You are on page 1of 3

STEP 7

RADIOANATOMI THORAK Foto thorak pada orang dewasa memperlihatkan tulang-tulang thoraks termasuk tulangtulang rusak, diafragma, jantung, paru-paru, klavikula, scapula, dan jaringan lunak dinding thoraks. Toraks terbagi dua oleh mediastinum di tengah-tengah, di sebelah kiri dan kanan terdapat paru-paru yang berisi udara, yang oleh karenanya relatif radiolusen ( hitam ) bila dibandingkan dengan mediastinum, dinding thoraks dan bagian atas abdomen ( putih ). Bagian-bagian tersebut belakangan ini dikatakan mempunyai densitas otot.

TULANG-TULANG THORAK Iga-iga yang terletak disebelah anterior adalah lebih tinggi dosebelah lateral dibanding sebelah medial. Sehingga iga-iga kiri kanan yang sama nomornya kira-kira berupa huruf V, sedangkan iga yang terletak disebelah posterior lebih tinggi disebelah medial di banding lateral dan iga-iga kiri kanan yang sama nomornya kira-kira berbentuk huruf A.

JARINGAN LUNAK Jaringan lunak dinding thoraks, baik yang terletak disebelah depan maupun dibelakang, mungkin merupakan bayangan luas yang menyelubungi isi toraks dan yang terpenting diantaranya adalah payudara wanita. Bagian-bagian tubuh ini menyebabkan bayangan-bayangan suram, yang luas dan letaknya tergantung pada besarnya. Pada laki-laki teristimewa pada mereka yang berbadan tegap. Muskulus pektoralis mayor mengakibatkan bayangan suram kira-kira dibagian tengah thoraks.

KELENJAR TIROID ( RADIOANATOMI ) Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin yang bilobus pada katilagokrokoid pada daerah leher, pada potongan axial CT-Scan kelenjar tiroid terlihat seperti struktur yang tampak berbatas tegas. Terletak pada kedua sisi trakhea kelenjar tiroid akan sangat enhause pada pemberian kontras media iodin pada pemeriksaan ST-Scan.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI THORAKS 1. Roentgenografi Pembuatan foto rontgen toraks, yang biasanya dbuat dengan arah postero-anterior (PA) dan lateral.

2. Fluoroskopi Fluoroskopi terutama diperlukan untuk menyelidiki pergerakan suatu organ atau sistem tubuh seperti dinamika alat-alat peredaran darah, misalnya jantung dan pembuluh darah besar. 3. Bronkografi Pemeriksaan percabangan bronkus, biasanya dilakukan dengan cara mengisi saluran bronkial dengan suatu bahan kontras yang bersifat Opaque ( menghasilkan bayangan putih dengan foto ) 4. Angiokardiografi Pemeriksaan untuk melihat ruang-ruang jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar dengan sinar rontgen dengan menggunakan suatu bahan kontras radioopak.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI TIROID 1. Sintigrafi a. Untuk menilai besar bentuk anatomi dan letak kelenjar tiroid yang berfungsi b. Evaluasi nodul tiroid c. Evaluasi pembesaran kelenjar tanpa nodul yang jelas d. Evaluasi jaringan ektopik atau sisa pasca operasi uptake untuk evaluasi fungsi tiroid. 2. USG a. Untuk menentukan apakah tonjolan di dalam atau diluar tiroid b. Dengan cepat dan akurat dapat membedakan lesi kistik dari lesi solid c. Dengan lebih mudah dapat dikenali apakah tonjolan tersebut tunggal atau lebih dari satu d. Dapat membantu penilaian respon pengobatan pada terapi supresif e. Dapat membantu mencari keganasan tiroid pada metastasis yang tidak diketahui tumor primernya. Kelebihan dan kekurangan USG : Non-invasif bergantung pada operator Resolusi morfologik tinggi Tidak dapat menilai fungsi kerja Tidak menggunakan sinar pengion sehingga dapat digunakan berulangulang, relatif aman, mudah dan cepat. Tidak baik menilai jaringan lunak dibawah tulang atau benda padat dan yang terhalang udara. Gambar dinamik (bergerak) lemah untuk menilai keganasan Visualisasi aliran darah (Doppler) Dapat memperkirakan volume

Teknik pemeriksaan USG Umumnya tidak diperlukan persiapan khusus dalam melakukan USG tiroid. Pemeriksaan dilakukan pada pasien dengan posisi supine serta bahu diganjal sehingga didapat ekstensi leher yang maksimal. Untuk mendapatkan kontak yang baik antara kulit dan transduser maka dipakai minyak nabati atau jelly, atau real time scanner dengan transduser berfrekuensu 5 MHz yang dilengkapi dengan echo coupler. Dapat juga digunakan accoustic jelly apabila acho coupler tidak tersedia. Pemeriksaan dilakukan dengan posisi transduser ke arah transversal mulai dari pole bawah digeser ke arah cephalad sampai pole atas, sehingga seluruh tiroid dapat dinilai. Kemudian dapat dilakukan pemeriksaan dengan posisi transducer longitudinal atau oblik dimulai dari lateral ke arah medial. Dilakukan pemotretan dengan foto polaroid atau film multiformat, serta di ambil ukuran tiroid dan ukuran lesi yang tampak.

COR ANALISA Indikasi : o o o Pembesaran ventrikel dan atrium Stenosis mitral atau bikuspidal Defek inter ventrikel dan inter atrium

Kontraindikasi : o o Sensitif terhadap media kontras Adanya komplikasi perforasi

GAMBARAN KELAINAN PADA USG TIROID 1. Nodul tiroid Dapat diidentifikasi dengan USG karena dapat mengubah bentuk kelenjar tiroid. Nodul bisa kecil atau besar yang dapat mengubah struktur tiroid disekitarnya. 2. Keganasan a. Batas tidak tegas, irreguler atau reguler b. Lesi solid c. Mikrokalsifikasi kistik campur lesi solid

You might also like