You are on page 1of 8

I.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung penghantar sebelum dialiri arus listrik. Gaya gerak listrik disingkat dengan GGL, dengan satuan volt. Gaya gerak listrik merupakan energy yang diberikan pada setiap muatan listrik untuk bergerak antara dua kutub baterai atau generator. Sebuah electron-elektron bermuatan e yang bergerak dari kutub negative ke kutub positif melalui konduktor di luar baterai dengan gaya gerak listrik sebesar V, akan mendapat energy sebesar e x V(volt). Kita mengetahui bahwa dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai adanya rangkaian rangkaian kompleks dimana setiap rangkaian terhubung rumit dengan rangkaian yang lain; untuk itu dalam konteksnya dibuat suatu analisis penyederhanaan rangkaian dengan adanya terorema rangkaian yang salah satunya dipraktikan dalam praktikum ini. Terdapat 3 teorema analisis peyederhanaan rangkaian diantaranya teorema Superposisi, teorema Thevenin, dan teorema Norton, yang masing masing nya memiliki fungsi alih tersendiri dan penganalisaan masing masing. Pada praktikum ini akan dibahas mengenai teorema Thevenin dimana, dalam praktiknya untuk mengukur harga ggl Thevenin dan tahanan Thevenin B. Tujuan Mengukur harga ggl Thevenin dan tahanan Thevenin

II. DASAR TEORI Sistem elektronika adalah kesatuan yang tersusun dari komponen dan rangkaian elektronika untuk tujuan pengalihan tenaga dalam bidang komunikasi, atau komputasi, atau instrumentasi dan kendali. Sistem aktif ialah sistem yang menggunakan komponen aktif, memerlukan catu daya agar dapat bekerja. Catu daya berupa sumber arus searah yang besarnya

tergantung pada sistemnya. Dalam sistem aktif terdapat perangkat yang disebut filter aktif. Filter aktif adalah filter yang menggunakan komponen aktif untuk melakukan penapisan noise. Filter RC lolos tinggi dikenal pula sebagai filter aktif. Filter aktif memiliki sifat amplifikasi, yaitu menguatkan frekuensi. Rangkaian ini merupakan rangkaian pendeferensial RC. Filter aktif ditandai oleh penguatan tegangan seiring penguatan frekuensi. Filter RC lolos rendah memiliki sifat atenuasi, yaitu melemahkan frekuensi. Rangkaian ini merupakan rangkaian pendeferensial RC. Filter aktif ditandai oleh pelemahan tegangan seiring penguatan frekuensi. Untuk frekuensi rendah, tegangan keluaran sama dengan tegangan masukan, akan tetapi pada frekuensi tinggi isyarat keluaran diperkecil. Salah satu rangkaian setara adalah rangkaian setara Thevenin. Rangkaian Thevenin merupakan rangkaian setara dengan sumber tegangan tetap yaitu suatu sumber tegangan ideal dengan tegangan keluaran yang tidak berubah berapapun besar arus yang diambil. Nilai ggl Thevenin dan tahan dalam pada rangkaian setara Thevenin (Black Box) perlu dilakukan adanya percobaan dengan mencari besaran arus yang mengalir dan beda potensial jika rangkaian setara Thevenin dipasang seri dengan hambatan (resistor). Penggunaan resistor gelang warna unuk setiap pergantian nilai resistor agar di dapat nilai rangkaian Thevenin untuk setiap resistor.

III.

ALAT DAN BAHAN 1. 2. 3. 4. 1 buah black box 20 buah resistor dengan warna gelang berbeda 2 buah multimeter Kabel penghubung

IV.

SKEMA PERCOBAAN

Gambar 4.1 Skema rangkaian 1

V.

LANGKAH KERJA 1. Dibuat rangkaian dengan memasang amperemeter secara seri dengan R beban pada sumber (yang akan diukur), dan dipasang voltmeter paralel dengan R. 2. Diamati harga yang ditunjukkan amperemeter (besar beban) dan diamati pula harga tegangan pada terminal beban R. 3. Diubah harga beban dengan diganti harga beban R, mulai dari beban kecil ( R besar) ke beban besar ( R kecil ). 4. Dibuat grafik hubungan antara V (tegangan yang terbaca pada voltmeter) sebagai sumbu tegak, dengan harga I sebagai sumbu mendatar. 5. Dihitung harga ggl, dan tahanan Theveninnya.

VI.

DATA DAN GRAFIK 1. Data Resistor, Arus , dan Tegangan

2. Nilai Resisto r () 821 22 x 103 82 x 103 47 x 103 47 x 103 15 x 103 1 x 104 68 x 103 1 33x 103 47 x 102 82 32 x 104 Toleran si Resisto r 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% Arus (I) mA
18

Warna Resistor

Teganga n (V) volt


1.45

Ket .

