Professional Documents
Culture Documents
Daswara Djajasasmita,dr.,M.Kes.,SpS. Bagian fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Jani
cortex cerebri Tingkat pengawasan motorik /tingkah laku area motorik Sistem Saraf Pusat: Refleks (motorik unvolunter) dan motorik Volunter
Unit Sensori
Satu serabut aferen
dengan semua reseptor ending. Bidang Reseptif: bidang/bagian tubuh yang mengandung beberapa serabut saraf sensoris -- bila terangsang akan mengaktifkan neuron aferen.
lebih dari 100 billion neuron. Neurondari tipe kortek motor serebral. Sinyal datang masuk neuron melalui sinap pada neuronal dendrit atau badan sel.
Reseptor auditory
Reseptor tactile pada permukaan tubuh Macam reseptor lainnya
segera Memori dapat disimpan di dalam otak untuk beberapa minggu, bulan, atau tahun, kemudian
dari reseptor di permukaan tubuh dan dari beberapa struktur dalam. Informasi ini masuk SSP melalui saraf perifer dan dihubungkan ke berbagai daerah sensori, yaitu
1. Di tingkat medulla spinalis 2. Substansi retikular: medulla,
Kortek somatosensori:
Menerima informasi dari
reseptor somatik (kulit, otot skelet, tendon, sendi) Terdapat di lobus parietal, tepat di belakang lobus frontal
Korteks Visual:
Gb 9-6. Area sensori primer dari kortek cerebri
mata
Korteks auditori:
Menerima informasi dari
telinga
berjalan menuju kortek visual, di lobus oksipital. Jalur spesifik dari telinga berjalan menuju kotek auditori. Jalur spesifik taste bud ke daerah kortikal daerah permukaan kortek somatosensoris.
Jalur ascending
nonspesifik:
Diaktivasi oleh unit
jalur spesifik Prosesing informasi aferen tidak berakhir di kortek primer tetapi langsung diteruskan ke
Ketiga aktivitas di atas fungsi motorik sistem saraf, otot, dan kelenjar, disebut efektor.
sentral:
Mengolah informasi
diteruskan ke area asosiasi di lobus frontal, merupakan bagian dari sistem limbik (emosi dan motivasi). Prosesing perseptual meliputi:
1. Arousal 2. Learning 3. Language 4. Attention 5. Memory 6. Emosi
Membandingkan informasi yang ada melalui satu tipe sensasi dengan sensasi lainnya, mis. Anjing menggonggong, persepsi kita dipengaruhi berbagai kejadian, tergantung apakah sistem visual kita mendeteksi bahwa sumber suara adalah binatang sedang marah atau loudspeaker.
3.
4. 5. 6.
Informasi aferen, didistorsikan oleh mekanisme reseptor Faktor-faktor seperti emosi, kepribadian, pengalaman, dan background sosial dapat mempengaruhi persepsi Tidak semua informasi masuk ke dalam sistem saraf pusat Adanya kebocoran reseptor untuk berbagai bentuk energi Kerusakan jaringan saraf bisa menimbulkan kesalahan persepsi Beberapa obat mempengaruhi persepsi
Lokasi stimulus
Informasi berasal dari penglihatan, pendengaran,
dan penciuman. Faktor utama kode lokasi stimulus adalah tempat dari reseptor stimulus. Ketepatan menentukan lokasi tergantung pada:
1. Jumlah konvergensi input neuronal pada jalur
ascen ding spesifik, makin besaar konvergensinya makin kurang ketepatannya. 2. Ukuran receptive field. Informasi dari neuro A menunjukan lokasi Stimulus lebih tepat dari pada yang dari Neuron B, karena receptive field A Lebih kecil.
dan B, reseptif field dari satu neuron aferen. Densitas nerve ending di daerah A lebih besar dari pada B. Potensial aksi di A akan lebih besar dari pada B.
neuron aferen berbeda yang overlap. Stimulus akan mentriger aktivitas lebih dari satu unit sensori. Neuron A dan C frekuensi aksi potensial lebih rendah dari pada neuron B ? Titik stimulasi.
Lateral inhibisi
Neuron inhibisi
A lebih kuat dari pada
dengan mata tertutup Anda dapat menentukan lokasi titik pencil tersebut Mekanoreseptor di daerah ini teraktivasi Informasi di daerah perifer di remove oleh lateral inhibisi Lateral inhibisi meningkat jelas antara informasi wanted and unwanted Selected pathway meningkat Mekanisme sensory-processing terfokus
Lama Stimulus
Setiap reseptor mempunyai respon yang berbeda
Respon:
Reseptor beradaptasi cepat (reseptor fasik) Reseptor beradaptasi lambat (reseptor tonik)
pengontrolan yang lebih luas dari berbagai hubungan sinaptik sepanjang jalur ascending sebelum mencapai level yang lebih tinggi yaitu SSP. Sebagian informasi yang datan direduksi atau dibuang oleh inhibisi dari kolateral dari neuron lainnya dalam jalur ascending. Retikular formasi dan kortek serebral terutama mengontrol informasi aferen melalui jaur descending.
Sensasi somatik
Sensasi dari kulit, dinding badan, otot, tulang,
dan sendi disebut sensasi somatik, dan diinisisasi oleh berbagai reseptor somatik. Respond terhadap stimulasi mekanikdari kulit, rambut, dan jaringan yang mendasarinya, respon lain terhadap perubahan temperatur dan kimia. Aktivasi reseptor somatik akan diteruskan ke sensasi dari sentuhan, tekanan, hangat, dingin, nyeri, dan posisi dan gerakan tubuh. Setiap sensasi dihubungkan dengan tipe reseptor spesifik.
Reseptor kulit
Mekanoreseptor:
Lamellated (pacinian)
vibrasi dan perubahan cepat Meissner: slow flutter Ruffini dan Merkel: tekanan
spinalis. Menunjukkan lokasi traktus serabut ascending major. Dua jalur: Fasikulus gracilis dan kuneatus, di kolum dorsalis Traktus spinoserebelar dorsal (posterior) dan ventral (anterior) membawa informasi dari otot atau tendon.
Sistem anterolateral
membawa informasi tentang vibrasi, posisi sendi, kemampuan diskriminasi dua titik.
Lokasi jalur terminal untuk berbagai bagian tubuh dalam kortek somatosensori. Setengah badan kiri digambarkan pada hemisfer kanan otak. Setengah badan kanan digambarkan pada hemisfer kiri.
3. 4. 5.
Medula spinalis Substansi retikularis medula oblongata, pons, dan mesensefalon Ganglia basalis Serebelum Kortek motorik
Masing-masing bagian
Gb 13-10
Gb 13-13