Professional Documents
Culture Documents
Standar : 1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam kegiatan pokok Puskesmas. Peluang untuk pengembangan peningkatan penyelenggaraan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Kriteria : 1.1.1. Puskesmas menetapkan jenis-jenis pelayanan kepada masyarakat dan bekerja sama untuk mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapa masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan. Maksud dan Tujuan :
v Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat. v Penilaian kebutuhan masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait dan kegiata survei mawas diri untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan ren puskesmas. v Rencana Puskesmas dituangkan dalam bentuk rencana lima tahunan dan rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan untuk angga tahun berikut dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk anggaran tahun berjalan, yang diuraikan lebih lanjut dalam rencana kegiatan bulanan, baik untuk kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. v Dalam penyusunan rencana usulan kegiatan memperhatikan siklus perencanaan yang ada di daerah melalui mekanisme musrenbang desa, kecamatan, kabupaten, dengan memperhatikan potensi daerah masing-masing dan waktu pelaksanaan musrenbang.
v Bagi Puskesmas yang ditetapkan sebagai PPK-BLUD harus menyusun rencana strategi bisnis dan rencana bisnis anggaran, sesuai dengan ketentua peraturan perundangan tentang PPK-BLUD. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang disediakan. Brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster
b. Tersedianya informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan. c. Adanya upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
Tokoh masyarakat, Komunikasi Kepala Puskesmas, puskesmas dg Petugas masyarakat
Brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster SK Kepala Puskesmas dan SPO menjalin komunikasi dengan masyarakat
d. Adanya Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
Kerangka acuan survey, bukti pelaksanaan survey atau mekanisme memperoleh informasi kebutuhan masyarakat, hasil-hasil survey, hasil kegiatan lain untuk memperoleh informaasi kebutuhan dari masyarakat
e. Adanya perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. f. Ada bukti bahwa pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Kepala puskesmas, Proses penyusunan pengelola program, perencanaan lintas sektor, tokoh puskesmas masyarakat
RUK dan RPK Puskesmas, apakah dlm penyusunan mempertimbangkan informasi kebutuhan masyarakat
Proses penyusunan perencanaan puskesmas: keselarasan antara rencana, kebutuhan dan harapan masyarakat, visi, misi, tupoksi
Notulen rapat penyusunan perencanaan puskesmas: keselarasan rencana dengan informasi kebutuhan harapan masyarakat, serta visi, misi, tupoksi puskesmas
Kriteria : 1.1.2. Puskesmas secara proaktif melakukan pembahasan bersama masyarakat untuk mengetahui dan menanggapi mutu pelayanan, meningkatkan kep masyarakat terhadap pelayanan, pelaksanaan program maupun terhadap sarana prasarana pelayanan di Puskesmas.
Maksud dan Tujuan : v Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara berkesinambungan, oleh karena itu umpan balik dari masyarakat dan pengguna pelayanan puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai bahan untuk penyempurnaan pelayanan Puskesmas.
v Pembahasan dengan masyarakat dapat dilakukan melalui survey mawas diri (SMD), musyawarah masyarakat desa (MMD), maupun pertemuan pertemuan konsultatif dengan masyarakat. Telusur Elemen Penilaian a. Pengguna pelayanan diikut sertakan secara aktif untuk memberikan umpan balik tentang mutu pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas
SPO tentang cara mendapatkan umpan balik, pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan balik masyarakat ttg mutu dan kepuasan
Kepala puskesmas, Proses identifikasi Hasil identifikasi dan analisis penanggung jawab dan analisis umpan umpan balik masyarakat program, pelaksana balik masyarakat kegiatan
c. Ada upaya merespons harapan masyarakat terhadap mutu pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan.
Kepala puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana kegiatan, tokoh masyarakat, pasien
Upaya-upaya yang Dokumen bukti respons telah dilakukan terhadap umpan balik untuk merespons masyarakat umpan balik
Kriteria : 1.1.3. Puskesmas mengidentifikasi peluang pengembangan dalam penyelenggaraan pelayanan dan merespons peluang tersebut secara inovatif
Maksud dan Tujuan : Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, prioritas masalah kesehatan dapat berbe antar daerah, oleh karena itu untuk mengembangkan pelayanan yang diselenggarakan oleh Puskesmas perlu diidentifikasi peluang-peluang pengemban program/kegiatan maupun perbaikan mutu dan kinerja Elemen Penilaian a. Puskesmas mengidentifikasi dan merespons peluang pengembangan penyelenggaraan pelayanan Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana kegiatan identifikasi dan respons peluang pengembangan pelayanan
b. Didorong adanya inovasi Penanggung jawab program, pelaksana dalam pengembangan kegiatan pelayanan, dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan sumber daya
Motivasi dari Bukti-bukti inovasi dalam Kepala Puskesmas perbaikan program maupun untuk melakukan pelayanan di puskesmas inovasi
c. Mekanisme kerja dan teknologi yang diterapkan dalam pelayanan dapat memperbaiki mutu pelayanan dalam rangka untuk memberikan kepuasan terhadap pengguna pelayanan
Penanggung jawab Perbaikan dalam program, pelaksana mekanisme kerja kegiatan dan teknologi sebagai hasil inovasi perbaikan
Perencanaan upaya perbaikan, pelaksanaan, dan hasil-hasil yang dicapai dalam perbaikan mutu pelayanan
Kriteria : 1.1.4. Perencanaan Operasional Puskesmas disusun secara terintegrasi berdasarkan visi, misi, tujuan Puskesmas, dan perencanaan stratejik Dinas Kes Kabupaten/Kota Maksud dan Tujuan :
v Berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat dan analisis kesehatan masyarakat, Puskesmas bersama dengan sektor terkait dan masayaraka menyusun Rencana Lima Tahunan (rencana strategik). Berdasarkan rencana lima tahunan tersebut, Puskesmas menyusun Rencana Operasional Puskesmas yang dituangkan dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk periode tahun yang akan datang yang merupakan usulan ke Dinas Keseh Kabupaten, dan menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun berjalan berdasarkan anggaran yang tersedia untuk tahun tersebut.
v Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara terintegrasi melalui pembentukan tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (Tim PTP), yang akan diba dalam musrenbangdes dan musrenbang kecamatan untuk kemudian diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
RUK Puskesmas SPM Kesehatan Kabupaten dan rencana pencapaian SPM Kabupaten yang menjadi dasar penyusunan rencana lima tahunan puskesmas
Elemen Penilaian a. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan Puskesmas, melalui analisis kebutuhan masayarakat.
b. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas sesuai dengan anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten untuk tahun berjalan. RUK dan Kepala puskesmas, Proses penyusunan c. Penyusunan RPK dilakukan secara lintas penanggung jawab RUK dan RPK program dan lintas sektoral. program dan lintas
sektor
RPK Puskesmas
Notulen rapat penyusunan perencanaan puskesmas: keselarasan rencana dengan informasi kebutuhan harapan masyarakat, serta visi, misi, tupoksi puskesmas
d. RUK dan RPK merupakan rencana terintegrasi dari berbagai program/upaya pokok Puskesmas. e. Ada kesesuaian antara Rencanaan Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan Rencanaan Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
RUK dan RPK Puskesmas merupakan rencana terintegrasi, dan rencana lima tahunan pencapaian SPM Puskesmas
Kriteria : 1.1.5. Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab program/upaya pokok Puskesmas wajib memonitor pelaksanaan dan pencapaia pelaksanaan pelay dan program Puskesmas dan mengambil langkah tindak lanjut untuk revisi/ perbaikan rencana bila diperlukan Maksud dan Tujuan : Perubahan rencana operasional dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah tentang program kegiatan puskesmas maupun dari hasil monitoring dan pencapaian program kegiatan Puskesmas. Revisi terhadap rencana harus dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaia optimal dari kinerja puskesmas Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Adanya mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab program Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan operasional. b. Ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan menilai proses pelaksanaan dan pencapaian hasil pelayanan.
