You are on page 1of 43

Istilah anatomi disusun sebagai pasangan yang berlawanan yaitu : Sinistra dan dextra a.

Sinistra adalah sisi kiri b. Dextra adalah sisi kanan. Anterior dan posterior a. Anterior/ ventral adalah bagian depan tubuh b. Posterior/ dorsal adalah bagian belakang tubuh Palmar dan plantar Palmar adalah sisi ventral tangan/ telapak tangan. Plantar adalah telapak kaki. Proximal/ distal Proximal adalah mendekati median atau asal suatu struktur. Distal menjauhi asal suatu struktur. Superficial/ profunda Superficial/ eksternal dekat dengan permukaan tubuh. Profunda/ internal dekat dengan bagian tengah tubuh.
1

Superior dan Inferior Superior (sefalad, kranial, sefalika, rostral) yaitu mendekati atau menuju kepala. Inferior (kaudad, kaudal) adalah menuju ekor atau dasar dari columna vertebralis. Medial/ lateral Medial mendekati bidang midsagital Lateral menjauhi bidang midsagital Sentral dan perifer Sentral mendekati pusat suatu massa tubuh Perifer menjauhi pusat atau massa tubuh Prone dan supine Prone (telungkup) adalah permukaan ventral menghadap ke bawah Supine (telentang), permukaan ventral menghadap ke atas. 2

Bidang anatomi (gb. 3.2) 1. Bidang midsagital adalah bidang vertikal di antara garis tengah anterior dan garis tengah posterior, membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang sama. 2. Bidang parasagital adalah bidang vertikal yang paralel dengan bidang midsagital. 3. Bidang koronal adalah bidang vertikal yang tegak lurus terhadap bidang midsagital. Bidang midkoronal (frontal) membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior yang sama. 4. Bidang transversal (horizontal), bidang tegak lurus terhadap bidang midsagital. Bidang midkoronal (frontal) membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior yang sama. 5. Sumbu yaitu pertemuan antara 2 bidang 6. Sumbu vertikal adalah pertemuan antara bidang midsagital dan bidang midkoronal (tegak lurus) 7. Sumbu anteroposteiror adalah pertemuan antara bidang transversal dan bidang sagital.(depan belakang) 8. Sumbu bilateral (horizontal) adalah pertemuan antara 3 bidang koronal dan bidang transversal.(kiri ke kanan)

Fleksi/ ekstensi terjadi pada bidang midsagital dan parasagital Fleksi adalah gerakan mendekatkan permukaan ventral (contoh : menekuk lengan atas pada siku). Plantar fleksi adalah fleksi kaki ke arah bawah pada pergelangan kaki. Dorso fleksi adalah fleksi kaki ke arah atas pada pergelangan kaki. Ekstensi adalah gerakan menjauhi permukaan ventral (contoh : meluruskan tungkai bawah pada sendi lutut). Abduksi/ adduksi terjadi pada bidang midkoronal. Abduksi adalah gerakan menjauhi median atau menjauhi jari tengah pada tangan atau jari kedua kaki. Adduksi adalah gerakan menjauhi median, mendekati jari tengah dari tangan atau jari kedua kaki. Rotasi medial/ rotasi lateral terjadi sekitar sumbu vertikal. Rotasi medial (endorotasi) adalah gerakan memutar permukaan ventral ke arah median contohnya, gerakan memutar lengan tas ke arah dada. Rotasi lateral (exorotasi) adalah gerakan memutar permukaan ventral menjauhi median, contoh: menggerakan kepala ke arah kanan atau kiri. Elevasi/ depresi adalah gerakan ke atas dan ke bawah pada sumbu horisontal. Elevasi adalah gerakan ke arah kepala (contoh: bahu di angkat ke atas) Depresi adalah menurunkan ke arah kaudal (contoh: menggerakn bola 4 mata ke bawah)

Protaksi/ retraksi adalah gerakan ke depan atau ke belakang pada sumbu vertikal. Protaksi yaitu menggerakan suatu struktur ke depan (contoh: memajukan rahang bawah ke depan). Retraksi adalah menggerakan suatu struktur menuju ke arah belakang (contohnya, menarik lidah ke dalam rongga mulut). Pronasi/ supinasi berhubungan dengan lengan bawah Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke posterior Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke posterior
5

Inversi/

eversi

berhubungan

dengan kaki. Inversi, memutar telapak kaki ke arah dalam Eversi, memutar kaki ke arah luar Gerakan-gerakan khusus dari struktur tertentu

Intorsi/ekstorsi dari bola mata adalah gerakan


memutar bagian atas bola mata ke arah medial/lateral pada sumbu anteroposterior Opposisi/ reposisi adalah gerakan ibu jari bertemu jari-jari yang lainnya. Sirkumduksi adalah kombinasi dari 2 pasang gerakan seperti fleksi/ ekstensi dengan abduksi/ adduksi.

