You are on page 1of 2

SUATU MASA Bagaimanakan ku mula Dan apakah kata-kata Yang indah untuk diabadikan Tiap wajah berkisah Tiap

madah bererti Manakah ilhamku *Cahaya di matamu Senyum di bibirmu mengukir seribu tanda pertanyaan Mungkinkah kau jua dalam kerinduan Di saat begini aku merindukah *Berhelai-helai surat Terbiar di depanku Tak dapat aku utuskan Ku ramas semua Dan ku buangkan Jauh dari pandangan *Lalu aku kesal Ku kumpul semula Tak dapat ku nyatakan apa yang ku rasa Jika engkau tahu di dalam hatiku Mungkinkah kau sahut jeritan batinku *Dengarkanlah panggilanku Dengarkanlah lagu untukmu Angin lalu kau sampaikan Rasa rindu yang membara Kepadanya *Warna-warna cintaku Kian pudar bersama Malam yang gelap gelita Entahkan kau rasakan Apa yang aku rasa Atau kau tak endah *Tapi ku percaya Semua telah tertulis Dan niat suciku takkan disiakan Dan di suatu masa Di hari yang indah Ku hulur tanganku Lalu kau terima TANYA SAMA ITU HUD2 Tujuh puluh tiga pintu Tujuh puluh tiga jalan Yang sampai hanya satu jalan *Beribu-ribu Margasatua Mencari raja si Muraq Yang sampai hanya tiga puluh *Ooh... Sang Algojo Ooh... nanti dulu *Lihat dunia dari mata burung Atau dari dalam tempurung Yang mana satu engkau pilih Dalam kalut ada peraturan Peraturan mencipta kekalutan Di mana pula kau berdiri Di sini *Ooh... Sang Algojo Ooh... nanti dulu *Berikan ku kesempatan akhir ini Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya Berikan aku kesempatan akhir ini

Lai lai la lai la lai *"Tanya sama itu hud-hud Lang mensilang Kui mengsikui Kerna dia yang terbangkan ku ke mari" SENTUHAN LISTRIKMU Bisakah aku bertanya padamu Dari mana datang sayang ini Dari redup matamu Atau bisikan mesra *Adakah kerna sentuhan listrikmu Membuat ku terus berjanji Hati ini hanya untukmu saja *Sentuhanmu bukan datang dari Dunia materi Terasa ini pernah mengusikku Bagai de javu *Ku rindu sentuhanmu Ku damba sentuhanmu Tiada lain yang ku inginkan Hanyalah Hanya sentuhanmu RAIKAN CINTA Berapa dalam harus kugali tanah ini harus kugali Untuk bertemu permata nilai sejati nilai sejati Baru kupulang ke kampung sentosaku Baru tercapai segala maksudku *Perahuku menghala ke hulu kuala jua kusua, jua kusua... Kau lihat aku, aku pula lihat dia samakah kita ( korus ) Ke sana ke sini lari-lari kecil Bagai Siti Hajar mencari air Terpancur sinar di kering pasir Bekas hentakan kudus kaki Ismail *Mari mawarku raikan cinta Tanpa cintaNya kita tiada Mawar cinta mawarku abadi Cinta pemilik segala Jadi *Mari mawarku raikan cinta Kerana cinta kita abadi Mawar cinta mawarku sejati Cinta pemilik segala Jadi MUSTIKA Kau yang berselindung Di balik sutra Warnamu pelangi Engkau mustika hati Pesona cinta Mahligai rindu Malam dingin yang kejam Aku tiada gentar Kerna cintamu Misteri alam yang terbongkar Lena jadi sedar Kerna kasihmu *Yang dulu ku cari Rupa-rupanya ada di sini Dan yang bermain di mimpi Menjelmalah engkau dalam realiti *Dulu lalu depan mata Tapi ku tak hirau