SK Kepala Puskesmas dan SPO monitoring. Bukti-bukti pelaksanaan monitoring oleh pimpinan puskesmas dan penanggung jawab program
SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator prioritas untuk monitoing dan menilai kinerja
SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang indikatot-indikator prioritas dalam pelayanan kesehatan di Kabupaten/Kota
c. Ada mekanisme untuk Penanggung jawab melaksanakan monitoring program, pelaksana penyelenggaraan pelayanan kegiatan dan tindaklanjutnya baik oleh Pimpinan Puskesmas maupun penanggung jawab program/upaya pokok Puskesmas.
Pelaksanaan SPO monitoring, analisis thd monitoring oleh hasil monitoring, dan tindak Kepala Puskesmas, lanjut monitoring Pelaksanaan monitoring oleh penanggung jawab program/penanggu ng jawab pelayanan
d. Ada mekanisme untuk Kepala puskesmas, Revisi rencana melakukan revisi terhadap penanggung jawab berdasarkan hasil program/pelayanan monitoring perencanaan operasional jika diperlukan berdasarkan hasil monitoring pencapaian kegiatan dan bila ada perubahan kebijakan pemerintah.
Standar : 1.2. Akses dan Pelaksanaan Kegiatan Strategi perbaikan yang berkesinambungan diterapkan agar penyelenggaraan pelayanan tepat waktu, dilakukan secara profesional dan memenuhi kebu dan harapan masyarakat, serta tujuan Puskesmas.
Kriteria : 4.2.1. Jenis-jenis pelayanan Puskesmas memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan dan masyarakat Maksud dan Tujuan : v Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar wajib menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan Pedoman dari Kementerian Keseh dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan perlu diketahui dan dimanfaatkan secara optim oleh masyarakat. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Ditetapkannya jenis-jenis pelayanan sesuai dengan Pedoman dari Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat
Ketetapan Kepala Puskesmas ttg jenis pelayanan yang disediakan oleh puskesmas
Sasaran program, b. Pengguna pelayanan pasien, keluarga mengetahui jenis-jenis pelayanan yang disediakan pasien oleh Puskesmas dan pengguna pelayanan memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas.
Kriteria : 1.2.2. Seluruh jajaran Puskesmas dan masyarakat memperoleh informasi yang memadai tentang kegiatan-kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencana yang disusun Maksud dan Tujuan : v Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas perlu diketahui oleh masyarakat sebagai pengguna pelayanan dan oleh lintas program dan sektor te untuk meningkatkan kerjasama dan saling memberi dukungan dalam penyelenggaraan program kesehatan dan yang terkait dengan kesehatan unt mengupayakan pembangunan yang berwawasan kesehatan. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas program maupun lintas sektoral mendapat informasi yang memadai tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan puskesmas
Sasaran program, masyarakat, pasien, keluarga pasien, lintas program, lintas sektor
SK Kepala Puskesmas tentang pemberian informasi kepada masyarakat, lintas sektor, lintas program ttg tujuan, sasaran, tupoksi dan kegiatan puskesmas. SPO penyampaian informasi
b. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi yang jelas dan tepat berkaitan dengan program kesehatan dan pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas kepada masyarakat dan pihak terkait.
Sasaran program, masyarakat, pasien, keluarga pasien, lintas program, lintas sektor
Hasil evaluasi dan tindaklanjut terhadap penyampain informasi kepada masyarakat, sasaran program, lintas program, lintas sektor
Kriteria : 1.2.3. Akses masyarakat terhadap pengelola dan pelaksana pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan memadai dan tepat waktu, serta terjadi komunikasi timbal balik antara pengelola dan pelaksana pelayanan Puskesmas dengan masyarakat. Maksud dan Tujuan : v Sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik pengelola maupun pelaksana pelayanan harus mudah diakses oleh masyarakat ketika masyarakat membutuhkan baik untuk pelayanan preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif sesuai dengan kemampuan puskesmas. Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Sasaran
Sasaran program, pasien, keluarga pasien
Materi Telusur
Kemudahan menjangkau puskesmas
Dokumen di Puskesmas
Hasil evaluasi ttg akses thd petugas yang melayani program, dan akses thd puskesmas Hasil evaluasi ttg kemudahan untuk memperoleh pelayanan yang dibutuhkan
b. Proses penyelenggaraan Sasaran program, pasien, keluarga pelayanan memberi kemudahan bagi pelanggan pasien untuk memperoleh pelayanan yang diberikan oleh pengelola/pelaksana dalam pelaksanaannya
Petugas pelaksana Pelaksanaan jadual Jadual pelayanan dan bukti program, pelayanan pelaksanaan pelayanan di puskesmas Petugas pelaksana Mekanisme program, penyelenggaraan pelayanan di pelayanan puskesmas
e. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan.
Strategi komunikasi dengan masyarakat untuk memfasilitasi kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan
f. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola dan pelaksana untuk membantu pengguna pelayanan dalam memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan spesifik pengguna pelayanan/masyarakat.
SK Kepala Puskesmas tentang akses masyarakat, sasaran program, pasien untuk berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program, dan pelaksana
Kriteria : 1.2.4. Penjadualan pelaksanaan pelayanan disepakati bersama dan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan Maksud dan Tujuan :
Kegiatan pelayanan baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas harus dijadualkan dan dilaksanakan sesuai dengan jadual yang direncana dalam rangka mewujudkan efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan pelayanan Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
Jadual pelaksanaan kegiatan puskesmas
b. Jadual pelaksanaan kegiatan disepakati bersama. c. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual dan rencana yang disusun
Pelaksana program Pelaksanaan dan pelayanan di program sesuai puskesmas dengan jadual
Kriteria : 1.2.5. Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas didukung oleh suatu mekanisme kerja agar tercapai kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan, dilaksan secara efisien, minimal dari kesalahan dan mencegah terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan. Maksud dan Tujuan : v Kegiatan Pelayanan Puskesmas perlu dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip efektif dan efisien. Perlu ada suatu mekanisme kerja yang terintegrasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga tidak terjadi keterlambatan dan kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan.
v Kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses kegiatan perlu diantisipasi, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan ataupun risiko dalam penyelenggaraan proses kegiatan. (Prinsip-prinsip manajemen risiko yang sederhana perlu mulai diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan puskesmas, baik yang bersifat reaktif maupun proaktif)
v Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan baik dengan komunikasi lisan maupun tertulis, dan dilakukan koordinasi melalui mekanisme lo karya mini puskesmas baik secara lintas program maupun lintas sektoral.
Elemen Penilaian
Lintas program, a. Ada koordinasi dan lintas sektor integrasi dalam penyelenggaraan pelayanan dengan pihak terkait, sehingga terjadi efesiensi dan menjamin keberlangsungan pelayanan.