Tonjolan pada tulang


Condylus : tonjolan bulat pada area persendia (contoh: condylus femoralis lateralis) Crista : sisi yang tajam (contoh: crista iliaca) Linea : garis (contoh: linea solei) Malleolus : tonjolan bulat (contoh: malleolus medialis) Protuberantia : (contoh: protuberantia occipitalis externa) Spina : tonjolan tajam (contoh: spina ischiadica) Processus : (contoh: processus transversus) Trochanter : tonjolan yang besar (contoh: trochanter major) Tuberculum : tonjolan yang kecil (contoh: tuberculum majus) Tuberositas : tonjolan besar (contoh: tuberositas radii)

Lekukan pada tulang


Facies : permukaan yang cekung, pada permukaan sendi yang biasanya ditutupi tulang rawan (contoh: facies costalis superior) Fossa : lekukan yang lebar (contoh: fossa infraspinata) Incisura : lekukan pada sisi tulang (contoh: incisura semilunaris) Sulcus : lekukan memanjang berupa alur ( contoh: sulcus spiralis)

Lubang pada tulang


Lubang atau celah : Foramen : lubang kecil (contoh: foramen obturatorius) Fissura : celah Apertura : lubang yang dibatasi oleh beberapa tulang Meatus : liang Canalis : saluran berupa lorong Ductus : saluran yang agak besar Cavum : rongga

Tipe persendian dibagi atas 3 jenis, yaitu: a. Fibrosa. Sinartrosis atau sendi fibrosa yang hampir tidak dapat bergerak (1). Sutura (sutura sagitalis) (2). Sindesmosis ( articulatio tibiofibularis) (3). Gomposis (sendi gigi) Kartilago. Amfiartrosis atau sendi kartilaginosa yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, misalnya pada symphysis pubis dan discus intervertebralis. Sinovia. Pada sendi diartrosis atau sendi sinovia ini lebih mudah terjadi gerakan, paling sedikit pada satu sumbu rotasi seperti pada bahu, siku dan tangan. i. Sendi ini mempunyai karakteristik sebagai beriku: Mempunyai capsula articularis atau sinovia yang dapat menyokong sendi. Mempunyai cartilago articularis yang membungkus permukaan sendi. Dua permukaan sendi mempunyai permukaan konkav dan konveks yang sesuai. Mempunyai membrana synovialis yang membungkus sendi dan menghasilkan cairan sinovia yang mengisi cavum synovialis. Cairan ini memberi lubrikasi pada permukaan sendi. Sendi ini berfungsi sebagai titik tumpu untuk tuas tulang sehingga gerakan terjadi pada daerah ini. Semua gerakan pada tipe sendi ini terjadi pada sumbu rotasi yang dapat satu, dua atau tiga sumbu.

10

11

Sendi sinovia ini mempunyai 6 tipe utama yang diklasifikasikan menurut bentuk permukaan sendi dan / atau tipe pergerakan yang terjadi (gb 5.5) Sendi planus (plane joint), contohnya pada articulatio acromioclaviculare. Gerakan yang terjadi adalah pergeseran anatara dua permukaan yang datar. Kebanyakan sendi planus ini mempunyai gerakan pada satu sumbu (uniaxial) Sendi engsel (hinge joint = ginglymus), bergerak pada satu sumbu (uniaxial) pada bidang sagital, contohnya pada articulatio interphalangea. Sendi engsel hanya menghasilkan gerakan fleksi dan ekstensi, contoh: sendi lutut (gb 5.4. A) Sendi kisar (pivot joint = trochoidea), bergerak pada satu sumbu (uniaxial). Gerakan yang terjadi adalah rotasi, contohnya pada articulation radioulnare (gerakan supinasi dan pronasi), articulario atlantoaxial (gerakan rotasi, seperti menggelengkan kepala). Sendi pelana (saddle joint = sellaris), merupakan sendi dua sumbu (biaxial), dengan kedua permukaan sendi yang berhadapan seperti gambaran pelana. Contohnya pada articulatio carpometacarpalia pertama. Sendi telur (condyloidea joint = ellipsoidea), juga merupakan sendi biaxial yang bergerak pada bidang sagittal dan bidang koronal dan memungkinkan pergerakan fleksi ekstensi, abduksi - adduksi dan sirkumduksi. Contohnya pada articulatio metacarpophalangea. Sendi peluru (ball and socket joint) adalah multiaxial. Di sini terjadi pergerakan pada tiga sumbu dan dalam tiga bidang. Ini didapatkan pada sendi yang banyak bergerak, misalnya articulatio coxae. Pada tipe sendi ini dapat terjadi pergerakan fleksi ekstensi, abduksi 12 adduksi, exorotasi endorotasi dan sirkumduksi.

