, dan edukasi mengenai mekanisme koping (contohnya relaksasi). Penggunaan obat hipnotik-sedatif juga dapat membantu. Ketika pasien mengalami peristiwa traumatik masa lalu dan sekarang memiliki PTSD, penekanan harus pada edukasi mengenai gangguan dan terapinya baik farmakologis maupun psikoterapinya. Medikasi yang terbukti bermanfaat untuk mengatasi kasus ini adalah pemberian antidepresan golongan SSRI (penghambat selektif ambilan serotonin) seperti Fluoxetin 1060 mg/hr, Sertralin 50-200mg/hr atau Fluvoxamine 50-300mg/hr. Antidepresan lain yang juga dapat digunakan adalah Amiltriptilin 50-300mg/hr dan juga imipramin 50-300mg/hr.

You might also like

  • Lepra
    Lepra
    Document7 pages
    Lepra
    Dita Udayani
    No ratings yet
  • KET
    KET
    Document38 pages
    KET
    Hadiyanto Tiono
    No ratings yet
  • KET
    KET
    Document38 pages
    KET
    Hadiyanto Tiono
    No ratings yet
  • Serotinus
    Serotinus
    Document20 pages
    Serotinus
    Hadiyanto Tiono
    No ratings yet
  • Dosis Obat
    Dosis Obat
    Document21 pages
    Dosis Obat
    Hadiyanto Tiono
    100% (2)
  • Referat PTSD
    Referat PTSD
    Document19 pages
    Referat PTSD
    Goldy Siuray
    No ratings yet
  • Status Psikiatri Kelompok 3
    Status Psikiatri Kelompok 3
    Document16 pages
    Status Psikiatri Kelompok 3
    Hadiyanto Tiono
    No ratings yet
  • Kuliah PTSD
    Kuliah PTSD
    Document8 pages
    Kuliah PTSD
    MeLi Beiiby Dudunk
    No ratings yet
  • Gangguan Disosial
    Gangguan Disosial
    Document25 pages
    Gangguan Disosial
    Hadiyanto Tiono
    No ratings yet
  • Psikiatri 1
    Psikiatri 1
    Document16 pages
    Psikiatri 1
    Hadiyanto Tiono
    No ratings yet