Ku Tak peduli Tapi setelah ku tahu Hanya engkau teman Kau tak ku lepaskan *Mustika, oh... mustika Mestikah aku menjadi penanti Pelukan sakti cinta sucimu Aku tak sabar menantikan esok hari Bawalah daku bersamamu Oh, mustika hatiku MENTERA SEMERAH PADI Hei! kersani mengalir lah dikau Menjadi raksa Mengisi belikat punggungku Agar aku bisa berdiri Tegap dan segak Bagaikan laksmana Melayu *Hei! sepuluh helai daun sirih Ku gentas bersama Bunga cengkih jadilah dikau Darah merah pekat Mengisi uratku Agar bisa aku berlangkah Gagah dan tampan Bagaikan sijantan yang berkokok *Di mana bumi ku pijak Di situ langit ku junjung Alang-alang menyeluk pekasam Biar sampai ke pangkal lengan *Aku seru mentera pusakaku Mentera semerah padi KIAS FANSURI Tak sempat dipapas Hidangan ku habis Bila ku terpandang Dia melangkah masuk hendak menjamu selera *Geletar lututku Di belakang tabir Bila ku terdengar Namaku dipanggil Dia matanya merah menyala Dia... hadiahkan tubuhku Tujuh lacutan pedang saktinya Dia... *Jangan sesekali kau ceritakan Pengalamanmu Yusuf Takut-takut mengundang bencana *Siapa tahu Betapa berat cinta yang ditanggung Sehingga dia sanggup lakukan Biar apa saja demi mendapatkan Restu Sultan cahaya hatinya *Tak sia-sia azam Zulaikha Bisa jadi cermin mengintai jiwa Tak sia-sia mimpi Zulaikha Bisa jadi lorong insan bercinta *Bisikan memujuk Memupuk nurani Lalu terbukalah Pintu yang menghijap *Dia... Aku kenal dia lama dahulu

Dia... Yang melamarku dalam mimpi *Kias fansuri Mawar berduri Kias fansuri Lembah yang sepi Kias fansuri Madah bersari Kias fansuri Langit yang tinggi KERONCONG UNTUK ANA Benarkah tiada bagiku Ruang di hatimu untukku bertapak Walaupun sejengkal jari Agar dapat ku berdiri Di ambang pintumu 1 Kemana Hilangnya keroncong Oh! cinta yang kita Nyanyikan bersama *Ataupun Aku yang bersalah Hanya menepuk tangan Sebelah saja *Ana.. Ana.. Ana.. Ana.. ( ulang dari 1 ) Tiada ku sangka akhirnya Kau tutup semua Pintu cinta untukku Hinggaku Termanggu tiada Arah nak ku tuju Membawa hatiku KEPADAMU KEKASIH KepadaMu Kekasih Aku berserah Kerana ku tahu Kau lebih mengerti Apa yang terlukis di cermin wajahku ini Apa yang tersirat di hati Bersama amali *KepadaMu Kekasih Aku bertanya Apakah Kau akan menerimaku kembali Atau harus menghitung lagi Segala jasa dan bakti Atau harus mencampakku ke sisi Tanpa harga diri *Hanya padaMu Kekasih Aku tinggalkan Jawapan yang belum ku temukan Yang bakal aku nantikan Bila malam menjemputku lena beradu *KepadaMu Kekasih Aku serahkan Jiwa dan raga Jua segalanya Apakah Kau akan menerima penyerahan ini Apakah Kau akan menerimaku Dalam keadaan begini HATI EMAS

Berjalan di tanah gersang Mentari mencekam dada Debu-debu di jalanan Menjadi teman setia *Tiada lain tujuanku Hati emas yang ku cari Kisahnya di hujung dunia Mengapa tak ku temui *Oh! terdengar suara halus Bagai dengar dan menghilang Katanya pulanglah oh! anakku Ia tiada di sini *Kembara Puas sudah ku mengembara Ke mana perginya oh! cahaya Mencari hati emas bukannya mudah Di masa kini adakah kau peduli *Mungkinkah dikau miliki Hati emas murni suci Inginku menjadi sahabatmu Hingga akhir hayat nanti *Kembara Puas sudah ku mengembara Ke mana perginya oh! cahaya Mencari hati emas bukannya mudah Mungkin selamanya takkan aku temui GERHANA Oh! siapakah yang datang bersama malam Dan memuramkan wajah siang hariku Oh! engkaukah, aku tak ingin menjemputmu Biarlah kau hanya berdiri di depan pintu *Kau hancurkan hatiku Kau musnahkan harapanku Pulanglah ke tempat asalmu Tempat asalmu *Oh! bilakah gerhana kan pergi dari sisiku Pergilah engkau dengan janji-janji palsumu *Gerhana, oh! gerhana Dalam jiwaku *Oh! bilakah gerhana kan pergi dari sisiku Pergilah engkau dengan janji-janji palsumu *Kiniku berlari jauh Tapi kau masih mencari Pulanglah ke tempat asalmu Tempat asalmu EXPRESS RAKYAT Express Rakyat Cepat-cepat jangan Terlambat Express Rakyat Jam delapan akan berangkat *Jentera yang membawa berbagai rupa Tidak kira tua ataupun muda Bergerak laju mengikut waktu Meniti landasan berliku tanpa jemu *Express Rakyat Membawa daku keliling ke tanah airku Berbagai-bagai yang boleh kita lihat Desa yang permai dengan sawah ladang Gunung-ganang kuning hijau dedaunan Ada dara manis sedang menjemur kain Anak kecil di atas kerbau melambai-lambai

