Professional Documents
Culture Documents
INTRODUCTION
Resistensi insulin adalah hal yang terjadi pada diabetes mellitus tipe yang dapat berkembang menjadi kerusakan progresif sel beta pankreas dan diabetes yang tidak terkontrol. Monoterapi pengobatan diabetes mellitus tipe 2 tidak dapat mencegah kerusakan progresif sel beta pankreas. Metformin dan glibenkalmid adalah pengobatan kombinasi yang paling banyak digunakan oleh dokter. Glimepirid adalah sulfoniluera generasi ke-3 yang terbukti memiliki manfaat farmakologis lebih besar dari pada sulfoniluera generasi ke-2.
Selama ini belum ada yang melakukan penelitian untuk pembandingan penggunaan kombinasi metformin dan glibenklamid dibandingkan metformin dan glimepirid pada pasien dm tipe 2 yang tidak terkontrol.
RESULT
CONT,....
CONT,....
DISCUSSION
Dalam pasien dengan DM tipe 2 yang tidak terkontrol target yang harus dicapai adalah mengendalikan kadar gula darah puasa dan kadar AIC < 7 gr%. Selain itu juga menghindarkan efek hipoglikemik pada penderita dm tipe 2 yang tidak terkontrol.
Cont,..
Glibenkalmid diketahui dengan jelas bahwa berpotensi besar menyebabkan efek samping hipoglikemik. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa kombinasi metformin dan glimeprird diketahui lebih baik dalam menurunkan kadar A1C lbih baik dari pada metformin dan glibenklamid.
Cont,....
Kombinasi metformin dan glimeprird diketahui mempunyaiefek yang lebih abaik dari pada metformin dan gibenklamid karena efek yang dihasilkan yakni peningkatan perbaikan transpor glukosa aktif, meningkatkan sekresi insulin dan mampu mengatur perubahan glikogen hati.
CONCLUSSION
Kombinasi metformin dan glimepirid menunjukan efikasi tujuan metabolik pengobatan untuk mengontrol kadar gula darah dengan resiko kecil untuk menderita hipoglikemik pada diabetes mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol dibandingkan dengan kombinasi metformin dan glibenklamid.