You are on page 1of 30

Cara kerja purchasing?

system yang bagus untuk mengelola departement purchasing??bagaimana caranya?


2 tahun lalu Lapor Penyalahgunaan

Ferdi

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


Tugas utama dari Purchasing adalah untuk pengadaan barang yang di butuhkan oleh produksi atau kantor. Kalau barang yang harus di beli/di cari banyak macamnya ada macam cara supaya purchasing dept anda efektif misalnya : pakai 2 orang dengan tugas mencari barang yang berbeda, atau cukup dengan 1 orang tapi harus pakai cara yang tepat misalnya pakai cara skala prioritas (prioritaskan kepada barang yang dapat mempengaruhi proses produksi secara langsung (bahan utama/baku) karena kalau tidak ada barang tersebut produksi bisa berhenti) dan orangnya harus benar-benar jujur, lincah dan bertanggung jawab..

2 tahun lalu

TEKNIK DAN TIPS SUKSES MELAMAR KERJA SEBAGAI PURCHASING ATAU PEMBELIAN TEKNIK DAN TIPS SUKSES MELAMAR KERJA SEBAGAI PURCHASING ATAU PEMBELIAN

Ini tidak akan menjadi masalah besar bagi anda, yang ingin melamar kerja untuk bagian Purchasing ( Pembelian ) baik itu untuk PERUSAHAAN LOKAL atau BAHKAN PERUSAHAAN ASING. Anda hanya perlu menerangkan garis besar untuk kerja purchasing. Pada Artikel ini saya akan sampaikan kerja PURCHASING untuk PERUSAHAAN ASING karena apabila Anda bisa menguasai system kerja PERUSAHAAN ASING maka untuk perusahaan lokal tidaklah menjadi masalah yang berarti. Penulis berharap ini akan membantu ANDA mengambarkan system kerja untuk BAGIAN PURCHASING dengan jelas dan membantu Anda untuk bisa diterima kerja untuk bagian PURCHASING.

DEFINISI PURCHASING

PURCHASING / PEMBELIAN adalah bagian yang mempunyai tugas dan wewenang untuk menyediakan material untuk keperluan produksi . Masing-masing perusahaan menerapkan system kerja purchasing berdasarkan barang apa yang dihasilkan . misalanya : Bagian Purchasing untuk PERUSAHAAN GARMENT akan BERBEDA kerjanya dengan PERUSAHAAN ELECTRONIC ATAU FURNITURE.

Biar Lebih jelas akan saya sampaikan Tehnik dan tips untuk masing-masing perusahaan sebagai contoh. 1. PERUSAHAAN GARMENT , FURNITURE ATAU SEJENISNYA.

Kerja bagian purchasing untuk perusahaan Garmen boleh dibilang lebih sederhana karena part yang dibeli variasinya tidak begitu banyak . Mis : Benang atau keperluan pendukung lain yang jumlahnya hanya sekitar ratusan jenis atau Item, Disisi hanya memerlukan 1 orang sebagai penanggung jawab ( Kepala Bagian / Manager ) dan dibantu beberapa orang yang mengerjakan pekerjaan Administratif.

Tugas Manager : Sebagai kontrol dan bertanggung jawab untuk proses pembelian dan melakukan check kapan part tersebut harus didatangkan. Seorang Manager memerlukan beberapa orang untuk membantu tugas Administratif . misalnya : Membuat p/o ( Purchase order ) atau pencatatan barang masuk serta kontrol stock digudang . Yang perlu menjadi Catatan : Bukti pembelian berupa nota ataupun lainnya harus ada dan dibukukan dengan jelas sebagai bukti pengecekan dan pembayaran.

2. PERUSAHAAN ELECTRONIC MAUPUN PERUSAHAAN BESAR LAIN ( MOBIL , MOTOR ) Untuk kedua jenis perusahaan ini, lebih komplex dan membutuhkan system yang sangat rapi karena banyaknya peraturan export barang jadi terutama untuk barang jadi electronik. Untuk Jenis perusahaan ini bagian PURCHASING bisa dibagi menjadi.

1. Purchasing untuk transaksi pembelian material LOKAL 2. Purchasing untuk transaksi pembelian barang material IMPORT . 3. Purchasing untuk mengatasi pembelian TER SCHEDULE

1. PURCHASING UNTUK PEMBELIAN MATERIAL LOKAL ( DALAM NEGRI ) : ALUR KERJANYA :

Material / Part yang akan dibeli---> Tentukan Suplyer tempat memberi Material yang sudah dipercaya ---> keluarkan p/o ( pertimbangkan lead time , kapan mau pakai ) ----> Minta konfirmasi ke suplyer ( sudahkah terima p/o, kapan bisa kirim ) ----> Syarat pembayaran ( apakah Cash, Bayar setelah barang diterima , atau Harus bayar di muka sebelum barang kirim . ( INGAT UNTUK KEPERLUAN PRODUKSI JANGAN SAMPAI TERLAMBAT MENDATANGKAN MATERIL NYA ) 2. PURCHASING UNTUK PEMBELIAN IMPORT ( LUAR NEGRI ): ALUR KERJANYA : Hampir sama untuk pembelian lokal , Hanya PADA SAAT mendatangkan barang perlu kerjasama dengan bagian Exim untuk pengurusan document IMPORT ke Bea Cukai. yang perlu disiapkan data oleh purchasing ke bagian Exim : a. Minta copy Bukti pengiriman berupa invoice , packing list , B/L ( bila dikirim dengan kapal ) atau AWB bila dikirim dengan Udara. Tentukan B/L ( Bill of Loading ) Tersebut sudah Surrender atau B/L harus Original . B/L Surrender artinya : Pengurusan document masuk , hanya memerlukan Invoice , Packing list , lembar copy dari B/L yang bisa diperoleh dari pihak pengirim melalui faximile atau Email saja. B/L Original artinya : Dalam pengurusan document masuk , Invoice , Packing list , maupun B/L harus Original . Ini harus menunggu Original document yang dikirim oleh pengirim barang. 3. PENGATURAN BARANG TERSCHEDULE : Yaitu mengatur pembelian barang yang memerlukan tempat yang banyak sedangkan luas gudang terbatas, sehingga, system pengaturan barang disesuaikan dengan rencana produksi atau rencana pakai . Cara : a. P/O pembelian qtty bisa total sekalibus , tetapi kedatangan dibuat tersechedule ( Harian atau Mingguan , tergantung kebutuhan ). b. Usahakan selalu memonitor qtty barang jadi di supliyer tempat kita membeli barang, jangan sampai saat kita membutuhkan barang ternyata barang belum diproduksi atau banyak barang rusak sehingga tidak bisa kirim. c. Buat kesepakatan dengan pihak Suplyer tempat membeli barang untuk menyetujui pengiriman bertahap tetapi tidak menggangu saat barang tersebut dibutuhkan. TIPS PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1. Semua jenis material yang digunakan untuk menyusun barang jadi ELECTRONIK , harus mengikuti peraturan International . misalnya :

