You are on page 1of 23

Semua yang dialami korban yang tidak tergologn dalam kecelakaan dimasukan dalam kelompok kedaruratan medis.

Seseorang yang mengalami kasus medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh yang terjadi misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh sehingga terjadi suatu luka.

Demam Nyeri Mual, muntah Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat Sesak atau merasa sukar bernapas Rasa haus atau lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut

Perubahan status mental (tidak sadar, bingung) Perubahan irama jantung : nadi cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat. Perubahan pernapasan: irama dan kualitas warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah) Perubahan keadaan kulit : suhu, kelembaban, keringat berlebihan, sangat kering, termasuk perubahan warna pada selaput lendir (pucat, kebiruan, terlalu merah) Manik mata : sangat lebar, atau sangat kecil Bau khas dari mulut atau hidung Aktivitas otot misalnya kejang atau kelumpuhan Gangguan saluran cerna : mual, muntah atau diare Tanda-tanda lainnya yang seharusnya tidak ada.

Penyebab : Terjadi karena peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga. Gejala dan tanda: Perasaan limbung. Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging. Lemas, keluar keringat dingin. Menguap. Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit. Denyut nadi lambat.

Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan. Longgarkan pakaian. Usahakan penderita menghirup udara segar. Periksa cedera lainnya. Beri selimut, agar badannya hangat. Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit. Bila tidak cepat pulih, maka: - periksa napas dan nadi. - posisikan stabil. - bawa ke fasilitas kesehatan

Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi: 1. Keram Panas 2. Kelelahan Panas 3. Sengatan Panas

Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat.

Gejala dan Tanda: 1.Kejang pada otot yang disertai nyeri 2.Tungkai dan perut. 3.Kelelahan. 4.Mual 5.Mungkin pingsan
Penatalaksanaan : 1. Baringkan penderita di tempat teduh. 2. Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam. JANGAN MEMBUANG WAKTU UNTUK MENCARI GARAM. 3. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah. Gejala dan tanda : 1. Pernapasan cepat dan dangkal. 2. Nadi lemah. 3. Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat 4. Pucat, keringat berlebihan. 5. Lemah. 6. Pusing, kadang tidak repon. Penatalaksanaan : 1. Baringkan penderita di tempat yang teduh. 2. Kendorkan pakaian yang mengikat. 3. Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 30 cm. 4. Berikan oksigen bila ada. 5. Beri minum bila penderita sadar. 6. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak akan segera mati. Gejala dan tanda: 1. Pernapasan cepat dan dalam. 2. Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah. 3. Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan 4. Manik mata melebar. 5. Kehilangan kesadaran. 6. Kejang umum atau gemetar pada otot. Penatalaksanaan : 1. Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin. 2. Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher. 3. Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya. 4. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu sampai beku untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu faktor angin dan kekurangan makanan.

Gejala dan tanda Hipotermia sedang : 1. Menggigil. 2. Terasa melayang. 3. Pernapasan cepat, nadi lambat. 4. Gangguan penglihatan. 5. Reaksi mata lambat. 6. Gemetar.
Hipotermia berat : 1. Pernapasan sangat lambat. 2. Denyut nadi sangat lambat. 3. Tidak ada respon. 4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi. 5. Alat gerak kaku. 6. Tidak menggigil.

Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan. Pantau tanda vital secara berkala. Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Cara terjadinya Keracunan pada manusia: A. Sengaja bunuh diri B. Keracunan tidak disengaja

1. Melalui mulut/alat pencernaan. Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah besar atau diminum dengan bahan lain sehingga terjadi reaksi keracunan Makanan yang mengandung racun misalnya: singkong, jengkol, tempe bongkrek, oncom, makanan kaleng yang kadaluarsa. Baygon, minyak tanah, zat pembunuh serangga lainnya. Makanan atau minuman yang mengandung alkohol (bir, minuman keras) Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan petunjuk mengenai sebab keracunannya, misalnya botol obat, pembungkus, sisa makanan, sisa muntahan.

Menghirup gas beracun/udara beracun (mis. gas mobil dalam kendaraan yang tertutup). Kebocoran gas industri.

Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan dapat meresap ke dalam kulit tersebut. Keracunan ini dapat juga terjadi akibat tersentuh binatang yang memiliki racun pada kulit atau bagian tubuh lainnya.

a. Gigitan / sengatan binatang berbisa (ular, kalajengking, dll.). b. Gigitan binatang laut (ubur-abur, anemon, ketimun laut, gurita, tiram dll). c. Obat suntik

Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan Penurunan respon Gangguan pernapasan Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan Mual, muntah, diare Lemas, lumpuh, kesemutan Pucat atau sianosis Kejang-kejang Gangguan pada kulit Bekas suntikan, gigitan, tusukan Syok Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.

Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan binatang. Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas beracun. Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan. Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP. Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan beracun bila ada Bila racun masuk melalui saluran cerna, uapayakan mengencerkan racun . Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah. Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air. Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi. Penatalaksanaan syok bila terjadi Pantaulah tanda vital secara berkala. Bawa ke fasilitas kesehatan

Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea. Gejala 1. Perasaan limbung 2. Pandangan berkunang-kunang 3. Telinga berdenging 4. Nafas tidak teratur 5. Muka pucat 6. Biji mata melebar 7. Lemas 8. Keringat dingin 9. Menguap berlebihan 10.Tak respon (beberapa menit) 11.Denyut nadi lambat

Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian. Gejala 1.Seolah-olah hilang kesadaran 2.Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah) 3.Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas Penanganan 1.Tenangkan korban 2.Pisahkan dari keramaian 3.Letakkan di tempat yang tenang 4.Awasi

Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan. Gejala 1. Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri 2. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah 3. Kadang disertai pusing Penanganan 1. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman 2. Tenangkan korban 3. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung 4. Diminta bernafas lewat mulut 5. Bersihkan hidung luar dari darah 6. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

You might also like