You are on page 1of 46

Drilling Fluid

(LUMPUR PEMBORAN)

DEFINISI FLUIDA BOR


Fluida Bor adalah fluida yang digunakan untuk membantu kelancaran dalam mengebor batuan Karena sering menggunakan bahan tambahan (additive) yang berbeda-beda maka sering dikenal sebagai Lumpur Pengeboran Fluida bor secara umum terdiri dari suspensi padat yang dirubah menjadi fasa cair.

FUNGSI DRILLING FLUID


1.

2. 3.

4.

Mendinginkan, melicinkan dan mendukung Mata Bor & peralatan bor dalam lubang Mengangkat Cutting Mengisi celah-celah dinding bor dari formasi batuan (Seal permeable formations) Mengontrol tekanan formasi

FUNGSI DRILLING FLUID


6.

7.
8. 9. 10. 11.

Menjaga stabilitas dinding sumur Meminimalkan Kerusakan formasi batuan Mentransmisikan energi hidrolik kepada peralatan di dalam lubang sumur Media pelaksanaan logging sumur (evaluasi formasi) Mengontrol korosi (dalam batas-batas tertentu) Membantu proses penyemenan dan penyelesaian sumur

JENIS-JENIS FLUIDA PENGEBORAN


Terdapat 3 (tiga) kategori fluida pengeboran, yaitu:

1.
a)

Water-Based Muds (WBM dispersi dan nondispersi). Adalah jenis fluida pengeboran yang paling umum digunakan:
b)

c) d)

Terdiri dari bahan dasar yaitu Air---Lempung Zat Kimia lain - diaduk hingga menjadi homogen. Lempung (sebagai batuan disebut serpih ~ shale) yang paling sering digunakan adalah Bentonit Dalam pengeboran minyak sering disebut sebagai gel. Zat kimia aditif (misl. potassium formate) yang ditambahkan ke dalam sistem WBM diharapkan dapat memberikan dampak kepada:

Pengendalian kekentalan Shale stability Meningkatkan kecepatan penembusan (drilling rate) Mendinginkan dan melicinkan perlatan bor.

KANDUNGAN WBM

Liquid water, karena sifatnya sebagai fasa yang kontinu dan digunakan untuk mendapatkan kondisi kekentalan awal (initial viscousity). Fraksi Reaktif untuk meningkatkan kekentalan. Fraksi Inert untuk meningkatkan berat jenis lumpur. Zat Kimia Aditif untuk menjaga sifat-sifat lumpur.

WBM
WBM umumnya mengandung Bentonite clay (gel), dengan bahan additive: 1. Barium sulfate (barite), 2. Calcium carbonate (chalk) atau hematite. 3. Bahan pengental lain, seperti: glycol, carboxymethylcellulose dan starch. 4. Deflocculant biasanya ditambahkan untuk mengurangi viskositas clay-based muds; Anionic polyelectrolytes (tannic acid derivates such as Quebracho) Red mud (Quebracho-based mixture), adalah istilah untuk warna merah pada asam/garam tannic; Saat ini yang populer digunakan adalah lignosulfonates

2. OIL BASE MUD (OBM)

Oil-Based Mud (OBM), dapat berupa lumpur di mana base fluid-nya berasal dari turunan produk hidrokarbon seperti Minyak Diesel. Penggunaan OBM dapat disebabkan karena beberapa alasan, seperti:
Untuk meningkatkan lubrikasi Meningkatkan ikatan lempung

OBM juga lebih tahan terhadap panas, tanpa menguraikan sifat lumpur.

3. GASEOUS DRILLING FLUID

Udara: Udara dimampatkan dan dipompa ke dalam lubang melalui annulus atau melalui drill string. Udara/Air: Hampir sama seperti di atas, di mana air ditambahkan untuk menambah viskositas, untuk membersihkan lubang, agar didapatkan pendinginan dan/atau untuk mengontrol debu. Udara/Polimer: Adalah formulasi khusus secara kimiawi, seringnya berupa jenis polimer tertentu yang ditambahkan ke dalam air + udara, dicampur sedemikian rupa agar didapatkan kondisi khusus. Polimer yang umum digunakan adalah busa.

Synthetic-based fluid (SBM)

SBM adalah lumpur di mana base fluid-nya berbahan dasar Minyak Sintetik. SBM paling banyak digunakan pada pekerjaan pengeboran lepas pantai, karena memiliki sifat2 yang sama dengan OBM, tetapi tingkat toxicity-nya lebih rendah daripada OBM. Hal ini sangat penting, karena Pengeboran Offshore berada pada ruang yang terbatas dan tertutup.

JENIS-JENIS ZAT ADDITIVE

Bentonite: nama batuan untuk mineral montmorilonite, umumnya ditambahkan kedalam air tawar untuk mendapatkan sifat-sifat lumpur yang alamni dari lempung murni; Attapulgite: merupakan salah satu jenis mineral lempung yang ditambahkan pada Salt-Water-Based Muds; Barite : Adalah nama mineral untuk kimia barium sulfate, memiliki nilai specific gravity yang tinggi, ditambahkan untuk memperberat lumpur; Pb dan Fe juga sering digunakan untuk melengkapi susunan kimianya; Chrome lignosulfonates: Adalah pengencer kimia yang saat ini sering digunakan untuk menurunkan viskositas lumpur; Polymers: adalah molekul hidrokarbon rantai panjang yang berfungsi sebagai peningkat viskositas lumpur;

Mud System

Mud System

SHALE SHAKER

DRYER

DIAGRAM ALIR LUMPUR

MUD TANK SEDIMENTATION

Mud Pits dan Mud Pumps

Mud Pit

You might also like