You are on page 1of 12

TB/HIV

Epidemiologi
Pasien dengan HIV akan lebih mudah terinfeksi TB hingga 20-37 kali lipat dibandingkan orang tanpa infeksi HIV. TB merupakan penyebab utama kematian pada penderita HIV di seluruh dunia. Semakin tinggi prevalensi HIV pada suatu daerah, maka semakin tinggi pula prevalensi koinfeksi TB-HIV pada pasien HIV di daerah tersebut.

Diagnosis TB paru pada HIV/AIDS


BTA dahak Foto Toraks CD4

Gambaran TB-HIV

Diagnosis HIV pada TB Paru


Daerah prevalensi HIV tinggi konseling dan pemeriksaan HIV pada seluruh pasien TB Daerah prevalensi HIV rendah pemeriksaan HIV hanya bila ada gejala yg berhubungan dengan HIV Pasien-pasien TB yang memerlukan pemeriksaan HIV:
Riwayat perilaku tinggi tertular HIV Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan MDR TB/TB kronik

Faktor Risiko, Tanda, dan Gejala infeksi HIV pada penderita TB

Tatalaksana
Pengobatan OAT tetap sama Pemberian ARV sesegera mungkin setelah terapi OAT dapat ditoleransi, secepatnya 2 minggu dan tidak lebih dari 8 minggu berapapun kadar CD4 Selama pemberian OAT, pasien TB-HIV diberikan profilaksis kotrimoksasol 960mg/hari

Tabel Obat ARV

Paduan Lini Pertama


Digunakan pada pasien yang belum pernah mendapatkan ART sebelumnya 2 NRTI + 1 NNRTI 4 paduan untuk lini pertama
AZT-3TC-NVP AZT-3TC-EFV D4T-3TC-NVP D4T-3TC-EFV

Pemilihan Obat ARV


Pilihan NRTI sama untuk semua ODHA (AZT dan D4T tidak boleh diberikan bersamaan) Pilihan NNRTI EFV merupakan pilihan pertama untuk NNRTI

Panduan Pengobatan ARV pada ODHA yg muncul TB aktif

Daftar Pustaka
Djauzi S, Djoerban Z. Penatalaksanaan HIV/AIDS di pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2002. UNAIDS-WHO. Report on the global HIV/AIDS epidemic 2010: executive summary. Geneva. 2010 WHO. The Three I's for HIV/TB. Diunduh dari http://www.who.int/hiv/topics/tb/3is/en/index.html tanggal 25 April 2013 pk. 16.00 PDPI. Tuberculosis : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. 2011

You might also like