1a. Untuk part dari kayu harus mengikuti spec atau standart international dimana kayu tersebut harus Lulus uji test JIS, JAS , atau CARB yang membedakan test ini hanya hasil akhir satuan berupa ppm atau mm.

1b. Untuk pembelian material selain Kayu seperti compenent part maupun cat harus mengikuti standart Rohs ( yaitu part tidak boleh mengandung 7 (tujuh) unsur kimia yang berbahaya seperti Cadmium (Cd), Lead (Pb), Chromium (Cr), Mercury (Hg) ,maupun Bromium (Pbb dan Pbbs).

2. Syarat pembelian yang sudah disetujui meliputi :


2a. Lead time ( jangka waktu ) perngiriman material setelah order diturunkan 2b. Harga , untuk Import Harga apakah CIF ( Sudah sampai tempat tujuan ) atau FOB ( hanya sampai diatas kapal ). 2c. Tempo pembayaran.

3. Simpan semua bukti order, bukti penerimaan barang, surat jalan , nota , dan bukti lain sejenisnya, ini sangat penting untuk pengecekan barang, atau pembayaran dan juga untuk penelusuran apabila muncul masalah yang timbul di kemudian hari. 4. Carilah Suplyer ( penyedia barang ) yang benar-benar paham dengan persyaratan untuk perusahaan electronik , sehingga mereka bisa memahami dan memberikan data pendukung yang diminta termasuk menyediakan Rohs data .

ALUR PROSES PEMBELIAN BARU

PENDIDIKAN YANG PERLU DIMILIKI : 1. Bahasa Inggris Aktif untuk pembelian Import dan pasive untuk pembelian Lokal 2. Menguasai Komputer Excel ataupun Word 3. Terbiasa dengan Email

Istilah Penting Bahasa Asing yang sering dipakai :

1. Buyer : Orang yang melakukan pembelian 2. Vendor / Suplyer : Penyedia Barang. 3. Delivery : Pengiriman 4. P/O Order Sheet ( Purchase Order Sheet ) : Kertas form untuk membuat order. 5. FOB : Free on Board ( Ongkos pengiriman sampai di atas kapal ditanggung penjual ) 6. CIF : Cost, Insurance, and Freight : Ongkos kirim dan Asuransi sampai pelabuhan tujuan ditanggung penjual. 7. Cancel : Pembatalan 8. Delay : Penundaan. 9. Approval : Bukti yang disetujui. 10. Cost : Ongkos. 11. Shipment : Pengiriman dengan Kapal . 12. Air Freight : Pengiriman dengan Udara. 13. Invoice dan Packing List : Surat Bukti pengiriman barang. 14. Quotation : Surat Penawaran. 15. File kerja : Surat Penting untuk Kerja. 16. B/L ( Bill of loading ) : Bukti lembaran document pengiriman barang dengan kapal . 17. AWB ( Air Way Bill ) : Bukti lembaran document pengiriman barang dengan Udara.

Walaupun sebenarnya masih banyak yang bisa digambarkan , tetapi hal diatas cukup bisa memberikan gambaran untuk kerja purchasing saat wawancara , jangan takut saat anda berbicara atau saat menerangkan.

Yang paling penting tanamkan dalam diri anda sebagaimana orang japan bekerja .

" SELALU BERUSAHA MENYELESAIKAN TUGASNYA SEBAIK-BAIKNYA DAN CEPAT , TANPA MENUNDA KERJA "

" BISA MENYELESAIKAN PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWABNYA MERUPAKAN KEBANGGAAN " " SELALU MENCARI CARA YANG LEBIH BAIK UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH "

Sebagai penutup yakinlah " BAHWA ANDA PASTI BISA DAN MAMPU " SEMOGA SUKSES Posted by yuli harjanto at 2:35 AM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook Labels: TEKNIK DAN TIPS SUKSES MELAMAR KERJA SEBAGAI PURCHASING ATAU PEMBELIAN

Contoh Surat PO
Purchase Order atau PO adalah Daftar Pesanan atas suatu barang dari pemesan ke suplier. PO biasanya diberikan kepada suplier dengan beberapa term atau ketentuan yang sebelumnya telah menjadi kesepakatan bersama antara pihak pemesan kepada supplier. PO merupakan dasar bagi suplier untuk mengerjakan pesanan. Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan order harus tertulis di dalam PO. Biasanya PO dibuat dalam 3 (tiga) rangkap. lembar 1 untuk suplier, lembar 2 untuk file purchase dept, dan lembar ke 3 untuk account dept. Mengapa account dept harus menerima salinan PO? karena setelah PO diterbitkan, suplier pasti akan menerbitkan Invoice yang akan digunakan untuk menagih kepada pihak pemesan.

BERIKUT

INI

ADALAH

CONTOH

SURAT

PO

PURCHASE ORDER No. 245/PO-SG/VI/2011

Kepada Pimpinan Jl. Banten

Yth. PT. Nusa Dua Sedayu No

: Group 96A

Dengan hormat, Dengan ini kami mengirimkan daftar pesanan kami untuk PT. Sedayu Group sebagai berikut :

No 1. 2. 3. 4. 5.

