You are on page 1of 28

Ns. IRA ERWINA, M. Kep, Sp.

KepJ

DEFENISI
Anxiety is a state in which the individual experiences feeling of uneasiness (apprehension) and activation of the autonomic nervous systems inrespons to vague, non specific threat ( Carpenito, 1989)
Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas & berhubungan dgn perasaan yang tidak menentu & tidak berdaya (Stuart & Sundeen, 1995)

DEFENISI
Ansietas merupakan pengalaman individu yang bersifat subyektif yang sering bermanifestasi sebagai perilaku yang disfungsional yang diartikan sebagai perasaan kesulitan dan kesusahan tehadap kejadian yang tidak diketahui dengan pasti (Varcarolis, 2007)
Ansietas menurut Kaplan (2005), adalah sebagai kesulitan atau kesusahan dan merupakan konsekuensi yang normal dari pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru, penemuan identitas dan makna hidup

PREDISPOSISI
Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat digunakan individu untuk mengatasi stres (Stuart & Laraia, 2005)
1. Biologi

Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi melibatkan struktur anatomi di dalam otak (Fortinash, 2006). Aspek biologis yang menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya pengaruh neurotransmiter. Tiga neurotransmiter utama yang berhubungan dengan ansietas adalah norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid (GABA)

2. Psikologis

Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek psikologis memandang ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego. Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas individu, tipe kepribadian dan pendidikan juga mempengaruhi tingkat ansietas seseorang. Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan dalam kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas diantaranya adalah peristiwa traumatik individu baik krisis perkembangan maupun situasional seperti peristiwa bencana, konflik emosional individu yang tidak terselesaikan dengan baik, konsep diri terganggu.

PREDISPOSISI
3. Sosial budaya

Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat gangguan ansietas dalam keluarga akan mempengaruhi respon individu dalam berespon terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas. Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika sosial budaya, potensi stres serta lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya ansietas.

PRESIPITASI
Stuart dan Laraia (2005) menggambarkan stresor pencetus sebagai stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk koping. Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal
1. Biologi (fisik).

Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara fisik oleh penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan aktivitas sehari-hari. Stuart & Laraia (2005) mengatakan bahwa kesehatan umum individu memiliki efek nyata sebagai presipitasi terjadinya ansietas. Apabila kesehatan individu terganggu, maka kemampuan individu untuk mengatasi ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.

PRESIPITASI
Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien yang mengalami gangguan fisik akan mengakibatkan ansietas. Prevalensi pasien dengan post stroke yang mengalami gangguan cemas menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut dan 3,5% di komunitas. Salah satu studi di Swedia mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan cedera otak mengalami gangguan cemas menyeluruh (Kaplan, 2005).

PRESIPITASI
2. Psikologi

Ancaman terhadap integritas fisik dapat mengakibatkan ketidakmampuan psikologis atau penurunan aktivitas sehari-hari seseorang. Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi psikologis dan dapat mencetuskan terjadinya ansietas diantaranya adalah peristiwa kematian, perceraian, dilema etik, pindah kerja, perubahan dalam status kerja. Sedangkan yang termasuk ancaman internal yaitu gangguan hubungan interpersonal dirumah, ditempat kerja atau ketika menerima peran baru (istri, suami, murid dan sebagainya).

PRESIPITASI
3. Sosial budaya

Status ekonomi dan pekerjaan akan mempengaruhi timbulnya stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan terjadinya ansietas (Tarwoto & Wartonah, 2003). Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh lebih sukar mengalami stres dibanding mereka yang status ekonominya lemah. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang mengalami ansietas, demikian pula fungsi integrasi sosialnya menjadi terganggu yang pada akhirnya mencetuskan terjadinya ansietas.

TANDA & GEJALA


Respons fisik : Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit kepala, sulit tidur Respons Kognitif : Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya Respons Perilaku : Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman Respons Emosi : Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin

TINGKAT KECEMASAN
Kecemasan ringan (Mild Anxiety) - berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari - menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya meluas, menajamkan indera - dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan & kreativitas Contoh : Seseorang yg menghadapi ujian akhir Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
1.

Kecemasan sedang (Moderate Anxiety) - memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting & mengenyampingkan yg lain - perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain) Contoh : Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko tinggi Keluarga yg menghadapi perpecahan Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
2.

Kecemasan berat (Severe Anxiety) - lapangan persepsi individu sgt sempit - perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg halhal lain - semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan - diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area lain Contoh : Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll Individu dlm penyanderaan
3.

Panik - individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang - tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah - peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi & hilangnya pikiran rasional - biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian Contoh : Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
4.

Kecemasan yg diekspresikan langsung melalui perubahan fisiologis & perilaku, sedangkan scr tdk langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping sbg upaya utk melawan kecemasan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan pada klien adalah :

ANSIETAS .. (sebutkan derajatnya)


Misal : - Ansietas ringan - Ansietas sedang - Ansietas berat - Panik

TINDAKAN MEDIS
Menurut PPDGJ III (2001), ansietas diklasifikasikan sebagai

gangguan ansietas fobik seperti agorafobia, fobia sosial dan fobia khas; gangguan ansietas lainnya seperti gangguan panik, gangguan ansietas menyeluruh (GAD), gangguan campuran ansietas dengan depresi serta gangguan obsesif kompulsif.
Terapi obat untuk gangguan ansietas diklasifikasikan menjadi

antiansietas yang terdiri dari ansiolitik, transquilizer minor, sedatif, hipnotik dan antikonfulsan (Stuart, 2005) . Mekanisme kerja dari obat ini adalah mendepresi susunan saraf pusat (SSP).

TINDAKAN MEDIS
Meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak diketahui, obat ini

diduga menimbulkan efek yang diinginkan melalui interaksi dengan serotonin, dopamin dan reseptor neurotransmiter lain (Halloway, 1996). Efek samping yang umum dari penggunaan obat antiansietas yakni pada SSP, kardiovaskuler, mata dan THT, gastro intestinal, kulit. Kontra indikasinya yaitu penyakit hati, klien lansia, penyakit ginjal, glaukoma, kehamilan atau menyusui, psikosis, penyakit pernafasan yang telah ada serta reaksi hipersensitivitas (Copel, 2007).

RENCANA KEPERAWATAN
Scr umum tujuan yg diharapkan : klien akan menunjukkan mekanisme koping yg adaptif dlm mengatasi stres Tujuan untuk individu Pasien mampu mengenal ansietas Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi ansietas

TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Bina hubungan saling percaya Dalam membina hubungan saling percaya perlu

dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah: Mengucapkan salam terapeutik Berjabat tangan Menjelaskan tujuan interaksi Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

TINDAKAN KEPERAWATAN
2.

Bantu pasien mengenal ansietas: Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya. Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas Bantu pasien mengenal penyebab ansietas Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas

TINDAKAN KEPERAWATAN
3.

Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri:

Pengalihan situasi Latihan relaksasi:

Tarik napas dalam Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

4.

Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA


Tujuan tindakan untuk keluarga

Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien dengan ansietas

Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami

ansietas

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat

pasien 2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala 3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas 4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan tehnik relaksasi :
Mengalihkan situasi

Latihan relaksasi Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk

dan bagaimana merujuk pasien 6. Terapi Aktivitas Kelompok

TUGAS

QUIZ
1.
2. 3. 4. 5.

Sebutkan defenisi dari ansietas Sebutkan penyebab ansietas Jelaskan 4 ciri ansietas Jelaskan 4 kategori dari ansietas beserta contoh jelaskan teknik-teknik relaksasi yang dapat diberikan pada klien dengan masalah ansietas

You might also like