Pelaksana program Pelaksanaan SK Kepala Puskesmas dan b. Mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan dan pelayanan di pendokumentasian SPO dokumentasi prosedur prosedur dan dan pencatatan kegiatan . kegiatan didokumentasikan puskesmas pencatatan kegiatan Pedoman pendokumentasian prosedur dan rekaman kegiatan. SPO, Formulir yang digunakan dlm penyelenggaraan program dan pelayanan
Kepala puskesmas, Proses identifikasi, c. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah penanggung jawab kajian, tindaklanjut program, pelaksana masalah-masalah spesifik yang ada dalam spesifik yang proses penyelenggaraan terkait dg pelayanan dan dilakukan penyelenggaraan koreksi dan pencegahan program dan agar tidak terulang kembali pelayanan puskesmas
SPO tentang kajian dan tindak lanjut thd masalahmasalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas. Hasil kajian terhadap masalahmasalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di puskesmas
kepala puskesmas, d. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah penanggung jawab yang potensial terjadi dalam program, pelaksana proses penyelenggaraan pelayanan dan dilakukan upaya pencegahan.
Proses identifikasi, kajian, tindaklanjut masalah-masalah potensial yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan program dan pelayanan puskesmas
SPO tentang kajian dan tindak lanjut terhadap masalahmasalah yang potensial terjadai dalam proses peneyelnggaraan pelayanan. Hasil kajian dan tindak lanjut thd masalah-masalah yang potensial terjadi dalam penyelenggaran pelayanan
Pelaksana program Monitoring e. Penyelenggara pelayanan secara konsisten dan pelayanan di kegiatan program puskesmas dan pelayanan mengupayakan agar pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tertib dan akurat agar memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
SPO tentang monitoring pelaksanaan kegiatan program dan pelayanan. Bukti pelaksanaan kegiatan monitoring dan tindak lanjut
f. Informasi yang diberikan kepada pengguna pelayanan dan pihak terkait secara akurat dan konsisten.
SK Kepala Puskesmas dan SPO tentang pemberian informasi kepada masyarakat kegiatan program dan pelayanan puskesmas. Hasil evaluasi pemberian informasi apakah sesuai kebutuhan dan konsisten
g. Dilakukan perbaikan proses alur kerja untuk meningkatkan efisiensi agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan
Bukti-bukti perbaikan alur kerja dalam pelaksanaan program dan pelayanan puskesmas
h. Ada kemudahan bagi Pelaksana program pelaksana pelayanan untuk dan pelayanan di puskesmas memperoleh bantuan konsultatif jika membutuhkan
SPO tentang konsultasi antara pelaksana dengan penanggung jawab dan dengan kepala puskesmas
i. Ada mekanisme yang Pelaksana program dan pelayanan di mendukung koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas pelayanan
Penanggung jawab j. Ada kejelasan program, pelaksana prosedur, kejelasan tertib administrasi, dan dukungan kegiatan tehnologi sehingga pelaksanaan pelayanan minimal dari kesalahan, tidak terjadi penyimpangan maupun keterlambatan.
SK Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen risiko baik dalam pelaksanaan program maupun pelayanan di puskesmasSPO tentang penyelenggaran program, SPO tentang penyelenggaraan pelayanan, SPO tentang tertib administratif, Pengembangan teknologi untuk mempercepat proses pelayanan
Penanggung jawab Dukungan kepala program, pelaksana puskemas dalam kegiatan pelaksanaan kegiatan program dan pelayanan di puskesmas
Kriteria : 1.2.6. Adanya mekanisme umpan balik dan penanganan keluhan pengguna pelayanan dalam penyelenggaraan pelayanan. Keluhan dan ketidak sesuai pelaksanaan dimonitor, dibahas dan ditindak lanjuti oleh penyelenggara pelayanan untuk mencegah terjadinya masalah dan untuk meningkatkan penyelenggaraan pelayanan.
Maksud dan Tujuan : v Mekanisme untuk menerima umpan balik dari pengguna pelayanan diperlukan untuk memperoleh masukan dari pengguna dan masyarakat dala upaya perbaikan sistem pelayanan dan penyelenggaraan program di Puskesmas. Berbagai mekanisme dapat dipergunakan sesuai dengan kemamp yang dimiliki oleh puskesmas dengan tehnologi informasi yang tersedia. v Respons terhadap keluhan/umpan balik diwujudkan dalam upaya perbaikan dan diinformasikan kepada pengguna pelayanan. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima keluhan dan umpan balik dari pengguna pelayanan, maupun pihak terkait tentang pelayanan dan penyelenggaraan program dan pelayanan Puskesmas
SPO keluhan dan umpan balik dari masyarakat, pengguna pelayanan, media komunikasi yang disediakan untuk menyampaikan umpan balik
Pelaksana program jenis-jenis keluhan Hasil analisis dan rencana b. Keluhan dan umpan dan pelayanan di tindak lanjut keluhan dan balik direspons, umpan balik diidentifikasi dan dianalisa puskesmas
c. Ada tindak lanjut sebagai respons terhadap keluhan dan umpan balik. d. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan/umpan balik.
Standar : 1.3. Evaluasi Puskesmas melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan, apakah sesuai dengan rencana dan dapat memenuhi kebu dan harapan pengguna pelayanan.
Kriteria : 4.2.1. Jenis-4.3.1. Kinerja Puskesmas dan strategi pelayanan dan penyelenggaraan program Puskesmas dianalisis sebagai bahan untuk perbaikan. Has evaluasi dibahas dan ditindak lanjuti. Maksud dan Tujuan :
v Evaluasi terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator yang jelas sebagai dasar perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perenca v Indikator penilaian untuk tiap jenis pelayanan dan program kegiatan Puskesmas perlu disusun, dimonitor dan dianalisis secara periodic sebagai Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK Kepala Puskesmas tentang a. Ada indikator yang penilaian kinerja puskesmas. jelas untuk penilaian kinerja Kebijakan ttg pemilihan Puskesmas
infikator kinerja. SPO penilaian kinerja
Kepala puskesmas, Proses penilaian penanggung jawab kinerja program dan pelayanan
Rencana penilaian kinerja, instrumen penilaian kinerja, dan hasil penilaian kinerja
Kepala puskesmas, Proses analisis c. Hasil penilaian penanggung jawab hasil penilaian dianalisis dan diumpan kinerja balikkan pada pihak terkait program dan pelayanan
d. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas e. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk perencanaan periode berikutnya
Kepala puskesmas, penanggung jawab program dan pelayanan Kepala puskesmas, penanggung jawab program dan pelayanan
Proses perbaikan kinerja sebagai tindak lanjut hasil penilaian kinerja Pemanfaatan penilaian kinerja untuk penyusunan RUK
Kriteria : 1.3.2. Evaluasi meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap indikator kinerja Puskesmas.
Maksud dan Tujuan : v Untuk melakukan evaluasi kinerja perlu disusun ketentuan, prosedur, indikator dan cara pengumpulan data yang jelas, dengan metoda evaluasi dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK Kepala Puskesmas tentang a. Data kinerja Puskesmas pengumpulan data kinerja dikumpulkan secara periodik sesuai ketentuan yang berlaku b. Kinerja puskesmas dianalisis secara periodik. c. Ditetapkan acuan yang jelas indikator dan standar untuk mengukur kinerja Puskesmas. d. Hasil anlisis data kinerja dibandingkan dengan acuan standar atau jika dimungkinkan dilakukan juga kajibanding (benchmarking ) dengan Puskesmas yang lain.
Hasil analisis periodik penilaian kinerja Pedoman/kerangka acuan penilaian kinerja dengan menggunakan indikator dan standar yang jelas Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana kegiatan Pelaksanaan penilaian kinerja sesuai pedoman, dan pelaksanaan kajibanding SPO penilaian kinerja, SPO kajibanding. Rencana kajibanding, instrumen kajibanding, laporan kajibanding
Ada bukti yang menunjukan bahwa evaluasi kinerja pelayanan digunakan untuk perbaikan penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan.
