You are on page 1of 17

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM 1. Pengkajian (tanggal: a. Data Umum 2. Identitas Kepala Keluarga: a. Nama b. Umur c. Pekerjaan d. Pendidikan e. Agama f. Pendapatan g. Suku/bangsa h. Alamat dan Telepon 1. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P

: Bp. E : 31 thn : Karyawan : SMA : Islam : Rp. 900.000 /bulan : Bugis : Cempae No.82 Kec. Segeri Kab. Pangkep

Hub. Dgn KK Suami/KK Mertua Mertua Istri Kakak ipar Adik ipar Anak Anak

Pend

Umur

Status Imunisasi BCG Polio DPT Hepatitis 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Ket. Campak

1 2 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Bp. E Bp. S Ibu P Ibu R WH An. N An. G An.C

L L P P L L L L

SMA SD SD SMA SMA SMA -

31 th 55 th 49 th 21 th 29 th 18 th 4.5 th 10 bl

2. Genogram

Keterangan: : Perempuan : Laki-laki : Tinggal Serumah : Garis Keturunan : Garis perkawinan : Usia tidak diketahui : Meninggal

3. Tipe keluarga Keluarga Bp. E adalah keluarga dengan tipe extended family , dimana dalam keluarga tidak hanya ada keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tetapi dalam keluarga tinggal mertua, kaka ipar dan adik ipar. 4. Suku bangsa (etnis) Keluarga Bp. E adalah suku bugis kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat di apotik sesuai dengan resep dokter (resep ditebus ulang) apabila anaknya pilek. 5. Agama Keluarga menganut agama islam dan menjalankan kewajiban sholat lima waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama islam. 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga: Ibu R mengatakan penghasilan suaminya belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari karena suaminya kerjanya jauh sehingga butuh dana untuk transportasi ke tempat kerja. Oleh karena itu Ibu R dan suami masih tinggal bersama orang tua/mertua, untuk mengurangi pengeluaran dana. Apabila mengontrak rumah Ibu R tidak mempunyai simpanan uang, karena penghasilan suaminya untuk keperluan sehari-hari dan tidak ada dana lebih. Karena tinggal dengan orang tua kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Apabila ada pengeluaran yang berlebihan dan tidak dapat dipenuhi keluarga biasanya dibantu oleh orang tua.

7. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota. Biasanya hanya menonton televisi sambil bercerita, untuk berkunjung ke keluarga suami jarang dilakukan kecuali ada acara-acara penting B. Riwayat tahap perkembangan keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga: menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Saat ini anak masih tidur bersama dengan orang tua, karena kondisi rumah yang tidak menungkinkan kamar ditambah lahi. Ibu mengatakan apabila malam An. G ke kamar mandi sendiri dan melewati tangga, padah al ibu sudah mengatakan apabila ingin ke kamar mandi diantar oleh ibu karena khawatir akan jatuh. Ibu mengatakan An. G saat usia 10 bulan sudah lebih aktif dibandingkan An. C. Ibu mengatakan An. C saat ini hanya merangkak dan duduk belum bisa sendiri. Ibu mengakui bahwa untuk An. C perhatian tidak seperti An. G karena waktunya untuk membantu orang tua mempersiapkan berjualan gado-gado. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup/sesuai sehingga mereka jarang bertengkar dan bisa bermain bersama. Komunikasi suami istri tidak ada masalah dan hubungan dalam keluarga Bp. B baik. 2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Anak masih tidur satu kamar dengan orang tua. Ibu mengakui bahwa An. C kurang diperhatikan dalam pertumbuhannya (stimulasi) tumbuh kembang karena ibu sibuk membantu orang tua dalam mempersiapkan berjualan gado-gado. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti: Ibu R mengatakan bahwa waktu SMA pernah satu sekolah dengan suami. Suami adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah 4. Riwayat Keluarga sebelumnya: Riwayat orang tua dan pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi. C. Pengkajian Lingkungan 1. Karakteristik rumah : Rumah yang ditempati keluarga Bp. E adalah milik mertuanya yaitu Bp. S dengan luas rumah 6 x 3 m2. Rumah terdiri atas dua lantai, lantai keramik dalam keadaan bersih. Penataan peralatan rumah tangga tertata rapi. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik keluarga memiliki kamar mandi sendiri dan jamban sendiri, keadaan bersih, sumber air berasal dari PAM untuk air minum dan pompa listrik untuk kebutuhan air selain untuk minum. Air tidak terasa, berbau dan dalam keadaan bersih. Pada lantau dua terdapat dua kamar dan ruangan bersekat untuk tidur kakak ipar dan adik ipar, tempat menjemur pakaian di lantai dua,

