You are on page 1of 28

Labs Report Supply Chain Management

Oleh : Bima Ardi 1106153706

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Labs Report: Consumption-based Planning: Reorder Point


SAP Username Name GBI-213 Bima Ardi

1.1 Create Raw Material


Menu Path Trans Code Logistics Production Master Data Material Master Material Create (Special) Raw Material MMR1

Masukkan RAW-213 (213 yang didapat dari Universitas Indonesia) pada field material dan pilih Retail untuk Industry Sector

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

kemudian klik pada Select view(s):


Basic Data 1, Purchasing, MRP 1, MRP 2, MRP 3, Accounting 1. Kemudian tekan enter.

Masukkan DL00 untuk Plant, kemudian tekan ikon enter (

).

Basic Data 1 View Description Unit of Measure Material Group

RAW-213 EA BIKES

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Purchasing Purchasing group

N00

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

MRP1 MRP Type Reorder point MRP Controller Lot size Fixed lot size VB 80 000 FX 400

MRP2 Procurement type SchedMargin key Plnd delivery time Safety stock F 001 2 30

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

MRP3 Availability check 02

Accounting 1 Valuation class Price control Standard Price

3000 (raw materials 1) S 8.5

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Isi data sesuai yang diperlihatkan di atas, kemudian tekan ikon save ( master yang baru.

) untuk menyimpan material

1.2 Stock/Requirements List


Menu Path Trans Code Logistics Materials Management Inventory Management Environment Stock Stock/Requirements List MD04

Material RAW-213 dan plant DL00 akan ditampilkan secara otomatis. Jika tidak, masukkan dahulu, kemudian klik enter icon ( ).

Karena ini adalah material brand yang baru, stoknya adalah 0. Karena seharusnya terdapat safety stock sebesar 30 units, kami akan menampilkan available quantity sebesar negative 30, dan terdapat exception message.

Klik pada exception message, kemudian klik search icon ini

Untuk melihat exception message seperti apa, Klik dan kemudian pilih search icon.

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Exception message 96 menjelaskan kita bahwa stock level berada di bawah safety stock level. Exception messages berguna saat mencari nomor materials untuk melihat mana yang membutuhkan perhatian, dan kenapa. Tutup daftar exceptions dengan mengklik close icon ( ).

Klik pada Create new session icon


SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

1.3 MRP Planning Run


Kami ingin tetap membiarkan Stock/Requirements List terbuka sehingga kita dapat dengan cepat melihat dampak dari planning procedures. . Karena persediaan raw material i bawah titik reorder point sistem SAP harus membuat purchase requisition yang dapat dikonversi menjadi suatu purchase order sehingga raw materials dapat diperoleh. Untuk membuat purchase untuk raw materials, kita perlu untuk menjalankan perencanaan MRP. Kami akan melakukan perencanaan MRP hanya untuk material ini, meskipun dalam prakteknya mungkin akan dilakukan untuk kelompok materials (menggunakan MRP Area) dan mungkin akan dijadwalkan secara rutin. Untuk melakukan proses MRP planning untuk single material, ikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single Level Single-Item Planning Menu Path Trans Code MD03

Masukkan material RAW-213 and plant DL00. Gunakan default planning values, Pilih Display results before they are saved, jadi kita dapat melihat hasil planning langsung, kemudian klik enter icon ( ).

Message di bawah ini akan muncul di bawah screen:

Bergantung situasi, production planning dapat mengambil banyak sumber daya komputer, jadi hanya mengingatkan untuk memastikan bahwa kita memasukkan segalanya dengan benar. Klik enter icon ( ) untuk kedua kalinya dan screen pada Stock/Requirements screen akan dimunculkan.
SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Screen tersebut menunjukkan kita bahwa Purchase Requisition untuk 400 raw materials telah dibuat seperti di bawah reorder point 80 (dan di bawah safety stock 30 units juga). Klik pada save icon ( ) untuk menyimpan hasil planning.

Kembali pada session dengan Stock/Requirements List. Klik refresh icon ( ) untuk memperbarui Stock/Requirements list. Stock/Requirements List sekarang akan menunjukkan Purchase Requisition yang dibuat oleh planning run: ________________________________

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

1.4 Create Purchase Order from Purchase Requisition


Selanjutnya, kita perlu mengkonversi Purchase Requisition ke dalam Purchase Order, dimana dapat dilakukan dari Stock/Requirements List. Untuk mengkonversi Purchase Requisition ke dalam Purchase Order, klik pada details icon ( ),

Dimana akan memanggil pop-up window di bawah:

Klik disini

Klik pada ikon untuk mengkonversi Purchase Requisition menjadi Purchase Order, dan pastikan bahwa Purchasing Org. (US00), Purch. Group (N00) dan Company Code (US00) dimasukkan.

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Pastikan bahwa organizational ditunjukkan di atas dimasukkan dan drag pembagi untuk menampilkan lebih Document overview.

