You are on page 1of 17

Efficacy of glimepiride/metformin combination versus glibenclamide/metformin in patients with uncontrolled type 2 diabetes mellitus

WINDI PERTIWI KOMALA DEWI SUCI NURANNISA YUSUF

INTRODUCTION
Resistensi insulin adalah hal yang terjadi pada diabetes mellitus tipe yang dapat berkembang menjadi kerusakan progresif sel beta pankreas dan diabetes yang tidak terkontrol. Monoterapi pengobatan diabetes mellitus tipe 2 tidak dapat mencegah kerusakan progresif sel beta pankreas. Metformin dan glibenkalmid adalah pengobatan kombinasi yang paling banyak digunakan oleh dokter. Glimepirid adalah sulfoniluera generasi ke-3 yang terbukti memiliki manfaat farmakologis lebih besar dari pada sulfoniluera generasi ke-2.

Selama ini belum ada yang melakukan penelitian untuk pembandingan penggunaan kombinasi metformin dan glibenklamid dibandingkan metformin dan glimepirid pada pasien dm tipe 2 yang tidak terkontrol.

Materials and Method


Sebanyak 152 pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 (40 sampai 65 tahun), termasuk di acak, doubleblind, multicenter uji klinis. Pasien kelebihan berat badan atau gemuk [indeks massa tubuh (BMI) antara 25 dan 40 kg/m2] dan telah menerima monoterapi dengan metformin (2000 mg / hari) dan glibenclamide (20 mg / hari) atau medis gizi Terapi sesuai dengan American Diabetes Asosiasition rekomendasi selama minimal 3 bulan. pasien diminta untuk memiliki konsentrasi glukosa puasa sebesar 8,3 menjadi 14,9 mmol / l dan hemoglobin A1c (A1C) N7%. contoh Ukuran dihitung dengan rumus uji klinis (Jeyaseelan & Rao, 1989) didasarkan pada tingkat kepercayaan 95%, statistik kekuatan 80%, standar deviasi A1C di terkendali tipe 2 pasien diabetes dari 1,30%, dan perbedaan yang diharapkan dari 0,65% pada A1C. Besar sampel adalah 63 pasien per kelompok, namun itu meningkat menjadi 76, memperkirakan kerugian 20% untuk menindaklanjuti. Subyek tidak termasuk jika mereka disajikan salah satu berikut: kehamilan, alkohol atau penyalahgunaan obat, pengobatan insulin, alergi terhadap sulfonilurea atau biguanides, jantung atau gagal ginjal (dianggap sebagai serum kreatinin N133 pada pria dan N124 umol / l pada wanita), penyakit jantung koroner, stroke, visceral neuropathy, kanker, lupus sistemik, lupus eritematosus, atau HIV

RESULT

CONT,....

CONT,....

DISCUSSION
Dalam pasien dengan DM tipe 2 yang tidak terkontrol target yang harus dicapai adalah mengendalikan kadar gula darah puasa dan kadar AIC < 7 gr%. Selain itu juga menghindarkan efek hipoglikemik pada penderita dm tipe 2 yang tidak terkontrol.

Cont,..
Glibenkalmid diketahui dengan jelas bahwa berpotensi besar menyebabkan efek samping hipoglikemik. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa kombinasi metformin dan glimeprird diketahui lebih baik dalam menurunkan kadar A1C lbih baik dari pada metformin dan glibenklamid.

Cont,....
Kombinasi metformin dan glimeprird diketahui mempunyaiefek yang lebih abaik dari pada metformin dan gibenklamid karena efek yang dihasilkan yakni peningkatan perbaikan transpor glukosa aktif, meningkatkan sekresi insulin dan mampu mengatur perubahan glikogen hati.

CONCLUSSION
Kombinasi metformin dan glimepirid menunjukan efikasi tujuan metabolik pengobatan untuk mengontrol kadar gula darah dengan resiko kecil untuk menderita hipoglikemik pada diabetes mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol dibandingkan dengan kombinasi metformin dan glibenklamid.

You might also like