Abu abu merah hitam emas merah merah orange emas Abu abu merah orangeemas Kuning ungu orange emas Kuning ungu orange emas Cokelat hijau oren emas cokelat hitam kuning emas biru abu abu orange emas cokelat hitam cokelat emas orange orange orange emas kuning ungu merah emas Abu abu merah hitam emas orange merah kuning emas

0.9

8.68

0.17

9.01

0.2

8.91

6.07

2.79

0.58

8.47

0.1

9.03

0.14

8.97

7.75

0.77

0.28

8.78

1.6

7.4

0.64

0.05

9.02

merah merah kuning emas Orange putih kuning emas Merah ungu hitam emas cokelat hitam orange emas Merah merah cokelat emas cokelat abu abu orange emas merah ungu hijau emas

22 x 104 39 x 104 27 1 x 103 220 18 x 103 27 x 105

5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%

0.05

0.03

9.07

8.5

0.22

0.1

8.9

7.13

1.16

0.48

0.5

13.08

0.44

Tabel 6.1 Tabel data Resistor, Besar arus, dan Tegangan pada pengukuran multimeter

Grafik Hubungan Antara Arus (I) dan Tegangan (Vo)

Gambar 6.2 Grafik hubungan antara I dengan Vo pada pengukuran ggl dan hambatan Thevenin

PERHITUNGAN

Karena Maka Rth = 666,67

VII.

ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada percobaan ini digunakan metode perhitungan untuk mencari besar tahanan

dan ggl Thevenin dari rangkaian tersebut. Dalam percobaan digunakan grafik sebagai analisa data percobaan. Untuk percobaan ini terdapat beberapa kelebihan, yakni : 1. Melalui percobaan ini dapat diperoleh nilai hambatan dan ggl thevenin pada rangkaian. 2. Melalui percoban ini, praktikan dapat membaca gambar rangkaian listrik serta komponennya serta mengaplikasikannyadalam pemasangan rangkaian. 3. Grafi digunakan untuk mempermudah pembacaan data dan mengetahui sebaran data eksperimen. 4. Melalui aalisa grafik dapat diketahui besar nilai ggl dan tahanan thevenin. Meskipun demikian, dalam percobaan ini ditemui beberapa kendala yang berpegaruh terhadap keakuratan data hasil percobaan, yakni : 1. Keadaan alat yang terlalu sering dipakai sehingga mengalami masalah distorsi dan sering menyulitkan dalam pembacaan data.

2. Banyaknya kabel yang sudah rusak sehingga menyulitkan dalam perangkaian dan pelaksanaan percobaan. 3. Ketidaktelitian praktikan dalam pembacaan data sehingga besar kemungkinan data yang dihasilkan error. 4. Adanya kesalahan dari praktikan dalam pembacaan pita resistor, amperemeter, dan voltmeter yang akhirnya berpengaruh pada perhitungan data hasil percobaan. Suatu garis linear yang memotong sumbu x dan y pada Grafik Hubungan arus (I) dengan tegangan (Vo). Terdapat banyak titik yang saling bertumpukan pada grafik, hal ini mungkin diakibatkan oleh nilai arus dan tegangan yang tidak diubah ke satuan SI. Namun, hal ini tidak mengubah nilai dari tahanan dan ggl Theveninnya. Persamaan yang didapat dari grafik adalah nilai untuk tahanan dan ggl Thevenin. Skala dalam multimeter digunakan pada 20 mA pada multimeter Amperemeter dan skala 20 Volt dalam multimeter Voltmeter. Sehingga besaran keluaran yang dihasilkan dituliskan sesuai dengan skla pengalinya. VIII. KESIMPULAN 1. Nilai ggl Thevenin serta hambatan Thevenin pada praktikum ini di tentukan dengan persamaannya dengan persamaan garis linier y = -mx + C; dimana o=o . L+ 2. Nilai ggl Thevenin pada praktikum ini adalah 9.1 Volt 3. Nilai hambatan Thevenin pada praktikum ini adalah 666,67 ohm 4. Theorema Thevenin menyebutkan bahwa dalam suatu rangkaian elektrik yang komplek, maka dapat disederhanakan menjadi rangkaian dengan satu sumber tegangan dan satu tahanan seri dengan sumber tersebut. IX. DAFTAR PUSTAKA 1. Sutrisno . 1986. Elektronika, Teori dasar dan penerapannya Jilid 1 . Penerbit ITB : Bandung

2. Suparwoto, Mempelajari

Drs.,.

2007

Handout

Elektronika bagian dari

Geofisis

Elektronika

sebagai

instrument

Geofisika . FMIPA UGM : Yogyakarta 3. http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2111588pengertian-gaya-gerak-listrik X. LAMPIRAN Laporan Sementara

You might also like