You are on page 1of 21

PROPOSAL SUPERVISI PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ISAMAIL RS.

SITI KHOTIJAH SEPAJANG

Oleh : KELOMPOK 6 1. Eko Prastiya .A S.Kep 2. Indra Prasetyo S.Kep 3. Lilis Suprastiana S.Kep 4. Sri Dwi Purnamasari S.Kep 5. Dendi eko cahyono S.Kep 6. Dondy Candra Kusuma S.Kep 7. M.Faqih Siddiq S.Kep 8. Enniq Mazayudha S.Kep 9. Nurul Fitria S.Kep 10. Nur Choiriah S.Kep 11. Uswatun Hasanah S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2013

PENDAHULUAN

Saat ini tuntutan masyarakat pada pelayanan keperawatan semakin tinggi karena tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan yang tinggi pula. Perawat diharapkan semakin profesional dalam memberikan pelayanan

keperawatan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat sebagai pengguna jasa keperawatan. Diharapkan kualitas pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan konsumen dan sesuai standar yang berlaku, maka diperlukan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Seorang manajer hendaknya mampu menjalankan fungsi manajemen agar dapat mencapai tujuan secara berdaya guna. Manajer ruangan dalam hal ini kepala ruangan melaksanakan supervisi terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer. Supervisi mempunyai tiga kegunaan, pertama supervisi berguna untuk meningkatkan kemampuan supervisi dalam memberikan pelayanan pada pelaksana kegiatan (perawat). Kedua, supervisi bemanfaat untuk meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan. Ketiga, hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaaan layanan professional kepada pelaksana kegiatan. Supervisi akan mencapai tingkst keguinaan yang tinggi pada kegiatannya dilakukan melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan yaitu pengakuan dan penghargaan, objektivitan dan kesejawatan di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang . Oleh karena itu perlu diadakan kegiatan delegasi dan supervisi untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan dan pendokumentasian supervisi yang sesuai.

1.

TUJUAN 1.1 Tujuan Umum Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama untuk menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang

1.2 Tujuan Khusus a. Kepala ruangan mampu merumuskan tujuan supervisi tindakan pemberian obat melalui injeksi intravena b. Kepala ruangan mampu melakukan supervisi pemberian obat melalui injeksi intravena c. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai pengetahuan perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena d. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan pemberian obat melalui injeksi intravena e. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai sikap perawat dalam melakukan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena f. Kepala ruangan mampu memberikan reward pada perawat primer dalam prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena g. Kepala ruangan mampu memberikan konsep solusi dan perbaikan dalam pelaksanaan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena h. Kepala ruangan mampu mendokumentasikan hasil supervisi prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena i. Kepala ruangan mampu memberikan rencana tindak lanjut dari supervisi yang telah dilakukan. j. Kepala ruangan mampu membimbing dan memberikan masukan kepada staf

2.

MANFAAT Bagi Pasien: a. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa penyembuhan. b. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien. c. Memberikan kepuasan pada pasien. Bagi Perawat: a. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat. b. Menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

c. Menciptakan komunitas keperawatan profesional. Bagi Rumah Sakit: Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

Bagi Institusi : Mahasiswa mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan sesuai prosedur tetap yang benar.

3.

PELAKSANAAN Kegiatan supervisi prosedur pemasangan infus akan dilaksanakan pada: Hari/ tanggal Waktu Tempat Topik : : ........... WIB : Di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang : Supervisi peran perawat dalam prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena Supervisor Sasaran : Kepala ruangan : Perawat primer yang mendelegasikan tugas kepada Perawat Associate

4.

MATERI YANG DISUPERVISI - Persiapan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena - Pelaksanaan prosedur pemberian obat melalui injeksi intravena

5.