pencahayaan dan ventilasi di lantai dua baik. Cahaya matahari dapat masuk terutama dilantai dua dari arah depan dan belakang. Ventilasi menurut keluarga berasal dari kaca nako yang dapat dibuka dan dari pintu sehingga sirkulasi udara bisa berganti, penerangan terang dengan neon. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Denah Rumah

Lantai I Lemari Rak Tangga Ke Lt. II Dapur Pintu

Lantai II Kamar I Kamar II

Jendela

3m

Kamar Kulkas TV

Lemari

K. Mandi WC

Tempat Untuk Tidur

6m

6m

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Rt. 10 Rw 09 berpenduduk padat khusus tetangga keluarga Bp. E sebagian besar pedagang gado-gado walaupun ada yang bekerja sebagai pegawai dan guru mengaji. Keluarga Bp. E tinggal satu blok, dimana terdapat 15 rumah dan sebagian besar masih berstatus saudara dan berasal dari daerah yang sama. Kehidupan antara keluarga terjalin akrab dan saling mengunjungi. 3. Mobilitas geografis keluarga Keluarga Ba. E pada awalnya pernah tinggal di Maros (mengontrak) karena penghasilan belum mencukupi maka sejak hamil anak ke-2 Bp. E memutuskan untuk tinggal bersama orang tua. 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Bp. E tidak aktif di dalam kegiatan di wilayahnya karena bekerja. Tempat bekerja di Bekasi sehingga pagi=pagi sudah berangkat dan pulang malam. Ibu R mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti arisan ataupun pengajian karena harus mengurus kedua anaknya yang masih kecil serta membantu untuk mempersiapkan berjualan gado-gado orang tuanya tiap hari.

5. Sistem pendukung keluarga. Keluarga Bp. E tinggal bersama orang tua. Menurut Ibu R dengan tinggal bersama orang tua merasakan sangat dibantu apabila membutuhkan sesuatu. Apabila kekurangan dana biasanya dibantu oleh orang tuanya. D. Struktur keluarga 1. Pola komunikasi keluarga Keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan Bp. E apabila ada masalah didiskusikan bersama ibu R dan terkadang meminta nasehat dari mertua terutama Ibu P. Semua anggota keluarga bebas mengatakan pendapatnya tetapi yang mengambil keputusan adalah Bp. E sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi. 2. Struktur kekuatan keluarga Keluarga Bp. E saling menghargai satu sama lain saling membantu, serta saling mendukung. Bp. E dan ibu R mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk An. C masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh Ibu R dan dibantu oleh orang tua (Ibu P). Apabila ada masalah Ibu R diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada orang tua. 3. Struktur peran a. Bp. E adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai staf di salah satu perguruan tinggi di daerah bekasi. Bekerja dari pagi sampai malam untuk mencari nafkah. Apabila dirumah turut membantu mengasuh kedua anaknya. b. Ibu R adalah adalah seorang ibu rumah tangga dan merawat kedua anaknya yang masih balita. Ibu R turut membantu untuk mempersiapkan untuk berjualan gado-gado yang dilakukan oleh orang tuanya. c. Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah. 4. Nilai atau norma keluarga Keluarga Bp. E menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama islam dan mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan. E. Fungsi keluarga 1. Fungsi afektif Semua anggota keluarga Bp. E saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal saudarasaudara saling berdekatan, kakak-kakak ibu R bersebelahan tinggalnya. Apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu. Keluarga Bp. E juga tinggal serumah dengan mertua dan mereka sangat membantu apabila terjadi kesusahan. (Bantuan berupa pinjaman dana) 2. Fungsi sosialisasi Keluarga Bp. E menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan anak-anak mereka bemain dengan teman-temannya.

