You are on page 1of 28

Marhaeni Adelaide Puspita 0910.211.

119

penerimaan bunyi dan pemeliharaan keseimbangan Auris interna tertanam di dalam pars petrosa, salah satu bagian tulang temporale

LABIRIN OSSEUS

LABIRIN MEMBRANOSA Ductus semisirkularis

NEUROEPITELIUM

KANALIS SEMISIRKULARIS VASTIBULUM

Krista ampularis

Sacculus dan utriculus

Macula sacculus dan macula utriculus

KOKLEA

Ductus koklearis

Organ corti

perilimf dengan komposisi ion yang serupa dengan komposisi cairan ekstrasel di tempat lain, namun kandungan proteinnya sangat rendah. Terbagi menjadi : 1. Vestibulum 2. Kanalis semisirkularis 3. koklea

berisi utrikulus dan sakulus, bagian-bagian peranti keseimbangan

Canalis semisirkularis anterior, posterior, lateralis berhubungan dengan vestibulum labyrinthi ossei, sebagai muaranya. diameter kurang lebih 1,5 mm, kecuali pada satu ujung yang melebar sebagai ampulla lima lubang ke dalam vestibulum labyrinthi ossei

berbentuk seperti keong, berisi ductus koklearis, bagian auris interna yang berhubungan dengan pendengaran panjang total sekitar 35 mm, membentuk dua setengah putaran yang mengelilingi bagian pusat tulang (modiolus) dan berisi terusan-terusan untuk pembuluh darah dan saraf.

sejumlah rongga berlapis epitel yang kontinu dan berasal dari ektoderm. mengandung endolimf yang ditandai dengan rendahnya kandungan natrium dan tingginya kandungan kalium. Konsentrasi proteinnya bernilai kecil. Labirin membranosa terbenam di dalam labirin osseus

Terdiri atas lembaran-lembaran tipis jaringan ikat yang dilapisi epitel selapis gepeng melekat pada periosteum labirin oseosa melalui berkasberkas halus jaringan ikat yang juga mengandung pembuluh darah untuk nutrisi epitel labirin membranosa. makula (epitel sensoris), yang dipersarafi oleh cabangcabang nervus vestibularis. Neuroepitel ini ditutupi lapisan gelatinosa tebal, yang agaknya di sekresi oleh sel-sel penyokong, dengan endapan kristal di permukaan yang terutama terdiri atas kalsium karbonat yaitu otolit, atau otokonia.

Makula labyrinthus membranaceus mencatat kedudukan stereometris kepala, gerak jungkit yang cepat dan terhadap percepatan (akselerasi) dan perlambatan (deselerasi) linear. Mabuk gerak (motion sickness) terjadi karena perangsangan makula secara berubah-ubah.

Masing-masing ductus semisirkularis pada satu ujungnya mempunyai sebuah ampulla atau pelebaran dengan daerah sensoris, krista ampularis lapisan glikoproteinnya lebih tebal; lapisan ini berbentuk kerucut yang disebut kupula berfungsi sebagai sensor yang mencatat gerak endolimfe dalam ampulla sebagai akibat rotasi kepala dalam bidang pipa tertentu.

dikhususkan sebagai reseptor suara Panjangnya sekitar 35 mm dan dikelilingi oleh ruang perilimfatik khusus Koklea (pada labirin oseosa) terbagi menjadi tiga ruangan, yaitu : 1. Skala vestibuli (atas), mengandung perilimfe 2. Skala media (duktus koklearis) di tengah, mengandung endolimfe 3. Skala timpani, mengandung perilimfe

berawal di tingkap lonjong dan berakhir di tingkap bundar Skala-skala ini berhubungan di apeks koklea melalui suatu muara yang disebut helikotrema.

1. Membran vestibularis (membran Reissner) dua lapisan epitel gepeng satu lapisan berasal dari skala media dan yang lain berasal dari lapisan skala vestibuli Sel-sel kedua lapisan disatuka oleh taut erat yang luas yang membantu mempertahankan tingginya gradien ion pada membran ini.

Stria ini terdiri atas sel-sel dengan banyak lipatan nenbran plasma yang dalam, tempat sejumlah besar mitokondria dijumpai. Ciri ini menunjukkan bahwa sel-sel ini merupakan sel pentranspor ion dan air, dan diyakini bahwa sel stria ini bertanggung jawab atas komposisi ion di endolimf.

Organ korti mengandung reseptor auditori khusus, organ ini mengandung sel rambut yang berespons terhadap berbagai frekuensi suara. Organ corti terletak pada lapisan substansi dasar tebal, yakni membran basilaris. Organ corti bereaksi terhadap getaran yang ditimbulkan pada endolimfe oleh gelombang bunyi. Ujung stereosilia tertinggi dari sel rambut luar, terbenam di dalam membrana tektoria, yakni suatu sekret yang kaya akan glikoprotein dari sel-sel tertentu di limbus spiralis.

Pemajanan terhadap bunyi yang amat keras secara terus menerus menimbulkan perubahan degeneratif pada organ corti , sehingga terjadi ketulian nada tinggi. Jenis ketulian ini biasanya terjadi pada pekerja yang harus menghadapi bunyi keras dan tidak memakai penutup telinga protektif.

Sel-sel pilar banyak mengandung mikrotubulus yang agaknya memberi kekakuan pada sel-sel ini. Sel tersebut membentuk ruang segitiga antara sel rambut luar dan sel rambut dalam, yakni terowongan dalam. Struktur ini penting untuk tranduksi suara.

1. Histologi dasar, junqueira 2. Anatomi klinis dasar, moore 3. Anatomi klinik, snell 4. Gambar gambar (dari slide kulpak histologi 25 juni 2011)

You might also like