INSTRUMEN - Instrumen pemberian obat melalui injeksi intravena Persiapan Alat 1. Instrumen penilaian Supervisi 1. Format penilaian instrumen supervisi prinsip pelaksanaan pemberian obat intarvena 2. Format laporan supervisi keperawatan

6. STRUKTUR PENGORGANISASIAN Penanggung jawab Kepala Ruangan Perawat Primer 1 Perawat Primer 2 Perawat Associate 1 Perawat Associate 2 : ....................................S.Kep : ....................................S.Kep. : ....................................S.Kep : ....................................S.Kep : ...................................S.Kep : ....................................S.Kep

7. PELAKSANAAN KEGIATAN Tahap kegiatan Pra Supervisi 5 menit PERAWAT PRIMER 1. Salam Pembukaan 1. Menguraikan 2. Menyampaikan tentang tindakan tujuan supervisi pemberian obat 3. Menentukan intarvena itu kegiatan yang akan 2. Mendelegasikan disupervisi: kepada perawat mengecek kondisi associate untuk pasien yang akan menyiapkan dilakukan perlengkapan pemberian obat pemberian obat intarvena intarvena 4. Menjelaskan instrumen/ format penilaian yang akan digunakan. 5. Mempersilahkan perawat primer untuk tindakan pemberian obat intarvena 1.Melakukan 1. Melakukan cross pengawasan & cek kelengkapan koordinasi pemberian obat 2.Melakukan intarvena crosscheck 2. Menjelaskan kelengkapan alat. kepada pasien 3.Menilai dan keluarga pelaksanaan tentang prosedur KARU PERAWAT ASSOCIATE 1.Menerima delegasi dari perawat primer untuk menyiapkan pemberian obat intarvena Tempat Ruang Karu

Supervisi 15 menit

1. Membantu perawat primer mempersiapkan alat yang belum ada untuk pemberian obat intarvena

Bed Pasien

pemberian obat intarvena berdasarkan format supervisi 4.Mencatat jika ditemukan ada halhal yang perlu didiskusikan bersama perawat primer dan perawat pelaksana. 5.Mengisi format/ instrumen penilaian supervisi 6.Menanyakan perasaan perawat primer setelah dilakukan supervisi 7.Menyampaikan hasil penilaian supervisi (fair) 8.Memberikan feedback, reward, follow up dan konsep solusi terhadap masalah yang ditemukan

pemberian obat intarvena 3. Mendelegasikan pada perawat assosiate untuk membantu pemberian obat intarvena 4. Melakukan langkah-langkah pemberian obat intarvena a. Pasang pengalas dibawah bagian yang akan ditusuk b. Memakai sarung tangan c. Raba vena yang di maksud, pasang torniket dan pasien dianjurkan mengepalkan tangannya d. Tegangkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri agar vena tidak mudah bergerak e. Tusukkan jarum sampai masuk ke vena, lalu tarik jarum pengarah dan perlahan

2. Membawa trolley ke bed pasien 3. Menerima delegasi dari perawat primer untuk membantu pemberian obat intarvena

masukkan kateter infus, pastikan tidak terjadi vena kolaps, lakukan fiksasi pada kateter infus, kemudian sambungkan dengan infus set f. Alirkan cairan infus sesuai dengan kebutuhan g. Catat tanggal dan jam pemasangan infus h. Rapikan kembali alatalat yang digunakan i. Lepas sarung tangan dan kemudian cuci tangan 5. Menemui Karu bersama perawat Assosiate untuk evaluasi 6. Menemui Karu untuk evaluasi tindakan perawat primer dan perawat Assosiate Post Supervisi 10 menit 1.Dokumentasi hasil supervisi 2.Salam penutup 1.Karu memanggil PP klarifikasi 2.Supervisor 1. Mendengar-kan Ruang Karu dengan seksama 2. Menerima hasil

melakukan Tanya jawab dengan PP dan PA 3.Menyampaikan hasil supervisi (Fair) 4.Supervisor memberikan masukan dan solusi pada PP dan PA 5.Supervisor memberikan reinforcement pada PPdan PA 6.Memberikan feed back dan follow up 7.Mendengarkan dengan seksama 8.Menerima hasil penilaian 9.Tanda tangan hasil supervise

penilaian

8. ALUR PELAKSANAAN SUPERVISI Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka. Perawatan IRNA

Keterangan :

Kegiatan supervisi Delegasi dan supervisi

Bagan 2.1 Alur Supervisi Keperawatan (Nursalam, 2007)

