You are on page 1of 5

BAB 4 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL

4.1 Kerangka Teori Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta merupakan unit pelaksana teknis Kementrian Kesehatan yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang dapat dilihat pada kerangka teori dibawah ini.

Surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular

Pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi

Advokasi dan fasilitasi KLB, wabah, dan bencana

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI di BBTKL PP Jakarta

Kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi

Kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, dan pengendalian penyakit

Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa, Situasi Khusus dan Kejadian Matra

27
Universitas Indonesia

28

Sistem Kewaspadaan Dini Situasi Khusus Arus Mudik Lebaran

Gambar 4.1 Kerangka Teori

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2349 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit

4.2 Kerangka Konsep

Persiapan: 1. Rapat Internal 2. Rapat Eksternal 3. Sosialisasi

Pelaksanaan 1. Pemantauan : a. Higiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Terminal dan Stasiun b. Sanitasi Lingkungan sekitar TPM di Terminal dan Stasiun c. Higiene Perorangan Penjamah Makanan pada TPM di Terminal dan Stasiun 2. Pengambilan Sampel Makanan, Air Minum, dan Air Bersih 3. Pemeriksaan Bakteriologis dan Kimia Sampel Makanan, Air Minum, dan Air Bersih Universitas Indonesia

29

Surveilans faktor risiko penyakit dalam SKD Arus Mudik

Pra pelaksanaan: 1. Pelaporan 2. Rencana tindak lanjut

Gambar 4.2 Kerangka Konsep

4.3 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional

Universitas Indonesia

30

No. 1.

Variabel Persiapan

Definisi Operasional Kegiatan yang dilaksanakan untuk mempersiapkan kegiatan SKD arus mudik Rapat persiapan SKD arus mudik yang dilaksanakan dengan melibatkan bidang surveilans epidemiologi dan internal BBTKL PP Jakarta Rapat persiapan SKD arus mudik yang dilaksanakan dengan melibatkan internal BBTKL PP Jakarta dan pihak lain yang terlibat dalam pelasanaan SKD arus mudik Pemantauan faktor risiko penyakit pada TPM di stasiun dan terminal yang dilakukan dengan wawancara penjamah makanan dan observasi lingkungan sekitar Pemantauan faktor risiko penyakit dengan mengetahui perlakuan penjamah makanan terhadap bahan makanan mentah, makanan matang, alat makan, dan alat masak Pemantauan faktor risiko penyakit di lingkungan sekitar TPM seperti keberadaan genangan air, keberadaan vektor, dan ketersediaan tempat sampah sementara Pemantauan faktor risiko penyakit yang berasal dari higiene penjamah makanan seperti penggunaan alat bantu saat menjamah makanan, penggunaan APD, serta perilaku mencuci tangan

Alat Ukur --

Cara Ukur --

1.

Rapat Internal

--

--

2.

Rapat Eksternal

--

--

3.

Pemantauan

Kuesioner

Wawancara dan Observasi

4.

Higiene Sanitasi TPM di Terminal dan Stasiun

Kuesioner

Wawancara dan Observasi

5.

Sanitasi Lingkungan sekitar TPM di Terminal dan Stasiun

Kuesioner

Observasi

6.

Higiene Perorangan Penjamah Makanan pada TPM di Terminal dan Stasiun

Kuesioner

Wawancara dan Observasi

Tabel 4.1 Lanjutan


No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur

Universitas Indonesia

31

7.

Pengambilan sampel makanan, air minum, dan air bersih

Melakukan pengambilan sampel makanan, air minum, dan air bersih di TPM dengan menggunakan prosedur yang tepat Melakukan pemeriksaan bakteriologis dan kimia sampel makanan, air minum, dan air bersih dengan parameter tertentu untuk kemudian dibandingkan dengan baku mutu menurut Permenkes atau Kepmenkes Melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data serta penyebaran informasi terkait faktor-faktor risiko apa saja yang berpotensi untuk terjadinya penyakit Kegiatan yang dilaksanakan setelah pelaksanaan SKD arus mudik Pembuatan laporan hasil pemantauan SKD arus mudik serta diseminasi hasil Pembuatan rencana perbaikan yang dilakukan oleh dinas kesehatan atau puskesmas daerah setempat.

Pengambilan sampel

Analisis lab

8.

Pemeriksaan Bakteriologis dan Kimia Sampel Makanan, Air Minum, dan Air Bersih

Pemeriksaan laboratorium

Telaah Dokumen

Surveilans Fakto risiko penyakit

Kuesioner dan pemeriksaan laboratorium

Wawancara dan observasi

10. 11 12

Pra pelaksanaan Pelaporan Rencana tindak lanjut

--Laporan hasil pemantauan

----

Universitas Indonesia

You might also like