You are on page 1of 21

Kontraksi uterus reguler yang diikuti dilatasi dan/atau penipisan serviks yang progresif pada kehamilan kurang dari

37 minggu. 20-50% diagnosis preterm tidak tepat. persalinan

Dilema Intervensi untuk menghentikan persalinan preterm tidak efektif, khususnya jika tidak dilakukan secara dini. Solusi Diagnosis berdasarkan berapa tingkat aktivitas uterus digabungkan dgn periksa dalam yg menunjukkan dilatasi & penipisan serviks dini.

Tentukan usia kehamilan Riwayat kontraksi, faktor risiko Pemeriksaan abdomen untuk aktivitas uterus Pemeriksaan serviks; serial jika ada indikasi Pemeriksaan spekulum steril harus dilakukan pada ketuban pecah dini Hindari pemriksaan digital jika terdapat perdarahan pervaginam yang tidak diketahui hingga letak plasenta dikenali

Menentukan HPHT dan TP

Rumus Naegele (+7, -3, +1) dapat digunakan untuk menentukan TP jika: HPHT diketahui Siklus haid normal, reguler, antara 24-35 hari Tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, laktasi atau kehamilan (3 siklus terakhir)

Menentukan TP dgn USG

USG dpt dipakai untuk menentukan TP jika HPHT tidak diketahui atau kriteria pengukurannya tidak terpenuhi Akurasi USG menurun sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan
7 - 12 mgg 13 - 20 mgg 21 - 30 mgg > 30 mgg 5 1 2 3 hari mgg mgg mgg

Persalinan preterm terjadi pada sekitar 7% kehamilan Terdapat sedikit perubahan angka tersebut meskipun berkembangnya teknologi baru

Mortalitas perinatal sebesar akibat kelahiran preterm

75%

Sekuel neonatal/pediatrik jangka panjang yang bermakna: Perkembangan neurologis & SSP Pernafasan Buta dan tuli

Idiopatik
Hemoragik antepartum Ketuban pecah dini Korioamnionitis Kehamilan multipel/polihidramnion Serviks inkompeten/anomali uterus Penyakit maternal Anomali janin

1. Diagnosis dini persalinan preterm 2. Identifikasi & terapi kausa jika memungkinkan 3. Usaha untuk menghentikan persalinan 4. Mengurangi morbiditas & mortalitas neonatal

Memperpanjang usia kehamilan Kurang dari 40% pasien persalinan preterm akan menjadi kandidat tokolisis Tujuan tokolisis: Menunda persalinan jika mungkin mencapai 48 jam untuk pemberian kortikosteroid

Kontraindikasi Tokolisis Kontraindikasi melanjutkan kehamilan, misalnya: hipertensi gestasional berat, korioamnionitis, IUFD

Kontraindikasi spesifik

pada

obat

tokolisis

Tokolitik yang efikasinya tidak terbukti


Bolus cairan Ethanol Sedatif Magnesium sulfat

Tokolitik yang terbukti efikasinya


-simpatomimetik (ritodrine) PG sintetase inhibitor (indomethacin) Calcium channel blocker (nifedipine)

Efek Samping -mimetik


takikardia ibu dan/atau janin Nyeri kepala dan kongesti nasal hiperglikemia/hipokalemia hipotensi Edema paru Kehamilan multipel Infeksi Iskhemia miokard

Kontraindikasi -mimetik
Penyakit jantung ibu

HAP signifikan
Kondisi medis yang tidak terkontrol DM tipe I Hipertiroid Kontraindikasi untuk melanjutkan kehamilan Preeklampsia Korioamnionitis, suspek perburukan janin Janin aterm/persalinan imminens/IUFD atau anomali

Meta-analisis Steroid Antepartum 15 penelitian mengevaluasi glukokortikoid antenatal untuk mengurangi RDS pada bayi preterm (>24 mgg dan < 34 mgg). Pemberian inkomplit mungkin masih bermanfaat.
P. Crowley CCPC Review No. 02955

Rekomendasi
Betametason 12 mg im per 24 jam selama 2 hari (atau per 12 jam) Deksametason 6 mg iv per 12 jam selama 2 hari (atau per 6 jam) Hati-hati : Adanya infeksi Kombinasi dgn tokolitik pada kehamilan multipel atau DM

Kapan steroid diberikan?


Batas bawah usia gestasi Batas atas usia gestasi Pemberian profilaksis 22 - 24 mgg 34 - 36 mgg Tergantung pada Dx & risiko Tidak diketahui

Pemberian ulangan

Siapa kandidat pemberian steroid antenatal?


Pertimbangan
Persalinan preterm Ketuban pecah dini Hipertensi DM PJT Kehamilan multipel Kausa Infeksi Urgensi Jenis, gula darah Urgensi Edema paru

Persalinan Preterm
Prematuritas bukan indikasi SC Rekomendasi SC untuk sungsang < 31 mgg tidak berdasarkan bukti yang baik Forseps outlet profilaksis bukan indikasi Episiotomi rutin bukan indikasi Perlu didampingi tenaga terlatih untuk resusitasi neonatal

You might also like