Laporan tindak lanjut perbaikan kinerja berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan kajibanding. Bukti pelaksanaan perbaikan kinerja pasca analisis kinerja dan pasca kajibanding
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
ektor terkait dan masayarakat usun Rencana Operasional pakan usulan ke Dinas Kesehatan edia untuk tahun tersebut.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
akan
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
pelayanan. Skor
0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
Skor
0 5 10 0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
Standar : Pengelola Puskesmas menjamin efktivitas dan efisiensi dalam mengelola program dan kegiatan sejalan dengan tata nilai, visi, misi, tujuan, tugas pok dan fungsi Puskesmas,
Pengorganisasian Puskesmas
Kriteria : 2.1.1. Struktur organisasi pengelola ditetapkan dengan kejelasan tugas dan tanggung jawabnya, ada alur kewenangan dan komunikasi, kerjasama, dan keterkaitan dengan pengelola yang lain Maksud dan Tujuan :
Dalam mengemban tugas pokok dan fungsi, perlu disusun pengorganisasian yang jelas di Puskesmas, sehingga setiap karyawan yang memegang posi pimpinan, penanggung jawab dan pelaksana akan melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangan yang diberikan. Telusur Elemen Penilaian a. Ada struktur organisasi puskesmas yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. b. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung Jawab Program Puskesmas Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas
Stuktur organisasi puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota SK Kepala Puskesmas tentang penetapan penanggung jawab program puskesmas
Kepala puskesmas, Alur komunikasi c. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi penanggung jawab dan koordinasi pada posisi-posisi yang ada program pada struktur.
Kriteria : 2.1.2. Kejelasan tugas, peran, dan tanggung jawab pimpinan puskesmas, penanggung jawab dan karyawan. Maksud dan Tujuan :
Dengan adanya uraian tugas, tangggung jawab, dan kewenangan, pimpinan puskesmas, penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan puskesma akan dapat melakukan pekerjaan dengan tepat, efektif dan efisien. Telusur Elemen Penilaian a. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang berkait dengan struktur organisasi puskesmas b. Pimpinan puskesmas, penanggung jawab, dan karyawan memahami tugas, tanggung jawab dan peran dalam penyelenggaraan program puskesmas. Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas
Uraian tugas Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan Kepala puskesmas, Pemahaman penanggung jawab terhadap uraian program tugas masingmasing Uraian tugas Kepala Puskesams, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan
Kepala puskesmas, Evaluasi Bukti evaluasi pelaksanaan c. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian penanggung jawab pelaksanaan uraian uraian tugas program tugas tugas
Kriteria : 2.1.3. Struktur organisasi pengelola pelayanan dikaji ulang secara reguler dan kalau perlu dilakukan perubahan Maksud dan Tujuan : v Evaluasi terhadap struktur perlu dilakukan secara periodik untuk menyempurnakan struktur yang ada agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Kepala puskesmas, kajian terhadap Bukti evaluasi terhadap a. Dilakukan kajian penanggung jawab struktur organisasi struktur organisasi puskesmas terhadap struktur organisasi puskesmas puskesmas secara periodik program
Kepala puskesmas, Tindak lanjut hasil Bukti tindak lanjut kajian penanggung jawab kajian struktur struktur organisasi program organisasi
Kriteria : 2.1.4. Pengelola dan pelaksana Puskesmas memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan dan ada rencana pengembangannya sesuai dengan stan yang telah ditentukan
Maksud dan Tujuan : Kinerja puskesmas hanya dapat dicapai secara optimal jika dilakukan oleh SDM yang kompeten baik pengelola, penanggung jawab program maupun pelaksana kegiatan. Pola Ketenagaan Puskesmas perlu disusun berdasarkan kebutuhan dan/atau beban kerja. Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian a. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab, dan Pelaksana Kegiatan. b. Ada rencana pengembangan pengelola puskesmas dan karyawan sesuai dengan standar kompetensi.
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
Persyaratan kompetensi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program, dan Pelaksana kegiatan
Kepala puskesmas, Proses penyusunan penanggung jawab rencana program pengembangan kompetensi
Pola ketenagaan, pemetaan kompetensi, Rencana pengembangan kompetensi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program, dan pelaksana kegiatan Pola ketenagaan, pemetaan kompetensi,
c. Ada pola ketenagaan puskesmas yang disusun berdasarkan kebutuhan d. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai dengan kompetensi, pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman e. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan
Kepala puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab pengembangan program, pelaksana kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan
f. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap pengelola dan pelaksana pelayanan
Kepala puskesmas, Pelaksanaan Kebijakan tentang kewajiban penanggung jawab evaluasi penerapan menerapkan hasil pelatihan program, pelaksana hasil pelatihan bagi petugas yang selesai mengikuti pelatihan.Bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
Kriteria : 2.1.5. Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung jawabnya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendid dan pelatihan yang dipersyaratkan untuk menunjang keberhasilan program puskesmas. Maksud dan Tujuan : v Agar memahami tugas, peran, dan tanggung jawab, karyawan baru baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab prog maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi dan pelatihan yang dipersyaratkan. Elemen Penilaian a. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan yang baru untuk mengikuti orientasi dan pelatihan. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban mengikuti program orientasi bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan yang baru
b. Ada kegiatan orientasi Kepala puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab, kegiatan orientasi atau pelatihan bagi pelaksana karyawan baru baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab program, maupun pelaksana kegiatan dan tersedia kurikulum sesuai program.
Kepala puskesmas, Peluang mengikuti SPO untuk mengikuti c. Ada kesempatan bagi penanggung jawab, kegiatan seminar seminar, pendidikan dan Pimpinan Puskesmas, pelaksana pelatihan Penanggung jawab program, maupun pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar atau kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat lain.
Pengelolaan Puskesmas Kriteria : 2.1.6. Pimpinan Puskesmas menetapkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai dalam penyelenggaraan yang terkait dan kepada pengguna pelayanan dan masyarakat.
Maksud dan Tujuan : v Kegiatan penyelenggaraan Puskesmas harus dipandu oleh Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas agar mam memenuhi kebutuhan masyarakat. v Setiap karyawan diharapkan memahami visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan diterapkan dalam kegiatan penyelenggaraan puskesmas. Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
a. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai Puskesmas yang menjadi acuan penyelenggara pelayanan, program dan kegiatan Puskesmas
SK Kepala Puskesmas tentang visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas
b. Ada mekanisme untuk Pelaksana, sasaran komunikasi ttg visi, SPO tentang Komunikasi visi, program, tokoh misi, tata nilai misi, tujuan dan tata nilai mengkomunikasikan tata masyarakat puskesmas nilai dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana pelayanan, dan masyarakat c. Ada mekanisme untuk Pelaksana, sasaran program, tokoh meninjau ulang tata nilai masyarakat dan tujuan , serta menjamin bahwa tata nilai dan tujuan relevan dengan kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan
Peninjauan ulang tata nilai dan tujuan dalam penyelenggaraan program dan pelayanan SPO ttg peninjauan kembali tata nilai dan tujuan puskesmas. Bukti pelaksanaan peninjauan ulang tata nilai dan tujuan penyelenggaraan program dan pelayanan
d. Ada mekanisme untuk Pelaksana, sasaran program, tokoh menilai apakah kinerja puskesmas sejalan dengan masyarakat visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian kinjera untuk disesuaikan dengan visi, misi, tujuan, tata nilai puskesmas
Kebijakan, SPO ttg penilaian kinerja apakah sesuai dengan visi, misi, tujuan, tata nilai puskesmas
Kriteria : 2.1.7. Pimpinan Puskesmas menunjukkan arah strategi dalam pelaksanaan pelayanan, program dan kegiatan puskesmas, dan bertanggung jawab ter pencapaian tujuan, kualitas kinerja, dan terhadap penggunaan sumber daya. Maksud dan Tujuan :
v Pimpinan mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Ara dan dukungan dapat diberikan dalam bentuk kebijakan lokal, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dan pembimbingan oleh pimpinan.
a. Ada mekanisme yang Pelaksana program Pelaksanaan dan kegiatan Pengarahan dan jelas bahwa Pimpinan dukungan pimpinan Puskesmas mengarahkan dan mendukung penanggung jawab program dan pelaksana dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
b. Ada mekanisme penelusuran kinerja pelayanan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
c. Ada struktur organisasi penanggung jawab program yang efektif. d. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang dibakukan.