Os Scapula
Merupakan tulang pipih yang berbentuk segitiga terbalik dengan margo superior, margo vertebralis, margo lateral dan dua sudut diatas dan dibawah yatiu angulus superior dan inferior. Terdiri dari dua permukaan anterior dan posterior, dengan tonjolan spina scapula dan procesus coracoideus. Spina scapulae, merupakan tonjolan di bagian posterior yang membagi permukaan dorsal scapula menjadi fossa supraspinata dan fossa infraspinata. Procesus acromion adalah tonjolan di ujung lateral spina scapula dan berartikulasi dengan clavicula. Procesus coracoideus menonjol ke arah anterior, dapat diraba di bagian anterior tepat sebelah medial dari caput humeri. Menjadi tempat perlekatan untuk M. Pectorallis minor, M. Coracobrachialis, M. Biceps brachii caput brevis dan Ligamentum coracoacromialis. Fossa glenoidalis, tempat persendian dengan humerus, menghadap ke lateral sedikit anterior. Fossa yang dangkal ini sedikit diperdalam oleh labrum glenoidalis. Terdapat tonjolan yaitu tuberculum supraglenoidalis dan tuberculum infraglenoidalis yang menjadi tempat perlekatan untuk M. biceps brachii caput longum dan M. triceps brachii.

13

Gerakan gelang bahu, sendi bahu


Gerakan gelang bahu. Perubahan gerak antara:
Batang badan Scapula clavicula

Sendi bahu
Scapula Caput humeri

14

Gelang bahu
Elevasi X Depresi Protraksi X Retraksi Circumductio Sendinya:
Art. Sternoclaviculare Art. Acromioclaviculare Art. coracoclaviculare
15

Sendi sternoclavicularis (gb 2.3) Sendi ini dibentuk oleh facies articularis sternalis dengan manubrium sterni yang diurus oleh A. thoracica interna dan A. suprascapularis, dan persarafan oleh N. supraclavicularis dan N. subcalvius. Persendian ini memungkinkan gerakan-gerakan bahu : Elevasi / depresi clavicula Protraksi / retraksi clavicula Circumduksi (rotasi elevasi/rotasi depresi) Sendi tersebut diperkuat oleh beberapa ligamentum : Ligamentum sternoclavicular anterior dan posterior yang terbentang diantara os clavicula dan manubrium sterni. Ligamentum costoclavicular yang terbentang diantara clavicula dan costa 1.

16

Art. acromioclavicularis
Sendi ini dibentuk oleh facies articularis acromialis dengan procesus acromion scapula, menyebabkan gerakan rotasi dari scapula. Vaskularisasi sendi tersebut diurus oleh A. thoracoacromialis dan A. suprascapularis, sementara inervasinya diurus oleh N. supraclavicularis dan N. axillaris. Beberapa ligamentum yang menunjang yaitu : Ligamentum coracoclavicularis yang terbentang dari procesus coracoideus scapula sampai clavicula. Ligamentum acromioclavicularis yang menambah stabilitas anterior-posterior.

17

Sendi bahu (art. Glenohumerale)


Fleksi X Ekstensi Abduksi X Adduksi Endorotasi X Eksorotasi Circumductio
18

Articulatio glenohumerale/humeri
Capsula articularis Anterior: Lig.glenohumerale superior, medius, inferior Tendo m. subscapularis Posterior: tendo m. infraspinatus tendo m. teres minor Superior/atap: tendo m. supraspinatus lig. Coracoacromiale lig. Coracohumerale tendo m. biceps brachii cap.longum

19

Art. glenohumerale
Ligamentum glenohumeralis superior, medial dan inferior berjalan dari pinggir glenoidalis menuju collum anatomicum os humerus. Ligamentum coracohumeralis diantara procesus coracoideus dan humerus. Ligamentum coracoacromialis berjalan diantara procesus coracoideus dan procesus acromialis Tendo otot-otot supraspinatus, infraspinatus, subscapularis, dan teres major berfungsi sebagai ligamentum yang dinamis, mempertahankan capur humeri di dalam fossa glenoidalis Tendo M. biceps brachii caput longus yang meliputi caput humeri dan melekat pada tuberositas supraglenoidalis oleh scapulae.

