You are on page 1of 36

EDISI 057 AGUSTUS

2012

BMKG

BU LE TI N ME TE O RO LO GI

KATA PENGANTAR
Guna memenuhi kebutuhan informasi cuaca dan iklim yang dirasakan semakin penting dan strategis untuk membuat perencanaan dan pelaksanaan program di berbagai sektor pembangunan di kawasan Barelang, Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam setiap akhir bulan menerbitkan BULETIN METEOROLOGI. BULETIN METEOROLOGI Edisi Agustus 2012 memuat informasi hasil Evaluasi Cuaca dan Iklim wilayah Kepulauan Riau bulan Juli 2012, Prakiraan Hujan dan Gelombang Laut, serta Prakiraan Pasang Surut bulan Agustus 2012. Buletin ini merupakan salah satu sarana dan usaha penyampaian informasi kepada pengguna jasa meteorologi dan masyarakat umum. Kami sadari bahwa buletin ini belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas media informasi ini. Besar harapan kami agar buletin ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan. Ucapan Terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada Instansi-instansi Kerjasama yang telah membantu pengumpulan data, dan kepada Badan Pengusahaan Batam yang telah membantu penggandaannya. KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I HANG NADIM BATAM

PHILIP MUSTAMU S.Sos NIP. 195904061982031002

TIM REDAKSI

REDAKSI BULETIN
STASIUN METEOROLOGI HANG NADIM BATAM Jl. Hang Nadim Batu Besar, batam 29466 Phone : +62-778-761507 ext 4116 Fax. +62-778-761401

PELINDUNG : PHILIP MUSTAMU,S.Sos KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I HANG NADIM BATAM PENANGGUNGJAWAB : TRI AGUS PRAMONO,S.Kom KEPALA SEKSI DATA DAN INFORMASI ANGGOTA TIM : DUDI JUHANDINATA, SRI SULISMIYATI, ASRI PRATIWI, PURWO AJI SETYAWAN, NIZAM MAWARDI, ADHITYA PRAKOSO, FERIHARTI NUGROHOWATI TATA NASKAH NOOR AZIZAH, NANGSIP CAHYANA, DUATI WARDANI, MUHAMMAD TAUFIQ

http://bmkg.bpbatam.go.id
http://hangnadim.kepri.bmkg.go.id

bmkg@bpbatam.go.id stamet.hangnadim@bmkg.go.id

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR I. RINGKASAN 3 4

II. PENGERTIAN III. ANALISA CUACA DAN IKLIM A. Keragaman Hujan B. Dinamika Atmosfir & Lautan Bulan Juli 2012 C. Analisis Hujan Bulan Juli 2012 IV. PRAKIRAAN CUACA DAN A. Dinamika Atmosfir B. Prakiraan Hujan Bulan Agustus 2012 HUJAN

4 4 11

15 15 21

V. PRAKIRAAN ANGIN, GELOMBANG DAN ARUS LAUT BULAN AGUSTUS 2012 VI.PREDIKSI PASANG SURUT BULAN AGUSTUS 2012 VII.INFORMASI MATAHARI TERBIT/TERBENAM DAN BULAN TERBIT/TERBENAM BULAN AGUSTUS 2012

24

28

33

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 3

I. RINGKASAN
1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2012 yang diterima dari stasiun/pos hujan di Barelang yang mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan Juli 2012 adalah sebagai berikut: - bahwa kejadian hujan di kota Batam hingga pulau Galang tidak merata. Jumlah curah hujan di Barelang berkisar antara 26 mm hingga 245 mm. Hujan yang terjadi Juli 2012 pada seluruh wilayah Barelang memiliki sifat normal terhadap rataratanya untuk wilayah Hang Nadim dan Mukakuning. Sedangkan wilayah Sengkuang dan Uncang, curah hujan di bulan Juli 2012 bersifat bawah normal atau berada dibawah rata-ratanya. Hal ini dikarenakan arah angin rata rata pada ketinggian 850 mb (3000 ft ) yang bertiup di sekitar Indonesia selama bulan Juli 2012 pada umumnya bertiup dari arah tenggara hingga barat daya. Sedangkan kecepatan rata rata angin pada ketinggian 850 mb di sekitar Indonesia antara 5 hingga 15 m/s. - Untuk kondisi atmosfer dibulan Juli adalah sebagai berikut: Madden-Julian Oscillation (MJO) pada bulan Juli 2012 berada pada fase 1 hingga 6 dengan intensitas kuat, dimulai dari fase 2 bergerak searah arah jarum jam menuju fase 1 pada minggu pertama dan kedua. Memasuki minggu ketiga MJO berada kembali pada fase 2, bergerak menuju fase 6 hingga minggu keempat. Fase 4 dan 5 menunjukkan posisi MJO berada di wilayah Indonesia. Minggu ketiga bulan Juli MJO bergerak pada fase 4, hal ini menunjukan posisi MJO berada di wilayah Indonesia Barat, sedangkan pada minggu keempat bulan Juli MJO bergerak pada fase 5, hal ini menunjukkan posisi MJO memasuki wilayah Indonesia Timur. Secara umum besar OLR rata rata pada bulan Juli 2012, di sepanjang garis khatulistiwa (00 lintang) memiliki nilai antara 200 W/m2 hingga 220 W/ m2. Hal ini mengindikasikan adanya tutupan awan konvektif di sepanjang khatulistiwa. Dan secara umum rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia berkisar antara 250C hingga 310C. Wilayah perairan Kepulauan Riau suhu muka laut pada bulan Juli 2012 berkisar antara 280C hingga 310C (Gbr.8). Suhu muka laut yang cukup hangat (>26,50C) menyebabkan terjadinya penguapan yang lebih banyak. Dimana semakin besar penguapan semakin besar pula jumlah uap air yang terkandung di udara. Kondisi yang demikian ini meningkatkan kemungkinan terjadinya pembentukan awanawan yang menjulang tinggi sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya hujan. 2. secara umum peluang pertumbuhan awan-awan hujan di Batam pada bulan Agustus masih normal, hal ini diketahui dari parameter SOI, MJO, Dipole Mode dan Cold Surge yang kurang mendukung peluang terjadi hujan di Batam pada bulan Agustus 2012. Hanya parameter tekanan, OLR dan angin saja yang mendukung banyaknya hujan. Berdasarkan keluaran hasil menjalankan program aplikasi HyBMG 2.0.7 dengan masukan series data hujan dasarian Hang Nadim periode Agustus 1997 s.d Juli 2012 menggunakan model prediksi ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average), serta dengan mempertimbangkan kondisi terakhir dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya tersebut di atas, dan membandingkan dengan normal hujannya maka curah hujan bulan Agustus 2012 di Barelang diprakirakan peluang hujan banyak terjadi pada dasarian III. Secara umum hujan pada bulan Agustus terjadi secara tiba-tiba, cukup deras dan disertai dengan petir. Konsentrasi hujan tertinggi diprakirakan terjadi di daerah Nongsa dan sekitarnya. Sedangkan konsentrasi hujan terendah diprakirakan akan terjadi di sekitar Rempang dan Galang. Daerah lainnya dalam kisaran normal.

