Professional Documents
Culture Documents
PETROTECHINDO UTAMA
LNG
(Liquified Natural Gas)
OUTLINE :
1. Sekilas LNG
1. Sekilas LNG
LNG (Liquified Natural Gas) adalah gas alam yang berbentuk cair / gas alam yang
dicairkan / gas alam yang diubah bentuknya dari fase gas menjadi fase cair. Gas alam
akan mencair jika didinginkan sampai suhu -162ºC (+260ºF). Dalam bentuk cair gas
alam akan berkurang volumenya sampai 600 kali sehingga mudah dan aman untuk
disimpan dan ditransportasikan. Jika LNG dipanaskan maka ia akan kembali ke fase
gas, di LNG plant ini dilakukan pada terminal regasifikasi.
Sifat LNG : tidak beracun (non-toxic), tidak berbau (odorless), tidak menimbulkan
karat (non-corrosive), tidak mudah terbakar/meledak (non-combustible), tidak
menghasilkan banyak polutan berbahaya (hanya sedikit CO2, NOx, dan SOx) sehingga
ramah lingkungan, serta mudah, aman, dan murah dalam transportasinya. LNG sangat
berguna untuk memasak, penghangat ruangan, pembangkit listrik, pengganti BBM, dll.
Gambar 1 menunjukkan bahwa biaya transportasi LNG lebih murah daripada
natural gas pipeline pada minimal jarak tertentu.
Karena LNG banyak memiliki sifat positif maka permintaan LNG semakin
meningkat, seperti tampak di Gambar 3 dan 4 (khusus US).
Proses LNG supply terdiri dari 4 tahap utama yaitu eksplorasi & produksi gas alam,
pencairan gas alam (liquifaction) dengan cara pendinginan, transportasi (shipping),
regasifikasi dan penyimpanan untuk kemudian didistribusikan ke konsumen melalui
pipeline systems. Lihat ilustrasi di Gambar 5.
Non-flammable (tidak mudah terbakar) : LNG tidak mudah terbakar. LNG baru
akan mudah terbakar dalam fase gas/uapnya (vapour). Uap LNG hanya flammable pada
konsentrasi tertentu saja. Jika persentase uap LNG < 5%, maka non-flammable. Begitu
pula jika > 15% termasuk non-flammable karena terlalu banyak gas diudara sehingga
kurang oksigen untuk membuatnya terbakar. Jadi uap LNG akan mudah terbakar
(flammable) jika persentasenya berada pada kisaran 5-15%, diluar itu sulit. Lihat
ilustrasi Gambar 6.
Non-explosive (tidak bersifat mudah meledak) : Bila LNG disimpan pada tekanan
atmosfer, ia tidak bersifat mudah meledak (non-explosive) kecuali disulut di dalam area
yang terbatas/tertutup. Pada area terbuka tidak akan meledak.
Penyimpanan (storage) : LNG disimpan di dalam tangki khusus dengan internal
layer dari logam (9% nikel) pada suhu yang sangat rendah (cryogenic temperature),
insulation yang baik, beton luar yang tebal, & atap melengkung sehingga tangki mampu
menampung 110% volume LNG didalamnya. Gambar 7 menampilkan tangki
penyimpanan LNG.
Sejarah singkat : 6 Juni 2005 dua perusahaan yaitu Irving Oil, Ltd dan Repsol YPF,
SA sepakat untuk mengembangkan bisnis LNG di Canaport. Hasilnya adalah
terbentuknya Canaport LNG sebagai owner sekaligus operator terminal. Irving Oil, Ltd
mempunyai persentase kepemilikan sebesar 25% sementara Repsol YPF, SA sebesar
75%. Di Canaport LNG, gas alam disimpan dalam bentuk cair (disebut LNG) di dalam
storage tank pada suhu yang rendah (disebut cryogenic). Terminal (LNG plant) yang
dibangun ini akan mengolah LNG (yang disuplai melalui transportasi laut dengan kapal)
menjadi gas alam (proses ini disebut regasifikasi) dan kemudian didistribusikan melalui
pipeline system ke konsumen di Canada dan Northeast US. Canaport LNG merupakan
terminal/plant penerimaan sekaligus regasifikasi LNG yang pertama di Canada yang
direncanakan mulai beroperasi akhir tahun 2008. Sampai April 2009 dilaporkan sudah
95% total pekerjaan yang telah dilakukan.
Target pasar : Irving Oil, Ltd akan memasarkan gas alam ini ke Atlantic Canada,
sedangkan Repsol memasarkan ke bagian Canada yang lain dan US.
Suplai LNG : Repsol YPF beserta anak-anak perusahaannya bertanggungjawab
untuk mensuplai LNG ke Canaport LNG yang dibeli dari Trinidad & Tobago
(kepulauan Caribbean, utara Venezuela) dan direncanakan juga akan membeli dari
Algeria.
2. Jetty : merupakan tempat berlabuhnya LNG tanker & melakukan unloading LNG
dari tanker ke terminal menggunakan pompa milik tanker melalui insulated pipeline
systems pada tekanan atmosfer menuju LNG tank (storage tank). Kecepatan
unloading berkisar antara 10.000 m3/jam (353,147 ft3/jam) memakan waktu sekitar
24 jam.
3. LNG tank (storage tank) : volume = 160.000 m3 (5,65 juta ft3), diameter = 90 m
(295 ft), tinggi = 45 m (148 ft). Berjumlah 3 buah. Konstruksinya dapat dilihat di
Gambar 12.
Terdiri dari internal layer dari logam (9% nikel), beton luar yang tebal, & atap
melengkung berlapis carbon steel sehingga tangki mampu menampung 110%
volume LNG didalamnya. Jika terdapat LNG yang berubah fase menjadi uap
(vapour) maka sebagian uap tersebut dikembalikan lagi ke kapal, sebagian lagi
didinginkan di recondenser melalui BOG compressor.
4. Low Pressure (LP) Pump : memompa LNG dari storage tank menuju recondenser.
5. Recondenser : mendinginkan kembali uap (vapour) yang timbul akibat ambient
heating dan mencampurkannya dengan LNG dari LP pump.
6. BOG (Boil-Off Gas) Compressor : mengalirkan vapour ke recondenser sekaligus
memberi tekanan agar dapat bercampur dengan LNG dari LP pump.
7. High Pressure (HP) Pump : memompa LNG dari recondenser ke vaporizer
sekaligus menaikkan tekanannya.
8. Vaporizer : merupakan tabung-tabung yang direndam di dalam air hangat untuk
memberikan efek panas kepada LNG sehingga berubah menjadi gas. Sumber
panasnya dari pemanas berbahan bakar gas alam. Gas alam yang keluar dari
vaporizer bersuhu sekitar 10ºC (50ºF).
9. Cold Vent : bertugas membuang sisa-sisa vapour saat sistem sedang shutdown
karena ada pekerjaan perawatan (maintenance) atau saat commissioning.