You are on page 1of 3

ABSTRAK

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah strategi apa saja yang digunakan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri 55 Pagaralam, faktor apakah yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD negeri 13 Pagaralam. Yang menjadi obyek penelitian adalah guru pendidikan agama Islam (PAI) di SD negeri 13 Pagaralam yang berjumlah 2 orang. Jenis penelitian yang dihimpun adalah data kualitatif yang meliputi tentang strategi apa saja yang digunakan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SD Negeri 13 Pagaralam. Kemudian untuk memperoleh data, penulis menggunakan alat pengumpul data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisa data ini penulis memperoleh data melalui cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/ penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini yaitu: strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI yaitu dengan cara : memilih metode mengajar yang tepat sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan serta sesuai dengan minat siswa seperti menggunakan metode mengajar yang bervariasi, dan dengan menerapkan pengelolaan kelas yang baik. Sedangkan faktor yang mempengaruhi peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI yaitu adanya siswa yang belum bias membaca Al-Quran dan sholat dengan baik dan benar mengakibatkan banyaknya siswa yang tidak berkonsentrasi dan takut ketika mengikuti pelajaran agama Islam. Dan masih adanya guru yang kurang dalam hal pengelolaan kelas serta kurang memahami macam-macam metode mengajar yang dapat dipilih ketika dalam pelaksanaan pembelajaran. Ditambah fasilitas belajar pendidikan agama Islam kurang nyaman yang membuat siswa gerah dalam belajar sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar.

ABSTRAK KKM merupakan unsur penting dalam menganalisis keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan seorang guru, semakin tinggi nilai KKM yang ditentukan, maka akan semakin rendah kompleksitas yang dihadapi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, dan sebaliknya semakin rendah nilai yang ditentukan dalam KKM, berarti semakin tinggi tingkat kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dalam kriteria kompleksitas, daya dukung maupun intake siswa. Penelitian ini dilakukan pada SD Negeri 13 Lintang Kanan Empat Lawang dengan permasalahan tentang Kemampuan Guru dalam Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Bidang Studi PAI di SD Negeri 13 Lintang Kanan. (Studi Analisis di SD Negeri 13 Lintang Kanan Empat Lawang), dengan obyek penelitian adalah guru pendidikan agama Islam(PAI) yang berjumlah 2 orang dan siswa melalui instrumen penelitian: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini yaitu: Berdasarkan analisis pada bab terdahulu, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: Bahwa kemampuan guru untuk menyiapkan dan melaksanakan proses belajar mengajar dalam upaya pencapaian KKM yang telah ditetapkan yang ditunjukkan dari persiapan pengajaran, mulai dari segi pemilihan materi pelajaran, menentukan tujuan pengajaran, pemilihan media pengajaran, dan strategi pengajaran dan pelaksanaan belajar mengajar, sudah berjalan dengan cukup baik. Bahwa ketuntasan siswa dalam belajar PAI masih lebih kecil dari 50% siswa, yaitu nilai-nilai siswa yang dibawah standar KKM (65) masih lebih banyak dari siswa yang benar-benar telah menuntaskan pembelajaran tanpa mengikuti program remidi. Bahwa antara kemampuan guru dalam pelaksanaan KKM pada mata pelajaran PAI dengan prestasi siswa sudah memiliki relavansi yang cukup baik, karena kemampuan guru dalam memilih materi yang akan diajarkan ditopang dengan penggunaan metode dan media pembelajaran serta pelaksanaan pembelajaran yang masih masuk dalam indikasi sedang, mengakibatkan kemampuan siswa pada bidang studi PAI belum semuanya mencapai KKM secara maksimal, hal ini lebih disebabkan beberapa faktor seperti terlihat bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di SD Negeri 13 Lintang Kanan Empat Lawang masih berbasis klasikal, yaitu Guru memanfaatkan ruang kelas yang ada untuk melaksanakan proses belajar mengajar PAI dengan penggunaan metode masih bersifat transfer kognitif kepada siswa melalui sistem ceramah dan tugas-tugas yang berhubungan dengan materi. Siswa jarang sekali dilibatkan dalam suasana belajar yang lebih menantang dan mengembangkan kreativitas serta minat mereka, seperti belajar sambil berdiskusi, pemanfatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar. Kemampuan Guru dalam Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Bidang Studi PAI di SD Negeri 13 Lintang Kanan Empat Lawang. (Studi Analisis di SD Negeri 13 Lintang Kanan Empat Lawang).

guru pendidikan agama Islam (PAI) yang berjumlah 2 orang.

You might also like