Deskripsi Barang Baut stainless ukuran 5cm Baut metrix ukuran 15cm Baut metrix - stainless ukuran 20cm Mur Galvanize untuk baut metrix Kunci L galvanize 10cm

Jml 10.000 5.000 1.000 7.500 10.000

Keterangan long drat drat biasa long drat

Catatan * Delivery time : 20 * Kualitas barang : sesuai dengan * Late Pinalty in charge : sesuai

hari kriteria dengan

sejak MOU No. MOU No.

: PO diterima 123/MOU-SG/I/2010 123/MOU-SG/I/2010

Demikian PO dari kami, apabila ada hal yang sekiranya masih belum jelas, bisa menghubungi Sdri. Intan Bagian Purchase Dept. Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan banyak terima kasih.

Hormat PT.

Jaya

Kami, Abadi

Prinsip Dasar Purchasing Sharp

Home > Tentang SHARP > Prinsip Dasar Purchasing Sharp Saat ini, produk Sharp telah dibuat di Jepang dan luar negeri. Dalam melaksanakan operasional secara global, ini, Sharp mempunyai ide dasar "Kami membeli part dan material sesuai dengan kebutuhan kami melalui sistem penilaian yang adil dan jujur dan memastikan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua perusahaan supplier". Mengenai kegiatan procurement (termasuk mempersiapkan produksi, mengikuti ketentuan seperti dibawah ini), Sharp akan memenuhi semua hukum, peraturan dan standar sosial yang berlaku serta akan meningkatkan hubungan kerjasama dengan supplier. Selain itu, kami juga akan menerapkan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial dengan dukungan dari supplier. 1. Konsep Dasar Procurement 1) Kegiatan procurement Sharp diadakan secara terbuka dan tanpa memihak serta dilakukan dengan penilaian yang adil kepada supplier baik yang berada didalam maupun diluar Jepang. 2) Sharp akan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku serta menjalin kerjasama yang menguntungkan dengan supplier. 3) Sharp akan menerapkan bentuk tanggung jawab sosial berupa perlindungan lingkungan melalui kegiatan procurement. 4) Sharp menginginkan kualitas dan harga yang terbaik. 2. Panduan kegiatan procurement Sharp akan menerapkan kegiatan procurement dengan mengikuti ketentuan berdasarkan Konsep Dasar Procurement. 1) Kegiatan procurement yang terbuka dan tidak memihak serta pembelian dengan harga yang optimal. * Untuk kegiatan procurement, Sharp menginginkan harga yang optimal berdasarkan kompetisi pasar serta memberikan kesempatan secara terbuka dan tidak memihak kepada supplier sebagai prioritas pertama. 2) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan * Seluruh anggota dewan dan karyawan akan mengikuti dan menjalankan "Pedoman Perilaku Perusahaan Sharp" dan " Pedoman Tata Tertib Sharp" yang dikeluarkan untuk mencapai Filosofi dan Pernyataan Bisnis serta untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan supplier.

3) Perlindungan Lingkungan * Berdasarkan Filosofi Dasar Lingkungan "Menciptakan Perusahaan Sadar Lingkungan yang berdasarkan ketulusan dan kreativitas", kami menjalankan pengembangan produk dan operasional bisnis yang sadar lingkungan. Sebagai tambahan, kami meningkatkan kegiatan perlindungan lingkungan dengan bekerjasama bersama supplier dan mengedepankan kegiatan procurement yang ramah lingkungan dengan membeli part dan material yang ramah lingkungan. 4) Jaminan kualitas product yang baik * Merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan untuk menyediakan produk yang dapat dipercaya oleh konsumen. Oleh karena itu, Sharp akan memastikan part dan material yang digunakan memenuhi kualitas seperti yang Sharp inginkan demi menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. 5) Jaminan ketepatan waktu pengiriman dan supply yang stabil * Untuk menyediakan supply produk yang stabil untuk konsumen, Sharp akan berusaha untuk memastikan kestabilan part dan material pada saat dibutuhkan. Lebih lanjut, sebagaimana merupakan kewajiban bagi perusahaan, kami akan menjamin ketersediaan part dan material untuk perbaikan untuk saat ini dan tahun mendatang. 6) Teknologi Terdepan * Dalam rangka menciptakan permintaan baru dengan cara inovatif, Sharp akan memakai teknologi terbaru yang terbaik dan terdepan untuk part dan material. 3. Permintaan kepada Supplier Pencapaian target CSR sangatlah penting tidak hanya untuk kami tapi juga untuk jaringan penyediaan termasuk supplier kami. Oleh karena itu, Sharp meminta setiap supplier untuk memenuhi dan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Mematuhi hukum dan standar sosial yang berlaku Supplier diharapkan untuk memenuhi hukum lokal, standar social yang berlaku dan hal-hal sebagai berikut: Mematuhi hukum yang berhubungan dengan pembuatan dan pendistribusian material

Mematuhi hukum yang berhubungan dengan ketenagakerjaan Mematuhi hukum yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan serta pengaturan lingkungan tenaga kerja yang tepat. Larangan menggunakan tenaga kerja dibawah umur dan pemerasan tenaga kerja. Larangan adanya diskirimasi baik itu ras maupun jenis kelamin serta menghargai hak asasi setiap karyawan. Mematuhi hukum mengenai lingkungan. Larangan adanya penyuapan dan tindakan yang tidak jujur lainnya.

2) Kejelasan atas operasional bisnis * Supplier diminta untuk menerapkan operasional bisnis yang terbuka dan jujur (keterbukaan informasi, dsb) dalam rangka penerapan bisnis dan membangun kerjasama yang menguntungkan kedua pihak. 3) Pertimbangan terhadap lingkungan * Supplier diminta untuk mengambil tindakan positif mengenai perlindungan lingkungan dan managemen lingkungan, menyelaraskan operasional bisnis dan pengembangan produk yang selaras dengan lingkungan. Supplier juga diminta untuk menyediakan part dan material yang sesuai dengan "Panduan Green Purchasing" 4) Menjamin kualitas dan harga yang Optimal Supplier diminta untuk mematuhi standar keamanan dimasing-masing negara dan daerah dan menyediakan part serta material yang memenuhi standar kualitas yang kami minta sehingga kami bisa membuat produk dengan kualitas terbaik untuk konsumen kami. Supplier diminta untuk menyediakan part dan material dengan harga terbaik sesuai dengan prinsip persaingan pasar.