20

Bagian proximal Caput humeri dilapisi oleh cartilago hyalin dan barartikulasi dengan scapula pada sendi glenohumeralis Collum anatomicum memisahkan caput dari batang metphise dan menandai lokasi dataran epiphyse yang pada keadaan normal akan bersatu diantara umur 19-21 tahun. Tuberculum minus terletak pada permukaan anterior dari humerus tepat di sebelah distal dari collum anatomicum dan merupakan perlekatan dari M. supraspinatus, M. infraspinatus dan M. teres minor. Tuberculum majus terletak pada permukaan lateral dari os humerus tepat di sebelah lateral dari collum anatomicun dan merupakan perlekatan dari M. supraspinatus, M. infraspinatus dan M. teres minor. Sulcus intertubercularis terletak diantara tuberculum majus dan tuberculum minus, berisi tendo M. biceps brachii caput longus. Bagian lateral dari sulcus tersebut merupakan tempat perlekatan dari M. pectoralis major dan M. latissimus dorsi sedangkan bagian medialnya sebagai perlekatan M. teres major.
21

Bagian corpus / batang Terdiri dari 2 margo yaitu lateral dan medial; dan 3 permukaan yaitu anterolateral, anteromedial dan posterior. Sulcus radialis terdapat pada permukaan posterior.
Bagian distal Bagian distal humerus mendatar di sisi anteroposterior dan melebar ke arah samping. i.Supracondylus lateralis dan medialis ii.Epicondylus lateralis dan medialis iii.Fossa olecranon pada permukaan posterior iv.Fossa radialis dan fossa coronoid pada permukaan anterior v.Sulcus ulnaris dilewati oleh N. ulnaris vi.Trochlea humeri berartikulasi dengan incisura 22 trochlearis

SENDI SIKU Terdiri dari 3 persendian yang terdapat diantara tulang-tulang humerus, radius dan ulna, yaitu : Sendi humeroulnaris dibentuk oleh trochlea humeri yang berpasangan dengan incisura trochlearis dari ulna. Di sebelah anterior, fossa coronoid menerima processus coronoid ulna, di porterior, fossa olecranon menerima processus olecranon. Gerakan pada sendi tersebut untuk flexi dan extensi antebrachii. Sendi humeroradialis dibentuk oleh capitulum humeri dan fovea radii, memungkinkan gerakan flexi/ extensi dan pronasi/ supinasi dari lengan bawah. Sendi radioulnaris proximalis dibentuk oleh caput radii dan incisura radialis ulna memungkinkan gerakan pronasi dan supinasi.
23

Ulna Merupakan tulang antebrachii yang terletak disisi medial dan terdiri dari bagian proximal, batang/ corpus, dan bagian distal (gb. 5.1) Bagian proximal terdiri dari : Olecranon sebagai tempat perlekatan dari M. triceps brachii. Dipisahkan dari jaringan subkutaneus oleh bursa olecranon, yang dapat mengalami bursitis bila terjadi tekanan yang lama dan disebut sebagai students elbow. Incisura trochlearis dengan permukaan sendi yang halus untuk berartikulasi dengan trochlea humeri. Processus coronoideus yang berbentuk segitiga, tepat di sebelah distal incisura trochlearis menjadi tempat insertio M. brachialis. Incisura radialis di sisi lateral sebagai permukaan sendi untuk berartikulasi dengan caput radii. Tuberositas ulna di anteromedial sebagai tempat perlekatan M. brachialis. Corpus ulna mempunyai 3 margo, yaitu anterior, psterior dan lateral (interossea); dan 3 permukaan yaitu anterior, medial, dan posterior. Bagian distal ulna yang menyempit dengan processus styloideus di medial dan permukaan sendi untuk radius.
24

1.Radius Tulang radius terletak di sisi lateral lengan atas, terdiri dari 3 bagian yaitu bagian proximal, batang/ corpus dan bagian distal (gb 5.1)

Bagian proximal radius terdiri dari : i.Caput berbentuk silindris dengan fovea radii di bagian atas untuk berartikulasi dengan capitulum humeri. ii.Collum / leher yang pendek terletak di sebelah distal dari caput iii.Tuberositas radii, di sebelah anteromedial dari leher sebagai tempat perlekatan M.biceps brachii.
Batang radius/ corpus radii mempunyai 3 margo yaitu anterior, posterior dan medial ( interossea); dan 3 permukaan yaitu anterior, posterior, dan lateral. Bagian distal radius melebar ke samping, dan pada permukaan posterior terdapat alur untuk insersio tendo M. extensor carpi radialis dan M. extensor pollicis longus. Di lateral terdapat processus styloideus untuk perlekatan M. brachioradialis.