Kriteria : 2.1.8. Puskesmas memfasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan di wilayah kerj puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan. Maksud dan Tujuan :
v Memfasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat merupakan fungsi puskesmas dalam upaya meningk derajat kesehatan di wilayah kerja. Fungsi tersebut tercermin dalam perencanaan dan pelaksanaan program puskesmas.
v Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan mulai dari pelaksanaan survei mawas diri, perencanaan program kegiatan, monitoring dan evaluas program kegiatan puskesmas Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Ada kejelasan tanggungjawab Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan berwasaran kesehatan dan pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
Uraian tugas Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan yang menunjukkan tanggung jawab untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
b. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi peran serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan dan program puskesmas, c. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat dalam penyelenggaraan program kegiatan puskesmas
Penanggung jawab Pelaksanaan SPO program dan pemberdayaan pelayanan dan masyarakat pelaksana kegiatan program
Pelaksanaan komunikasi dg sasaran program dan masyarakat ttg program dan kegiatan puskesmas
SPO komunikasi dengan sasaran program dan masyarakat ttg penyelenggaraan program dan kegiatan puskesmas
Kriteria : 2.1.9. Pimpinan Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Puskesmas menunjukkan kepemimpinan untuk melaksanakan strategi, mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas dan memberikan pengarahan dalam pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan tata nilai, visi, misi, tujuan Puskesm
Maksud dan Tujuan : Akuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab pengelola puskesmas dalam melaksanakan program kegiatan puskesmas sesuai dengan rencana yan disusun. Akuntabilitas ditunjukkan dalam pencapaian kinerja dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Penanggung Jawab Pr Kegiatan mempunyai kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pencapain kinerja program kepada Pimpinan Puskesmas dan melakukan tindak la untuk perbaikan Telusur Sasaran Materi Telusur
Pelaksanaan penilaian akuntabilitas penanggung jawab
Elemen Penilaian
a. Dilakukan kajian secara Kepala Puskesmas, periodik terhadap penanggung jawab akuntabilitas penanggung program/pelayanan jawab program oleh Pimpinan Puskesmas untuk mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun strategi pelayanan,
b. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung Jawab Program kepada Pelaksana Kegiatan apabila meninggalkan tugas,
Penanggung jawab Pendelegasian program dan wewenang pelayanan dan pelaksana kegiatan program
c. Ada mekanisme untuk Kepala Puskesmas, memperoleh umpan balik dari penanggung jawab pelaksana kegiatan kepada program/pelayanan Penanggung Jawab Program dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja program untuk ditindak lanjuti,
SPO umpan balik (pelaporan) dari pelaksana kepada penanggung jawab program dan pimpinan puskesmas untuk perbaikan kinerja
Kriteria : 2.1.10. Pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab program membina tata hubungan kerja dengan pihak terkait baik lintas program maupun lintas sektoral. Adanya cara yang dilakukan dalam membina tata hubungan kerja untuk mencapai tujuan keberhasilan pelayanan. Maksud dan Tujuan :
v Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak dapat dilakukan oleh sektor kesehatan sendiri, program kesehatan perlu didukung oleh sektor di luar kesehatan, demikian juga pembangunan berwawasan kesehatan harus dipahami oleh sektor terkait.
v Mekanisme pembinaan, komunikasi, dan koordinasi perlu ditetapkan dengan prosedur yang jelas, misalnya melalui pertemuan/lokakarya lintas sektoral. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Hasil lokakarya mini lintas program dan lintas sektor tentang identifikasi pihakpihak terkait dalam penyelenggaran program dan kegiatan puskesmas
Elemen Penilaian
a. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan program dan kegiatan puskesmas diidentifikasi
c. Dilakukan pembinaan, Lintas program dan Pelaksanaan komunikasi dan komunikasi dan koordinasi lintas sektor koordinasi dengan pihak-pihak terkait
d. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak terkait dalam penyelenggaraan program puskesmas
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab evaluasi peran program/pelayanan pihak terkait
SPO evaluasi peran pihak terkait. Hasil evaluasi peran pihak terkait dan tindak lanjut
Kriteria : 2.1.11. Pedoman dan prosedur penyelenggaraan program kegiatan puskesmas disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan. Semua rekaman hasil pelaksanaan program kegiatan dikendalikan Maksud dan Tujuan : v Untuk memastikan bahwa program dan kegiatan terlaksana secara konsisten dan reliabel, perlu disusun pedoman kerja dan prosedur kerja. Pedoman kerja dan prosedur disusun tidak hanya untuk penyelenggaraan program tetapi juga pedoman kerja untuk peningkatan mutu.
v Prosedur kerja perlu didokumentasikan dengan baik dan dikendalikan, demikian juga rekaman sebagai bentuk pelaksanaan prosedur juga har dikendalikan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
Panduan (manual) mutu puskesmas, Pedoman Pelayanan Puskesmas, Pedoman/Kerangka acuan Penyelenggaraan Program Pedoman dan panduan kerja penyelenggaraan program puskesmas
b. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan tiap program kegiatan puskesmas c. Ada prosedur pelaksanaan program kegiatan puskesmas sesuai kebutuhan d. Ada prosedur yang jelas untuk pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman pelaksanaan kegiatan. e. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun pedoman dan prosedur
Kriteria : 2.1.12. Komunikasi internal antara pimpinan puskesmas, penanggung jawab program puskesmas dan pelaksana dilaksanakan agar program kegiatan puskesmas dilaksanakan secara efektif dan efisien. Maksud dan Tujuan :
v Untuk melaksanakan program kegiatan puskesmas secara efektif dan efisien, pimpinan puskesmas perlu melakukan komunikasi internal denga penanggung jawab, pelaksana kegiatan. Komunikasi internal dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan secara periodik maupun sesuai kebutuhan, dan menggunakan media dan tehnologi komunikasi yang tersedia. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK Kepala Puskesmas tentang a. Ada ketetapan tentang komunikasi internal pelaksanaan komunikasi internal di semua tingkat manajemen. b. Ada prosedur komunikasi internal. c. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi dan membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam pelaksanaan program kegiatan puskesmas
SPO komunikasi internal
Penanggung jawab Proses kegiatan Dokumentasi pelaksanaan program dan komunikasi internal komunikasi internal pelayanan dan pelaksana kegiatan program
e. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap rekomendasi hasil komunikasi internal.
Kriteria : 2.1.13. Lingkungan kerja dikelola untuk meminimalkan risiko bagi pengguna puskesmas dan karyawan..
