You are on page 1of 3

ANALISIS KASUS Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan, perlu diperhatikan

hal-hal yang menjadi manifestasi klinis yang sangat penting untuk memaknai kemungkinan diagnosis yang ditegakkan untuk kasus tersebut. Cardiac diagnosis yang dianjurkan oleh NYHA (New York Heart Association) sebagai berikut : 1. Etiologi yang mendasari: Penyakit jantung koroner, hiperkolesterolemia, hipertensi herediter 2. Kelainan anatomi: Atherosclerosis pada A. coronaria anterolateral, angina pectoris 3. Gangguan fisiologis: Myocard infark, angina pectoris NSTEMI, takikardia 4. Kelainan fungsional: Kelas III CCS, kelas I Killip 1. Identifikasi Masalah Masalah yang diperoleh dari hasil anamnesis: Dari pemeriksaan fisik: a. Tanda Vital Tekanan darah : 170/100 Denyut nadi : 120/menit (teratur) Frekuensi pernapasan : 20/menit b. Keadaan Umum Tingkat kesadaran : compos mentis c. Kulit d. Jugularis venous pressure (JVP) e. Thorax f. Abdomen g. Ekstremitas

Penyakit jantung Koroner o o o Penyakit jantung koroner lebih dominan faktor genetis, yaitu multifactorial inheritance Terapi : Pemberian O2 Pasang infus Pemberian nitrogliserin sublingual untuk angina pectoris, jika dengan ini masih sakit maka diberikan morfin sulfat i.v Merekam dan menilai EKG-nya untuk mengetahui kelainan irama jantung ACE Inhibitor Statin Aspirin 320mg, jika ada kontra indikasi maka diberikan Triklopidin dan Klopidogrel Kalsium Antagonis (Verapamil, Diltiazem) untuk antihipertensi, antiaritmia

Perbedaan antara dignosis penderita, yaitu NSTEMI dengan angna pectoris tidak stabil : Pada NSTEMI cardiac markernya tinggi seangkan pada angina pectoris tidak stabil cardiac markernya normal serta EKG pada keduanya sama. Klasifikasi Killips pada ACS : Killip Kelas I : Tidak ada gagal jantung Killip Kelas II : Ada tanda-tanda gagal jantung ringan-berat, terdapat ronki basah <50% pada kedua paru, bunyi jantung 3/S3 positif, ada kongesti pada rontgen thorax Killip Kelas III : terdapat oedem paru dan ronki basah >50% pada kedua paru Killip Kelas IV : syok kardiogenik, hipotensi, oliguria, vasokonstriksi perifer, kongesti pembuluh darah paru Klasifikasi AP menurut Canadian Cardiovascular Society (CCS) : Kelas I : aktivitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan angina pectoris dan angina timbul pada keadaan fisik berat, tergesa-tergesa dan kegiatan fisik lama dalam pekerjaan dan rekreasi Kelas II : pembatasan ringan dari kegiatan fisik biasa agar angina tidak timbul, angina timbul bila aktivitas berlebihan Kelas III : pembatasan bermakna kegiatan sehari-hari, angina timbul pada jalan mendatar Kelas IV : aktivitas selalu disertai angina bisa timbul pada saat istirahat Faktor Resiko : Faktor yang tidak dapat dimodifikasi : umur, riwayat keluarga (hipertensi), jenis kelamin (laki-laki) Faktor yang dapat dimodifikasi : obesitas, stress, merokok, dislipidemia, kurang aktivitas fisik Hasil treadmill test positive ischemic response:

Pada EKG, terdapat ST segmen depresi lebih dari 1mm dihitung setelah 6080mm/s setelah QRS o o Lokalisasi kelainan ischemic Kelainan pada anterolateral : pada sandapan I, aVL, V5-V6 Kegunaan Vena Line/Infus : Pemberian obat secara intravena Bila emergency, pemberian obat secara cepat lewat intravena dapat segera dilakukan Pemberian loading cairan bila diperlukan Tujuan Pemberian O2 : Untuk mempertahankan saturasi O2 dalam darah (normal : 90%vol) Untuk menghindari hipoxia Tujuan Dirawat di ICU : Ditangani langsung oleh ahlinya Peralatan yang memadai Mengenali kegawatdaruratan Dapat dimonitor EKG dan keadaan umumnya setiap saat Yang perlu diamati : Tekanan darah Heart rate Kesadaran Volume nadi Frekuensi pernapasan EKG Diuresis Analisa gas darah Komplikasi : Infark Myocard Acute Bradiaritmia : diberikan sulfasatropin0,5mg i.v bisa diulang tiap 5mnt. Jika tidak ada respon, diberikan TPM (Temporary Pace Maker) Syok Kardiogenik : loading cairan 300-500cc, dopamin 510mcg/kg/menit Aritmia : amiodaron 150mg/10mnt secara oral atau cordaron, lidokain 100mg untuk bollus dan 500mg untuk infus Gagal jantung : digitalis Emboli/Thromboemboli : aspirin Tindakan invasif : Melakukan angioterapi untuk mengetahui lokasi stenosis dan berapa persen penyumbatannya lalu menetapkan revaskularisasi

You might also like