Klik pada baris Open requisition di dalam Document overview, kemudian klik Adopt icon ( ). Hal ini akan mengkopi data dari Purchase Requisition ke Purchase Order screen. Selanjutnya, kita perlu menetapkan vendor untuk Purchase Order ini. Klik pada Vendor field, selanjutnya cari vendor 213 Portage Material. Klik pada enter icon untuk menagmbil data pada vendor. Karena material dan belum pernah dibeli, , tidak ada data harga yang tersedia, sehingga sistem SAP akan meminta data harga. Enter 8.5 for the Net price and USD for the Currency,

kemudian klik enter icon (

) dan warning message akan muncul

Klik pada enter icon ( akan tampil

) kedua kalinya, kemudian klik save icon (

) dan sekali lagi warning message

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

10

Warning message ini muncul karena tidak ada output device (printer, fax, internet connection, dll.) yang spesifik pada system. Selama kita sebenarnya tidak membutuhkan print untuk Purchase Order, klik pada Save ( ) untuk menyimpanya saja.

Kembali ke session dengan Stock/Requirements List dan klikrefresh icon ( ) untuk memperbarui data. Tidak banyak yang berubah, kecuali bahwa Purchase Requisition sekarang akan ditampilkan lewat PO item.

1.5 Goods Receipt for Purchase Order


Selanjutnya, kita kan mengasumsikan bahwa 213 Portage Material telah dikirim pada purchase order untuk 400 raw materials. Kita perlu memberitahukan sistem SAP hal ini dengan menjalankan goods receipt. Untuk melakukannya, kembali ke session lain dan ikuti menu path: Menu Path Trans Code Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Receipt For Purchase Order GR for Purchase Order MIGO_GR

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

11

Gunakan pencarian Documents per Vendor untuk mencari PO kita dengan purchasing organization US00 dan purchasing group N00 untuk mencari purchase order.

Kemudian klik, execute (

Pada Where tab, mohon pilih Item OK checkbox, enter raw material (RM00) untuk Stor. Loc, lalu klik pada Post icon ( ).

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

12

Kembali ke Stock/Requirements list, kemudian klik refresh icon untuk melihat bahwa material sekarang sudah ada. Klik refresh icon untuk melihat bahwa 400 raw materials sekarang ada di storage location 10.

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

13

1.6 Goods Issue to Cost Center


Ketika materials yang akan diambil dari inventory untuk digunakan, , informasi ini perlu dicatat dan biaya materials yang dihapus perlu dihubungkan cost object, dimana bisa production order, a project, a customer order atau a cost center Secara umum, biaya harus diserahkan dengan kegiatan yang disebabkan, tapi untuk low cost items, effort untuk menghubungkan cost cost driver tertentu yang tidak begitu sebanding dengan effort Hal ini dapat diperdebatkan apakah material termasuk dalam kategori ini, tapi untuk membuat exercise lebih mudah untuk memasukkan raw materials ke dalam cost center, itulah yang akan kita lakukan. Untuk mengeluarkan raw materials ke cost center, ikuti menu path: Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Menu Path Goods Issue Trans Code MB1A Enter: Movement type 201 (consumption for cost center from warehouse) Plant DL00 Storage Location RM00 Kemudian klik enter.

Masukkan informasi yang ditunjukkan di atas, dimana memberitahukan sistem SAP yang akan kita bebankan cost center untuk material, dan akan mengambil material keluar dari storage location RM00, plant DL00. Klik padaenter icon ( ).

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

14

Enter NAPR1000 untuk cost center, lalu 100 units material RAW-213 dan klik pada save icon ( )

dan message seperti di bawah ini akan muncul di bagian bawah layar: Kembali ke sesi Stock/Requirements list dan klik refresh icon ( Available Quantity di dalam stock sekarnag menjadi 300. ). Apa perubahannya?

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

1.7 Planning File and MRP Planning Run


Karena kita telah membuat perubahan pada stock level dari material, Seharusnya terdapat masukkan di dalam planning file. Kita dapat memeriksa planning file untuk material ini denganb mengikuti menu path: Menu Path Trans Code Logistics Production MRP Planning Planning File Entry Display MD21

Enter RAW-213 untuk material dan DL00 untuk plant, lalu klik execute icon ( ).

Hal ini akan menghasilkan masukkan planning file untuk material kita:

Perhatikan bahwa goods issue membuat entry di dalam planning file pada kedua NETCH danNETPL planning options

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Planning file entry berarti bahwa sistem SAP akan memeriksa untuk melihat jika purchase requisition perlu dibuat lain waktu MRP planning run digunakan untuk material ini. Lakukan MRP planning run untuk material dengan mengikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level

Gunakan default settings, kecuali pilih Display results before they are saved. Jika perlu melihat detail MRP planning run, seperti pada Section 1.3. Hasil dari planning run seharusnya akan seperti yang ditunjukkan di bawah:

Perhatikan bahwa planning run tidak membuat purchase requisitions apapun. Planning file entries dibuat dimanapun transaction dieksekusi DAPAT menyebabkan creation dari purchase requisition (or planned order, for materials produced in-house). Planning file entry tidak berarti bahwa plans tidak akan pernah berubah, hanya karena mungkin, jadi MRP planning run harus merencanakan material.
SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

1.8 Second Goods Issue to Cost Center


Kita akan mengeluarkan second batch dari raw materials ke cost center. Untuk melakukannya, ikuti menu path: Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Issue Enter: Movement type 201 (consumption for cost center from warehouse) Plant DL00 Storage Location RM00 Kemudian klik enter.