3. Fungsi perawatan kesehatan Ibu R mengatakan An. C sering batuk pilek. Untuk saat ini batuk dan pilek terjadi satu minggu dan ibu R mengatakan An. C tidak panas sehinga Ibu R merasa tenang dan tidak perlu berobat. Karena sudah sering batuk dan pilek ibu mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Apabila demam biasanya di kompres dan bila kondisi panas maka Ibu R menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter. Ibu mengatakan belum mengetahui anaknya sering batuk pilek, karena An. G waktu bayi jarang sekali batuk dan pilek. Ibu mengatakan waktu An. G batuk pilek pernah disarankan oleh tetangganyauntuk diberikan perasan jeruk nipis dan kecap kemudian diteteskan di mulut anaknya dan hal ini dilakukan pada An.G mengenai ukuran pemberian ibu lupa. Namun pada An. C batuk pilek tanpa demam, didiamkan saja dan biasanya dapat sembuh sendiri, Ibu R menanyakan mengapa An. C sering batuk pilek. Ibu mengatakan apabila An. C batuk pileknya hebat barulah dibawa berobat ke klinik. Ibu menanyakan bagaimana caranya mencegah batuk pilek yang terjadi pada anaknya. Pada saat pengkajian ibu terlihat memencet hidung An. C dengan kain saat membersihkan sekret dari hidung An. C Ibu mengatakan An. C gerakannya terlihat lebih lambat dari kakaknya. An. C saat ini duduk belum tegak dan harus dijaga belakangnya takut jatuh. An. C belum dapat berdiri dengan pegangan ataupun sendiri. Ibu mengakui bahwa waktu untuk memperhatikan An. C berkurang dibandingkan An. G karena saat ini tinggal dengan orang tua untuk mempersiapkan dagangan. Ibu menanyakan apasaja yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anaknya supaya lebih cepat berjalan. Ibu mengatakan anaknya lebih sering merangkak dilantai. Ibu mengatakan anaknya yang pertama sudah di imunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu mengatakan An. C belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah DPT3, Polio 3, Hepatitis B 3 dan campak. Ibu mengatakan An.C pernah dibawa ke klinik karena sedang batuk pilek, sehingga tidak jadi di imunisasi dan hanya di beri obat. Ibu mengakui sejak itu jadi tidak membawa anaknya lagi untuk di imunisasi dengan alasan takut. 4. Ibu R juga mengatakan bahwa anaknya terasa gatal-gatal juga di daerah sekitar leher. Ibu mengatakan pernah berobat dan dikatakan alergi. Setelah berobat, namun tidak ada perubahan sehingga Ibu R sudah malas lagi untuk berobat. Ibu mengakui bahwa handuk yang dipakai untuk mandi dipakai bersama-sama karena dapat mengurangi cucian dan tidak mengetahui apabila hal tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal. Ibu mengatakan bahwa orang tuanya (Ibu P) juga menderita gatal-gatal seperti dirinya. Ibu mengatakan biasanya diberi bedak Caladine. 5. Fungsi reproduksi Ibu mengatakan bahwa pada saat ini belum merencanakan untuk menambah anak lagi, sehingga ibu memutuskan untuk ber-KB dengan menggunakan Pil.

6. Fungsi ekonomi Ibu mengatakan bahwa penghasilan suaminya belum mencukupi, sehingga saat ini masih tinggal bersama orang tua. Ibu membantu orang tuanya dalam berjualan gado-gado dan orang tua membantu dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. F. Stress dan Koping Keluarga 1. Stresor jangka pendek dan panjang Keluarga Ibu R mengatakan An. C sering batuk pilek dan berharap supaya cepat sembuh. Ibu mengatakan bahwa ingin dapat tinggal mandiri tanpa bergantung pada orang tua. 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga (terutama orang tua) dapat membantu menyelesaikan masalah. 3. Strategi koping yang digunakan Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga (terutama orang tua) dapat membantu menyelesaikan masalah. 4. Strategi adaptasi disfungsional Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif. G. Harapan keluarga Keluarga mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit pada keluarga. H. Data tambahan 1. Nutrisi Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi, sayuran seperti bayam, sop, sayur asem, lauk pauk seperti ikan, telur, tahu, tempe, juga buah. Untuk An. G ditambah dengan susu, An, C makan hanya nasi (1/2 centong), tomat dan sayuran atas anjuran orang tua anak seusia C belum perlu lauk pauk. Bp. E sering mengatakan bau amis bila An. C makan telur atau ikan. Minum yang dikonsumsi air putih, the manis dan es. An . C masih diberikan ASI dan sering diberikan es teh. Makanan selingan seperti biskuit tidak teratur diberikan. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi kebutuhan. 2. Eliminasi Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air besar dan buang air kecil. 3. Istirahat tidur Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur 4. Aktifitas sehari-hari Bp. E bekerja dari pagi sampai malam karena tempat kerja jauh. Ibu R membereskan rumah, menjaga anak dan membantu orang tua menyiapkan dagangan gado-gado. An. G bermain dirumah atau bermain anak-anak seusianya di sekitar rumah. An. C bermain dirumah.