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 4

II. PENGERTIAN
A. SIFAT HUJAN Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu: 1. Di atas normal ( A ), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %. 2. . Normal ( N ), jika nila perbandingannya antara 85 % - 115 %. 3. Di bawah normal ( B ), ) jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %. B. NORMAL CURAH HUJAN 1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN: Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun. 2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN : Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 3. STANDARD BULANAN : NORMAL CURAH HUJAN

III. ANALISA CUACA DAN IKLIM


A. KERAGAMAN HUJAN Kepulauan Riau merupakan wilayah negara Indonesia yang dilewati oleh garis katulistiwa serta dikelilingi oleh dua Samudra dan dua Benua. Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan sirkulasi meridional (Utara-Selatan) dikenal sebagai Sirkulasi Hadley dan sirkulasi zonal (Timur-Barat) dikenal sebagai Sirkulasi Walker, dua sirkulasi yang sangat mempengaruhi keragaman iklim di Indonesia. Pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5o Lintang Utara ke 23.5o Lintang Selatan sepanjang tahun mengakibatkan timbulnya aktivitas monsun yang juga ikut berperan dalam mempengaruhi keragaman iklim. Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga tidak dapat diabaikan, karena Kepri merupakan kepulauan dengan bentuk topografi sangat beragam menyebabkan sistem golakan lokal cukup dominan. Faktor lain yang diperkirakan ikut berpengaruh terhadap keragaman iklim ialah gangguan siklon tropis. Semua aktivitas dan sistem ini berlangsung secara bersamaan sepanjang tahun akan tetapi besar pengaruh dari masing-masing aktivitas atau sistem tersebut tidak sama dan dapat berubah dari tahun ke tahun. El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan iklim. Fenomena ini akan menyebabkan penurunan dan peningkatan jumlah curah hujan untuk beberapa daerah di Indonesia. Tercatat sejak tahun 1844 Indonesia telah mengalami kejadian kekeringan atau jumlah curah hujan di bawah ratarata normal tidak kurang dari 43 kali

Nilai rata-rata curah hujan pada masingmasing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Januari 1901 s/d 31 Januari 1930, 1 Januari 1931 s/d 31 Januari 1960, 1 Januari 1961 s/d 31 Januari 1990, dan seterusnya. C. INTENSITAS CURAH HUJAN
KRITERIA CH Sangat Lebat Lebat Sedang Ringan CH/hari > 100 mm 50 - 100 mm 20 - 50 mm 5 - 20 mm CH/Jam > 20 mm 10 - 20 mm 5 - 10 mm 1 - 5 mm

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 5

Dari 43 kali kejadian tersebut hanya 6 kali kejadiannya tidak bersamaan dengan kejadian fenomena El-Nino, hal ini menunjukkan bahwa keragaman hujan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena ini. Pengaruh El-Nino kuat pada daerah yang berpola hujan monsun, lemah pada daerah berpola hujan equatorial dan tidak jelas pada daerah dengan pola hujan lokal, sedangkan IOD (Indian Ocean Dipole) hanya berpengaruh jelas pada daerah berpola hujan monsun. Selain akibat pengaruh fluktuasi suhu permukaan laut di samudera pasifik (El NinoSouthern Oscillation / ENSO) dan Samudera Hindia (Indian Ocean Dipole / IOD), fenomena fase aktif osilasi intra-musiman yg dikenal sebagai MJO (Madden-Julian Oscillation) juga mempengaruhi keragaman hujan di Indonesia. MJO adalah osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-tekanan rendah) dengan periode lebih kurang 48 hari yang menjalar dari barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika kemudian menjalar ke timur dan menghilang di bagian tengah Pasifik. Menurut Geerts and Wheeler (1998) MJO akan menyebabkan terjadinya variasi pada pola angin, suhu muka laut (SML), awan dan hujan. hujan Fase aktif MJO bila bersamaan waktunya dengan monsun timur laut di Kepri (NopemberJanuari) dapat menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan sekitar 200%. Pergerakan MJO ke timur dari samudra India menuju samudra Pasifik dibagi dalam 8 phase. Phase-1 di Afrika (210 BB - 60 BT), phase-2 di samudra India bagian barat (60 Pergerakan MJO ke timur dari samudra India menuju samudra Pasifik dibagi dalam 8 phase. Phase-1 di Afrika (210 BB - 60 BT), phase-2 di samudra India bagian barat (60 BT

