You are on page 1of 3

REFLEKSI KASUS BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

Nama NIM Puskesmas

: Andaru Kusuma Praja : 20090310042 : Wirobrajan

1. Pengalaman Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke Puskesmas Pembantu Wirobrajan dengan keluhan nyeri kepala separuh dan berdenyut. Selain itu,disertai badan pegel-pegel, lemas, keringat dingin, mual (+), muntah (-), dan nyeri dada (-). Dokter mendiagnosis pasien ini dengan migrain. Terapi yang diberikan adalah cafergot II-I-I (VIII) dan pehafral 1x1 (III). 2. Masalah yang dikaji a. Apakah dokter sudah tepat dalam penegakan diagnosis dan pemberian terapi dalam kasus ini? b. Penerapan prinsip kedokteran keluarga dalam praktik di Puskesmas?

3. Analisa kritis a. Nyeri kepala migren adalah suatu sindrom nyeri rekuen episodik yang diklasifikasikan menjadi 3 tipe : migren dengan aura,tanpa aura,dan varian migren. IHS mendefinisikan migren sebagai paling sedikit lima kali serangan nyeri kepala seumur hidup yang memenuhi kriteria (Headache Classification Commitee, 1988) : Durasi 4 sampai 72 jam apabila tidak diobati Nyeri kepala dengan paling sedikit dua diantara karateristik berikut : lokasi unilateral,kualitas berdenyut,intensitas nyeri sedang sampai berat,atau nyeri yang diperparah oleh aktivitas fisik rutin Selama nyeri kepala, paling sedikit satu dari hal berikut : mual dan muntah atau keduanya, fotopobia, dan fonopobia. Untuk diagnosis migrain ditegakan berdasarkan gejala klinis dan riwayat pasien. Dalam kasus ini, dokter sudah tepat mendiagnosis pasien sebagai nyeri kepala migren khususnya migren tanpa aura. Penegakan diagnosis ini berdasarkan hasil anamnesis menegenai keluhan/gejala klinis dan riwayat dahulu sesuai dengan kriteria menurut IHS yaitu pasien mengeluh adanya yeri kepala berdenyut, unilateral, sedang, diperparah aktivitas fisik, dan disertai mual.

Cafergot
adalah suatu obat kombinasi yang memiliki kandungan ergotamin tartrat 1 mg dan caffein 100 mg yang berbentuk tablet. Farmakologi

Ergotamine adalah alpha adrenergic bloker agent dengan efek stimulasi langsung vasomotor, menstimulasi

pada otot polos pembuluh darah perifer dan cranial, depresi pusat antagonisme serotonin,memblokade inflamasi neurogenik dengan reseptor 5-HT1 presinaptik.

Caffein : sebagai vasokontriktor cranial, ditambahkan untuk lebih menigkatkan

efek

vasokonstriksi tanpa perlu dosis ergotamin meningkat Indikasi : untuk treatment serangan akut migren dengan atau tanpa aura. Dosis dan administrasi : Untuk dewasa yaitu 2 tablet pada awal serangan, 1 tablet setiap tambahan 1\2 jam, jika diperlukan untuk full relief (maksimal 6 tablet per serangan dan 10 per minggu)

Pehavral
adalah suatu suplemen multivitamin dan mineral, tiap degree berisi vit A 4000 IV, vit C 50 mg, vit D 400 IV, vit E 10 mg, vit B1 3 mg, vit B2 3 mg, vit B12 2 mcg, nikotinamida 20 mg, kalsium pantotenat 5 mg, asam folat 1 mg, boitin 0,1 mg, besi(II) fumarat 20 mg, kalsium 100 mg, tembaga 0,5 mg, mangan 0,5 mg, magnesium 1 mg, seng (zn) 0,25 mg. Dosis : 1x sehari 1 dregee Dalam kasus ini dokter memberikan terapi cafergot II-I-I (VIII) dan pehafral 1x1 (III) sudah tepat sesuai dengan indikasi dan dosis pemberiannya. Cafergot bertujuan mengobati migrain, sedangkan pehafral digunakan untuk mengatasi kelelahan dan pegal-pegalnya karena vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk memelihara fungsi metabolisme sehingga meningkatkan sumber energi untuk sel-sel dan fungsi organ. Akan tetapi dalam kasus ini, dokter tidak memberikan antiemetik untuk mengobati keluhan mual yang dialami pasien. Seharusnya dokter bisa memberikan antiemetik seperti metoklopramid yang diberikan 15-30 menit sebelum terapi antimigrain dapat diulang setelah 4-6 jam untuk dewasa diberikan 3x1 tablet per hari (1 tablet = 10 mg). b. Untuk penerapan prinsip kedokteran keluarga di puskesmas belum terlihat. Dokter belum mempraktekan metode CEA secara benar mungkin bisa dikarenakan waktu yang singkat dan pasien terlalu banyak. Tindakan dokter sudah mampu bertindak sebagai primary care, personal care, dan holistic approach. Dokter memiliki pengetahuan mengenai pola penyakit serta mendiagnosis secara tepat (primary care), memiliki kemampuan yang baiki dalam menciptakan hubungan dengan pasien sehingga pasien merasa nyaman dengan sikap ramah tamahnya (personal care), dan dokter memandang pasien tidak dari aspek biologis tetapi menyeluruh salah satunya adalah dengan memberi dukungan (Holistic Approach).

4. Dokumentasi Nama pasien Umur Alamat Keluhan : Bp. N : 55 tahun : Singosaren 55 : nyeri kepala cekut-cekut separuh, mual (+), muntah (-), nyeri dada

(-), pegel-pegel, lemes, keringat dingin Pemeriksaan fisik Diagnosis Terapi 5. Referensi Sylvia A price, Lorraine M Wilson.2003.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6 volume 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. http://dailymed.nlm.nih.gov Gunawan, S.G.(Ed)., dkk.,2007. Farmakologi dan Terapi, edisi 5, Departemen Farmakologi dan Teraupetik FKUI, Jakarta : CA (-), C/P (N), T : 120/90 : migrain : cafergot II-I-I (VIII), pehafral 1x1 (III)

You might also like