25

Ossa manus Proksimal Naviculare, lunatum,triquetrum,pisiforme Distal Trapezium (Multangulum majus), Trapezoid (multangulus minus), capitatum, hamatum,

26

1. Os ilium a. Bagian anterior, meliputi spina iliaca anterior-superior, ligamentum inguinale, tuberculum pubicum, symphisis pubis dan ramus ischiopubica. b. Bagian posterior, meliputi spina iliaca posterior-superior, crista iliaca dan tuberositas ischiadica. c. Permukaan auricularis medialis membentuk artikulasi sacroiliaca dengan sacrum. Bagian yang melebar,ala ossis ilii merupakan tempat melekatnya otot-otot abdomen dan paha. d. Crista iliaca merupakan batas bawah pinggang dan berakhir di spina iliaca superior-anterior dan spina iliaca superior-posterior. e. Batas posterior membatasi batas atas incisura ischiadica sebelum bersatu dengan os ischium. 2. Os ischium terletak posteroinferrior pada coxa. Kararkteristik a. Permukaan posterior membatasi batas bawah incissura ischiadica, yang terbagi menjadi bagian mayor dan minor oleh spina ischiadica. b. Tuberositas ischiadica merupakan tempat melekatnya ligamentum sacrotuberosum yang kuat dan otot-oto paha posterior. c. Ramus ischiadica bersatu dengan ramus inferior ossis pubis. 3. Os pubis Corpus osis pubis membentuk persendian dengan os pubis kontralateral pada symphisis pubis. Ramus superior osis pubis bersatu dengan os ilium, Sedangkan ramus inferior osis pubis bersatu dengan ramus ossis ischii untuk membentuk foramen obturatum.

27

i. Ligamentum iliofemorale (ligamen BIGELOW) yang tebal dan berbentu huruf Y terbalik berjalan dari spina iliaca anterior inferior ke linea intertrochanterica, cabang lateral berjalan ke trochanter major. Ligamen yang kuat ini menahan hiperekstensi paha dan memungkinkan rotasi lateral femur. ii. Ligamentum ischiofemoralis yang tipis ini berjalan dari permukaan posterior acetabulum menuju bagian dalam dari trochanter mayor dan permukaan lateral dari linea intertrochanterica. iii. Ligamentum pubofemorale yang berjalan dari ramus iliopubica ke permukaan inferior linea intertrochanterica menahan abduksi yang berlebihan. Robekan ligamen tersebut mungkin terjadi di antara capsula sendi dan bursa iliopectinea. iv. Ligamentum teres femoris berjalan dari incissura acetabulum dan ligamentum acetabulum transversal menuju fovea femoralis. Berperanan kecil, jika ada, perannya di dalam stabilitas panggul. Pembuluh darah pada ligamentum teres penting untuk Imengurus pendarahan caput femoris pada anak-anak
28

1. Ujung proximal femur a. Caput femoris membentuk persendian dengan acetabulum yang dilapisi cartilago hyalin kecuali pad a fossa fovea, dimana terdapat ligamentum teres. Epiphyseal plate biasanya bersatu antara umur 19 dan 20 tahun dan membatasi caput dari collum. b. Collum femoris menghubungkan caput dengan corpus. Sudut collum umumnya sekitar 125 (pada pria lebih besar dari pada wanita). Juga membentuk sudut ke depan (anteversi) sebesar 15 . c. Corpus membentuk sedikit lengkungan keanterior. Terdapat tonjolan, trochanter major pada permukaan lateral di atas collum femoris sebagai tempat insersio M. gluteus medius, M. gluteus minimus dan M. piriformis. Pada permukaan medial terdapat trochanter minor yang merupakan tempat insersio M. iliopsoas. Crista intertrochanterica terletak sepanjang permukaan posterior corpus femoris di antara dua trochanter.
29

2. Ujung distal a. Epicondylus lateralis adalah tonjolan pad a bagian lateral condylus lateralis yang merupakan tempat insersio ligamentum collateral lateral dan M. gastrocnemius caput laterale. b. Epicondylus medialis adalah tonjolan pada femur bagian medial condylus medialis, sebagai tempat insersio ligamentum kolateral tibia dan M. gastrocnemius caput medial d. Fossa intercondylaris terletak di antara condylus lateralis dan condylus medialis membagi permukaan sendi femorotibial. e. Facies articularis patella (facies trochlearis) yang menghubungkan condylus medialis dan lateralis merupakan permukaan sendi untuk patella pada aspek anterior distal. f. Linea aspera merupakan tonjolan sepanjang aspek posterior femur sebagai tempat insersio septa intermusculare yang membatasi kompartemen posterior. g. Condylus lateralis yang lebar dan condylus medialis yang lebih panjang. Bentuk condylus medialis yang lebih memanjang ke distal daripada condylus lateralis menyebabkan terbentuknya sudut dengan tibia. Sudut ini dikenal dengan sebutan valgus. Pada wanita valgus normal adalah 170 sedangkan pada pria adalah 175.
30