80 BT), phase-3 di samudra India bagian timar (80 BT 100 BT) phase-4 & phase-5 di benua maritim Indonesia ( 100 BT 140 BT), phase-6 di kawasan Pasifik barat (140 BT-160 BT), phase 7 di Pasifik tengah ( 160 BT 180 BT) , dan phase-8 daerah konveksi di belahan bumi bagian barat ( 180 160 BB). Pada umumnya hujan tropis berasal dari awan konvektif dengan puncak awan sangat dingin (sedikit mengemisi radiasi gelombang panjang), oleh karenanya sangat baik memonitor MJO dengan memperhatikan variasi Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dipantau melalui sensor infra merah pada satelit. B. Dinamika Atmosfer & Lautan Bulan Juli 2012 1. Monsun Pada bulan Juli 2012, matahari berada di BBU (Belahan Bumi Utara) dan mengalami pergerakan semu sejauh kurang lebih 4 dari 23,0LU menuju 19,0LU. Hal ini mengakibatkan suhu muka laut di perairan BBU lebih hangat dari pada perairan BBS (Belahan Bumi Selatan) sehingga memicu banyaknya polapola tekanan udara rendah di BBU. Perairan yang hangat ini juga menyebabkan banyaknya ketersediaan uap air di atmosfer BBU. Sedangkan daerah pusat tekanan udara rendah merupakan tempat berkumpulnya massa udara sehingga terjadi banyak updraft (gerakan udara ke atas). Kedua hal tersebut mendukung aktivitas konvektif berupa pertumbuhan awan-awan hingga munculnya siklon tropis di daerah BBU. Selama Bulan Juli 2012 tercatat telah terjadi 3 siklon tropis di wilayah BBU yaitu Siklon Tropis Daniel, Emilia, dan Fabio (http://policlimate.com/tropical/ ).

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 6

Namun, siklon tropis tersebut tidak mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia. Tekanan udara di BBU yang secara umum lebih rendah dari pada BBS menyebabkan massa udara bergerak dari BBS (bertekanan tinggi) menuju BBU (bertekanan rendah). Sebagaimana terlihat pada Gbr. 1 daerah Australia memiliki tekanan yang lebih tinggi,

sehingga massa udara bergerak dari daerah Australia menuju Asia. Pola gerakan massa udara (angin) ini dikenal dengan monsun Australia. Dampaknya, angin bertiup dari arah tenggara hingga barat daya untuk wilayah Indonesia pada umumnya, serta barat daya hingga barat laut untuk daerah Sumatra dan Kepulauan Riau. Gbr. 2.

Gbr. 1 Rata-rata Tekanan Udara Permukaan Laut Bulan Juli 2012

Sumber : : http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi? page=map&variable=mslp&vstatus=mean&period=month&area=rsmc

Gbr. 2 Klimatologi Arah Angin 3000 Feet pada Bulan Juli

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 7

Jika dilihat pada gambar Rata-rata Arah dan Kecepatan Angin Bulan Juli 2012 Gbr.3 di bawah ini, secara umum arah anginnya sesuai dengan klimatologisnya. Angin bertiup dengan

kecepatan sekitar 5-15 m/s, kecuali daerah Laut Arafura kecepatan anginnya mencapai 20 m/s.

Gbr. 3 Rata-rata Arah dan Kecepatan Angin 850 mb pada Bulan Juli 2012

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi? page=map&variable=850wind&vstatus=mean&period=month&area=rsmc

2. El Nino - Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) Pada Juli 2012, ENSO berada pada kondisi El Nino lemah hingga netral. Kondisi El Nino lemah ditunjukkan oleh grafik indeks SST Nino 3.4 pada bulan Juli diatas +0,5 C dengan nilai anomali SST pada seminggu terakhir

+0,69 C. Sedangkan dari grafik indeks SOI (Southern Oscillation Index) menunjukkan bahwa pada awal Juli indeks SOI berada pada kisaran -8 s.d -14 yang mengindikasikan adanya gejala El Nino lemah. Kemudian pertengahan hingga akhir Juli grafik berada diantara -8 dan +4 yang mengindikasikan terjadi perubahan menjadi kondisi netral.