5) Penyediaan part dan material yang stabil * Supplier diminta untuk menjaga komitmen pengiriman dan penyediaan part serta material yang stabil sehingga kami dapat memberikan penyediaan produk yang stabil untuk konsumen kami. 6) Teknologi terdepan

* Supplier diminta untuk menawarkan part dan material dengan teknologi terdepan seperti teknik yang unik dan inovatif. 7) Menjaga Informasi Rahasia * Supplier diminta untuk melakukan kontrol ketat dan menjaga informasi rahasia yang mereka dapatkan dari aktivitas procurement dan tidak akan menyebarkan informasi tersebut ke pihak ketiga tanpa adanya persetujuan dari kami.

SOP Standard Operating Procedure


Jasa Konsultan SOP, Konsultan SOP, SOP, Standard Operating Procedure, Training SOP 17.04.2012 No Comments Dalam menjalankan proses bisnis suatu perusahaan / instansi akan melibatkan seluruh fungsi yang ada. Masing masing fungsi mempunyai peran yang sama pentingnya. Ketika peran salah satu dari fungsi tersebut tidak optimal maka akan berpengaruh juga pada fungsi lainnya. Bagaimana hubungan proses kerja antara fungsi yang satu dengan yang lain dapat digambarkan dalam suatu standar prosedur kerja yang sering disebut dengan SOP (Standard Operating Procedure).

Peran SOP / prosedur kerja perusahaan tidak hanya sebatas hal tersebut di atas, SOP mempunyai banyak peran yang sangat membantu perusahaan untuk terus berkembang dan mencapai tujuannya.

Peran dari adanya suatu prosedur kerja / SOP di suatu perusahaan yakni :

SOP sebagai acuan kerja.

Dengan adanya SOP, setiap karyawan akan dilengkapi dengan petunjuk/acuan yang berisi tahapan dalam melakukan suatu pekerjaan yang memberikan kontrol terhadap proses dan hasil dari suatu pekerjaan tersebut sehingga hasilnya selalu konsisten. Selain itu juga, karyawan akan mengetahui dengan jelas uraian tugas / job decsription dan tanggung jawab yang harus dilakukannya serta akan mengetahui target yang harus dicapai dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

SOP sebagai bahan pelatihan.

SOP dapat menjadi bahan pelatihan bagi karyawan baru dimana karyawan dapat belajar proses bisnis perusahaan dari SOP yang ada. Karyawan tersebut tidak lagi bergantung pada karyawan yang lama atau bagian lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

SOP sebagai dasar audit.

SOP dapat sebagai dasar audit untuk menelesuri ketidaksesuaian yang terjadi. Ketika ada proses yang menyimpang atau produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, maka dapat diidentifikasi letak kesalahannya dan juga dapat mengetahui cara untuk memperbaikinya.

SOP sebagai bukti pemenuhan persyaratan.

Memiliki dan menerapkan SOP saat ini sering dijadikan sebagai suatu persyaratan bagi perusahaan dalam mengikuti suatu tender atau penawaran kerjasama. Selain itu juga, ketika perusahaan hendak menerapkan suatu standar internasional ISO dan mendapatkan sertifikasinya atau pengakuan secara internasional, maka perusahaan dipersyaratkan harus mempunyai suatu dokumen standar prosedur kerja yakni SOP.

Keberadaan SOP saat ini penting namun sering kali tidak dilihat, berguna namun sering kali tidak dipakai. Hal ini disebabkan karena SOP yang bertele-tele, bahasa yang sulit untuk dimengerti, model SOP yang tidak familiar, SOP yang tidak efektif, atau SOP yang cenderung dianggap sebagai tambahan beban pekerjaan dan juga ada faktor sulit untuk merubah kebiasaan kerja yang sudah dilakukan bertahun tahun dan masih banyak hal lainnya.

Kami SIEN Consultants yang sudah berdiri sejak tahun 2001 merupakan perusahaan jasa konsultan dan training, salah satu bidang services kami adalah memberikan jasa konsultan SOP dan training SOP. Kami selalu berusaha memperbaiki services yang kami berikan karena kami mengutamakan kepuasan pelangggan kami. Kami selalu mendesain SOP yang sesuai dengan kondisi di internal perusahaan klien kami dan selalu ber acuan pada kebijakan perusahaan sehingga SOP yang ada dapat diterapkan dan diterima dengan baik oleh seluruh komponen perusahaan.

Dengan pengalaman yang kami miliki dalam berbagai jenis bisnis usaha mulai dari pengembangan SOP perusahaan jasa, SOP manufaktur, SOP pertambangan, SOP kontraktor, SOP perkebunan, SOP investasi, SOP industri makanan baik perusahaan bers skala kecil maupun perusahaan besar, perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan dan BUMN kami yakin mampu mendesain SOP yang tepat guna bagi perusahaan Anda. SOP yang kami kembangkan mulai dari SOP Operasional, SOP HRD, SOP GA, SOP Produksi, SOP Finance, SOP Accounting, SOP Marketing, SOP Purchasing, SOP Administrasi, dll.

Selain mendesain SOP, kami juga akan membimbing team internal perusahaan untuk mendesain SOP sendiri sehingga ada kemandirian dari perusahaan untuk melakukan review SOP / update SOP apabila diperlukan dikemudian hari.

