You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Psoriasis mungkin adalah salah satu penyakit yang sudah lama ditemukan pada manusia dan merupakan penyakit yang juga menimbulkan banyak tanda tanya dalam diagnosisnya. Pada abad ke-18, ahli dermatologi Inggris, Robert Willan dan Thomas Bateman membedakan psoriasis dengan penyakit kulit lainnya. Dikatakan bahwa pada lepra kelainan pada kulit berupa efloresensi yang regular, macula yang sirkular sementara pada psoriasis selalu dalam entuk yang irregular. Dengan segala kebingungan yang ada, maka pada tahun 1841, kondisi kelainan kulit tersebut dinamakan psoriasis oleh ahli dermatolgis dari Vienis, Jerman bernama Ferdinand Von Hebra. Namanya diambl dari bahasa Yunani psora yang berarti gatal. 1 Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner. 2 Psoriasis merupakan penyakit hiperproliferatif dan inflamasi kronis pada kulit dengan manifestasi klinis serupa pada tiap etnik. Penyakit ini berhubungan dengan penyakit hiperproliferatif kulit derajat ringan sampai dengan berat dan peradangan sendi. Onset penyakit dan derajat penyakit dipengaruhi oleh usia dan genetik, dan dicetuskan oleh berbagai faktor internal dan eksternal, seperti cedera fisik pada kulit, pengobatan sistemik, infeksi, dan stres emosional. Kasus psoriasis makin sering dijumpai. Meskipun penyakit ini tidak menyebabkan kematian tetapi menyebabkan gangguan kosmetik, terlebih-lebih mengingat bahwa perjalanannya menahun dan residif.1 Insidens psoriasis tersebar di seluruh dunia, namun prevalensinya bervariasi pada etnik dan dareah geografisnya. Terapi psoriasis memiliki variasi minimal pada tiap etnik. 3

Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya berada paling dekat ditengah-tengah masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan dengan unit pelayanan kesehatan lainnya (Rumah Sakit Swasta maupun Negeri). Fungsi PUSKESMAS adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensive Health Care Service yang meliputi aspek promotive, preventif, curative, dan rehabilitatif. Prioritas yang harus dikembangkan oleh PUSKESMAS harus diarahkan ke bentuk pelayanan kesehatan dasar (basic health care services) yang lebih mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (public health service). Fungsi puskesmas menurut keputusan menteri kesehatan republic Indonesia No. 128/MENKES/SK/II/2004, adalah sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Puskesmas Sukarame adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sukarame. Yang dimaksud unit pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan adalah yang melaksanakan tugas teknis operasional di wilayah kerja Puskesmas sebagai unit pelaksana tingakat pertama pembangunan kesehatan di Indonesia. Puskesmas Sukarami berada di Jalan Kebun Bunga Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami, berdekatan dengan beberapa instansi seperti kantor kecamatan sukarami, kantor Kelurahan Kebun Bunga, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kantor KUA kecamatan Sukarami. Berjarak 1 km dari Jalan Kolonel H. Burlian Km 9. Puskesmas Sukarami dapat ditempuh dengan kendaraan umum, baik roda dua maupun kendaraan roda empat. Wilayah kerja Puskesmas meliputi dua kelurahan, yakni kelurahan Kebun Bunga dan kelurahan Sukarame. Puskesmas Sukarami memiliki wilayah kerja sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Alang-alang Lebar dan Kelurahan Talang Betutu b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sako
2

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Talang Kelapa d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Srijaya
Sasaran kesehatan wilayah kerja Puskesmas Sukarame, mengacu pada indikator Indonesia Sehat 2010, diantaranya adalah : a. Derajat kesehatan b. Keadaan lingkungan c. Perilaku hidup bersih dan sehat d. Pelayanan kesehatan e. Perbaikan gizi masyarakat Puskesmas Sukarame belum dilengkapi dengan fasilitas rawat inap umum, namun sudah terdapat fasilitas ambulans dan UGD. Kegiatan pelayanan umum meliputi balai pengobatan umum (BPU), balai pengobatan gigi (BPG), KIA/KB, MTBS, Lansia dan Remaja, Unit puskesmas pembantu, konseling gizi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, posyandu. Dokter keluarga merupakan dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya. Praktek dokter keluarga adalah praktek kedokteran dalam pelayanan primer dijalankan secara komprehensif yang meliputi pelayanan promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) serta menyeluruh dan memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit. 4 Dengan pendekatan dokter keluarga, maka pemeliharaan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, rehabilitative dapat dilakukan dengan mengkaji masalah kesehatan keluarga dan individu dalam keluarga dengan mempelajari riwayat penyakit secara komprehensif sehingga pemeliharaan kesehatan dapat dilakukan. Hal ini dapat dilakukan pada setiap penyakit, termasuk dalam penangan penyakit psoriasis.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Laporan ini disusun untuk memenuhi sebagai syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian Kedokteran Keluarga Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
3

2. Tujuan Khusus Mahasiswa belajar menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga dalam mengatasi masalah tidak hanya pada penyakit pasien tetapi juga faktor psikososial dari keluarga yang mempengaruhi timbulnya penyakit serta peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.

C. Manfaat Penulisan 1. Manfaat untuk Puskesmas Sebagai sarana kerjasama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendaoatkan umpan balik dari hasil evaluasi koasisten dalam rangka mengoptimalkan peran puskesmas

2. Manfaat untuk Mahasiswa Sebagai sarana keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga.

You might also like