Gbr.4 Grafik indeks SST Nino3.4

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 8

Gbr. 5 Grafik indeks ENSO / SOI

Sementara itu fenomena Dipole Mode di Samudera India atau IOD (Indian Ocean Dipole) tetap dalam kondisi netral selama bulan Juli 2012 karena masih berada pada kisaran 0,0C sampai dengan 0,5C. Pada

minggu terakhir dengan data sampai tanggal 29 Juli 2012 tercatat indeks IOD sebesar +0.16. Sehingga bisa diketahui bahwa selama bulan Juli 2012, IOD tidak mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia (termasuk Batam).

Gbr. 6 Grafik IOD

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 9

3. MaddenMadden-Julian Oscillation ( MJO) a. Outgoing Longwave Radiation (OLR) (OLR) OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke luar angkasa. Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Awan awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi perjalanan gelombang panjang. Besarnya OLR yang dipancarkan bumi diukur oleh satelit. Jika pada suatu wilayah tertutup hamparan awan konvektif maka nilai OLR akan kecil. Secara

umum OLR rata rata pada bulan Juli 2012 di wilayah Indonesia sebelah utara khatulistiwa lebih rendah dari pada wilayah selatan khatulistiwa. Hal ini menunjukkan bahwa selama bulan Juli 2012, tutupan awan konvektif di sebelah utara khatulistiwa cukup banyak yaitu daerah Sumatera bagian utara, Kepulauan Riau, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, Maluku dan Papua. Tutupan awan terbanyak berada di atas daerah Maluku bagian utara dan Papua bagian utara. Sedangkan daerah Jawa dan Nusa Tenggara memiliki tutupan awan paling sedikit.

Gbr. 7 Rata-rata OLR bulan Juli 2012

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi? page=map&variable=olr&vstatus=mean&period=month&area=rsmc

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 10

b. Fase MJO Madden-Julian Oscillation (MJO) pada bulan Juli 2012 berada pada fase 1 hingga 6 dengan intensitas kuat, dimulai dari fase 2 bergerak searah arah jarum jam menuju fase 1 pada minggu pertama dan kedua. Memasuki minggu ketiga MJO berada kembali pada fase 2, bergerak menuju fase 6 hingga minggu

keempat. Fase 4 dan 5 menunjukkan posisi MJO berada di wilayah Indonesia. Minggu ketiga bulan Juli MJO bergerak pada fase 4, hal ini menunjukan posisi MJO berada di wilayah Indonesia Barat, sedangkan pada minggu keempat bulan Juli MJO bergerak pada fase 5, hal ini menunjukkan posisi MJO memasuki wilayah Indonesia Timur.

Gbr. 8 Fase MJO

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 11

4. Suhu Muka Laut Secara umum rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia berkisar antara 250C hingga 310C. Wilayah perairan Kepulauan Riau suhu muka laut pada bulan Juli 2012 berkisar antara 280C hingga 310C (Gbr.9) .Suhu muka laut yang cukup hangat (>26,50C) menyebabkan terjadinya penguapan yang lebih banyak. Dimana semakin besar penguapan semakin besar pula jumlah uap air

yang terkandung di udara. Kondisi yang demikian ini meningkatkan kemungkinan terjadinya pembentukan awan-awan yang menjulang tinggi sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya hujan. Pada Gbr.10 di wilayah perairan Indonesia tidak terjadi anomali Suhu Muka Laut hal ini menunjukkan bahwa Suhu Muka Laut di wilayah perairan Indonesia bulan Juli 2012 masih relatif sama dengan rata-rata bulan Juli tahun-tahun sebelumnya.

Gbr. 9 Peta Rata-rata Suhu Muka Laut bulan Juli 2012

Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/ sst_analysis/images/monsstv2.png

Gbr. 10 Peta Anomali Suhu Muka Laut bulan Juli 2012

Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/ sst_analysis/images/monanomv2.png

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 12

C. ANALISIS HUJAN BULAN JULI 2012 Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2012 yang diterima dari stasiun/pos hujan di

Barelang yang mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan Juli 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Analisis Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan juli 2012

Lokasi
Hang Nadim Mukakuning Sengkuang Uncang

RR Juli 2012 (mm)


169.4 244.8 26.6 94

Rata - rata (mm)


185.3 224.3 144.0 153.1

Sifat Hujan
Normal Normal Bawah Normal Bawah Normal

Dari tabel di atas tampak bahwa kejadian hujan di kota Batam hingga pulau Galang tidak merata. Jumlah curah hujan di Barelang berkisar antara 26 mm hingga 245 mm. Hujan yang terjadi Juli 2012 pada seluruh wilayah

Barelang memiliki sifat normal terhadap rataratanya untuk wilayah Hang Nadim dan Mukakuning. Sedangkan wilayah Sengkuang dan Uncang, curah hujan di bulan Juli 2012 bersifat bawah normal atau berada dibawah rata-ratanya.

Gbr.11 Evaluasi Curah Hujan Bulan Juli 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 13

Gbr.12 Evaluasi Sifat Hujan Bulan Juli 2012

Dari gambar peta isohyet di atas dapat diketahui konsentrasi hujan yang terjadi selama bulan Juli

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 14

1.. Analisa Unsur Cuaca Signifikan Bulan Juli 2012 a. Hujan Pada decade I terjadi 6 hari hujan dengan jumlah curah hujan 65,6 mm, decade II terjadi 6 hari hujan dengan jumlah curah hujan 93,5 mm, dan decade III terjadi 2 hari hujan dengan jumlah curah hujan 5,1 mm. Curah hujan tertinggi 56,1 mm terjadi pada tanggal 04 Juli 2012

b. Suhu Udara

Suhu udara harian rata-rata berkisar antara 25,1 - 28,7 C. Suhu udara terendah dalam bulan Juli 2012 adalah 23,0 C terjadi pada tanggal 17 Juli 2012 pagi hari dan suhu udara tertinggi 32,4 C terjadi pada tanggal 23 Juli 2012 siang hari.

