You are on page 1of 7

Anatomi Kornea adalah selaput bening mata yang dapat menembus cahaya, dan merupakan jaringan penutup bola

mata sebelah depan yang terdiri dari : 1. Epitel, terdiri dari 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih 2. Membrane Bowman, merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti strorma. 3. Stroma, terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan yang lainnya. 4. Membrane descement, merupakan membrane aseluler, bersifat sangat elastik 5. Endotel, yang berasal dari mesotelium, berlapis satu, berbentuk heksagonal. Kornea disarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus dan saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membrane bowman melepaskan selubung schwannya. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong didaerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan. Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Kornea merupakan tempat pembiasan sinar terkuat, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea. Fisiologi Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang uniform, avaskuler dan deturgenes. Deturgenes, atau keadaan dehidrasi relative jaringan kornea dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel. Endotel lebih penting daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan cidera kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel. Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan. Sebaliknya cedera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal stroma kornea sesaat yang akan menghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi. Penguapan air dari film air mata prakornea akan mengkibatkan film air mata akan menjadi hipertonik; proses itu dan penguapan langsung adalah faktor-faktor yang yang menarik air dari stroma kornea superfisialis untuk mempertahankan keadaan dehidrasi . Penetrasi kornea utuh oleh obat bersifat bifasik. Substansi larut lemak dapat melalui epitel utuh, dan substansi larut air dapat melalui stroma yang utuh. Karenanya agar dapat melalui kornea, obat harus larut lemak dan larut air sekaligus

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari organ okuli assesoria (alat bantu

mata) dan okulus (bola mata). Syaraf indera penglihatan, saraf optikus (urat saraf kranial kedua), timbul dari sel-sel ganglion dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus. ALIS Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan. KELOPAK MATA Terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, fungsinya adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup dan membuka mata). ORGAN OKULI ASSESORIA Adalah alat pembantu mata, terdapat disekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari : Kavum Orbita. Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya mengarah kedepan, dan ke dalam. Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang : 1. Os Frontalis. 2. Os Zigomatikum. 3. Os Sfenoidal. 4. Os Etmoidal. 5. Os Palatum. 6. Os Lakrimal. Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan ronggga mata dengan rongga otak, rongga hidung, rongga etmoidalis dan sebagainya. Rongga bola mata ini berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf, pembuluh darah dan apparatus lakrimalis. Supersilium (Alis Mata). Merupakan batas orbita dan potong kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan. Palpebra (Kelopak Mata). Merupakan 2 buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak didepan bulbus okuli, kelopak mata atas lebih lebar dari kelopak mata bawah.Kelopak mata atas lebih mudah digerakkan yang terdiri dari muskulus levator palpebra superior.Pada ujung kelopak mat terdapat silia (bulu mata). Tarsus merupakan bagian dari kelopak yang berlipat-lipat.

Pada kedua tarsus terdapat beberapa kelenjar : 1. Kelenjar Tarsalia.

2. Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Fungsi kelopak mata sebagai pelindung bola mata terhadap gangguan pada bola mata. Aparatus Lakrimalis (Air Mata). Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan inferior, melalui duktus eksretorius lakrimalis masuk ke dalam sakus konjungtiva, melalui bagian depan bola mata ke dalam kanalis lakrimalis mengalir ke duktus nasolakrimalis terus ke meatus nasalis inferior. Muskulus Okuli (Otot Mata). Merupakan otot ekstrinsik mata terdiri dari 7 buah otot, 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas. 1. Muskulus Levator Palpebralis Superior Inferior, fungsinya mengangkat kelopak mata. 2. Muskulus Orbikularis Okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata. 3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), fungsinya untuk menutup mata. 4. Muskulus Rektus Okuli Medial (otot disekitar mata), fungsinya menggerakkan mata dalam (bola mata). 5. Muskulus Obliques Okuli Inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam. 6. Muskulus Obliques Okuli Superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah da ke luar. Muskulus rektus okuli berorigo pada anulus tendineus komunis, yang merupakan sarung fibrosus yang menyelubungi nervus optikus. Strabismus (juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralise kelumpuhan fungsi dari salah satu otot mata. Konjungtiva. Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva palpebra merupakan lapisan mukosa, bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva bulbi, pada konjungtiva ini banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah. OKULUS (MATA) Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus : optikus saraf otak II, merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian penting dari pada organ visus. Tunika okuli, terdiri dari : 1. Kornea. Merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membran pupil dan iris. Penampang kornea lebih tebal dari sklera, terdiri dari 5 lapisan epitel kornea, 2 lamina elastic anterior (bowmen), 3 subtansi propia, 4 lamina elastika posterior dan 5 endotelium.

Kornea tidak mengandung pembuluh darah. Peralihan antara kornea ke sklera disebut sclero corneal junction.