Maksud dan Tujuan : v Dalam pelaksanaan program dan kegiatan puskesmas diupayakan agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Kajian perlu dilakukan un menilai sejauh mana dampak negatif mungkin terjadi sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan. v Lingkungan kerja meliputi kondisi-kondisi pekerjaan termasuk kondisi fisik, lingkungan dan faktor-faktor lain seperti kebisingan, temperatur, kelembaban, pencahayaan atau cuaca terhadap keamanan gangguan lingkungan Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SPO tentang kajian dampak a. Ada kajian dampak negatif kegiatan puskesmas kegiatan puskesmas terhadap lingkungan. terhadap gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan
b. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko akibat program dan kegiatan puskesmas.
Penanggung jawab Pelaksanaan program dan manajemen risiko pelayanan dan pelaksana kegiatan program
SK Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen risiko. Panduan manajemen risiko. Hasil pelaksanaan manajemen risiko: identifikasi risiko, analisis risiko pencegahan risiko Hasil kajian dan tindak lanjut terhadap ganggung/dampak negatif thd lingkungan dan pencegahannya
c. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan, untuk mencegah terjadinya dampak tersebut.
Kriteria : 2.1.14. Pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab program puskesmas secara teratur melakukan penilaian kinerja pengelolaan dan pelaksanaan pr kegiatan puskesmas. Maksud dan Tujuan : Pimpinan Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Puskesmas mempunyai kewajiban untuk melakukan monitoring dan penilaian terhadap pencapaian kinerja agar program kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab program kegiatan. b. Penilaian kinerjadifokuskan untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan program kegiatan. c. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan cakupan program untuk mencapai indikator untuk mengukur kinerja puskesmas sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota d. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan penanggung jawab program untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan program kegiatan.
Kepala Puskesmas, penanggung jawab program/pelayanan , dan pelaksana Kepala Puskesmas, Pemanfaatan penanggung jawab penilaian kinerja program/pelayanan untuk meningkatkan kinerja
SK Kepala Puskesmas dan SPO tentang penilaian kinerja oleh kepala puskesma dan penanggung jawab
Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjut penilaian dalam bentuk perbaikan kinerja
Pelaksanaan SPO monitoring kinerja. Hasil monitoring kinerja dan tindak lanjut monitoring dan tindaklanjut kinerja monitoring kinerja
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan tindak Hasil kajian dan tindak lanjut penanggung jawab lanjut hasil terhadap monitoring kinerja program/pelayanan monitoring kinerja , dan pelaksana
Pengelolaan keuangan pelayanan Kriteria : 2.1.15. Pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab program puskesmas menunjukkan profesionalisme dalam mengelola keuangan pelayanan.
Maksud dan Tujuan : v Anggaran yang tersedia di puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung puskesmas, maupun untuk pelaksanaan program kegiatan puskes perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran. Elemen Penilaian a. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan penanggung jawab program dan pelaksana pelayanan didalam pengelolaan anggaran puskesmas mulai dari perencanaan anggaran, penggunaan anggaran maupun monitoring penggunaan anggaran Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala Puskesmas, penanggung jawab program/pelayanan , dan pelaksana Keterlibatan dalam perencanaan, penggunaan, monitoring penggunaan anggaran
b. Ada kejelasan tanggungjawab pengelola keuangan puskesmas c. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran dalam pelaksanaan program kegiatan d. Ada kejelasan pembukuan e. Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian kinerja pengelola keuangan puskesmas f. Ada hasil audit/penilaian Kepala puskesmas, Proses audit kinerja pengelola keuangan kinerja pengelola keuangan pengelola
keuangan
SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan Panduan penggunaan anggaran
Kebijakan dan SPO audit penilaian kinerja pengelola keuangan Hasil audit kinerja pengelola keuangan
Kriteria : 2.1.16. Pengelolaan keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku Maksud dan Tujuan : v Untuk menegakkan akuntabilitas keuangan, maka pengelolaan keuangan puskesmas perlu dilakukan secara transparan, sesuai dengan peratura perundangan yang berlaku. v Untuk puskesmas yang menerapkan PPK BLUD harus mengikuti peraturan perundangan dalam pengelolaan keuangan BLUD dan menerapkan Standar Akuntansi Profesi (SAP). Telusur Dokumen Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan
c. Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan. Pengelola c. Pengelolaan keuangan keuangan sesuai dengan standar, peraturan yang berlaku dan rencana anggaran yang disusun sesuai dengan rencana operasional d. Laporan dan Pertanggung jawaban keuangan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku
Panduan pengelolaan keuangan, dokumen rencana anggaran, dokumen proses pengelolaan keuangan
Bukti pelaksanaan dan tindak c. Dilakukan audit terhadap Kepala puskesmas, Proses audit dan pengelola tindak lanjut audit lanjut audit keuangan pengelolaan keuangan dan keuangan keuangan hasilnya ditindak lanjuti
Pengelolaan Data dan Informasi di Puskesmas (Puskesmas sebagai bank data) Kriteria : 2.1.17. Dalam menjalankan fungsi puskesmas, harus tersedia data dan informasi di puskesmas yang digunakan untuk pengambilan keputusan baik un peningkatan pelayanan di puskesmas maupun untuk pengembilan keputusan di tingkat kabupaten
Maksud dan Tujuan : v Pengambilan keputusan dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi. Data d informasi tersebut digunakan baik untuk pengambilan keputusan di puskesmas dalam peningkatan pelayanan maupun pengembangan programprogram kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maupun pengambilan keputusan pada tingkat kebijakan di Dinas Kesehatan.
v Data dan informasi tersebut meliputi minimal: data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab, demografi, budaya dan kebiasaan masyarakat penyakit terbanyak, surveilans epidemiologi, evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan, evaluasi dan pencapaian kinerja program, dan data dan informasi lain yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Provinsi dan Kementerian Kesehatan. (sesuai kebutuhan). Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas tenatang ketersediaan data dan informasi di puskesmas. SK pengelola informasi dengan uraian tugas dan tanggung jawab Penanggung jawab Pengumpulan, program dan penyimpanan, pelayanan dan retriving data pelaksana kegiatan program SPO pengumpulan, penyimpanan, dan retriving (pencarian kembali) data
Elemen Penilaian a. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang harus tersedia di puskesmas
Penanggung jawab analisis data dan c. Tersedia prosedur informasi analisis data untuk diproses program dan pelayanan dan menjadi informasi pelaksana kegiatan program
d. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi informasi kepada pihakpihak yang membutuhkan dan berhak memperoleh informasi e. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pengelolaan data dan informasi
Penanggung jawab Pelaksanaan SPO pelaporan dan distribusi program dan pelaporan dan informasi pelayanan dan distribusi informasi pelaksana kegiatan program Bukti evaluasi dan tindak lanjut pengelolaann data dan informasi
Standar : 2.2. Hak dan Kewajiban Pengguna Puskesmas Adanya kejelasan hak dan kewajiban pengguna Puskesmas
Hak dan kewajiban pengguna Puskesmas
Kriteria : 2.2.1. Hak dan kewajiban pengguna Puskesmas ditetapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat dan semua pihak yang terkait, dan tercermin dalam kebijakan dan prosedur penyelenggaraan Puskesmas Maksud dan Tujuan : v Keberadaan Puskesmas dalam mengemban misi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat harus berfokus pada pelanggan. Pengelol Pelaksana Puskesmas perlu memahami dan memperhatikan hak dan kewajiban pengguna Puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan dan pelaksanaan Program Kegiatan. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban sasaran program dan pasien pengguna pelayana puskesmas. Brosur, leaflet, poster ttg hak dan kewajiban sasaran program dan pasien/pengguna jasa puskesmas
b. Ada sosialisasi kepada Sasaran program, masyarakat dan pihak-pihak tokoh masyarakat yang terkait tentang hak dan kewajiban mereka.