Gbr.12 Grafik Curah Hujan bulan Juli 2012 di Hang Nadim

Gbr.13 Grafik Suhu Udara bulan Juli 2012 di Hang Nadim

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 15

b. Kelembaban Udara Kelembaban udara harian rata-rata berkisar antara 73 % - 94 %. Kelembaban udara terendah mutlak 50 % terjadi pada tanggal 31 Juli 2012 jam 13.00 WIB, sedangkan kelembaban udara tertinggi 98 % terjadi tanggal 04, dan 17 Juli 2012. Dengan demikian udara pada bulan Juli 2012 lebih kering dibandingkan bulan Juni 2012.

c. Angin Permukaan Selama periode dasarian I III Juli 2012 angin permukaan secara umum didominasi dari dari arah Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan rata-rata 18 km/jam 30 km/jam, arah dan kecepatan maksimum dari Tenggara sekitar 36 km/jam terjadi pada tanggal 08 Juli 2012.

Gbr.14 Grafik Kelembaban Udara Bulan Juli 2012 di Hang Nadim Batam

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 16

IV. PRAKIRAAN CUACA DAN HUJAN


A. DINAMIKA ATMOSFIR Pada bulan Agustus, posisi matahari dalam gerak semunya berada di BBU (Belahan Bumi Utara) yaitu sekitar 18,0 LU - 8,0 LU dan bergerak mendekati equator (http:// www.physicalgeography.net). Hal ini mengakibatkan suhu di daerah tersebut dalam kondisi yang hangat sehingga memicu terbentuknya pola-pola tekanan udara rendah. Gbr.16 Kondisi tekanan udara rata-rata bulan Agustus di belahan bumi utara lebih rendah dibanding belahan bumi selatan. Sehingga, pola angin secara umum akan bertiup dari BBS (Belahan Bumi Selatan) menuju Belahan Bumi Utara (BBU). Seperti terlihat pada gambar rata-rata streamline bulan Agustus. Gbr.17

Gbr.16 Rata-rata Tekanan Udara pada Bulan Agustus 2012

Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/psd/cgi-bin/data/composites/

Gbr.17 Rata-rata Streamline 3000 feet pada Bulan Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 17

Pola angin rata-rata bulan Agustus di Batam dan wilayah Kepulauan Riau tidak ada pola signifikan, massa udara banyak tertarik ke utara. Dengan kondisi seperti ini di sekitar batam dan kepulauan riau kecepatan anginnya relatif kencang. Rata-rata suhu muka laut pada bulan Agustus masih menunjukkan

wilayah Indonesia masih merupakan kolam panas, dapat dilihat (gambar.3) suhu muka laut di wilayah Indonesia > 270 C dan di wilayah Kepulauan Riau > 280 C. Kondisi demikian ini menunjukkan masih tersedianya banyak uap air di atas perairan Indonesia.

Gbr.18 Prediksi Anomali Suhu Muka Laut bulan Agustus

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/ products/precip/realtime/clim/annual/monthly/

Berdasarkan data Badan Meteorologi Australia (BoM), nilai SOI (Southern Oscillation Index) pada awal Agustus 2012 adalah -0,4

yang menunjukkan osilasi selatan dalam kondisi normal.

Gbr.19 Grafik SOI sampai dengan Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 18

Menurut prediksi dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), JAMSTEC (Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology), POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model for Australia) dan

BMKG pada bulan Agustus 2012 prediksi ENSO masih dalam kondisi normal. Sehingga secara umum peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia tidak signifikan.

Gbr. 20 Prediksi ENSO dari NOAA, JAMSTEC, POAMA dan BMKG

Berdasarkan data dari Badan Kelautan dan Atmosifir Amerika Serikat (NOAA) diprakirakan tanggal 1 s.d 16 Agustus 2012 aktifitas MJO (Madden Julian Oscillation) berlangsung pada fase 7 hingga 2 yaitu di

daerah Pacifik Barat hingga Samudera Hindia dengan intensitas lemah. Sehingga diprakirakan aktivitas MJO tidak begitu signifikan berpengaruh terhadap curah hujan di Batam dan wilayah Kepulauan Riau.

Gbr. 21 Grafik Fase MJO pada Bulan Juni dan prakiraan Bulan Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 19

Berdasarkan data anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) dari BoM (Berau of Meteorology) Australia diprakirakan pada tanggal 1 s.d 14 Agustus 2012 nilainya

berkisar dari -10 s.d 10 Wm-2 yang mengindikasikan tutupan awan-awan hujannya mulai meningkat namun tidak signifikan.