Untuk menggunakan jasa kami, Anda dapat menghubungi kami di 021 32403909 atau dapat juga mengirim email ke venty@sienconsultant.com. Anda juga dapat melihat profile perusahaan kami di www.konsultan-bisnis.com Bookmark It

Home | Profil | Produk | Grup | Manajemen | Karir | Hubungi Kami

Copyright 2011 - Biro Sistem Informasi PT Varia Usaha

Divisi Transportasi Divisi Perdagangan Semen dan Bahan Bangunan Divisi Pertambangan Divisi Barang Industri Dilengkapi divisi pemeliharaan yang memadai guna menunjang bisnis transportasi. PT Varia Usaha adalah salah satu anak perusahaan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang usaha logistik barang-barang curah, bahan-bahan bangunan dan kebutuhan industri yang berdaya saing tinggi dan berkualitas terjamin. Didirikan pada tahun 1974 dengan misi awal sebagai strategic partner PT Semen Gresik (Persero) Tbk. untuk mengirimkan, memasarkan dan mendistribusikan produk Semen Gresik ke seluruh penjuru tanah air. Saham perusahaan ini dimiliki oleh Dana Pensiun Semen Gresik sebesar 49%, Koperasi Warga Semen Gresik sebesar 26% dan PT Semen Gresik (Persero) Tbk. sebesar 25%. PT Varia Usaha saat ini berkembang dan maju pesat dengan menjalankan empat bisnis utama yang terdiri dari : Memiliki komitmen yang kuat untuk terus menerus meningkatkan posisi sebagai mitra terpilih dalam penyediaan jasa transportasi, bahan bangunan, barang tambang dan kebutuhan industri. Perusahaan tidak hanya memperhatikan dan menghargai loyalitas pelanggan, melainkan juga terlibat dengan pelanggan untuk tumbuh berkembang, menciptakan dan meningkatkan keberhasilan bersama. 1. 2. 3. 4. 5.

Sistem Manajemen Gudang


228 Replies

62 Votes

Sistem Manajemen Gudang

Sistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen adalah ilmu mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang sementara.

Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu? Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan. Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang. Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana : 1. Administrasi. 2. Penerimaan barang. 3. Penyimpanan barang. 4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju. 5. Pengeluaran barang. Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu orang, semisal Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan menguasai pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan : 1. Pengendalian Operasional 2. Pengendalian Biaya 3. Pengendalian Personalia Operasional, Biaya dan Personalia saling berkaitan. Menurut saya penguasaan mendalam dan kontrol ketat pada ketiga bagian itu akan melahirkan kondisi yang sehat bagi gudang, ketiga bagian ini perlu terus dikembangkan. Misalnya Pengendalian Personalia, jangan hanya puas dengan kondisi saat ini, jika dapat upgrade lah kemampuan team dengan berbagai hal kreatif. Kepala bagian juga secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing pagi, atau briefing target2 dan kesalahan-kesalahan yang masih ada. Menurut saya juga tidak ada satu sistem kerja yang sempurna, selalu ada yang lebih baik. Setiap bagian dalam gudang akan saya bahas pada kesempatan berikut. Meninjau secara umum sistem manajemen gudang sangat menarik bagi orang yang berkecimpung di dalamnya, mengapa? Paling tidak ada beberapa alasan : 1. Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit diatur, sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik dibandingkan kantoran. 2. Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar setiap hari dalam menangani masalah. 3. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara langsung, sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi sesempurnanya sebuah gudang, memang begitulah seharusnya dan bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang harus di bawah 5%, sangat sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi tersendiri, lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan angka-angka. 4. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian-pengendalian yang di manaje secara professional.

Sampai saat ini bergerak di bidang logistik, merupakan hal menarik. Lebih kepada behind the scene atau supporting department namun sangat vital dalam sebuah perusahaan yang memiliki Gudang. Secara tidak langsung distribusi logistik pemilu kacau disebabkan belum ada penguasaan mendalam, oleh sebab itu Manajemen Logistik perlu di angkat dan dipelajari dari suatu hal yang sederhana dan kecil sampai suatu sistem yang kompleks dan rumit. Sumber pembelajaran terdapat banyak di situs luar negeri, namun tentunya adopsi yang sesuai dengan karakteristik perusahaan merupakan hal paling baik untuk mencapai produktifitas.

Manajemen Pembelian Yang Efektif (SURABAYA)


Manajemen Pembelian Yang Efektif
Santika Hotel / Novotel Hotel, Surabaya|Friday-Saturday, 21-22 Mei 2010 | 08.30 am 04.00 pm | Rp. 2.500.00,Seminar / Workshop Description : Tuntutan untuk menyediakan barang yang berkualitas baik dan tepat waktu, memperolehnya dengan total cost yang rendah, serta mendapatkan sedikit supplier namun handal adalah tantangan bagi departemen pembelian saat ini. Hal ini telah menjadi keharusan dikarenakan kini persaingan antar perusahaan kian ketat. Saat ini customer di tengah kemudahan informasi, akan memilih supplier yang sanggup memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi. Oleh karena itulah, mengapa fungsi pembelian saat ini menjadi salah satu fungsi yang strategik dalam sebuah perusahaan. Ditengah aktivitas pembelian barangnya yang menghabiskan banyak dana, dia dituntut untuk mampu melakukan pembelian den seefektif mungkin. Tantangan yang tak mudah ini membutuhkan kontribusi personil yang baik, berdisiplin, jujur serta cakap. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali karyawan untuk pengelolaan manajemen pembelian agar mampu melakukan pembelian barang yang baik dari sisi cost yang rendah, kualitas yang baik, delivery tepat waktu dan aman bagi lingkungan dan keselamatan kerja. Peserta pun diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang didapatkan dalam training ini serta tip-tip yang sederhana dalam meningkatkan kinerjanya di tempat masing-masing. Pelatihan ini sangat penting bagi :

Manajemen dan Karyawan bagian Pembelian, Administrasi, dan departemen lain yang berhubungan dengan proses pembelian.