I.

5. Merokok Bp. E mempunyai kebiasaan merokok bungkus setiap hari. Ibu R mengatakan suaminya juga suka merokok dalam rumah. Pemeriksaan fisik
An. C Rambut jarang, tipis. LK: 45 cm bersih dan tidak ada benjolan N: 100x/mnt. RR: 30x/mnt S: 37o C An. G Ibu R Rambut; hitam bersih Rambut; hitam bersih tidak mudah dicabut N: 80x/mnt RR: 24x/mnt S: 36o C Bp. E Rambut; hitam bersih

Pemeriksaan Fisik Kepala

Tanda-tanda vital

BB.TB/PB

Mata Hidung

Mulut

Leher

Dada Abdomen Tangan

Kaki

Keadaan Umum

N: 88x/mnt RR: 20x/mnt S: 37o C TD: 120/80 mmHg BB: 9,5 Kg BB: 16 Kg BB: 60 Kg PB: 71 cm PB: 104 cm PB: 156 cm (Kondisi normal) (Kondisi normal) (Kondisi obesitas) Tidak anemis, sekret Tidak anemis, sekret Tidak anemis tidak ada tidak ada Sekret warna bening Tidak bersekret tidak Tidak bersekret ada kelainan penciuman Mukosa lembab, Mukosa lembab, tidak Mukosa lembab, tidak stomatitis, gigi tumbuh kesulitan menelan kesulitan menelan 4 Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru normal normal normal Kembung tidak ada Kembung tidak ada Kembung tidak ada Tidak ada Tidak ada Bintik-bintik merah pembengkakan, turgor pembengkakan, turgor gatal baik. LLA: 15 cm baik. LLA: 15 cm Tidak ada Tidak ada Tidak ada keluhan pembengkakan, turgor pembengkakan, turgor baik. baik. Rewel

N: 80x/mnt RR: 20x/mnt S: 37o C TD: 110/70 mmHg BB: 60 Kg PB: 170 cm (Kondisi cukup) Tidak anemis Tidak bersekret

Mukosa lembab, tidak kesulitan menelan Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe Bunyi jantung dan paru normal Kembung tidak ada Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Analisa Data
No. 1. Data Data Subjektif: - Ibu mengatakan anaknya sering batuk pilek - Batuk pilek saat ini terjadi sejak 1 minggu yang lalu - Ibu mengatakan badan An. C tidak panas - Ibu mengatakan apabila An. C batuk pilek tanpa demam maka ia diamkan saja - Ibu menanyakan mengapa anaknya batuk pilek - Ibu belum pernah membuat perasan jeruk nipis dan madu - Ibu mengatakan suaminya mempunyai kebiasaan merokok. Data Objektif - Kesadaran komposmentis - Keadaan umum rewel - Terdapat sekret di hidung An. C - Terlihat rewel - Ibu terlihat berusaha membuang sekret dengan memencet hidung An.C - N: 100x/mnt - RR:30x/mnt Data subjektif: - Ibu mengatakan An. C makan tiga kali sehari dengan nasi centong dan sayuran - An. C makan tanpa lauk karena anjuran orang tua - Ibu mengatakan bahwa suaminya keberatan kalau anaknya diberi telor - Ibu mengatakan anaknya menyukai es teh Data objektif - TB: 71 cm - BB: 8,5 kg - LLA: 15 cm - Kepala: Rambut terlihat jarang dan tipis Data subjektif: - Ibu mengatakan anaknya belum lengkap imunisasinya - Imunisasi yang belum didapatkan adalah DPT3, Polio 3, campak dan hepatitis B 3 - Ibu tidak membawa lagi anaknya untuk di imunisasi dengan alasan pernah membawa anaknya untuk di imunisasi tetapi tidak jadi Penyebab Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An. C (10 bln) Masalah Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. C (10 bln) di keluarga Bp. E (31 th)

2.