Membawa daku keliling ke tanah airku Laju-laju kehidupan di ibukota Kalau selalu lambat takkan ke mana-mana Kiri kanan jalan, jentera berdesakan Membawa daku ke alam impian Di dalam keretapi malam yang dingin GHAZAL UNTUK RABIAH J:Kilauan intan berkelip-kelip di langit tinggi Dan cahaya menari-nari di langit biru Tidaklah dapat menenangkan perasaanku Yang rindukan kehadiran kasih M:Gemersik irama merdu buluh perindu Dan nyanyian pari-pari dari kayangan Tidaklah dapat tenteramkan sanubari Yang mendambakan kepastian kasihmu J:Rela lepaskan segala-gala yang ku ada Andai itu yang kau hajatkan M:Rela terima apapun syaratnya dan dugaan Untuk ku buktikan cintaku J:Asalkan dapat ku mengubati hatiku yang cedera ditumpaskan cinta M:Asalkan dapat ku menundukkan amukan gelora jiwa Yang menagih kasih D:Yang halus yang tulus Yang mulus yang kudus J:Semoga malamku tidak lagi jadi medan airmata Menusuk segenap kalbuku DUA INSAN P:Bila kau senyum, ku gembira Bila kau sedih, ku menangis Bagai taman rindukan kembang Ku rindu wajahmu oh! sayang L:Di mana saja kau berada Ku kan tetap bersamamu Walaupun jasadmu jauh Namun hatimu dekat selalu *Walau duri halangan menimpa Bila cinta ada ku tetap setia Hanya dikau dan asmara Membuat hidupku bagai Dalam Syurga P:Biar masa berganti masa Biar pun musim berubah Telah ku katakan padamu oh! sayang D:Hanya kuasa Tuhan dapat memisahkan P:Jika kau tanya pada rembulan Mengapa cahaya berseri-seri Tentu jawabnya kepadamu Kerna dikau cinta padaku L:Ku persembahkan kepadamu Sekuntum bunga mawar merah Kau terima sambil tersenyum Kembang yang harum kau cium *Bila saja halangan menimpa Kerna cinta ada ku tetap setia Hanya dikau dan asmara Membuat hidupku bagai Dalam Syurga

P:Dua insan sedang bercinta Dua insan berjanji setia Telah ku katakan padamu oh! sayang D:Hanya kuasa Tuhan dapat memisahkan BONDA Mengapa kanta ini masih berkaca Sedangku telah pun terima di dalam redha Segala kepahitan Pengalaman menjadi penawar Mengejar impi ke pintu Syurga *Duhai bonda Bilakah akan ku kecapi kasturi Penebus maruah Dan semangat lama *Mengapa sinar neon dan gedung indah Kotaraya yang menjanjikan sejuta rasa Sejuta haruman Kini menjadi penjara jiwa Ku yang merindukan ketenangan *Duhai bonda Hari-hariku kini berlalu Bagaikan bahtera Tanpa layar dan kemudi *Bonda Akhirnya terbongkar jua rahsia Tangisan dan gurindam Keramat kasih sayangmu *Bonda Saat dan pertemuan semula Kita kali ini Akan ku abadikan Keramat kasih sayangmu *Oh! bonda bonda APOKALIPS 1 2 3 Do Re Mi Apa nak jadi Alif Bata A B C Apa nak jadi Akan terjadi Hujan pasti berhenti *Ada masanya aku suka berteman Ada masanya aku suka bersendiri Ada masanya aku suka berjalan Ada masanya aku suka berehat *Ada masanya engkau suka berteman Ada masanya engkau suka bersendiri Ada masanya engkau suka berjalan Ada masanya engkau suka apa yang ku suka *Hidup dan nasib roler koster Susah dan senang bersilih ganti Bila-bila boleh naik dan turun Apokalips *1 2 3 Do Re Mi Apa nak jadi Alif Bata A B C Apa nak jadi Akan terjadi Hujan pasti berhenti *Ada masanya kita suka berteman Ada masanya kita suka bersendiri Ada masanya kita suka berjalan Ada masanya kita suka

