Professional Documents
Culture Documents
Masukkan RAW-213 (213 yang didapat dari Universitas Indonesia) pada field material dan pilih Retail untuk Industry Sector
).
RAW-213 EA BIKES
N00
MRP1 MRP Type Reorder point MRP Controller Lot size Fixed lot size VB 80 000 FX 400
MRP2 Procurement type SchedMargin key Plnd delivery time Safety stock F 001 2 30
Isi data sesuai yang diperlihatkan di atas, kemudian tekan ikon save ( master yang baru.
Material RAW-213 dan plant DL00 akan ditampilkan secara otomatis. Jika tidak, masukkan dahulu, kemudian klik enter icon ( ).
Karena ini adalah material brand yang baru, stoknya adalah 0. Karena seharusnya terdapat safety stock sebesar 30 units, kami akan menampilkan available quantity sebesar negative 30, dan terdapat exception message.
Untuk melihat exception message seperti apa, Klik dan kemudian pilih search icon.
Exception message 96 menjelaskan kita bahwa stock level berada di bawah safety stock level. Exception messages berguna saat mencari nomor materials untuk melihat mana yang membutuhkan perhatian, dan kenapa. Tutup daftar exceptions dengan mengklik close icon ( ).
Masukkan material RAW-213 and plant DL00. Gunakan default planning values, Pilih Display results before they are saved, jadi kita dapat melihat hasil planning langsung, kemudian klik enter icon ( ).
Bergantung situasi, production planning dapat mengambil banyak sumber daya komputer, jadi hanya mengingatkan untuk memastikan bahwa kita memasukkan segalanya dengan benar. Klik enter icon ( ) untuk kedua kalinya dan screen pada Stock/Requirements screen akan dimunculkan.
SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia
Screen tersebut menunjukkan kita bahwa Purchase Requisition untuk 400 raw materials telah dibuat seperti di bawah reorder point 80 (dan di bawah safety stock 30 units juga). Klik pada save icon ( ) untuk menyimpan hasil planning.
Kembali pada session dengan Stock/Requirements List. Klik refresh icon ( ) untuk memperbarui Stock/Requirements list. Stock/Requirements List sekarang akan menunjukkan Purchase Requisition yang dibuat oleh planning run: ________________________________
Klik disini
Klik pada ikon untuk mengkonversi Purchase Requisition menjadi Purchase Order, dan pastikan bahwa Purchasing Org. (US00), Purch. Group (N00) dan Company Code (US00) dimasukkan.
Pastikan bahwa organizational ditunjukkan di atas dimasukkan dan drag pembagi untuk menampilkan lebih Document overview.
Klik pada baris Open requisition di dalam Document overview, kemudian klik Adopt icon ( ). Hal ini akan mengkopi data dari Purchase Requisition ke Purchase Order screen. Selanjutnya, kita perlu menetapkan vendor untuk Purchase Order ini. Klik pada Vendor field, selanjutnya cari vendor 213 Portage Material. Klik pada enter icon untuk menagmbil data pada vendor. Karena material dan belum pernah dibeli, , tidak ada data harga yang tersedia, sehingga sistem SAP akan meminta data harga. Enter 8.5 for the Net price and USD for the Currency,
10
Warning message ini muncul karena tidak ada output device (printer, fax, internet connection, dll.) yang spesifik pada system. Selama kita sebenarnya tidak membutuhkan print untuk Purchase Order, klik pada Save ( ) untuk menyimpanya saja.
Kembali ke session dengan Stock/Requirements List dan klikrefresh icon ( ) untuk memperbarui data. Tidak banyak yang berubah, kecuali bahwa Purchase Requisition sekarang akan ditampilkan lewat PO item.
11
Gunakan pencarian Documents per Vendor untuk mencari PO kita dengan purchasing organization US00 dan purchasing group N00 untuk mencari purchase order.
Pada Where tab, mohon pilih Item OK checkbox, enter raw material (RM00) untuk Stor. Loc, lalu klik pada Post icon ( ).
12
Kembali ke Stock/Requirements list, kemudian klik refresh icon untuk melihat bahwa material sekarang sudah ada. Klik refresh icon untuk melihat bahwa 400 raw materials sekarang ada di storage location 10.
13
Masukkan informasi yang ditunjukkan di atas, dimana memberitahukan sistem SAP yang akan kita bebankan cost center untuk material, dan akan mengambil material keluar dari storage location RM00, plant DL00. Klik padaenter icon ( ).
14
Enter NAPR1000 untuk cost center, lalu 100 units material RAW-213 dan klik pada save icon ( )
dan message seperti di bawah ini akan muncul di bagian bawah layar: Kembali ke sesi Stock/Requirements list dan klik refresh icon ( Available Quantity di dalam stock sekarnag menjadi 300. ). Apa perubahannya?
