You are on page 1of 5

Agita Raka Pratiwi (101810301013) TUGAS TEKNOLOGI LIMBAH 1.

Pada tahapan apa kimia bisa berperan serta dalam pengelolaan limbah cair? 2. Pekerjaan kimia yang dapat dilakukan pada tahapan ini? 3. Spesi kimia apa yang berperan dalam tahapan tersebut? 4. Apakah efek samping dalam pengolahan menggunakan bahan kimia? Jawaban : 1. Peran kimia dalam tahapan pengelolaan limbah cair adalah pada saat pengolahan tersier. Pengolahan tersier sendiri adalah pengolahan yang dilakukan untuk menghilangkan kandungan zat tersisa pada limbah cair yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui pengolahan primer dan sekunder. Biasanya yang masih tersisa adalah zat-zat anorganik terlarut dan garam-garaman. Pada tahapan ini digunakan bahan kimia agar zat pencemar tersebut terikat dan akhirnya mengendap dan menyisakan limbah yang sudah lumayan bersih. Pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair. Pada tahap primer tersebut limbah cair hanya didiamkan agar partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Akan tetapi zat pencemar pada umumnya berada pada jenis suspensi padatan terlarut dalam koloidal. Padatan ini tidak mengalami pengendapan secara alami walaupun dalam jangka waktu relatif lama. Oleh itu diperlukan bahan kimia yang direaksikan agar terjadi pengikatan senyawa pencemar baik dalam bentuk gumpalan atau endapan. Pengendapan atau pemisahan prinsipnya berdasarkan perubahan sifat bahan atau zat yang masih terkandung dalam limbah tersebut, yaitu dari

tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan, baik tanpa reaksi oksidasi-reduksi atau nantinya ada reaksi oksidasi-reduksi. Peran kimia juga dilakukan pada tahap desinfeksi. Disinfeksi sendiri adalah tahap yang bertujuan membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen dalam limbah cair dengan menambahkan senyawa/zat kimia tertentu. 2. Pekerjaan kimia yang dilakukan pada pengolahan tersier klorinasi, deklorinasi, disinfeksi dan pengendapan. Klorinasi Kandungan yang tersisa pada limbah yakni senyawa anorganik pada pengelolaan limbah primer dan sekunder berbahaya apabila langsung dibuang dan dibiarkan pada pembuangan akhir atau sungai. Pemberian senyawa klorin pada limbah dimaksudkan untuk mengikat senyawa anorganik sehingga mengendap atau dapat menghancurkan bakteri patogen yang masih ada. Berikut reaksi yang terjadi :
Cl2 + HOCl H2O HOCl H+ + + HCl OCl-

Deklorinasi Air limbah yang telah diklorinasi masih terdapat sisa-sisa klor yang membahayakan manusia maupun makhluk hidup dalam air, karena beracun. Sisa klor tersebut perlu diambil dengan metode adsorbsi menggunakan karbon aktif atau sodium sulfat. Akan tetapi biasanya yang lebih digunakan adalah karbon aktif karena lebih murah, gampang cara pengoperasiannya dan juga lebih aman. Berikut reaksi yang terjadi saat karbon aktif mengadsorbsi klorin bebas
C + 2 Cl2 + 2H2O 4HCl + CO2

Pengendapan Kimia Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan memberikan larutan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan koloidnya agar terjadi netralisasi mutan koloid tersebut sehingga akhirnya diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan memberikan larutan alkali misalnya air kapur sehingga membentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil pada pH > 9,5. Berikut reaksi yang terjadi senyawa fosfor bereaksi dengan larutan alkali (air kapur) :
CaO Ca(OH)P2 3 Ca(OH2) 4 Ca(OH2) + + + + 3PO33H2O Ca(HCO3) 2PO32+ H2O Ca(OH)2 2 CaCO3 Ca3H(PO4) Ca4H(PO4)3 + + + 2 H2O 6 OH9 OH-

Desinfeksi Mekanisme desinfeksi secara kimia yaitu dengan menambah senyawa/zat kimia tertentu ke dalam zat limbah untuk membunuh kuman atau bakteri yang menyebabkan infeksi pada manusia. Mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran dengan ultraviolet(UV), atau dengan ozon (O). Semisal ozonisasi, ozon akan larut dalam air untuk menghasilkan hidroksil radikal (-OH), sebuah radikal bebas yang memiliki potential oksidasi yang sangat tinggi (2.8 V), jauh melebihi ozon (1.7 V) dan chlorine (1.36 V). Hidroksil radikal adalah bahan oksidator yang dapat mengoksidasi berbagai senyawa organik (fenol, pestisida, atrazine, TNT, dan sebagainya). Sebagai contoh, fenol yang teroksidasi oleh hidroksil radikal akan berubah menjadi hydroquinone, resorcinol, cathecol untuk kemudian teroksidasi kembali menjadi asam ox alic dan asam formic, senyawa organik asam yang lebih

kecil yang mudah teroksidasi dengan kandungan oksigen yang di sekitarnya. Sebagai hasil akhir dari proses oksidasi hanya akan didapatkan karbon dioksida dan air. Hidroksil radikal berkekuatan untuk mengoksidasi senyawa organik juga dapat dipergunakan dalam proses sterilisasi berbagai jenis mikroorganisma, menghilangkan bau, dan menghilangkan warna, mengoksidasi senyawa organik serta membunuh bakteri patogen yang banyak. O3 merupakan gas tidak stabil, akan lenyap dalam beberapa menit, tidak meninggalkan sisa desinfektan selama air berada dalam sistem, hal ini merupakan kesulitan untuk mengontrol dosis ozon yang digunakan. Hal ini diatasi dengan pemeriksaan bakteriologis yaitu terhadap sampel sebelum dan sesudah pembubuhan Ozon. 3. Spesi kimia yang digunakan pada tahap tersebut adalah Klorinasi : Senyawa-senyawa klor yang umum digunakan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin Deklorinasi : karbon aktif atau sodium sulfat Pengendapan : larutan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan koloidnya, larutan alkali misal kapur, tawas. Disinfeksi : ozon, klorin

4. Efek samping dari penggunaan bahan kimia dalam pengolahan limbah antara lain : Membengkaknya biaya pengolahan limbah dikarenakan bahan kimia yang digunakan cukup mahal. Bahan kimia juga menghasilkan hasil samping saat bereaksi dengan limbah yang bisa saja menghasilkan senyawa yang juga beracun

Menggunakan bahan kimia juga akan menimbulkan bau pada air buangan

Apabila perhitungan atau dosis untuk pemberian bahan kimia pada limbah meleset maka akan mengakibatkan air buangan malah menjadi beracun.

You might also like