9. KRITERIA EVALUASI 1. Struktur:

a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan b. Menyusun konsep supervisi keperawatan. c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik d. Menentukan materi supervisi. e. Persiapan alat dan pasien

2. Proses: a. Melaksanakan supervisi keperawatan oleh Karu kepada perawat primer dan perawat pelaksana b. Perawat primer dan perawat pelaksana melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas masing-masing c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan. d. Karu mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk tehnis pengisian 3. Hasil: a. Mahasiswa mampu melaksanakan supervisi secara optimal. b. Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana c. Supervisor mengevaluasi hasil supervise d. Supervisor memberikan reward/feed back pada perawat primer dan perawat pelaksana

10. LAMPIRAN MATERI a. Pengertian Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumbersumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan (Nursalam, 2007).

b. Tujuan Supervisi Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

c.

Prinsip Supervisi

1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.

2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan. 3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, pengaturan, uraian tugas dan standar. 4) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara supervisor dan perawat pelaksana. 5) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik. 6) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan motivasi. 7) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manajer.

d. Pelaksana Supervisi 1) Kepala ruangan a) Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di ruang perawatan. b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit. c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik keperawatan di ruang perawatan. 2) Pengawas perawatan Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada Kepala Ruangan yang ada di instalasinya. 3) Kepala seksi perawatan Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.

4) Setting Tempat Kegiatan Supervisi

III

II

Tempat Persiapan alat

trolley

Nurse station

IV

PA PP I KARU

e.

Langkah-langkah Supervisi

Tahap I Di Nurse Station (Pra- Supervisi) Supervisor (Kepala Ruangan) memberitahu PP (Perawat Primer) bahwa akan dilakukan supervisi prosedur pemberian obat melalui intravena Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai pengetahuan, kinerja, sikap perawat dalam melaksanakan pemasangan infus sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan. Tahap II Di Ruang perawat (Pra- Supervisi) PP bersama PA (perawat assosiate) menyiapkan peralatan. Setelah siap PA memanggil Kepala ruangan.

Tahap III Di Bed Pasien (Supervisi)

PP bersama PA melakukan prosedur tindakan pemberian obat intarvena. Karu menilai kinerja perawat berdasarkan instrumen yang telah disiapkan, menilai kognitif, afektif dan psikomotor saat melakukan tindakan di depan pasien. Bila memungkinkan dilakukan follow up saat itu juga. Misal cara cuci tangan, komunikasi yang terlewatkan pemberian obat intarvena. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan validasi data. Tahap IV Di Ruang Karu (Pos-Supervisi) Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan yang ada Fair (Karu memberitahu kesalahanPP) Feedback (Karu memberitahu PP bagaimana tindakan yang seharusnya) Follow-Up (Karu bersama PP merencanakan tindakan tersebut secara bersama untuk melakukan perbaikan). Reinforcement (Karu memberikan reward dan dukungan pada PP dan PA)

f. Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia (Nursalam,2007). 1) Manajemen Pelayanan Keperawatan. Tanggungjawab supervisor adalah a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktik keperawatan. b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan. c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait. 2) Manajemen Anggaran Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan pengembangan. Supervisor berperan dalam: a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan di Ruang Ismail RS. Siti Khotidjah Sepajang. b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran keperawatan.

c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola. Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktik dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.

g.

Tehnik Supervisi 1) Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu 1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan. 2) Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian. 3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan. 2) Area Supervisi. 1) Pengetahuan perawat tentang perkembangan klien.. 2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar. 3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati. 3) Cara Supervisi Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu

1. Langsung Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah 1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor. 2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk. 3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor. 2. Supervisi secara tidak langsung

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.2007.Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi kedua. Salemba Medika. Jakarta.

Nursalam.2001.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Salemba Medika. Jakarta Potter&Perry.2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4.EGC. Jakarta

SOP INJEKSI PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

A.