Topik :

1. PARADIGMA FUNGSI BAGIAN PURCHASING DULU, KINI DAN YANG AKAN DATANG : DARI FUNGSI YANG KLERIKAL MENJADI FUNGSI YANG STRATEGIS 2. KONSEP QCDS DALAM MANAJEMEN PEMBELIAN. 3. FUNGSI BAGIAN PURCHASING : PEMILIHAN, AUDIT DAN EVALUASI, PEMASOK 4. KLASIFIKASI SUPPLIER : ABC ANALYSIS, GRAFIK STRATEGIK DAN TAKTIKAL SUPPLIER 5. PROSES TENDER DAN NON TENDER 6. KONSEP PURCHASING DALAM ISO 9001, 14001 HINGGA JUST IN TIME 7. PENENTUAN HARGA DALAM PEMBELIAN 8. KONSEP OUTSOURCHING DALAM PEMBELIAN BARANG DAN JASA 9. PENYUSUNAN KONTRAK DAN NEGOSIASI DALAM PEMBELIAN 10. BEST PRACTICES DALAM MANAJEMEN PEMBELIAN Method of Pembahasan Konsep, Game, Sharing dan Diskusi, Latihan. Training

Speaker : AGUS HENDRI, SE, Ak Praktisi dalam Cost, Managerial Accounting dan Production Manajemen selama lebih dari 10 tahun. Sering terlibat aktif dalam tim improvement dan development soft floor dan business process corporate. Terutama untuk cost dan managerial Accounting, budgeting, supply chain management, enterprice resource planning (ERP SAP) dan juga untuk new business line. Terlibat aktif sebagai Auditor Internal untuk ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 di perusahaan tempatnya bekerja. Senior Chief of Accountant PT. Astra Otoparts, Tbk, Public dan inhouse trainer untuk cost, managerial accounting, budgeting dan supply chain management. Pembicara seminar di beberapa Univeristas di Jabodetabek dan Yogyakarta . Pernah bekerja di PT. Astra Agro Lestari, Tbk, PT. Panca Tunggal Lestari, perusahaan investasi PT. Graha Satria Indovest, dan KAP Kumala Hadi dan rekan. Selain itu pernah aktif menulis tentang manajemen dan produksi di majalah Warta Ekonomi, Radar Bogor, koran Kedaulatan Rakyat dan Bernas Yogyakarta. Full Fare Audit Manajemen Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Fungsi Pembelian Bahan Baku pada Percetakan PT GramediaBibliografi Author: WARDHANI, YASHINTA PUTRI ; Sembiring, Libertina (Advisor) Topik: Pengertian Audit Secara Umum; Audit Manajemen; Sistem Pengendalian Internal; Fungsi Pembelian; Audit Manajemen atas Fungsi Pembelian Bahasa: (ID ) Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya Tempat Terbit: Jakarta Tahun Terbit: 2010

Jenis: Theses - Undergraduate Theses Fulltext: Yashinta Putri Wardhani's Undergraduate Theses.pdf (2.05MB; 22 download) Ketersediaan Perpustakaan Pusat o Nomor Panggil: FEA-3953 o Non-tandon: tidak ada Lihat Detail Induk o Tandon: 1 Abstract Pembelian bahan baku merupakan langkah awal paling penting di dalam kegiatan usaha manufaktur karena merupakan proses awal dari sebuah kegiatan produksi. Oleh karena itu pengendalian internal di dalam proses pengendalian bahan baku harus dirancang sedemikian rupa agar dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga kegiatan pembelian bahan baku dapat mencapai tujuannya yaitu efisiensi dan efektifitas pembelian. Penulis memilih Percetakan PT Gramedia sebagai objek penelitian di dalam skripsi, yang merupakan kelompok usaha dari Kelompok Kompas Gramedia. Dari objek penelitian tersebut, penulis akan melakukan audit manajemen fungsi pembelian bahan baku. Tujuan dilakukannya audit manajemen pembelian bahan baku pada Percetakan PT Gramedia adalah untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan pembelian bahan baku, mengevaluasi sistem pengendalian internal dari pembelian bahan baku, mengidentifikasi kelemahan dari prosedur pembelian dan memberikan rekomendasi perbaikan demi tercapainya efisiensi dan efektifitas pembelian bahan baku. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik penelitian yang dilakukan adalah melalui deskriptif analitis yang meliputi observasi, wawancara Bagian Logistik perusahaan, dokumentasi prosedur dan kebijakan pembelian bahan baku, pengisian internal control kuestionnaire dan uji ketaatan (compliance test) serta menganalisa dan mengevDari pelaksanaan penelitian dalam hal ini pelaksanaan audit manajemen pembelian bahan baku, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan Fungsi Pembelian Bahan Baku pada Percetakan Gramedia, yang dijalankan dengan sistem komputerisasi yang terpusat, sudah dapat mencapai tujuannya yaitu efektifitas kinerja dan efisien biaya, karena didukung dengan pelaksanaan sistem pengendalian internal (internal control system) yang efektif dan efisien pula, tanpa ada kendala yang berarti. Namun beberapa kelemahan yang masih membutuhkan peningkatan (improvement) adalah tidak terdokumentasinya perubahan prosedur atau kebijakan pembelian bahan baku, tanggung jawab kegiatan pembelian bahan baku dari awal hingga akhir yang hanya dibebankan kepada Kepala Bagian Logistik saja dan adanya resiko overstock barang di gudang jika terjadi pembatalan pembelian barang impor. Oleh karena itu penulis memberikan saran perbaikan untuk mengatasi kelemahan tersebut demi meningkatnya efisiensi dan efektifitas fungsi pembelian bahan baku pada Percetakan PT Gramedia.aluasi data dan informasi yang diperoleh

Pembelian ( purchasing ) adalah salah satu fungsi dasar yang umum ada di semua jenis perusahaan. Dikatakan fungsi dasar karena perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik tanpanya.Dari sifatnya, pembelian adalah bagian dasar dan integral dari manajemen bisnis.