Sendi femorotibial Sendi ini berfungsi untuk menahan berat badan pada posisi fleksi namun pada posisi extensi akan lebih stabil. Persendian ini dilindungi oleh bantalan jaringan fibrocartilago yang berbentuk tapal kuda dan terletak di antara condylus femoris dan facies articularis tibia, yaitu meniscus. Terdapat meniscus lateralis dan medialis yang akan membagi sendi femorotibialis menjadi kompartemen suprameniscus dan kompartemen inframeniscus. a. Meniscus lateralis yang berbentuk lingkaran tertutup berinsersio pada tuberculum laterale dari eminentia intercondylaris. Diperkuat oleh ligamentum meniscofemoralis yang melekatkan meniscus laterale ke aspek posterior condylus femoralis medialis. Juga ditunjang oleh ligamentum coronaria yang melekatkan bagian perifer meniscus lateral ke capsula sendi. b. Meniscus medialis yang berbentuk huruf C berinsersio ke meniscus lateral anterior dan posterior sehingga diameter meniscus medial menjadi leblh besar dari meniscus lateral. Dlperkuat oleh ligamentum kolateral medialis yang berjalan dari pinggir meniscus ke epicondylus femoris medialis dan melekatkan meniscus ke kapsula sendi dengan kuat. Tempat perlekatan yang luas membatasi pergerakan meniscus medial sehingga mudah robek.
31

3. a.

Ligamentum Penguat Ligamentum koronaria Ligamentum ini menebal pada bagian perifer kapsulnya, seringkali (60% ) pada bagian anteriornya membentuk ligamentum transversum, yang menghubungkan pinggir anterior dari dua meniscus. b. Ligamentum kolateral medialis (tibia) Ligamentum ini terbentang dari epycondylus femoris medialis untuk berinsersi ke meniscus medialis dan bagian medial corpus tibia proximal. Ligamentum yang berbentuk kipas ini berfungsi mencegah abduksi lutut. Robekan ligamentum ini disebabkan abduksi pasif dari tungkai bawah dalam keadaan ekstensi. c. Ligamentum kolateralis lateral (fibularis) Ligamentum ini berbentuk pita yang meluas dari epicondylus femoris lateralis sampai caput fibulae, bebas dari kapsula sendi dan tidak melekat pada meniscus lateral. Berfungsi mencegah adduksi tungkai bawah pad a sendi lutut. Robekan ligamentum ini disebabkan adduksi pasif abnormal dari tungkai bawah dalam keadaan ekstensi. d. Ligamentum cruciatum posterior Ligamentum cruciatum posterior yang berbentuk kipas terdapat di anteromedial dari tibia posterior sampai eminentia intercondyloidea dan berinsersi ke dalam condylus femoralis medialis bagian anterior di dalam fossa intercondyloidea. Karena serabut-serabut ligamentum ini tidak sama panjang maka yang berinsersi di anterior condylus femoralis cenderung menjadi tegang pada saat fleksi sedangkan yang berinsersi di bagian posterior cenderung tegang pad a saat ekstensi. e. Ligamentum meniscofemoralis Merupakan subdivisi dari ligamentum cruciatum posterior yang berinsersi ke tanduk posterior meniscus lateral. Ligamentum ini berfungsi untuk stabilitas sendi lutut, dan mencegah femur bergeser ke depan. f. Ligamentum cruciatum anterior terbentang diantara posterolateral tibia anterior sampai eminentia intercondyloidea dan berinsersi ke sebelah posterior condylus femoralis lateralis di dalam fossa intercondyloidea. i. Struktur. Ligamentum ini hampir tegak lurus terhadap ligamentum kolateralis lateral dan ligamentum cruciatum posterior. Sedikit lebih pendek dari ligamentum cruciatum posterior. Serabut-serabut ligamentum ini tidak sama panjang sehingga beberapa serabut tetap tidak menegang pada keadaan fleksi lutut. Serabut-serabut yang berinsersi di posterior condylus femoralis cenderung tegang pada saat ekstensi, sementara yang berinsersi lebih anterior cenderung tegang pada posisi fleksi. ii. Fungsi. Ligamentum cruciatum anterior adalah kunci penstabil sendi lutut. Ligamentum ini mengendalikan pergerakan tibia anterior terhadap os femur. g. Ligamentum popliteum oblique adalah tendo semimembranosus yang ekstensi lateral. Ligamentum ini memperkuat kapsula sendi sebelah posterior, menahan hiperekstensi tungkai bawah sebaik rotasi lateral selama fase terminal extensi. Tendo patellaris memperkuat kapsula sendi sebelah anterior. Retinaculum patellaris memperkuat kapsula sebelah medial dan 32 lateral

1.