2. Sklera. Merupakan lapisan fibrous yang elastis yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata, bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungtiva. Tunika Vaskulosa Okuli. Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah. Lapisan ini menurut letaknya terbagi atas 3 bagian, yaitu : 1. Koroid. Merupakan selaput yang tipis dan lembab merupakan bagian belakang tunika vaskulosa. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika. 2. Korpus silliaris. Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris. Bentuk keseluruhan seperti cincin, korpus silliaris terdiri dari orbikularis silliaris, korona silliaris dan muskulus silliaris terdapat pada bagian luar korpus silliaris antara sklera dan korona silliaris.Fungsinya untuk terjadinya akomodasi, pada proses melihat muskulus silliaris harus berkontraksi. 3. Iris. Merupakan bagian terdepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigmen, berbentuk bulat seperti piring dengan penampang 12 mm, tebal mm, di tengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Bagian belakang dari ujung iris menempel pada lensa mata, sedangkan ujung pinggirnya melanjut sampai ke korpus silliaris. Pada irirs terdapat 2 buah otot; Muskulus spincter pupila pada pinggir iris, dan muskulus dilatator pupila terdapat agak ke pangkal irirs dan banyak mengandung pembuluh darah dan sangat mudah terkena radang bisa menjalar ke korpus silliaris. Tunika Nervosa. Merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut retina. Retina dibagi atas 3 bagian : 1. Pars Optika Retina. Dimulai dari kuutb belakang bola mata sampai did epan khatulistiwa bola mata. 2. Pars Siliaris. Merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar. 3. Pars Iridika. Merupakan lapisan permukaan belakang iris. Retina terdapat dibagian belakang melanjut sampai ke nervus optikus, secara histologis retina terdiri dari 10 lapisan, pembagian lapisannya :

o Lapisan 1 lapisan berpigment. o Lapisan 2,4 dan sebagian 5 lapisan fotoreseptika.

o Lapisan 5 (sisa), 6 , 7, 8, 9 merupakan lapisan neuron. o Lapisan 3 dan 10 sebagai lapisan penunjang. Pada daerah macula lutea retina mengalami penyederhanan sesuai dengan fungsinya untuk melihat jelas.Semua akson dari neuron ganglion berkumpul pada bagian belakang daripada optik disk (papilla), optik disk disebut juga titik buta oleh karena cahaya yang jatuh di daerah ini memberikan kesan tidak dapat melihat.Bulbus okuli berisi tiga jenis cairan refracting media dan masing-masing cairan mempunyai kekentalan yang berlainan. 1. Aques Humor. Cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata, cairan ini diperkirakan dihasilkan oleh prosessus silliaris kemudian masuk ke dalam kamera okuli posterior, melalui cel;ah Fontana (sudut irirs) masuk ke dalam kamera okuli anterior. Setelah masuk melalui saluran schlem dan menghilang ke dalam pembuluh vena silliaris anterior. 2. Lensa Kristalina. Merupakan masa yang tembus cahaya berbentuk bikonkaf terletak antara irirs dan korpus vitreous yang sangat elastis. Kedua ujung lensa ini diikat oleh ligamentum suspensorium,lensa ini terdiri dari 5 lapisan. 3. Korpus Vitreous. Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa dan retina, isinya merupakan 4/5 bagian daripada bulbus okuli, sehingga bola mata ini tidak kempis FUNGSI MATA Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan. FUNGSI REFRAKSI MATA Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkan bayangan yang letaknya difokuskan pada retina. Bayangan itu akan menembus dan diubah oleh kornea, lensa, badan eques dan vitreous, lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan. KELENJAR AIR MATA Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita, kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan ke dalam kantong konjungtiva dari saluran kelenjar lakrimalis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan menggenangi seluruh permukaan bola mata, sebagian besatr cairan ini menguap sebagian lagi masuk ke hidung melalui saluran lakrimalis. http://deddyrn.blogspot.com/2009/09/ulkus-kornea.html

Anatomi dan Fisiologi Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutupi bola mata bagian depan. Pembiasan terkuat terjadi di kornea, dapat mencapai 40 dioptri. Kornea (Latin: korneum= seperti tanduk) adalah selaput bening mata pada bagian selaput mata yang ditembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan yang terdiri atas beberapa lapis, yaitu: 1. Epitel - Tebalnya 50 m, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yaitu satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng. - Epitel berasal dari ektoderm permukaan. 2. Membrana Bowman - Terletak di bawah membrana sel basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. - Lapisan ini tidak memiliki daya regenerasi. 3. Stroma - Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan yang lainnya. Pada permukaan terdapat anyaman yang teratur sedangkan di bagian perifer serat kolagen ini bercabang. Terbentuk kembali serat kolagen memakan waktu yang lama kadang- kadang sampai mencapai 15 bulan. 4. Membrana Descement - Merupakan membran aseluler dan merupakan batas belakang stroma. Sedangkan endotel merupakan membran basalnya. - Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup. - Mempunyai tebal 40 m. 5. Endotel - Berasal dari mesotelium, berlapis satu, berbentuk heksagonal dan tebal 20 40 m. - Endotel tidak mempunyai daya regenerasi sehingga jika terjadi trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi terjadi endotel dan udem kornea.(3)

Gambar 1 : Lapisan Kornea Lapisan kornea diatas sangat menentukan mekanisme wound healing berdasarkan tempat terjadinya. Epitel akan mengalami pembelahan dan regenerasi, stroma akan membentuk matrix fibrosis sedangkan

endotel akan mengubah formasi selnya menjadi lebih lebar untuk menutupi luka dan kerusakan yang terjadi. Secara umum, pembagian kornea dari sentral ke yang paling perifer adalah : 1. Opticus zone / sentral zone, yaitu zona yang dilalui oleh cahaya sehingga dapat menembus aquos humor dan lensa hingga mencapai retina. Zona ini memiliki diameter 4 mm. 2. Peripheral zone, yaitu zona diluar optical zone hingga ke limbus.(1)

Gambar 2 : Optical dan Peripheral Zone Kornea Kornea dipersarafi oleh saraf sensorik, terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran bowman dan melepaskan selubung schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus krause untuk sensasi dingin ditemukan di daerah limbus.(1) http://adikmuthmainnah.blogspot.com/2011/01/ulkus-kornea-sentralis.html

You might also like