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Sekali lagi, enter NAPR1000 untuk cost center, lalu 200 units of material RAW-213 dan klik pada save icon ( ).

Kembali ke Stock/Requirements List dan klik refresh icon (

):

Inventory level, termasuk safety stock, berjumlah 70 unit. Seperti reorder point 80 units, Ini akan menampilkan bahwa MRP planning run seharusnya membuat purchase requisition. Untuk melihat apakah ini perkaranya, lakukan planning run lagi dengan mengikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Gunakan default settings, kecuali pilih Display results before they are saved. Lagi, jika perlu melihat detail MRP planning run, seperti pada Section 1.3. Hasil dari planning run seharusnya akan seperti yang ditunjukkan di bawah:

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Perhatikan: Tidak ada purchase requisition yang dibuat

Meskipun available quantity 70, dimana ini berada di bawah ROP 80, tidak ada purchase requisition yang dibuat. Apakah SAP rusak? Apakah ada configuration setting terlewat. Pertanyaan ini akan dijawab dengan sedikit investigasi. Untuk memulai proses, kembali ke Stock/Requirements list. Dengan double-clicking pada material number, material master akan muncul. Pilih MRP 2.

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Klik safety stock entry 30 dan klik F1 untuk mendapatkan informasi mengenai data field ini:

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Pada manual reorder point planning, dimana telah dispesifikasi untuk material ini, safety stock value diasumsikan termasuk reorder point figure. Dengan kata lain, SAP telah terprogram reorder point planning, ROP (Reorder point) 80 yang dimasukkan di view MRP diasumsikan termasuk safety stock of 30, jadi kita mengharapkan untuk mengkonsumsi 50 raw materials sebelum order diterima. Demikian, demand selama lead time adalah 50 dan reorder point 80 TERMASUK safety stock 30 units. Perihal Stock/Requirements list, ROP dibandingan stock available TERMASUK safety stock:

Sebuah order ketika quantity berada di bawah 80

Bukan ini
Ini poin penting. SAP bisa memilih untuk mengurangi masuknya safety stock dari level stok dan membandingkan nilai tersebut ke titik reorder point, tetapi mereka memilih untuk membuat safety stock entry sebuah nilai informational . Kedua pendekatan valid, dan hal penting dengan software apapun adalah supaya jelas bagaimana segala sesuatu dikalkulasikan denga uji itu secara menyeluruh.

1.9 Third and Final Goods Issue to Cost Center


Untuk mengkonfirmasi bahwa SAP membandingkan ROP ke stock level termasuk safety stock, lakukan goods issue untuk 30 raw materials dengan mengikuti menu path: Logistics Materials Management Inventory Management Goods Movement Goods Issue

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Lihat section 1.6 untuk detailnya. Kembali ke Stock/Requirements list dan klik pada refresh icon ( untuk melihat bahwa stock level sekarang ada di bawah ROP:

Stock is now below the reorder point of 80

Lakukan planning run terakhir dengan mengikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level Gunakan default settings, kecuali pilih Display results before they are saved. Hasil dari planning run seharusnya akan seperti di bawah ini:

A purchase requisition is created by the planning run

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Klik pada save icon ( ) untuk menyimpan plans. Kembali ke Stock/Requirements List dan klik pada refresh icon ( ) untuk melihat bahwa purchase requisition yang baru sekali dibuat.

Klik print icon untuk mencetak Stock/Requirements list

Print out a copy of the Stock/Requirements list to hand in. As you do this, ponder the questions: What issues might there be when implementing this policy in a production environment? How will the data be collected? What could go wrong?

Jot down your answers to these questions on the printout.


SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

Isu-isu yang mungkin terjadi ketika megimplementasikan kebijakan ini adalah Bagian Produksi harus memastikan berapa jumlah stock inventory, jumlah safety stock yang disediakan. Kekurangan bahan material dapat mengakibatkan perusahaan stock out dan keuntungan tidak bisa optimal Data dapat dikumpulkan dengan cara melihat jumlah request order atau melakukan turun tangan dan melihat market berapa jumlah demand yang dibutuhkan dan melakukan forecasting. Kesalahan yang bisa terjadi adalah availabe quantity yang melebihi fixed lot size yang tersedia pada lab exercise kali ini, sehingga menyebabkan kelebihan muatan atau overload.

SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

You might also like