Gbr. 22 Anomali OLR pada 16 Desember 2011 sampai 1 Agustus 2012 dan prakiraan 14 hari kedepan

Sumber: cawcr.gov.au/stuff/mwheeler/maproom/OLR

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 20

Berdasarkan data Badan Meteorologi Australia (BoM), nilai DMI (Dipole Mode Index) atau IOD (Indian Ocean Dipole) pada bulan Agustus 2012 diprakirakan +0,16. Sedangkan menurut BMKG, nilainya +0,33 Gbr.23

Artinya indeks dipole mode masih berada pada kondisi normal yang tidak signifikan dalam menambah atau mengurangi curah hujan di Indonesia bagian barat. Hal ini didukung oleh grafik indeks IOD akhir Juli yang berada pada nilai 0,16C. Gbr 24

Gbr. 23 Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM dan BMKG

Gbr. 24 Grafik indeks IOD Juli 2007 sampai Agustus 2012 dari BoM

Sumber:www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 21

Kondisi cuaca bulan Agustus di Batam berdasarkan data klimatologis selama 19 tahun (1993-2011) diketahui suhu udara ratarata 27,0C dengan nilai rata-rata maksimum 31,5C dan rata-rata minimum 23,6C. Kelembaban udara rata-ratanya berkisar antara 56% - 98%. Bulan Agustus merupakan masa angin muson tenggara. Sehingga secara umum, angin yang bertiup arahnya dari tenggara. Begitu pula untuk daerah Batam dengan arah angin dominannya dari tenggara dan selatan. Kecepatan angin rata-rata sekitar 12 km/jam dan maksimum 46 km/jam. Jumlah hari hujan rata-rata tercatat 18 hari dengan nilai minimum 10 hari dan maksimum 26 hari serta hujan yang disertai petir rata-rata 2 hari. Hujan lebih sering terjadi pada siang hari (sekitar pukul 11.00 WIB s.d 15.00 WIB). Secara umum curah hujan merata di seluruh wilayah Batam berkisar antara 120210 mm selama bulan Agustus. Nongsa dan sekitarnya merupakan daerah dengan konsentrasi hujan tertinggi yaitu sekitar 150-210 mm.

Sedangkan daerah dengan konsentrasi hujan terendah adalah Rempang dan Galang sekitar 120-160 mm. Dari uraian diatas, secara umum peluang pertumbuhan awan-awan hujan di Batam pada bulan Agustus masih normal. Hal ini diketahui dari parameter rata-rata streamline, nilai OLR, MJO, nilai SOI dan DMI tidak berpengaruh karena dalam kisaran kondisi normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi cuaca di Batam pada bulan Agustus 2012 nanti tidak akan jauh dari kondisi klimatologisnya. Angin bertiup cukup kencang dari arah tenggara hingga selatan dan bisa menjadi lebih kencang pada saat terjadi hujan. Diprakirakan peluang hujan banyak terjadi pada dasarian III. Secara umum hujan pada bulan Agustus terjadi secara tiba-tiba, cukup deras dan disertai dengan petir. Konsentrasi hujan tertinggi diprakirakan terjadi di daerah Nongsa dan sekitarnya. Sedangkan konsentrasi hujan terendah diprakirakan akan terjadi di sekitar Rempang dan Galang. Daerah lainnya dalam kisaran normal.

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 22

B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2012 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2012 Berdasarkan keluaran hasil menjalankan program aplikasi HyBMG 2.0.7 dengan masukan series data hujan dasarian Hang Nadim periode Agustus 1997 s.d Juli 2012

menggunakan model prediksi ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average), serta dengan mempertimbangkan kondisi terakhir dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya tersebut di atas dan membandingkan dengan normal hujannya maka sifat hujan bulan Agustus 2012 di Barelang dapat diprakirakan sebagai berikut:

Tabel 2: Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juli 2012

SIFAT HUJAN Atas Normal Normal Bawah Normal

WILAYAH Batam bagian timur Batam bagian barat dan tengah Rempang, Galang

Gbr. 2 Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 23

2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Juli 2012 Berdasarkan keluaran hasil menjalankan program aplikasi HyBMG 2.0.7 dengan masukan series data hujan dasarian Hang Nadim periode Agustus 1997 s.d Juli 2012 menggunakan model prediksi ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average),

serta dengan mempertimbangkan kondisi terakhir dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya tersebut di atas, dan membandingkan dengan normal hujannya maka curah hujan bulan Agustus 2012 di Barelang dapat diprakirakan sebagai berikut:

Tabel 3: Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2012

KRITERIA 0 mm 100 mm 100 mm - 200 mm 200 mm 300 mm

WILAYAH Batam Barat,Batam Tengah, BatamTimur,Galang, Rempang -

Gbr. 26 Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 24

Gbr. 27 Grafik Prediksi Curah Hujan Agustus 2012 s.d Maret 2013 dengan model ARIMA

Grafik diatas menunjukkan perbandingan curah hujan Hang Nadim hasil prediksi model ARIMA dengan normal hujan dasarian periode 1993-2011 dengan nilai korelasi 0,96887 dan RMSE 7,3521. Hasil tersebut menunjukkan besarnya curah hujan di bulan Agustus 2012 diprakirakan 52.5 mm pada dasarian I, 51.2 mm pada dasarian II

dan 88.2 mm pada dasarian III. Prakiraan jumlah curah hujan pada dasarian I, II, III menunjukkan lebih dari 50 mm. Artinya, sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, sifat hujan bulan Agustus diprakirakan diatas normal pada dasarian I dan II dan atas normal pada dasarian III.

