You are on page 1of 2

Seminar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan Jakarta, 5 September 2012

ANTISIPASI RUNTUHNYA BENDUNGAN CACABAN SEBAGAI BAGIAN PENTING DARI UPAYA PENINGKATAN KEAMANAN DAN MANAGEMENT RESIKO BENDUNGAN
Anto Henrianto KNIBB reg : 0401075 Hydrologist - Proyek Supervisi Konstruksi Waduk Penjalin (2006) PT. Virama Karya (Persero) and Hydrologist 2 for Emergency Action Plan (EAP) in Dam Operation Improvement and Safety Project (DOISP) for 6 Dams PT. Wiratman C. Lotti & Associates ( 2012 now ) E-Mail : anto_henrianto@yahoo.com

ABSTRAK Dalam rangka upaya Peningkatan Keamanan dan Management Resiko Bendungan , selain metoda, pemikiran serta ide baru dalam hal monitoring dan pengamatan perilaku bendungan, ada satu aspek yang perlu diperhatikan yaitu antisipasi terhadap runtuhnya suatu bendungan. Bendungan selain berpotensi manfaat bagi kehidupan masyarakat sekitar, juga mempunyai potensi bahaya besar yaitu jika runtuh. Pengenalan karakter gelombang banjir akibat runtuhnya suatu bendungan akan sangat membantu upaya antisipasi kondisi darurat akibat runtuhnya bendungan. Bendungan Cacaban yang berada di Kota Tegal, Jawa Tengah, merupakan satu dari 36 waduk yang masuk dalam Proyek DOISP untuk dikaji aspek keamanannya. Hasil simulasi keruntuhan bendungan dengan menggunakan software ZhongXing HY-21 memberi kesimpulan sementara sebagai berikut : 1. Karakter gelombang dambreak Waduk Cacaban akibat overtopping, tergolong cepat karena dalam waktu kira-kira 2,5 jam sudah mencapai jarak + 20 km. Perbedaan tinggi antara lokasi waduk (+127 m) dan Desa Paketiban (+21 m) dan sampai ke hilir topografinya relatif datar. 2. Di Desa Paketiban, gelombang pecah menjadi dua. Gelombang pertama tetap berada di palung sungai dengan prediksi ketinggian genangan 3,00 4,00 m, sementara gelombang kedua bergerak ke arah tengah, dengan kedalaman genangan 1,00 -1,50 m bergerak sampai ke Laut Utara. 3. Dengan karakter gelombang ini, maka pemantauan terhadap keamanan Bendungan Cacaban menjadi sangat penting dan dituntut ekstra siaga. Perbaikan terhadap kerusakan sekecil apapun harus ditindaklanjuti dengan segera. 4. Untuk mengantisipasi keruntuhan bendungan, maka perlu disiapkan lokasi evakuasi yang aman dan lokasinya tidak terlampau jauh. Jalan Raya Slawi Tegal yang aman dari resiko genangan menjadi salah satu alternative lokasi evakuasi.

Seminar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan Jakarta, 5 September 2012

You might also like