Brosur, leaflet, poster ttg hak dan kewajiban sasaran program dan pasien/pengguna jasa puskesmas
c. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak dan kewajiban pengguna.
Penanggung jawab Sikap dan perilaku SK Kepala Puskesmas dan program dan pelayanan SPO untuk memenuhi hak dan pelayanan dan kewajiban pengguna pelaksana kegiatan program KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
Kriteria : 2.2.2. Adanya aturan (code of conduct) yang jelas untuk mengatur perilaku pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Program dan pelaksana dalam proses penyelenggaraan program kegiatan Puskesmas. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas serta tujuan program kegiatan. Maksud dan Tujuan :
Perlu disusun aturan (code of conduct) yang mengatur perilaku pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Program dan pelaksana program kegiatan y sesuai dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Kepala puskesmas, Pelaksanaan aturan SK Kepala Puskesmas dan a. Ada aturan yang penanggung jawab, main kesepakatan tentang aturan disepakati bersama oleh pelaksana main dalam pelaksanaan pimpinan Puskesmas, program dan pelayanan di Penanggung Jawab puskesmas Program dan pelaksana dalam melaksanakan program kegiatan Puskesmas, b. Aturan tersebut sesuai dengan visi, misi, tata nilai, dan tujuan Puskesmas.
Aturan main sesuai dengan visi, misi, tata nilai dan tujuan puskesmas (cek kesesuaian aturan main)
Standar : 2.3. Kontrak pihak ketiga Jika sebagian kegiatan dikontrakkan kepada pihak ketiga, pengelola menjamin bahwa penyelenggaraan oleh pihak ketiga memenuhi standar yang ditetapkan
Kriteria : 2.3.1. Adanya dokumen kontrak yang jelas dengan pihak ketiga yang ditanda-tangani oleh pihak ketiga dan pengelola dengan spesifikasi pekerjaan ya jelas dan memenuhi standar yang berlaku
Maksud dan Tujuan : v Jika ada kewenangan pada pengelola Puskesmas untuk mengontrakkan sebagian kegiatan kepada pihak ketiga, maka pengelola Puskesmas proses kontrak harus mengikuti peraturan perundangan yang berlaku, dan menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan pada pihak ketiga tersebut dilaksana sesuai dengan rencana dan menaati peraturan perundangan yang berlaku.
Elemen Penilaian a. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola kontrak kerja (Perjanjian Kerja Sama) b. Ada dokumen kontrak yang jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku c. Dalam dokumen kontrak ada kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran dan tanggung jawab masingmasing pihak, personil yang melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar kinerja, masa berlakunya kontrak, proses kalau terjadi perbedaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan hubungan kerja
Kriteria : 2.3.2. Kinerja pihak ketiga dalam penyelenggaraan pelayanan dimonitor dan dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan ditindak-lanjut Maksud dan Tujuan :
v Kinerja pihak ketiga harus dimonitor untuk menilai kesesuai terhadap perjanjian kontrak dan rencana kegiatan yang ditetapkan dengan menggunakan indika penilaian yang jelas. Hasil penilaian harus ditindaklanjuti untuk menjamin tujuan program kegiatan tercapai secara efektif dan efisien.
Elemen Penilaian a. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
b. Dilakukan monitoring Kepala puskesmas, Monitoring kinerja dan evaluasi oleh pengelola penanggung jawab pihak ketiga pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan indikator dan standar kinerja, c. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan evaluasi
Kebijakan dan SPO monitoring kinerja pihak ketiga. Instrumen monitoring dan evaluasi, dan hasil monitoring kinerja pihak ketiga Bukti tindak lanjut hasil monitoring
Standar : 2.4. Pemeliharaan sarana dan prasarana Sarana dan peralatan puskesmas harus dipelihara agar dapat digunakan sesuai kebutuhan dan sesuai peraturan yang berlaku Kriteria : 2.4.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas dan akurat. Maksud dan Tujuan :
v Untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penyelenggaraan program kegiatan perlu didukung oleh ketersediaan sarana dan peralatan ya siap pakai dan terpelihara dengan baik.
v Seluruh sarana dan peralatan yang ada perlu diinventarisasi dan diperiksa ulang apakah kondisi memenuhi syarat dan jumlah serta jenis sesuai dengan standar sarana dan peralatan puskesmas. v Program pemeliharaan sarana dan peralatan perlu disusun dan dilaksanakan secara konsisten agar pelayanan dan penyelenggaraan program kegiatan puskesmas berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hambatan akibat ketidak sediaan sarana dan peralatan yang siap pakai Elemen Penilaian a. Ditetapkan penanggung jawab barang inventaris Puskesmas b. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan program. c. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas d. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja e. Ada tempat penyimpanan/gudang sarana dan peralatan yang memenuhi persyaratan. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola barang Daftar inventaris
Penanggung jawab Pelaksanaan pengelola barang program kerja Penanggung jawab Pelaksanaan pengelola barang program kerja
f. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas g. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai dengan program kerja. h. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. i. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program kerja j. Pencatan dan pelaporan barang inventaris
Penanggungjawab Bukri oelaksanaan SK penanggung jawab kendaraan kegiatan kendaraan Program kerja pemeliharaan perawatan kendaraan Penanggung jawab Pelaksanaan pemeliharaan program kerja kendaraan Dokumen pencatatan dan pelaporan barang inventaris
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
nggaraan puskesmas.
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
mas sesuai dengan rencana yang tapkan. Penanggung Jawab Program smas dan melakukan tindak lanjut
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
ui pertemuan/lokakarya lintas
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
Skor
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
ya dan kebiasaan masyarakat, pola nerja program, dan data dan uhan).
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
laku
diaan sarana dan peralatan yang dan jumlah serta jenis sesuai
0 5 10
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10
Standar : 3.1. Budaya dan pelaksanaan perbaikan kinerja pelayanan konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan ole pimpinan puskemas, penanggung jawab program dan pelaksana.
Kriteria : 3.1.1.Pimpinan Puskesmas menetapkan wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, memonitor kegiatan peningkatan dan kinerja Puskesmas dan membudayakan perbaikan kinerja yang berkesinambungan secara konsisten dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskes Maksud dan Tujuan :
v Adanya wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk koordinasi, monitoring, dan membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kiner secara berkesinambungan akan menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja dilakukan secara konsisten dan sistematis.
v Wakil manajemen mutu tersebut bertanggung jawab dalam menyusun pedoman (manual) mutu dan kinerja bersama dengan pimpinan Puskesm yang akan menjadi acuan bagi pimpinan, penanggung jawab program dan pelakasana kegiatan Puskesmas. Telusur Elemen Penilaian a. Pimpinan Puskesmas menetapkan wakil manajemen mutu b. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab wakil manajemen mutu Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas
SK wakil manajemen mutu
c. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja disusun bersama oleh wakil manajemen mutu dengan pimpinan dan penanggung jawab program. d. Kebijakan mutu dan tatanilai disusun bersama dan dituangkan dalam manual/pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi dan tujuan Puskesmas. e. Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Program, dan Pelaksana Kegiatan Puskesmas berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara konsisten dan berkesinambungan.