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 25

V. PRAKIRAAN ANGIN DAN GELOMBANG LAUT AGUSTUS 2012


Berdasarkan peta prakiraan angin dan 2012 dapat disampaikan prakiraan angin

gelombang laut mingguan di wilayah perairan Kepulauan Riau pada bulan Agustus yang dibuat Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam menggunakan Software Windwave 5,

permukaan dan tinggi gelombang laut serta arus laut perairan Kepulauan Riau dan sekitarnya sebagai berikut:

Tabel 4 : Prakiraan Tinggi Gelombang Laut Bulan Agustus 2012

TINGGI WILAYAH PERAIRAN GELOMBANG ( M ) Batam - Tanjung Pinang


0.75 2

ARAH & KECEP. ANGIN ( Knot )


Tenggara - 15

ARUS LAUT ( Cm/S )


Tenggara - 15

Batam - Tarempa

1 2.5

Selatan - 15

Tenggara - 40

Batam - Natuna

1 2.5

Selatan - 15

Tenggara - 45

Batam - Karimun

0.5 1.5

Tenggara - 10

Timur Laut - 5

Batam - Lingga

12

Tenggara - 15

Tenggara - 25

Batam - Singapura

0.75 1.5

Tenggara - 10

Tenggara 10

Batam - Dumai

0.75 1.5

Tenggara - 7

Timur 5

Batam - Tambelan

1 2.5

Selatan - 15

Tenggara - 25

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 26

Gbr. 28 Peta Prakiraan Angin Minggu I Agustus 2012

Gbr.29 Peta Analisa Angin Bulan Juli 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 27

Gbr.30 Peta Prakiraan Tinggi Gelombang Laut Minggu I Agustus 2012

Gbr.31 Peta Analisa Tinggi Gelombang Laut Bulan Juli 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 28

Gbr.32 Peta Prakiraan Arus Laut Minggu I Agustus 2012

Gbr. 33 Peta Analisa Arus Laut Bulan Juli 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 29

VI. PREDIKSI PASANG SURUT (TIDES) AGUSTUS 2012


Pendahuluan Pasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang terjadi akibat tiupan angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang panjang, seperti yang terdapat pada laut dalam namun terjadi untuk air dangkal, ini berarti pasang surut dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman bawah air. Periodenyapun cukup panjang, dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan oleh gaya grafitasi dan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan, dan matahari. Pola Pasang Surut Di seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun waktu kejadiannya. Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan terendah setiap hari disebut diurnal tide ( air pasang harian). Wilayah yang mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut mempunyai semidiurnal tide. Jika semi-diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang dicapai berbeda dan saat surut juga level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed tide. Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang menunjukkan paras air untuk sumbu vertical dan sumbu mendatar menyatakan waktu hari. Pengamatan pasang surut dalam jangka waktu yang lama digunakan untuk menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai Rata-rata ini dapat dihitung anomaly pasang naik dan pasang surut air. Paras Pasang Surut. Surut Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut high water (HT) / Higt Tide (Ht) Titik terendah dimana permukaan air surut disebut low water (LW) / Low Tide Mengingat Propinsi Kepulauan Riau sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan maka phenomena Pasang Surut air laut sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan seperti Bongkar Muat di Pelabuhan Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk itu dalam buletin ini kami sajikan prediksi pasang surut di seluruh Propinsi Kepulauan Riau yang meliputi 6 (Enam) Kabupaten Kota Sebagai Berikut :

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 30 1 2

KOTA BATAM 1. Batu Ampar, Agustus 2012

2. Sekupang, Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 31

II. KABUPATEN BINTAN 3. Tanjung Uban, Agustus 2012

3 4

4. Tanjung Pinang, Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 32

III. KABUPATEN TANJUNG BALAI KARIMUN 5. Tanjung Balai Karimun, Agustus 2012
5

IV. KABUPATEN LINGGA 6. Dabo Singkep, Agustus 2012

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 33

V. KABUPATEN ANAMBAS 7. Selat Peninting, Agustus 2012


7

VI. KABUPATEN NATUNA 8. Sedanau, Agustus 2012


8

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 34

VII. INFORMASI MATAHARI TERBIT/TERBENAM DAN BULAN TERBIT/TERBENAM BULAN AGUSTUS 2012
1. Stasiun Meterorologi Hang Nadim Batam
Location : E104 07, N01 07, August SUN MOON Rise Set Rise hm hm hm 0605 1815 1730 0605 1815 1823 0605 1815 1912 0605 1814 1959 0605 1814 2044 0605 1814 2129 0605 1814 2213 0604 1814 2257 0604 1814 2343 0604 1813 000 0604 1813 0029 0604 1813 0118 0604 1813 0207 0604 1813 0257 0603 1812 0347 0603 1812 0437 0603 1812 0526 0603 1812 0615 0603 1811 0704 0603 1811 0754 0602 1811 0845 0602 1811 0938 0602 1810 1033 0602 1810 1130 0601 1810 1228 0601 1809 1327 0601 1809 1425 0601 1809 1521 0600 1808 1614 0600 1808 1704 0600 1808 1751

DATE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Set hm 0458 0553 0645 0734 0821 0906 0951 1036 1122 1208 1256 1345 1434 1524 1614 1703 1751 1839 1928 2017 2108 2201 2257 2354 000 0053 0152 0249 0344 0436 0526

