You are on page 1of 11

OLEH

Indonesia yang luas keseluruhan wilayahnya dikelilingi oleh laut memiliki potensi sumberdaya hayati laut yang berlimpah, tetapi hingga kini pengelolaan dan pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. Sekian banyak potensi laut Indonesia, mutiara merupakan salah satu potensi yang memerlukan perhatian yang terpadu, baik pengelolaan maupun pemanfaatannya. Laut memiliki keragaman sumberdaya alam hayati yang telah dan akan terus menjadi tumpuan harapan bangsa Indonesia, terbukti dengan potensi laut menjadi salah satu dari lima pilar pembangunan Indonesia kini. Salah satu dari potensi di bidang budidaya laut yang memiliki prospek cukup menguntungkan adalah kerang mutiara.

Kerang Mutiara dewasa biasanya hidup menempel pada substrat dengan menggunakan byssus sehingga kaki tidak digunakan lagi. Kerang mutiara memiliki sepasang cangkang yang asimetris. Sepasang cangkang disatukan pada bagian dorsal oleh protein elastis yang disebut hinge ligament. Cangkang kerang memiliki ketebalan yang berkisar antara 1-5 mm.

a. Kaki: Kaki tersusun dari jaringan otot yang menuju ke berbagai arah, sehingga merupakan alat gerak pada masa muda kerang mutiara selain itu juga untuk membersihkan kotoran yang menempel pada insang atau mantel b. Mantel: Mantel merupakan jaringan yang dilindungi oleh se-sel epithelium dan dapat membungkus organ tubuh bagian dalam c. Organ dalam: Organ dalam terdiri dari mulut, lambung, usus, anus, insang, jantung, susunan syaraf, alat reproduksi dan otot.

Dilakukan dengan menyaring air laut . Cara mengambil makanan dengan menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam rongga mantel. Kemudian dengan menggerakkan bulu insang, plankton yang masuk akan berkumpul di sekeliling insang, selanjutnya melalui gerakan labial palp plankton akan masuk ke dalam mulut.

Tiram mutiara jenis Pinctada sp. Banyak dijumpai di berbagai Negara seperti Filipina, Thailand, Myanmar, Australia dan perairan Indonesia yang menyukai hidup di daerah batuan karang atau dasar perairan yang berpasir pola penyebaran Kerang mutiara biasanya terdapat pada daerah yang beriklim hangat di daerah tropis dan subtropis. Pertumbuhan kerang di daerah subtropis berlangsung di musim panas (summer) sedangkan di musim dingin (winter) pertumbuhannya berlangsung lambat atau terkadang tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.

Suhu optimum untuk pertumbuhan kerang mutiara berkisar 24-28 oC. Tiram mutiara akan dapat hidup baik pada perairan dengan kandungan oksigen terlarut berkisar 5,2 6,6 ppm. Kerang mutiara dapat tumbuh dan berkembang secara baik pada perairan dengan salinitas bekisar diantara 32-35 0/00. Kerang mutiara cocok dibudidayakan pada perairan dengan kecerahan antara 4,5-6,5 meter. Tersedianya plankton sebagai pakan kerang mutiara. Kerang mutiara sangat cocok pada lokasi yang terlindung dari pengaruh angin dan arus yang kuat serta pasang surut yang terjadi dapat menggantikan massa air secara total dan teratur untuk menjamin ketersediaan oksigen terlarut dan plankton. Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan kerang mutiara adalah 7,8-8,6. Kedalaman perairan yang sangat cocok untuk budidaya kerang mutiara adalah antara 15-20 meter.

Pinctada maxima b. Pinctada margaritifera c. Pinctada martensii atau Pinctada fucata


a.

Kerang ini merupakan jenis kerang

mutiara yang paling banyak diusahakan di Indonesia dan merupakan sosok yang paling besar, cangkang kerang mutiara dewasa berwarna kuning tua sampai kuning kecoklatan. Saat cangkang di buka tampak lapisan mutiara (macre) berwarna putih keperakan. Di bagian tepi tampak keemasan atau keperakan, sehingga warna mutiara yang dihasilkan juga bervariasi yaitu putih, keperakan sampai keemasan. Untuk kerang mutiara ukuran 12 inchi mampu menghasilkan mutiara dengan diameter mencapai 1,6 cm. Kerang jenis ini hidup di dasar laut pada kedalaman 20-75 meter

You might also like