Professional Documents
Culture Documents
Tujuan: Membukakan kepada jemaat bahwa diluar Kristus jemaat hidup dalam (diperbudak) dosa dan layak menerima hukuman Allah (ay. 1-3, 1A) Membukakan kepada jemaat mengenai pengharapan orang percaya di dalam Kristus (ay. 4-7, 1B) Membukakan kepada jemaat bahwa keselamatan hanya ada didalam Kristus dan hanya anugerahNya semata (2A, 8-9a)) Mendorong jemaat untuk meninggalkan dosa-dosa lama mereka dan meresponi dengan benar keselamatan yang mereka peroleh serta hidup untuk tujuan Allah (9b-10, 2B-2C) Membukakan kepada jemaat perbedaan kondisi mereka sebelum dan sesudah mengenal Kristus berdasarkan pengalaman orang non Yahudi (11-13, 19-22, 3A) Mendorong jemaat untuk melihat bahwa persatuan dalam Kristus jauh lebih besar dan jauh lebih penting daripada perbedaan-perbedaan yang ada serta memotivasi mereka untuk bertumbuh dan mencintai persekutuan baik di kampus maupun gereja (14-18, 3B-3C) Pendahuluan: Surat Efesus dituliskan kepada jemaat-jemaat yang telah dibentuk sebelumnya, dengan tema secara garis besar adalah mengenai Kristus dengan gereja. Paulus menggambarkan dalam surat Efesus rencana agung Allah untuk meletakkan segala sesuatu di dalam Kristus, dan rencana itu dimulai dengan penyelamatan orang percaya dan penyatuan orang percaya.
Refleksi: Apakah kita setelah menerima Kristus masih saja bertekun hidup dalam dosa-dosa lama kita? Sudahkah kita sungguh-sungguh ingin lepas dari dosa? Adakah dosa-dosa yang masih sulit untuk ditinggalkan? Apa yang menjadi pengharapan kita untuk bersungguh-sungguh melepaskan dosa itu? Apakah demi kepentingan pribadi atau keinginan untuk terus hidup di dalam Kristus?
Ilustrasi: PO FT UI dibentuk sekitar tahun 1971 oleh orang-orang yang telah merasakan terlebih dahulu anugerah dan karya keselamatan dalam Kristus serta terbeban untuk membentuk persekutuan sesama orang percaya untuk bertumbuh di dalam pekerjaan baik dan menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan Firman Tuhan. Orang-orang yang membangun dan meneruskan pelayanan di PO FT UI terdiri dari berbagai suku, ras, sifat, sosial, daerah bahkan asal gereja yang berbeda pula namun mereka dipersatukan di dalam Kristus dan terbeban untuk melakukan visi-Nya untuk menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini. Ternyata hal yang sama juga diingatkan oleh rasul Paulus kepada jemaat Efesus, mau tau lebih lanjut?? Mari kita PA kan Efesus 2:1-22
2) A. Bagaimana cara manusia berdosa memperoleh keselamatan dan bagian/pengharapan itu? (4-6, 8-9a) Menurutmu dapatkah manusia memperoleh keselamatannya sendiri (bnd. Roma 3:23)?
oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu
Instead, immense in mercy and with an incredible love, he embraced us. He took our sin-dead lives and made us alive in Christ. He did all this on his own, with no help from us! MSG (ayat 4-5)
B. Setelah mengetahui hal tersebut (refer ke pertanyaan 2A), apa yang seharusnya menjadi respon orang yang diselamatkan? (9a-10)
jangan ada orang yang memegahkan diri. untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya supaya kita hidup di dalamnya di dalam pekerjaan baik itu.
C. Menurutmu, apa yang menjadi tujuan Allah menciptakan manusia? (bnd. Kej 1:26-28; Roma 8:29)
God knew what he was doing from the very beginning. He decided from the outset to shape the lives of those who love him along the same lines as the life of his Son. The Son stands first in the line of humanity he restored. We see the original and intended shape of our lives there in him. Romans 8:29 MSG Refleksi: Apakah selama ini kita berpikir bahwa kita bisa menyelamatkan diri kita dan mendapatkan keselamatan di luar Kristus? Atau pernahkah kita berpikir bahwa kita diselamatkan karena kita layak dan pantas menerima keselamatan itu? Setelah mengetahui bahwa kita diselamatkan hanya oleh karena anugrah Allah, apa yang menjadi respon kita selama ini terhadap keselamatan yang telah Tuhan karuniakan?
C. Bagaimana dengan persekutuan yang kamu ikuti baik di kampus maupun di gereja, apa-apa saja yang perbedaan yang ada? Apakah perbedaan itu menimbulkan persatuan atau perpecahan?
3) A. Bagaimana kondisi orang non-Yahudi pada masa itu? Dalam Sebelum mengenal Kristus Setelah mengenal Kristus hubungannya (11-13) (19-22) dengan
Allah
Refleksi: setelah menerima keselamatan dari Kristus, apakah kamu secara pribadi masih belum menghargai persekutuan yang boleh Tuhan anugerahkan baik di kampus ataupun gereja? Masihkah kita menjauhkan diri dari persekutuan yang Tuhan anugerahkan? Dan apakah perbedaan-perbedaan yang ada menjadi tombak perseteruan?
4) Setelah mem-PA-kan perikop ini, aplikasi apa yang dapat kamu ambil dan komitmenkan secara pribadi?
Manusia (sesama)
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. Ibrani 19-21, 25