Enter RAW-213 untuk material dan DL00 untuk plant, lalu klik execute icon ( ).
Hal ini akan menghasilkan masukkan planning file untuk material kita:
Perhatikan bahwa goods issue membuat entry di dalam planning file pada kedua NETCH danNETPL planning options
Planning file entry berarti bahwa sistem SAP akan memeriksa untuk melihat jika purchase requisition perlu dibuat lain waktu MRP planning run digunakan untuk material ini. Lakukan MRP planning run untuk material dengan mengikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level
Gunakan default settings, kecuali pilih Display results before they are saved. Jika perlu melihat detail MRP planning run, seperti pada Section 1.3. Hasil dari planning run seharusnya akan seperti yang ditunjukkan di bawah:
Perhatikan bahwa planning run tidak membuat purchase requisitions apapun. Planning file entries dibuat dimanapun transaction dieksekusi DAPAT menyebabkan creation dari purchase requisition (or planned order, for materials produced in-house). Planning file entry tidak berarti bahwa plans tidak akan pernah berubah, hanya karena mungkin, jadi MRP planning run harus merencanakan material.
SCM Ganjil 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia
Sekali lagi, enter NAPR1000 untuk cost center, lalu 200 units of material RAW-213 dan klik pada save icon ( ).
):
Inventory level, termasuk safety stock, berjumlah 70 unit. Seperti reorder point 80 units, Ini akan menampilkan bahwa MRP planning run seharusnya membuat purchase requisition. Untuk melihat apakah ini perkaranya, lakukan planning run lagi dengan mengikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level
Gunakan default settings, kecuali pilih Display results before they are saved. Lagi, jika perlu melihat detail MRP planning run, seperti pada Section 1.3. Hasil dari planning run seharusnya akan seperti yang ditunjukkan di bawah:
Meskipun available quantity 70, dimana ini berada di bawah ROP 80, tidak ada purchase requisition yang dibuat. Apakah SAP rusak? Apakah ada configuration setting terlewat. Pertanyaan ini akan dijawab dengan sedikit investigasi. Untuk memulai proses, kembali ke Stock/Requirements list. Dengan double-clicking pada material number, material master akan muncul. Pilih MRP 2.
Klik safety stock entry 30 dan klik F1 untuk mendapatkan informasi mengenai data field ini:
Pada manual reorder point planning, dimana telah dispesifikasi untuk material ini, safety stock value diasumsikan termasuk reorder point figure. Dengan kata lain, SAP telah terprogram reorder point planning, ROP (Reorder point) 80 yang dimasukkan di view MRP diasumsikan termasuk safety stock of 30, jadi kita mengharapkan untuk mengkonsumsi 50 raw materials sebelum order diterima. Demikian, demand selama lead time adalah 50 dan reorder point 80 TERMASUK safety stock 30 units. Perihal Stock/Requirements list, ROP dibandingan stock available TERMASUK safety stock:
Bukan ini
Ini poin penting. SAP bisa memilih untuk mengurangi masuknya safety stock dari level stok dan membandingkan nilai tersebut ke titik reorder point, tetapi mereka memilih untuk membuat safety stock entry sebuah nilai informational . Kedua pendekatan valid, dan hal penting dengan software apapun adalah supaya jelas bagaimana segala sesuatu dikalkulasikan denga uji itu secara menyeluruh.
Lihat section 1.6 untuk detailnya. Kembali ke Stock/Requirements list dan klik pada refresh icon ( untuk melihat bahwa stock level sekarang ada di bawah ROP:
Lakukan planning run terakhir dengan mengikuti menu path: Logistics Production MRP Planning Single-Item, Single-Level Gunakan default settings, kecuali pilih Display results before they are saved. Hasil dari planning run seharusnya akan seperti di bawah ini:
Klik pada save icon ( ) untuk menyimpan plans. Kembali ke Stock/Requirements List dan klik pada refresh icon ( ) untuk melihat bahwa purchase requisition yang baru sekali dibuat.
Print out a copy of the Stock/Requirements list to hand in. As you do this, ponder the questions: What issues might there be when implementing this policy in a production environment? How will the data be collected? What could go wrong?
Isu-isu yang mungkin terjadi ketika megimplementasikan kebijakan ini adalah Bagian Produksi harus memastikan berapa jumlah stock inventory, jumlah safety stock yang disediakan. Kekurangan bahan material dapat mengakibatkan perusahaan stock out dan keuntungan tidak bisa optimal Data dapat dikumpulkan dengan cara melihat jumlah request order atau melakukan turun tangan dan melihat market berapa jumlah demand yang dibutuhkan dan melakukan forecasting. Kesalahan yang bisa terjadi adalah availabe quantity yang melebihi fixed lot size yang tersedia pada lab exercise kali ini, sehingga menyebabkan kelebihan muatan atau overload.