2. Stasiun Meteorologi Tanjung Pinang


Location : E104 32, N00 55, August SUN MOON Rise Set Rise hm hm hm 0604 1813 1728 0604 1813 1821 0603 1813 1910 0603 1813 1957 0603 1812 2043 0603 1812 2127 0603 1812 2211 0603 1812 2256 0603 1812 2341 0603 1812 000 0603 1811 0028 0603 1811 0116 0602 1811 0205 0602 1811 0255 0602 1811 0345 0602 1810 0435 0602 1810 0524 0602 1810 0613 0601 1810 0703 0601 1809 0752 0601 1809 0843 0601 1809 0936 0600 1809 1031 0600 1808 1128 0600 1808 1226 0600 1808 1325 0559 1807 1423 0559 1807 1519 0559 1807 1612 0559 1806 1702 0558 1806 1749

DATE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Set hm 0457 0552 0644 0732 0819 0905 0949 1034 1120 1206 1254 1343 1432 1522 1612 1701 1749 1837 1926 2015 2106 2200 2255 2353 000 0052 0150 0248 0342 0434 0524

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 35

3. Stasiun Meteorologi Natuna


Location : E108 24, N03 55, SUN Rise Set hm hm 0608 1818 0608 1818 0608 1817 0608 1817 0608 1817 0608 1817 0608 1817 0607 1817 0607 1817 0607 1816 0607 1816 0607 1816 0607 1816 0607 1816 0607 1815 0606 1815 0606 1815 0606 1815 0606 1814 0606 1814 0605 1814 0605 1814 0605 1813 0605 1813 0604 1813 0604 1812 0604 1812 0604 1812 0603 1811 0603 1811 0603 1811 August MOON Rise hm 1716 1807 1856 1942 2026 2109 2153 2236 2321 000 0007 0055 0144 0235 0325 0416 0506 0556 0646 0737 0829 0923 1018 1116 1215 1314 1412 1507 1559 1648 1734 Set hm 0437 0533 0625 0715 0803 0850 0935 1021 1107 1155 1243 1332 1421 1510 1559 1648 1735 1822 1910 1958 2048 2140 2235 2332 000 0031 0129 0227 0323 0416 0506

DATE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

4. Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun


Location : E103 23, N01 03, August SUN MOON Rise Set Rise hm hm hm 0608 1818 1733 0608 1818 1826 0608 1817 1915 0608 1817 2002 0608 1817 2047 0608 1817 2132 0608 1817 2216 0607 1817 2300 0607 1817 2346 0607 1816 000 0607 1816 0033 0607 1816 0121 0607 1816 0210 0607 1816 0300 0607 1815 0350 0606 1815 0440 0606 1815 0529 0606 1815 0618 0606 1814 0707 0606 1814 0757 0605 1814 0848 0605 1814 0941 0605 1813 1036 0605 1813 1133 0604 1813 1231 0604 1812 1330 0604 1812 1428 0604 1812 1524 0603 1811 1617 0603 1811 1707 0603 1811 1754

DATE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Set hm 0501 0556 0648 0737 0824 0909 0954 1039 1125 1211 1259 1348 1437 1527 1617 1706 1754 1842 1931 2020 2111 2204 2300 2357 000 0056 0155 0252 0347 0439 0529

EDISI 057 AGUSTUS

2012

Page 36

5. Stasiun Meteorologi Dabo Singkep


Location : E104 34, N00 28, August SUN MOON Rise Set Rise hm hm hm 0608 1816 1732 0608 1816 1824 0608 1816 1914 0608 1816 2001 0608 1816 2047 0608 1816 2131 0608 1815 2215 0607 1815 2300 0607 1815 2346 0607 1815 000 0607 1815 0033 0607 1815 0121 0607 1814 0210 0607 1814 0300 0606 1814 0350 0606 1814 0440 0606 1814 0529 0606 1813 0618 0606 1813 0707 0605 1813 0756 0605 1813 0847 0605 1812 0939 0605 1812 1034 0604 1812 1131 0604 1811 1230 0604 1811 1329 0604 1811 1427 0603 1811 1522 0603 1810 1615 0603 1810 1705 0602 1810 1753

DATE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Set hm 0501 0556 0648 0737 0823 0908 0953 1038 1123 1210 1257 1346 1436 1525 1615 1704 1753 1841 1930 2020 2111 2204 2300 2357 000 0056 0155 0252 0347 0439 0528

6. Stasiun Meteorologi Tarempa


Location : E106 15, N03 12, SUN Rise Set hm hm 0554 1809 0554 1809 0554 1809 0554 1808 0554 1808 0554 1808 0554 1808 0554 1808 0553 1807 0553 1807 0553 1807 0553 1807 0553 1807 0553 1806 0553 1806 0553 1806 0553 1805 0553 1805 0552 1805 0552 1804 0552 1804 0552 1804 0552 1803 0552 1803 0551 1803 0551 1802 0551 1802 0551 1802 0551 1801 0550 1801 0550 1800 August MOON Rise hm 1724 1816 1904 1951 2035 2119 2202 2246 2331 000 0017 0105 0155 0245 0335 0425 0515 0605 0655 0746 0837 0931 1026 1124 1223 1322 1420 1515 1607 1656 1743 Set hm 0446 0542 0635 0725 0812 0858 0944 1029 1115 1202 1250 1339 1429 1518 1607 1656 1744 1831 1919 2007 2058 2150 2245 2342 000 0041 0140 0237 0333 0425 0516

DATE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

You might also like