You are on page 1of 2

SKENARIO KASUS : INFEKSI TROPMED KASUS 1.

Seorang anak , usia 5 tahundatang ke poliklinik anak dengan demam tinggi 3 hari, ada batuk, pilek, tampak lemah, makan dan minum tidak ada keluhan. Sudah minum obat batuk bebas (OTC) tetapi tidak banyak perbaikan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran baik. Tanda vital suhu 38,8 oC, RR 20x/menit, HR 100x/menit. Pada leher didapatkan limfadenopati servikal, tanpa nyeri tekan, paru dan jantung dalam batas normal, hepar dan lien tidak teraba, ekstremitas tidak terdapat gangguan hemodinamik, pada pemeriksaan kepala faring tampak hiperemis tanpa eksudat, tanpa sianosis, tanpa nafas cuping hidung. 1. Apakah diagnosis pada pasien ini? 2. Bagaimana penanganan yang sebaiknya dilakukan?

KASUS 2. Seorang bayi , 2,5 bulan, dikirim dari RS X dengan demam tinggi. Bayi dirawat di RS tersebut selama 4 hari dengan diagnosis diare cair akut dengan dehidrasi tak berat dan dipasang infus. Diare kemudian membaik, tetapi anak mengalami demam tinggi pada hari ke 4 perawatan, malas minum (anak hanya minum ASI), tampak mengantuk, dan terdapat plebitis di bekas infus di tangan. Tidak kejang, tidak kuning. Karena kondisi anak tampak semakin lemah kemudian dirujuk ke RS rujukan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: anak tampak sakit berat, kesadaran CM. tanda vital suhu tubuh 40 0C, RR 54x/menit,nadi 120x/menit teraba kuat, jantung dan paru dalam batas normal, terdapat hepatomegali, lain-lain stabil. 1. Apakah masalah pada bayi ini?

2. Sebutkan rencana pemeriksaan/tindakan yang perlu dilakukan 3. Bagaimana penanganan yang sebaiknya dilakukan? Setelah mendapat antibiotika Ampicillin dan Gentamisin, pada hari ke tiga perawatan, kondisi anak mulai membaik, mulai mau minum, tetapi demam tetap tinggi. Hasil laboratorium Hb 10 g/dl, AL 2.800/mmk (neutrofil 25%, limfosit 70%, eosinofil 1,0%, basofil 2%, monosit 2%), AT 150.000/mmk, pemeriksaan kultur belum ada hasil, CRP 15 mg/dl 4. Apakah langkah selanjutnya Hari ke-10 perawatan, kondisi membaik, bebas demam 2x24 jam , minum ASI kuat, mulai tampak aktif, hasil kultur Pseudomonas aeruginosa, sensitivitas tes sesuai dengan terapi yang diberikan. 5. Apakah rencana anda selanjutnya?

Kasus 1: 1. ISPA viral 2.Tidak perlu pemberian antibiotika, hanya terapi suportif seperti antipiretika, minum yang banyak, dll)

Kasus 2: 1. Diagnosis: Infeksi berat: probable sepsis dengan infeksi nosokomial. 2. Periksa darah rutin, kultur darah, CRP 3. Beri antibiotika, perawatan luka infeksi kompres NaCl, dan terapi suportif seperti antipiretika dan tetap beri ASI 4. Anak mengalami demam netropenia, antibiotika dilanjutkan hingga hari ke-5, dilakukan evaluasi darah, bila ANC > 500/mmk maka kondisi anak dikatakan membaik. 5. Memulangkan pasien, disarankan untuk kontrol kembali ke rumah sakit 3 hari kemudian, dan edukasi ke orang tua tentang tanda-tanda sepsis.

You might also like