Material merupakan faktor sangat penting bagi industri.Material dengan kualitas dan kuantitas yang tepat harus tersedia pada waktu yang tepat, di lokasi dimana diperlukan, dan pada harga yang dapat diterima. Kegagalan dalam memenuhi tanggung jawab yang berkaitan dengan material akan meningkatkan biaya perusahaan dan menurunkan laba seperti juga keusangan metode produksi, per son el yang tidak efisien, dan pemasaran yang tidak efektif. Jadi pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan. Apa yang dimaksud dengan prosedur pembelian yang efektif? Prosedur pembelian dibahas di bawah: Langkah 1 - Tanda terima dan analisis Daftar Permintaan Pembelian (Purchase Requisition - PR) Bagian pembelian menerima dan menganalisis kebutuhan bahan atau persediaan dari bagian yang mengajukan permintaan. Permintaan seperti itu ditemukan pada formulir Daftar Permintaan Pembelian memuat perincian permintaan seperti kuantitas dan spesifikasi produk. Langkah 2 - Pemilihan sumber persediaan yang potensial Jika bahan atau persediaan yang sedang dimintakan bukan barang yang baru, maka karyawan pembelian akan memeriksa file atau catatan mereka tentang semua pemasok berkenaan dengan permintaan seperti itu, kalau tidak, mereka perlu memeriksa halaman kuning atau internet atau beberapa kemungkinan sumber lain untuk mencari pemasok baru. Langkah 3 - Pengajuan Permintaan Penawaran Harga

Jika tidak ada pemasok tetap untuk bahan atau persediaan yang sedang diminta dan tidak ada hasrat untuk mencari pemasok baru, maka pemasok yang ada akan dihubungi. Namun demikian, pemasok baru atau potensial akan diminta untuk mengirimkan penawaran harga untuk keperluan evaluasi oleh bagian pembelian. Langkah 4 - Pemilihan Sumber yang Tepat Begitu penawaran harga diterima, para pemasok kemudian akan dievaluasi. Kriteria evaluasi mencakup sebagai berikut: Penawaran harga Spesifikasi Kemampuan pengiriman Sifat bisa dipercaya dan diandalkan pemasok Reputasi pemasok Kemungkinan potongan partai besar Kemungkinan menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok. Pemilihan pemasok yang layak bergantung kepada jenis barang dan pentingnya barang yang sedang diusahakan. Langkah 5 - PenetapanHarga yang Tepat Begitu pemasok terpilih, maka kedua pihak perlu menyepakati harga yang tepat. Negosiasi harga atau potongan harga partai besar dan pengaturan lainnya dapat terjadi pada langkah ini. Langkah 6 - Pengeluaran Pesanan Pembelian ( Purchase Order - PO ) Begitu harga telah disepakati dan disetujui, maka Pesanan Pembelian akan dikeluarkan kepada pemasok menegaskan perincian yang disajikan pada foormulir Permintaan Pembelian. Bagian pembelian berfungsi menindaklanjuti pemasok tidak hanya untuk pemenuhan is Pesanan Pembelian tetapi juga untuk pelaksanaan jadwal pengiriman yang telah disepakati. Langkah 7 - Analisis Laporan Penerimaan dan Persetujuan Faktur Penjaja/Vendor bagi pembayaran

Sebelum pembayaran dari faktur vendor disetujui, maka Bagian Pembelian bertanggung jawab melalui Bagian Penerimaannya untuk mengevaluasi muatan pengiriman sebagaimana disajikan pada Laporan Penerimaan untuk dicocokkan dengan Pesanan Pembelian (PO) dan Daftar Permintaan Pembelian (PR). Pengambilan contoh secara acak dari barang-barang bisa dilakukan untuk menentukan kejujuran muatan yang dilaporkan dalam Laporan Penerimaan. Pemantauan kualitas yang ketat adalah hal yang penting pada tahap ini. Pendekatan pembelian yang berlainan itu terdiri dari apa saja? Pendekatan pembelian berbeda bergantung kepada apakah barang tersebut bernilai rendah atau tinggi atau apakah memounyai dampak besar atau kecil terhadap bisnis
Diposkan oleh god bless u di 07.05 2 komentar:

1. edo tambunan22 Juli 2012 20.03

cuma mau nanya...karena hal ini agak sedikit rancu...apakah perbedaan dan persamaan dari Procurement dan Purchasing??
Balas

2. titah kusumaningrum2 Agustus 2012 06.06

Sebetulnya ada perbedaan sbb: Pembelian (purchasing) hanyalah fungsi membeli Pengadaan (procurement) mencakup lebih luas yaitu membeli, menyewa, meminjam, menukar, sewa-guna (leasing), membuat, dsb. Istilah manajemen yang lebih populer adalah Purchasing Management, yang sebetulnya menyangkut ke dua istilah tersebut

Manajemen Pembelian yang Efektif untuk Buyer Pemula

Admin | May 5, 2009 | 0 Comments

Manajemen Pembelian yang Efektif untuk Buyer Pemula


Jakarta | 13 juni 2009 | Rp 1.550.000,Purchasing sebagai bagian dari perusahaan merupakan ujung tombak dalam pengadaan material. Untuk itu perlu dibekali dengan metode, kiat-kiat khusus sehingga berhasil mencapai sasaran strategis perusahaan. Dalam pelatihan ini peserta akan diberikan beberapa metode dalam: menganalisa cost, teknik negosiasi yang tepat dan factor kunci untuk memperbaiki kinerja purchasing. Who should attend ?

new buyer in purchasing buyer who want to improve their skill material & inventory staff

Metode Pelatihan : Pelatihan ini menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, berlatih menggunakan konsep, mendiskusikan proses dan hasil latihan Outline : 1. 2. 3. 4. 5. 6. TOTAL COST OWNERSHIP PROSES SELEKSI SUPPLIER KRITERIA PENILAIAN SUPPLIER TEKNIK NEGOSIASI SIMULASI & PRAKTEK NEGOSIASI MINI CASE STUDY

