You are on page 1of 6

VENTILASI PARU

Ventilasi paru adalah proses keluar masuknya udara antara udara atmosfer dan udara alveoli. Ventilasi dapat dicetuskan oleh aktivitas organ-organ ventilasi itu sendiri, dan dapat pula terjadi oleh aktivitas perbedaan tekanan di dalam paru-paru hingga pada level alveolus. o Oleh organ-organ tubuh, paru-paru dapat dikembangkempiskan melalui dua cara:

Diafragma bergerak naik turn untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada Depresi dan elevasi costae untuk memperbesar atau memperkecil diameter antero-posterior rongga dada.

a. Pergerakan Diafragma
Selama Inspirasi. Kontraksi diafragma menarik permukaan bawah paru ke arah bawah. Selama Ekspirasi. Diafragma berelaksasi, dan akan terjadi penekanan paru-paru oleh: sifat elastic recoil paru, dinding dada dan struktur abdominal. Selama bernapas kuat, daya elastis tidak cukup kuat untuk menghasilkan ekspirasi cepat yang diperlukan, sehingga diperlukan tenaga ekstra yang terutama diperoleh dari kontraksi otot-otot abdomen, yang mendorong isi abdomen ke atasmelawan dasar diafragma, sehingga mengkompresi paru.

b. Depresi dan Elevasi tulang iga untuk memperkecil anterior posterior rongga dada.
Pengembangan paru ini dapat terjadi karena pada posisi istirahat, iga miring ke bawah, dengan demikian sternum turun ke belakan ke arah kolumna vertebralis. Bila

ranka igadielevasikan, tulang iga langsung maju sehingga sternum bergerak ke depan mennjauhi spinal, membentuk jarak anteroposterior dada kira-kira 20% lebih besar selama inspirasi maksimum dibandingkan selama ekspirasi. Otot otot inspirasi : Interkostalis eksterna, otot paling penting mengangkat rangka iga. Sternokleidomastoideus, mengangkat sternum keatas. Serratus anterior, mengangkat sebagian besar iga. Skalenus, mengangkat dua iga pertama.

Otot-otot ekspirasi: Rektus abdominis, yang mempunyai efek tarikan ke arah bawah yang sangat kuat terhadap iga-iga bagian bawah pada saat yang bersamaan ketika otot-otot ini dan otot-otot abdomen lainnya menekan isi abdomen ke atas ke arah diafragma. Interkostalis internus

o Perbedaan tekanan di dalam paru-paru

a. Tekanan Pleura Tekanan pleura adalah tekanan yang di miliki oleh cairan pleura yang terdapat pada cavum pleura. Saat Inspirasi, tekanannya berubah dari -5 cm/H2O menjadi -7 cm/H2O Saat ekspirasi, tekanannya juga berubah dari -7 cm/H2O kembali menjadi -5 cm/H2O. Tekanan pleura dipertahankan tetap negatif untuk mencegah terjadinya kolaps alveolus.

b. Tekanan Alveolus Merupakan tekanan yang terdapat di dalam alveolus yang pada saat: Inspirasi, nilainya menjadi -1 cm/H2O, sehingga selama 2 detik udara sebesar + 5 cc nasuk ke dalam alveoli. Ekspirasi, tekanan alveolus naik menjadi +1 cm/H2O

sehingga udara inspirasi tadi keluar ke atmosfer. (tekanan atmosfer : 0 cm/H2O)

o Compliance Paru

Adalah nilai di mana pengembangan paru dapat meningkatkan tekanan transpulmoner (selisih antara tekanan alveolus dan tekanan pleura). Nilai compliance normal paru + 200 ml/cmH2O, yang artinya, akan terjadi pengembangan paru sebesar 200 ml setiap peningkatan 1 cm/H2O. Compliance paru tersebut meliputi: a. Daya elastisitas jaringan paru Ditentukan oleh serat elastin dan serat kolagen yang terletak berselang-seling jaringan paru Saat mengempis Serat-serat tersebut secara elastis berkontraksi menjadi kaku Saat mengembang Serat-serat tersebut lalu berelaksasi menjadi bentuk normal.

b. Tegangan permukaan (efek cairan permukaan dan surfaktan) Efek cairan permukaan >> Akan terjadi daya tarik antar molekul cairan yang menyebabkan kolaps alveolus Efek surfaktan >> penurunan tekanan tersebut sehingga dapat dicegah terjadinya kolaps alveolus itu sendiri o Kerja Pernapasan

Semua kontraksi otot pernapasan terjadi selama inspirasi, ekspirasi merupakan proses yang hampir sepenuhnya pasif akibat sifat elastis daya lenting paru dan rangka dada. Kerja inspirasi dapat dibagi menjadi tiga bagian: 1. Yang dibutuhkan untuk pengembangan paru dalam melawan daya elastisitas paru dan dada, yang disebut kerja komplians atau kerja elastis

2. Yang dibutuhkan untuk mengatasi viskositas paru dan struktur dinding dada, yang disebut kerja resistensi jaringan 3. Yan dibutuhkan untuk mengatasi resistensi jalan napas terhadap pergerakan udara ke dalam paru,yang disebut kerja resistensi jalan napas.

Selama pernapasan normaldan tenang, hanya 3 sampai 5 persen dari energi total yang dikeluarkan oleh tubuh yang diperlukan untuk ventilasi paru. Tapi sleam kerja yang berat, jumlah energi yang dibutuhkan dapat meningkat sampai 50 kali lipat, terurtama jika orang tersebut mengalami peningkatan resistensi jalan napas atau penurunan komplians paru. Oleh karena itu, salah satu keterbatasan utama pada intensitas kerja yang dapat dilakukan adalah kemampuan orang tersebut untuk menghasilkan cukup energi otot untuk mproses pernapasan. o Ventilasi Alveolus

Sebagian udara yang dihirup oleh seseorang tidak pernah sampai pada daerah pertukaran gas, tetapi hanya mengisi saluran napasyang tidak mengalami pertukaran gas,seperti hidung, faring, dan trakea. Udara ini disebut udara uang rugi. Pada waktu ekspirasi yang pertama kali dikeluarkan adalah udara dalam ruang rugi, sebelum udara alveoli sampai ke udara luar. Volume ruang rugi normal pada laki-laki dewasa muda kira-kira 150 ililiter. Nilai ini meningkat dengan bertambahnya usia. Ventilasi alveolus setiap menit adalah volume total udara baru yang masuk ke dalam alveoli dan daerah pertukaran gas yang berdekatan lainnya setiap mneit. Ini sama dengan frekuensi napas dikalikan dengan jumlah udara baru yang memasuki alveoli daerah pertukaran gas yang berdekatan lainnya setiap kali bernapas: VA = Frek . (VT VD) Dengan VA adalah volume ventilasi alveolus permenit, Frek merupakan frekuensi pernapasan permenit, VT adalah volume tidal, dan VD adalah volume ruang rugi fisiologis. Jadi, dengan volume tidal normal sebesar 500 mililiter, ruang rugi normal 150mililiter, dan frekuensi pernapasan 12 kali permenit, ventilasi alveolus sama dengan 12 x (500-150), atau 4200 ml/menit. Ventilasi alveolus merupakan salah satu faktor penting yang menentukan konsentrasi oksigen dan karbon dioksida dalam alveoli.

You might also like