Os Tibia (Gambar 6.1) Os tibia merupakan tulang terbesar kedua setelah os femur yang terletak di aspek anteromedial dari regio cruris. Karakteristik a. Pada bagian superior membentuk dataran yang landai sebagai permukaan sendi, bagian lateral dan medial membentuk condylus lateralis dan medialis. Sementara di bagian anterior terdapat tuberositas tibiae sebagai tempat perlekatan ligamentum patella. b. Bagian corpus mempunyai margo anterior yang tajam dan aspek medial yang terletak dibawah kulit. c. Bagian distal, menjadi lebih sempit dengan malleolus medialis yang menonjol dibawah kulit dan merupakan perlekatan tendo M. tibialis posterior.

33

2.

Os Fibula. (Gambar 6.1) Merupakan tulang cruris yang terletak di sisi lateral dengan bagian corpus yang ramping dan tidak berhubungan langsung dengan femur sehingga tidak membentuk sendi lutut Karakteristik a. Bagian proksimal terdiri dari caput yang membentuk persendian tibiofibularis proximal dengan condylus lateralis tibiae dan merupakan tempat perlekatan ligamentum collateralis lateralis. b. Bagian corpus berbentuk ramping. c. Bagian distal, di sisi lateral terdapat maleolus lateralis yang terletak dibawah kulit dan lebih distal daripada malleolus medialis tibia. Permukaan posterior malleolus lateralis membentuk alur sebagai tempat perlekatan tendo M. peroneus longus dan M. peroneus brevis. d. Membrana interossea adalah suatu jaringan fibrosa yang menghubungkan tibia dan fibula pada seluruh panjang tulang. Bagian paling distal menebal membentuk ligamentum interosseum.
34

a. Os talus mempunyai caput yang bulat, collum, dan corpus yang berbentuk kuboid. Sejumlah ligamen tampak melekat pada talus, namun tidak ada satu otot pun yang melekat pad a tulang tersebut. Pada sisi belakang os talus didapatkan alur yang dilalui oleh M. flexor hallucis longus. i. Bagian caput bersendian dengan os naviculare di sebelah anterior dan sebagian kecil bersendian dengan os calcaneus di sebelah inferior. ii. Di permukaan bawah collum sampai corpus didapatkan suatu alur yang disebut sulcus tali. iii. Bagian corpus mempunyai beberapa permukaan sendi yang kompleks. Di bagian superior, yaitu trochlea tali, yang tampak melebar di bagian anterior, merupakan tempat bersendian dengan tibia. Di bagian lateral dan medial, corpus os talus bersendian dengan malleolus tibia dan malleolus fibula. Di bagian inferior, merupakan permukaan sendi yang datar untuk os calcaneus.
35

b. Os calcaneus yang membentuk tumit merupakan tulang tarsal terbesar i. Posterior, merupakan tonjolan yang besar, umumnya disebut sebagai tuber calcanei, merupakan tempat insertio tendo calcaneus (Achilles). Pada kedua sisi bawahnya terdapat tuberculum medial dan lateral yang merupakan tempat melekat otot-otot plantar. ii. Pada sisi superior didapatkan permukaan sendi untuk os talus, yang disebut sulcus calcanei yang bersama sulcus tali akan membentuk sinus tarsi yang berisi ligamentum interosseum talocalcanei . iii. Pada sisi anterior, bersendian dengan os cuboideum. iv. Di bagian medial tampak sustentaculum tali, yang merupakan tempat perlekatan ligamentum calcaneonaviculare ( spring ligament ). Sustentaculum tali bersama ligamentum calcaneo naviculare berfungsi untuk menopang caput os talus. Pada sisi inferior sustentaculum tali terdapat alur yang dilalui oleh tendo M. flexor hallucis longus.
36

c. Os naviculare (os scaphoid), berartikulasi dengan semua tulang tarsal, kecuali os calcaneus. Pada sisi depan membentuk 3 permukaan sendi untuk ke 3 otot cuneiforme. Sisi posterior akan berhadapan dengan caput os talus yang terletak di bagian apex lengkung kaki. Pada sisi medial, tampak tuberositas yang merupakan tempat perlekatan utama dari M. tibialis posterior. d. Ossa cuneiforme, terdiri atas : i. Os cuneiforme mediale (os cuneiforme I) ii. Os cuneiforme intermedium (os cuneiforme II), paling pendek iii. Os cuneiforme laterale (os cuneiforme 111) Ketiga ossa cuneiforme ke arah proximal bersendian dengan os naviculare, sedangkan ke arah distal, masing-masing os cuneiforme mediale, intermedium dan laterale akan berartikulasi dengan tulang metatarsall, II dan III. Hanya os cuneiforme III yang berartikuasi dengan os cuboideum di sebelah lateralnya.