INJEKSI INTRA VENA

1. Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kedalam pembuluh darah vena 2. Injeksi intravena diberikan jika diperlukan reaksi obat yang cepat 3. Sudut penyuntikan 15o-30 o kemudian sejajar dengan vena 4. Tempat penyuntikan pada vena yang terlebih dahulu dicari vena bagian distal kemudian ke bagian proksimal 1. Persiapan Alat 1. Spuit dengan jarum no.22-25 2. Kapas alkohol 3. Obat dari ampul atau vial 4. Sarung tangan bersih 5. Catatan pengobatan 6. Tourniquet 7. Bak injeksi 8. Bengkok 9. Perlak Persiapan Pasien 1. Sapa pasien dengan senyum ramah 2. Jelaskan prosedur tindakan

2. Kerja a. b. c. d. e. f. Tutup tirai atau pintu Cuci tangan Ambil obat sesuai dosis Pakai sarung tangan Posisikan pasien nyaman dan rileks Tentukan vena yang akan ditusuk ( vena basilika dan vena chefalika), syarat vena: tidak bercabang, bukan bekas tusukan, kulit tidak berbulu. g. h. Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik Bila vena sudah ditemukan ( misal vena basilika) atur lengan lurus dan pasang tourniquet sampai vena benar-benar dapat dilihat dan diraba

i.

Siapkan spuit yang sudah berisi obat, bila masih terdapat udara dalam spuit, maka udara harus dikeluarkan

j.

Bila klien terpasang veinflon, bersihkan port penyuntikan yang mengarah ke aliran iv yang utama dengan kapas alkohol.

k.

Buka aliran port i.v tersebut dan buka jarum spuit kemudian masukkan spuit tanpa jarum ke dalam veinflon dan suntikkan obat.

l.

Tusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi jarum sejajar dengan vena dengan sudut 15-

m. Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger spuit. Bila darah sudah terhisap lepaskan tourniquet dan dorong obat pelan-pelan ke dalam vena n. Setelah obat masuk vena, segera tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan o. p. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman. Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang telah tersedia (sampah medis untuk benda tajam) q. r. s. Observasi respon pasien terhadap penyuntikan Lepas sarung tangan dan cuci tangan Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada) t. Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan panas)

3. Terminasi 1. Berikan pujian pada klien 2. Ucapkan terima kasih

Fase

Tugas Perawat

Prainteraksi

Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada Mencuci tangan Menyiapkan obat dengan benar Menempatkan alat didekat pasien dengan benar

Orientasi Menberikan salam sebagai pendekatan terapeutik Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / pasien Menanyakan kesiapan pasien sebelum melakukan tindakan Kerja Mengatur posisi pasien sesuai tempat penyuntikan Memasang perlak dan alasnya Membebaskan daerah yang akan dilakukan injeksi / menutup pintu sebagai privasi. Memakai sarung tangan Menentukan tempat penyuntikan dengan benar Memasukan spuit dengan jarum masuk 2/3 Melakukan aspirasidan pastikan darah masuk spuit Memasukan obat secara perlahan Mencabut jarum dari tempat penusukan Membuang spuit kedalam bengkok Terminasi Melakukan evaluasi tindakan Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya Berpamitan dengan pasien Mencuci tangan Mencatan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

FORMAT PENILAIAN SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INTRA VENA

Hari / tanggal

Yang disupervisi : Aspek Penilaian Persiapan Parameter A. Persiapan Alat Steril : 1. Bobot 1 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. D. Menyiapkan pasien : 1. Memberi penjelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan 2. Menyiapkan lingkungan A. Pelaksanaan pemberian obat 1. Tutup korden dan pintu kamar pasien Pelaksanaan 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Baca basmalah Cuci tangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Dilakukan Ket Ya Tidak

1 1

1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1

12. 13. 14. Sikap perawat : 1. Komunikasi dan kerjasama 2. Kecekatan 3. Tanggung jawab dan kewaspadaan 1. Mengevaluasi lokasi penyuntikan dan kelancaran tetesan 2. Mengevaluasi kenyamanan posisi 3. Mengobservasi kemungkinan plebitis Total nilai : 35-40 Cukup : 30 35

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 40 Kurang : < 30

Evaluasi

Kriteria Skor : Baik

Masalah yang ditemukan

Pemecahan masalah

Konsep Solusi/follow Up

Surabaya, Perawat Primer Supervisor

You might also like