You are on page 1of 7

PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

“Permasalahan Pertanian adalah Permasalahan Hidup Mati”

Bangsa Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki kekayaan dan potensi
sumberdaya yang melimpah. Bangsa Indonesia juga memiliki keunggulan komperatif berupa posisi
geografi yang menguntungkan, terletak di daerah tropis yang memungkinkan untuk memproduksi
pertanian sepanjang tahun. Disamping itu, bangsa ini memiliki banyak perguruan tinggi pertanian dan
kelembagaan pertanian yang dapat dioptimalkan bagi pembangunan bangsa.
Secara alami, pertanian memiliki peran strategis dalam pembangunan, peran penting ini antara
lain:
1. Sumber Kebutuhan Pangan
Sejalan dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dunia, maka peran strategis
pertanian bangsa ini di harapkan mampu menyokong kebutuhan pangan domestik.
2. Lapangan Kerja
Secara kultural, peradaban bangsa ini dibangun dengan pondasi kebudayaan bercocok tanam
dan terwariskan secara turun-temurun. Peran sektor pertanian diharapkan mampu mengetahui
masalah semakin sempitnya lapangan pekerjaan.
3. Penyedia Bahan Baku Industri
Sektor industri dapat berawal dari sini, dalam penyediaan bahan-bahan, sebagai contoh:industri
karet, industri tekstil, dan industri meubel.
4. Penghasil devisa
Tercatat pada pelita I sumbangsih sektor pertanian terhadap PDB (Pendapatan Nasional Kotor)
adalah 43,5%. Walaupun pada akhirnya merosot pada Pelita V menjadi menjadi 19%. Apabila
Bangsa Indonesia mampu memperkuat sektor ini akan pertanian kedepan merupakan sektor
pengaman devisa negara secara berkelanjutan.
PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
Belakangan ini, pertanian menyimpan segudang permasalahan dari hulu sampai kehilir, petani
sampai kebijakan.
1. Masalah Lahan Pertanian
Luas kepemilikan lahan petani sempit (± 0,25 hektar/petani), sehingga sulit menyangga
kehidupan keluarga tani, produktivitas lahan menurun akibat intensifikasi berlebihan dan
penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus, alih fungsi lahan produktif ke industri akibat
kebijakan, belum optimalnya implementasi pemetaan komoditas terkait dengan agroekosistem
lahan dan masih banyaknya lahan tidur.
2. Permasalahan Kondisi Petani
Dengan jumlah yang sangat besar sekitar 25 juta KK tani, 20 juta KK diantaranya berladang
dan sisanya adalah buruh tani, memiliki pendidikan formal rendah. Rendahnya produktivitas
dan efisiensi dalam pengolahan lahan taninya, serta di perparah dengan rendahnya regenerasi
petani.
3. Masalah Kepemilikan Tanah
Persengketaan tanah rakyat dengan pemilik lahan dan pemerintah, banyaknya lahan petani yang
belum bersertifikat karena mahal dan sulit, sistem pewarisan tanah, dan banyak petani yang
telah punya lahan.
4. Masalah Modal
Kurangnya modal petani, belum adanya Asuransi Pertanian, dan masih belum ditertibkannya
para tengkulak
5. Masalah Mentalitas
Petani lemah dalam memperjuangkan hak-haknya, lemah dalam kewirausahaan, masih percaya
dengan mitos dan moral hazard.
PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
6. Masalah Keterampilan
Keterbatasan penguasaan teknik berbudidaya yang hanya pada komoditas tertentu saja,
kurangnya orientasi agribisnis, kurangnya penguasaan proses pengolahan pasca panen,
kurangnya kemampuan mengakses pasar.
7. Masalah Pasar dan Tata Niaga
Mulai dari harga yang tidak wajar dan fluktuatif, penguasaan informasi dan akses pasar, sampai
rantai tata niaga yang panjang dan pembagian marjin yang tidak adil.
8. Masalah Organisasi Petani
Kurangnya kesadaran berorganisasi, ditambah lagi dengan kurang mandirinya organisasi tani
yang sudah ada.
9. Masalah Teknologi
Sistem alih teknologi yang lemah, penerapan teknologi yang kurang tepat sasaran dan sebagian
batas tidak ramah lingkungan.
10. Masalah Informasi
Info dan teknologi terbatas sehingga regenerasi pengolahan pertanian, dan penggunaan media
informasi pertanian belum meluas.
11. Masalah Kebijakan
Merupakan masalah fundamental; kebijakan pertanahan (skala usaha tani, alih fungsi lahan,
rencana tata ruang wilayah, reformasi administrasi pertanahan (sertifikat) pengakuan khalayak
belum dilaksanakan), kebijakan infrastruktur (irigasi transportasi, komunikasi), trade off dari
otonomi daerah terkait dengan pembangunan dan pendidkan infrastruktur Pertanian, kebijakan
payung hukum organisasi Tani (Organisasi Petani), kebijakan pemerintah belum optimal bagi
petani dalam akar pasar, informasi, saprodi saprotan, dan proteksi (perdagangan Internasional);
malpraktek dalam kebijakan Food Security (Pangan sebagai komoditas Politik); kebijakan
perbankan belum kondusif untuk petani; industrialisasi belum berpihak pada industri pertanian;
kebijakan pembangunan yang masih sektoral.
PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
Dengan merujuk dari berbagai macam problematika pertanian sampai hari ini, maka diperlukan
peran-peran strategis dari berbagai kalangan yang memiliki keterkaitan dengan pembangunan pertanian
berkelanjutan yang dimana mahasiswa memiliki peran sebagai fungsi kontrol terhadap semua
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal kebijakan pertanian.
Maka tonggak awal dalam melakoni fungsi kontrol mahasiswa tersebut perlu adanya kesadaran
moral yang dijadikan spirit baru dalam melakukan perubahan menuju pertanian yang lebih baik,
dimana pertanian kembali menjadi leading sector dalam menopang pembangunan nasional.
Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI), disamping sebagai
lembaga mahasiswa ilmu tanah se-Indonesia, yang merupakan integrasi dari lembaga perguruan tinggi,
juga merupakan wahana pengembangan minat dan bakat serta wadah untuk menyalurkan aspirasi
mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai moralitas, sehingga dapat memberikan
sumbangsih keilmuan bagi ilmu tanah khususnya dan pertanian umumnya, demi kesejahteraan
masyarakat dan keberlangsungan pembangunan nasional.
Sesuai dengan visi dan misi organisasi FOKUSHIMITI,maka dalam rangka pelaksanaan
Pengkaderan Nasional I di Makassar,akan dilaksanakan pula Seminar Nasional tentang pangan di
Indonesia,dan Soil Study Tour.