Ketidakmampuan merawat anggota keluarga khususnya An. C (10 bln) dengan malnutrisi

Resiko tinggi terjadi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. C (10 bln) di keluarga Bp. E (29 th)

3.

Ketidakmampuan keluarga memutuskan pemberian imunisasi pada An. C (10 bln)

Resiko terjadi penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An. C (10 bln) dikeluarga Bp. E (29 th)

karena An. C batuk pilek - Ibu mengatakan setelah diimunisasi An. C rewel dan demam - Ibu belum tahu manfaat imunisasi 4. Data subjektif: - Ibu mengatakan bahwa gerakan An. C lebih lambat dibandingkan dengan kakaknya - Ibu mengatakan An. C belum bisa duduk - Ibu mengatakan An. C belum bisa berdiri - Ibu mengatakan perhatian pada An. C lebih berkurang dibandingkan dengan kakaknya Data Objektif: - Terlihat belum bisa duduk - Lebih sering merangkak Data Subjektif: - Ibu mengatakan tangannya gatal-gatal - Ibu pernah berobat dan katanya alergi - Handuk dipakai bersama oleh semua anggota keluarga - Orang tua Ibu T juga merasa gatal-gatal Data objektif: - Merah-merah tangan dan leher Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang pada An. C (10 bln) Resiko tinggi terlambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada An. C (10 bln) dikeluarga Bp. E (29 th)

5.

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya Ibu T (26 th) dengan alergi

Gangguan integritas kulit: gatal-gatal pada Ibu T (26 th) di keluarga Bp. E (29 th)

Prioritas Masalah 1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. C (10 bln) di keluarga Bp. E (29 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya An. C (10 bln) dengan ISPA No. Kriteria S k a l a B Skoring o b o t Pembenaran

1.

Sifat masalah - Aktual

3 1 3/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah - Mudah

2 2 2/2 x 2

3.

Potensial masalah untuk dicegah - Cukup

2 1 2/3 x 1

4.

Menonjolnya masalah - Ada masalah tetapi tidak perlu 1 1 x 1 segera ditangani TOTAL 4 1/6

Batuk pilek dirasakan satu minggu dengan tanda dan gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA, belum dilakukan tindkan apapun, jika tidak segera ditangani akan berlanjut menjadi infeksi saluran nafas bawah. Ibu mau tahu tentang batuk pilek, tetapi masih terlihat ragu. Dilihat dari jarak yankes tidak jauh dari rumah dan harganya terjangkau Masalah masih dapat dicegah agar tidak berlanjut mengingat ISPA merupakan penyakit yang mudah untuk di cegah, tetapi ibu masih ragu dalam merawat anaknya. Masalah ISPA pada An. C dirasakan betul oleh keluarga tetapi keluarga tidak ingin masalah tersebut segera ditangani

2. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. C (10 bln) di keluarga Bp. E (29 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya An. C (10 bln) dengan malnutrisi No. Kriteria S k a l a B Skoring o b o t Pembenaran

1.

Sifat masalah - Resiko tinggi

2 1 2/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah - Sebagian

1 2 1/2 x 2

3.

Potensial masalah untuk dicegah - Cukup

2 1 2/3 x 1

4.

Menonjolnya masalah - Ada masalah tetapi tidak perlu 1 1 x 1 segera ditangani TOTAL 2 5/6

Masalah ini belum terjadi namun terdapat tanda dan gejala yang mendukung dan jika tidak segera ditangani akan berlanjut ke aktual. Masalah masih mungkin untuk dicegah walaupun ibu terlihat ragu, terlihat dari penyusunan menu. Namun masalah masih dapat diubah dengan tindakan keperawatan, penyuluhan tentang cara menyediakan menu seimbang dan keluarga kooperatif untuk menyediakan serta didukung dengan dana Masalah gangguan nutrisi belum terjadi, ibu masih tetap memberikan ASI. Tindakan keluarga dengan memberikan menu seimbang bagi balita dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi balita Keluarga merasakan pola makan anak menjadi masalah, tetapi keluarga masih belum memahami apa yang harus dilakukan

3. Resiko tinggi terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An. C (10 bln) di keluarga Bp. E (29 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memutuskan pemberian imunisasi pada An. C (10 bln) No. Kriteria S k a l a B Skoring o b o t Pembenaran

1.

Sifat masalah - Resiko tinggi

2 1 2/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah - Sebagian

1 2 1/2 x 2

3.