37

e. Os cuboideum berada di sebelah lateral os cuneiforme III dan os naviculare. Ke bagian posterior berartikulasi dengan os calcaneus. 2. Tulang-tulang metatarsal. Lima buah tulang metatarsal membentuk tulang kerangka pedis. Setiap tulang metatarsal mempunyai basis di bagian proksimal corpus dan caput di bagian distal. Setiap basis os metatarsal berhubungan dengan bagian distal tulang tarsal sehingga membentuk articulatio tarsometatarsea. Caput masing-masing os metatarsal bersendian dengan phalanx proximal pada articulatio metatarsophalangea (MP). Os metatarsall, II, III masing-masing berartikulasi dengan cuneiforme I, II dan I1I. Sedangkan os metatarsal IV dan V berartikulasi dengan os cuboideum
38

3. Phalanges. Jari II sampai dengan V masing-masing terdiri dari 3 buah ruas os phalanx, sedangkan jari I (ibu jari} .hanya mempunyai 2 buah ruas os phalanx. a. Phalanx proximal berartikulasi dengan os metatarsal pada articulatio metatarsophalangea (MP). b. Phalanx tengah berartikulasi dengan phalanx proximal pada articulatio proximal interphalangea (PIP). c. Phalanx distal berartikulasi dengan phalanx tengah pad a articulatio distal interphalangea (DIP)

39

1.

Articulatio talocruralis (ankle joint) a. Merupakan persendian antara os talus dengan malleolus tibia dan malleolus fibula. b. Melalui persendian ini, berat badan waktu berdiri atau berjalan akan diteruskan dari os tibia ke os talus yang kemudjan meneruskannya dengan membagi berat badan ke arah depan dan belakang kaki. c. Bentuk trochlea tali yang melebar di bagian depan mempengaruhi kestabilan sendi ini, pada keadaan dorsoflexi penuh, sendi ini akan terkunci sehingga sendi ini akan lebih stabil daripada dalam keadaan plantarflexi. d. Karena persendian ini merupakan suatu persendian engsel maka di sini terjadi pergerakan satu sumbu yang melalui malleolus lateralis dan trochlea tali, dengan demikian memungkinkan terjadinya gerakan fleksi I extensi. e. Bagian luar sendi ini diperkuat oleh ligamentum collaterale laterale dan ligamentum collaterale mediale (ligamentum deltoideum)
40

2. Articulatio talocalcanea (articulatio subtalaris) Merupakan persendian antara corpus os talus dengan os calcaneus Pergerakan yang terjadi pada persendian ini adalah inversi dan eversi. Inversi merupakan suatu gerakan yang menyebabkan plantar pedis menghadap ke medial, sebetulnya merupakan gabungan antara gerakan supinasi dan adduksi. Gerakan sebaliknya, eversi menggerakan plantar pedis ke arah lateral, atau gabungan antara gerakan pronasi dan abduksi.

41

Bagian posterior tubuh, atau yang dikenal dengan punggung, disusun terutama oleh vertebrae dan discus intervertebralis, dan juga oleh cranium bagian posterior, scapulae, costae, dan os coxae. Vertebrae beserta discus intervertebralis ini dikenal dengan istilah Columna Vertebralis, yang terdiri atas 33 vertebrae dan dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan lokasi dan morfologinya : Vertebrae Cervicalis (7 buah) Vertebrae Thoracalis (12 buah) Vertebrae Lumbalis (5 buah) Vertebrae Sacralis (5 buah yang berfusi menjadi 1 os sacrum) Vertebrae Coccygealis (4 buah yang berfusi menjadi 1 os coccyx)
42

Secara umum kelima jenis vertebrae ini memiliki karakteristik yang sama yaitu corpus vertebrae di bagian anterior dan arcus vertebrae di bagian posterior yang membentuk foramen vertebralis, tempat lewatnya medulla spinalis. Arcus vertebrae terdiri atas sepasang pedicle dan sepasang laminae yang membentuk sisi lateral dan posterior foramen vertebralis. Selain itu pada setiap vertebrae terdapat 7 processus, yaitu processus spinosus yang terletak pada pertemuan laminae di bagian posterior, sepasang processus transversus yang terletak pada pertemuan laminae dan pedicle di bagian lateral, serta 2 pasang processus articularis yang terdapat pada pertemuan laminae dan pedicle; di mana sepasang menghadap ke arah superior dan disebut processus articularis superior dan sepasang menghadap ke arah inferior dan disebut processus articularis inferior. Karakteristik umum lainnya adalah foramen intervertebralis yang dibentuk oleh 2 arcus pedicle yang saling berhadapan. Foramen inververtebralis ini akan dilewati oleh A. Intervertebralis dan N. Spinalis.

43

You might also like