I.2. Target dan Sasaran

I.2.1. Target

1. Terciptanya hubungan yang harmonis antar Mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia.

2. Terciptanya kesadaran moral akan arti penting dari fungsi kontrol mahasiswa dalam

menopang pembangunan nasional.

3. Menjadi tonggak awal pengkaderan tingkat nasional dalam lingkup FOKUSHIMITI.


PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
I.2.2. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang diutus oleh institusi masing-masing

yang termasuk anggota Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia

(FOKUSHIMITI), mahasiswa diluar anggota FOKUSHIMITI, dan masyarakat luas.

II. NAMA DAN TEMA KEGIATAN

II.1. Nama Kegiatan

Nama dari kegiatan ini adalah Pengkaderan Nasional I Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu

Tanah Indonesia

II.2.Tema Kegiatan

Tema dari kegiatan ini adalah “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa Sebagai Pendukung

Peran Strategi Pertanian Dalam Pembangunan Nasional”

III. WAKTU DAN TEMPAT

III.1. Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5-12 Januari 2009

III.2.Tempat Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Hasanuddin, Makassar.


PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
IV. PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksana kegiatan ini adalah Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (HIMTI), Fakultas

Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Panitia pelaksana terlampir.

V. PESERTA

Peserta dari kegiatan ini adalah semua delegasi dari setiap institusi yang termasuk anggota

FOKUSHIMITI.

VI. LANDASAN KEGIATAN

Landasan kegiatan ini adalah :

1. Try Dharma Perguruan Tinggi

2. SK Mendiknas RI No. 0457/0/1990, tentang pedoman umum lembaga Kemahasiswaan di

Perguruan Tinggi.

3. AD/ART FOKUSHIMITI

4. Saran dan usul anggota FOKUSHIMITI

VII. RANGKAIAN KEGIATAN

Rangkaian kegiatan Pengkaderan Nasional I Forum Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia adalah sebagai

berikut :

1. Seminar Nasional dan Diskusi panel dengan Tema “Peran Strategi Lahan Pertanian Dalam

Ketahanan Pangan” dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009.


PANITIA PELAKSANA

FORUM KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA ILMU TANAH INDONESIA


(FOKUSHIMITI)
Sekretariat: Lantai 1 Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar
2. Pengkaderan Nasional, dilaksanakan pada tanggal 5-12 Januari 2009

3. Soil Study Tour, dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2009

4. Ramah tamah sekaligus penutupan, dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2009

VIII. SUMBER DANA

Sumber dana dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Kas BEP FOKUSHIMITI

2. Kas BE-HIMTI FAPERTA UH

3. Sponsor kegiatan (Instansi pemerintah dan Instansi non pemerintah)

4. Stach Holder

5. Kreatifitas panitia

IX. REKAPITULASI DANA

Rekapitulasi dana kegiatan, terlampir.

X. PENUTUP

Kami sangat mengharapkan bantuan dan kerja sama kepada semua pihak, demi kelancaran

Pengkaderan Nasional Forum Himpunan Komunikasi Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia. Semoga

kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Demikian Proyek Proposal ini, dan sebelumnya kami

ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

You might also like