MANAGEMEN PEMBELIAN / PURCHASING MANAGEMENT

Kegiatan pembelian merupakan salah satu fungsi dasar dari sebuah perusahaan, fungsi pembelian ini dikatakan dasar karena suatu perusahaan tidak akan dapat beroperasi dengan baik tanpa adanya fungsi tersebut. Fungsi pembelian ini sangat penting untuk dikelola dengan sungguh-sungguh karena

ruang lingkup dari pembelian tidak hanya sebatas bagaimana manajemen berhasil menerapkan suatu mekanisme pengadaan barang secara tepat waktu dan sesuai dengan target harga, namun lebih jauh lagi adalah bagaimana menetukan strategi kemitraan antar perusahaan yang efektif. Dalam penerapannya, secara sekilas fungsi pembelian terlihat sederhana namun pada kenyataannya terdapat suatu hal tertentu yang harus diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan karakteristik barang yang dibutuhkan dan faktor-faktor eksternal di sekitar perusahaan. Oleh karena itulah manajemen dalam pembelian penting untuk diterapkan dalam perusahaan. Definisi Managemen Pembelian Pembelian (purchasing) adalah suatu proses pencarian sumber dan pemesanan barang atau jasa untuk membantu fungsi prosuksi dalam kegiatan prosuksinya. Bagian yang menangani atau melakukan pembelian ini adalah Purchasing Department (Bagian Pembelian) atau biasa juga disebut Procurement Department (Bagian Pengadaan). Proses pembelian adalah tindakan-tindakan yang dilakukan secara berurutan dalam kegiatan pembelian, atau kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh bagian pembelian. Peran Pembelian Dalam Perusahaan Pembelian mempunyai peranan yang penting bagi perusahaan. Peranan tersebut antara lain sebagai berikut: A. Salah Satu Fungsi Penting Dalam Bisnis Dalam perusaan selalu ada 6 fungsi pokok yang dijalankan, yaitu creation function (Pencipta ide atau gagasan), finance function (Pengumpul, perencana dan pengawas keuangan), personnel function (Pengelola sumber daya manusia), purchasing function (Pengadaan barang/jasa), conversion function (Pengubah bahan produksi) dan distribution function (Penjualan barang/jasa yang dihasilkan). Tanpa adanya salah satu fungsi diatas, sulit bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lancar. Sesuai dengan skala perusahaan beberapa bagian tersebut biasannya dapat dirangkap oleh satu atau dua bagian, tetapi bagian tersebut tetap harus ada dalam suatu perusahaan demi kelancaran perusahaan itu sendiri.

B. Salah Satu Elemen Pokok Dalam Proses Produksi Tujuan dasar dari aktifitas suatu perusahaan adalah mengembangkan dan memproduksi barang yang dapat dipasarkan dengan memperoleh laba yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan interaksi yang tepat dari 5 elemen yg biasa dikenal 5M, yaitu Machines, Manpower, Materials, Money and Management. Materials atau barang-barang merupakan daerah kehidupan suatu perusahaan, dimana barang tersebut dapat berupa bahan baku yang nantinya akan diolah menjadi produk yang siap dipasarkan. Tanpa adanya managemen yang baik dalam mengelolah pembelian barang ini maka akan berdampak serius bagi suatu perusahaan. Barang-barang tersebut harus tersedia dengan mutu yang berkualitas, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan dengan harga yang sesuai/layak. C. Sebagai Bagian Yang Bertanggungjawab Outside Manufacturing Hasil prosuksi suatu perusahaan pada umumnya berasal dari 2 jenis sumber, yaitu buatan sendiri atau dibeli dari perusahaan lain. Bahan yang dibeli oleh bagian pembelian adalah bahan baku atau bahan setengah jadi. Dari proses pembelian yang dilakukan oleh bagian pembelian inilah yang nantinya akan mempengaruhi hasil produksi suatu perusahaan atau dengan kata lain bagian pembelian adalah bagian yang bertanggung jawab atas Outside Manufacturing dan bagian produksi bertanggung jawab atas Inside Manufacturing. D. Sebagai Profit Centre Perusahaan Bagian pembelian dapat dikatakan sebagai profit centre karena bagian ini dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Pada awalnya bagian pembelian dianggap sebagai cost centre, karena bagian ini merupakan bagian yang selalu mengeluarkan biaya. Tetapi ketika bagian ini menekan sedikit pengeluaran dari proses pembelian yang dilakukannya, makan bagian ini dapat meningkatkan jumlah keuntungan yang didapat suatu perusahaan. E. Sebagai Fungsi Strategis Perusahaan

Fungsi pembelian dikatakan fungsi strategis dalam perusahaan karena merupakan fungsi fital dalam suatu perusahaan dan merupakan fungsi yang juga dapat mempengaruhi keuntungan dari perusahaan. Prinsip Dalam Manajemen Pembelian Prinsip merupakan hal pokok yang dijadikan pedoman dalam melakukan sesuatu. Pembelian juga mempunyai prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman. Prinsip Pembelian adalah hal-hal pokok dalam pelaksanaan fungsi pembelian yang perlu dijadikan pokok atau acuan. Fungsi pembelian atau pengadaan dalam suatu perusahaan diadakan bukan untuk dirinya sendiri, tetapi diadakan untuk kepentingan bagian atau fungsi-fungsi lainnya. Oleh karena itu prinsip kerja dari fungsi pembelian harus diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kontribusi yang besar bagi keberhasilan perusahaan. Isi pokok dari prinsip pembelian itu adalah sebagai berikut: The Right Price Salah satu dari prinsip managemen pembelian adalah the right price. The right price merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam mata uang yang layak atau yang umum berlaku pada saat dan kondisi pembelian dilakukan. The Right Quantity Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. The Right Time The right time menyangkut pengertian bahwa barang tersedia setiap kali diperlukan. Dalam hal ini persediaan barang haruslah diperhitungkan karena jika ada persediaan barang tentunya ada biaya perawatan barang tersebut. The Right Place

The right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli. The Right Quality The right quality adalah mutu barang yang diperlukan oleh suatu perusahaan sesuai dengan ketentuan yang sudah dirancang yang paling menguntungkan perusahaan. The Right Source The right source mengandung pengertian bahwa barang berasal dari sumber yang tepat. Sumber dikatakan tepat apabila memenuhi prinsip-prinsip yang lain yaitu the right price, the right quantity, the right time, the right place, and the right quanlity. Pada perkembangan purchasing managemen, prinsip-prinsip pembelian tidaklah jauh berbeda, ini membuktikan bahwa hal-hal diatas merupakan sebuah prinsip.

You might also like