ANDALUSIA Cahayamu bagai sabitah Doaku kau sejahtera Biar warna kubah-kubahmu kian pudar Untukmu setanggi ini kubakar *Cahayamu sediakala Aku rindukan zaman kebangkitan Pabila nurani bersulamkan fikiran Seganding dan bersatu Lafaz niatku bertemu *Cahayamu tiada tara Pohon salamku pada fakir-fakirmu andalusia Pohon izinkanlah aku menyelami irama asyikmu Pohon ku dipinjamkan gabus dan ghazalmu jadi azimat Supaya dapat aku tari menongkah arus Sahutlah andalusia *Apakah sudah kering lautan darah Yang tertimbus di bumi alhambra Ataupun masih bergelora menanti saat Melimpah mengikut mata air *Antal hadi antal haqqu Laisal hadi Ilaahu DEDAUN MASA Dedaun masa Berguguran satu satu Lambang hidup insan Meniti rangkaian perjuangan pahit getir kehampaan *Tapi itu hanyalah ujian Esok kan datang kedamaian Dan sinar mentari menyerlah hidupmu Tabahkan hati mu Oh! insan *Dedaun masa Berguguran satu satu Lambang hidup insan Meniti rangkaian perjuangan untuk hidup bahgia IMPIAN ANAK JALANAN Kau mampu patahkan sayapku Kau mampu tambatkan kedua kakiku Tapi kau tak akan dapat Mematahkan semangatku untuk hidup *Lampu neon di gedung indah Hanya pemikat mata yang tergoda Tapi aku kan tetap berjalan Menuju tujuanku di sana *Berdendang anak jalanan Berdendang dengan rentak kehidupan Ku mohon perlindunganMu yang Esa *Aku dan mereka sama Punya hati dan punya cita-cita Kota ini tempat ku belajar erti hidup *Ku tinggalkan kampung halaman Ku tinggalkan semua yang ku sayang Demi masa depan yang cemerlang Semoga ku diberi pedoman

NUSANTRA Dalam iklim tropika Wujud ribuan pulau Yang penuh dengan keindahan Alam maya Nusantara *Insan beratus juta Walau lain bicara Namun masih satu budaya bangsa Jati Nusantara *Luas terbentang ladang Untuk kita berjuang Subur bumi suburlah jiwa Pertahankan hak kita *Kulit warna sawo matang Adat resam pegangannya Gotong-royong satu amalan Indah budi bicara *Marilah bersatu padu Dengan semangat Nusantara Hidup generasi baru Kekal selamanya PHOENIX BANGKIT DARI ABU Bina jambatan menuju ke seberang Melangkah jurang lebar dan dalam Dengan darah dan keringat Dengan airmata berpegang pada taliNya *Rapatkan saf semangatmu jangan goyah Kota yang telah roboh harus dibina semula Atas dasar kebenaran demi kita demi waris Semua serangan yang datang kita tangkis (1) Jangan kau gentar pada bayang-bayang sendiri Di sebalik pahit getir kemenangan menanti Bagaikan burung Phoenix bangkit dari abu Bangkit membina (semula) satu keindahan (baru) *Phoenix bangkit Bina jambatan menuju keseberang Dengan darah keringat dan airmata oh... Melangkah ke seberang ke tanah yang dijanjikan Dirindukan Demi cinta tiada lain demi cinta ( ulang dari 1 ) Jangan kau gentar pada bayang-bayang sendiri Di sebalik pahit getir kemenangan menanti Bina jambatan menuju keseberang Dengan darah keringat dan airmata oh... Melangkah ke seberang ke tanah yang dijanjikan Dirindukan Demi cinta tiada lain demi cinta Demi cinta... demi cinta... BAGAIKAN SAKTI P:Cinta datang Tanpa diundang Seumur masa tercipta L:Dia datang bagai sakti Bagai menyaksi mekar Kembang pagi

P:Cinta datang Dengan senyuman Panasnya membakar mentar D:Wajah yang tergambar Tak akan terpudar Dari hati insan yang fana ini Fana ini Tak mungkin mentari Akan terus sembunyi Tiada sempadan Tak bisa ku lewati Chorus Jika ini hakikatnya Aku serahkan jiwa dan ragaku Menantimu walau sengsara Jika ini ketentuannya Jika ini hakikatnya Aku serahkan jiwa dan raga Jika ini ketentuannya Kau kan jadi milikku jua Ulang Chorus

You might also like