Potensial masalah untuk dicegah - Tinggi

3 1 3/3 x 1

4.

Menonjolnya masalah - Ada masalah tetapi tidak perlu 1 1 x 1 segera ditangani

Masalah belum terjadi namun terdapat data bahwa An. C belum di imunisasi DPT 3, Polio 3, campak dan hepatitis B 3. An. C saat ini berusia 10 bln. Bila keluarga tidak memotivasi agar An.C diimunisasi maka waktu yang tepat untuk imunisasi terlewati Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari sumber dana, jarak klinik dekat, posyandu selalu diadakan tiap bulan di RW setempat, namun pemahaman keluarga masih beranggapan bahwa bila anak setelah diimunisasi rewel serta demam sehingga suami kurang mendukung tentang pemberian imunisasi kepada anak. Dengan pemberian penyuluhan tentang imunisasi masalah sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung serta kooperatif untuk kelengkapan imunisasi Keluarga merasakan bahwa bila tidak di munisasi An. C akan terjangkit berbagai penyakit terkait dengan tidak lengkapnya imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera mengatasi.

TOTAL

3 1/6

4. Resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang pada An. C (10 bln) pada keluarga Bp. E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat An. C (10 bln) dalam menstimulasi tumbuh kembang anak. No. Kriteria S k a l a B Skoring o b o t Pembenaran

1.

Sifat masalah - Resiko tinggi

2 1 2/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah - Sebagian

1 2 1/2 x 2

3.

Potensial masalah untuk dicegah - Cukup

2 1 2/3 x 1

4.

Menonjolnya masalah - Ada masalah tetapi tidak perlu 1 1 x 1 segera ditangani TOTAL 2 5/6

Masalah belum terjadi An. C belum terlambat pertumbuhan dan perkembangannya, apabila keluarga menstimulasi An. C dengan teratur, perhatian terhadap anak ditingkatkan. An. C diasuh oleh ibu ataupun orang tua namun kegiatan yang harus dilakukan ibu R memang cukup banyak serta membutuhkan tenaga dalam membantu orang tua mempersiapkan dagangan, sehingga diperlukan pembagian waktu yang baik agar An. C dapat lebih diperhatikan. Masalah dapat dicegah mengingat An. C berada ditahapan Gold Age sehngga masalah tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya menstimulasi tumbuh kembang serta cara melakukannya namun hal ini memerlukan daya tahan tubuh anak yang baik, dimana pada saat ini kondisi anak sedang batuk dan pilek Keluarga merasakan bahwa perhatian terhadap An. C tidak seperti kapada anak pertamanya

5. Gangguan integritas pada kulit: gatal-gatal pada ibu R (26 th) dikeluarga Tn. E (29 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya ibu R (26 thn) dengan alergi. No. Kriteria S k a l a B Skoring o b o t Pembenaran

1.

Sifat masalah - Aktual

3 1 3/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah - Mudah

1 2 1/2 x 2

3.

Potensial masalah untuk dicegah - Cukup

2 1 2/3 x 1

4.

Menonjolnya masalah - Ada masalah tetapi tidak perlu 1 1 x 1 segera ditangani TOTAL 3 1/6

Masalah gangguan integritas kulit telah terjadi yaitu keluhan garal-gatal pada lengan, leher dan badan (Ibu R) kejadian ini sudah berlangsung lama. Keluhan gatal-gatal pada Ibu T sudah lama terjadi dimana perilaku menggunakan handuk secara bersama-sama sudah lama dilakukan dalam keluarga Tb. E sehingga perlu merubah perilaku kearah hidup sehat yang membutuhkan waktu yang lama. Keluhan gatal-gatal sudah lama terjadi dan memerlukan waktu yang lama karena terkait dengan perilaku hidup yang sehat. Ibu merasakan ada masalah gatal-gatal pada dirinya namun saat ini belum berobat lagi karena pernah berobat namun tidak sembuh

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Tidak efektifnya bersihan jalan napas

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas: Prioritas 1 2 3 Diagnosis Keperawatan Skor

Rencana Keperawatan No. Diagnosa Tujuan umum Tujuan khusus Kriteria Standar Intervensi

Tindakan dan evaluasi No Dx. Tgl. Jam Tindakan TT Perawat Tgl. Jam Catatan TT Perkembangan Perawat S. O. A. P.

You might also like