Kepala Puskesmas, Proses penyusunan Pedoman peningkatan mutu Wakil Manajemen pedoman dan kinerja puskesmas Mutu
Kepala Puskesmas, proses penyusunan SK Kepala Puskesmas tentang Wakil Manajemen kebijakan mutu Kebijakan mutu Mutu
Kepala Puskesmas, Proses Wakil Manajemen penggalangan Mutu, Karyawan komitmen bersama Puskesmas
Bukti yang menunjukkan adanya Komitmen bersama seluruh jajaran puskesmas untuk meningkatkan mutu dan kinerja (pernyataan tertulis, foto)
Kriteria : 3.1.2. Pimpinan Puskesmas, Wakil Manajemen Mutu, Penanggung jawab Program bertanggung jawab menerapkan perbaikan kinerja yang berkesinambungan yang tercermin dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Maksud dan Tujuan :
v Pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja direncanakan dan dimonitor serta ditindaklanjuti. Pimpinan dan Wakil Manajemen Mutu secara period melakukan pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas hasil-hasil Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas
Rencana tahunan perbaikan mutu dan kinerja puskesmas Bukti-bukti pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja, notulen tinjauan manajemen
a. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas. b. Kegiatan perbaikan mutu Kepala Puskesmas, Pelaksanaan Wakil Manajemen kegiatan perbaikan dan kinerja Puskesmas Mutu mutu dan kinerja dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan yang tersusun dan di lakukan pertemuan tinjauan manajemen yang membahas kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang perlu dilaksanakan.
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan SPO pertemuan tinjauan c. Pertemuan tinjauan manajemen membahas hasil Wakil Manajemen pertemuan tinjauan manajemen. Hasil-hasil manajemen pertemuan dan rekomendasi analisis kebutuhan, analisis Mutu kepuasan, hasil audit kinerja, pertemuan tinjauan yang lalu, dan rekomendasi, serta tindak lanjut pertemuan .
Kepala Puskesmas, d. Rekomendasi hasil Wakil Manajemen pertemuan tinjauan manajemen ditindaklanjuti Mutu dan dievaluasi.
Rencana tindak lanjut terhadap temuan tinjauan manajemen, bukti dan hasil pelaksanaan tindak lanjut
Kriteria : 3.1.3. Pimpinan Puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana kegiatan bertanggung jawab dan menunjukkan peran serta dalam memperbaik dan kinerja. Maksud dan Tujuan :
v Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memerlukan peran serta aktif baik pimpinan Puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana kegia dan pihak-pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud serta memberikan kepuasan pada pengguna puskesmas Elemen Penilaian a. Pimpinan Puskesmas, penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan memahami tugas dan kewajiban mereka untuk meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas b. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif dalam peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas Telusur Sasaran Materi Telusur
Pimpinan puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana
Pemahaman peran Uraian tugas,wewenang dan masing-masing tanggung jawab wakil dalam peningkatan manajemen mutu mutu
Keterlibatan pihak Identifikasi pihak-pihak terkait dalam terkait dan peran masingpeningkatan mutu masing dan kinerja puskesmas
c. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti.
Pimpinan Tindak lanjut idepuskesmas, ide peningkatan penanggung jawab mutu program, pelaksana, penanggung jawab mutu
Notulen rapat atau catatan yang menunjukkan adanya penjaringan aspirasi atau inovasi dari pihak terkait. Rencana program perbaikan mutu, dan bukti pelaksanaan
Kriteria : 3.1.4. Pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab program Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal yang dilaksnakan secara periodik.
Maksud dan Tujuan : v Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, Wakil manajemen mutu, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan sebagai dasar unt melakukan perbaikan. Telusur Elemen Penilaian a. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas. Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas
Laporan kinerja, Analisis data kinerja
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan audit b. Dilakukan audit Wakil Manajemen internal internal secara periodik terhadap upaya perbaikan Mutu mutu dan kinerja dalam upaya mencapai sasaransasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang ditetapkan
SPO audit internal. Pembentukan tim audit internal. Pelatihan tim audit internal. Program kerja audit internal
c. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Pimpinan Puskesmas, Wakil Manajemen mutu dan penanggung jawab program untuk mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program kegiatan Puskesmas d. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal. e. Terlaksananya rujukan Kepala Puskesmas, Rujukan masalah Wakil Manajemen yang tidak dapat untuk menyelesaikan Mutu diselesaikan masalah dari hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri oleh puskesmas.
SPO rujukan jika tidak dapat menyelesaikan masalah hasil rekomendasi audit internal
Kriteria : 3.1.5. Adanya upaya memberdayakan pengguna Puskesmas untuk berperan serta dalam memperbaiki kinerja Puskesmas Maksud dan Tujuan :
v Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pengguna, maka pengguna dan masyarakat diharapkan berperan serta da upaya perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas. Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada program-program kegiatan puskesmas, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat dilibatkan dalam memberikan masukan, ide-ide yang diperole survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh Puskesmas dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja.
v Pemberdayaan pengguna dapat dilakukan melalui survei masyarakat desa, musyawarah masyarakat desa atau mekanisme yang lain dalam upay perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas.
v (Bentuk-bentuk pemberdayaan/peran masyarakat: peran serta dalam memberikan pelayanan, melakukan advokasi, dan melakukan pengawasan melalui forum-forum pemberdayaan masyarakat yang ada). Elemen Penilaian a. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari pengguna tentang kinerja Puskesmas, b. Dilakukan survei atau masukan melalui forumforum pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui bahwa kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SPO untuk mendapatkan asupan pengguna tentang kinerja puskesmas
c. Asupan dan hasil survei muapun forumforum pemberdayaraan masyarakat dianalisis dan ditindak lanjuti.
Kriteria : 3.1.6. Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara berkesinambungan. Jika hasil pelayanan atau hasil program kegiatan yang tidak mencapai targ maka dilakukan upaya perbaikan berupa koreksi, tindakan korektif maupun tindakan preventif Maksud dan Tujuan : v Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu disusun sebagai tolok ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja. v Dalam penilaian kinerja Puskesmas, jika terjadi hasil yang tidak sesuai harus ditindak lanjuti dengan koreksi, tindakan korektif. v Upaya preventif dilakukan dengan mengantisipasi kemungkinan terjadinya hasil yang tidak sesuai. v Sasaran/indikator perbaikan mutu dan kinerja perlu disusun sebagai tolok ukur upaya perbaikan mutu dan kinerja. Elemen Penilaian a. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang dikumpulkan secara periodik untuk menilai peningkatan kinerja pelayanan, Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator mutu dan kinerja Puskesmas, data hasil pengumpulan indikator mutu dan kinerja yang dikumpulkan secara periodik SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang indikator mutu dan kinerja puskesmas, SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang SPM
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan b. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai Wakil Manajemen perbaikan mutu dan Mutu, pelaksana kinerja akibat adanya upaya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan pelayanan
c. Ada prosedur tindakan Kepala Puskesmas, Analisis masalah Wakil Manajemen mutu/hasil yang korektif.
Mutu, pelaksana tidak sesuai dan tindak korektif
d. Ada prosedur tindakan Kepala Puskesmas, Analisis masalah Wakil Manajemen mutu/hasil yang preventif.
Mutu, pelaksana tidak sesuai dan tindak preventif
Kepala Puskesmas, Hasil tindak lanjut Bukti pelaksanaan tindak e. Hasil pelayanan/program kegiatan Wakil Manajemen terhadap hasil yang lanjut terhadap hasil yang Mutu, pelaksana tidak sesuai tidak sesuai yang tidak sesuai ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, dan tindakan preventif. KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
Kriteria : 3.1.7. Dilakukan kegiatan kaji banding (benchmarking) dengan Puskesmas lain tentang kinerja Program. Maksud dan Tujuan :
Bila dimungkinkan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan program dengan puskesmas lain. Kegiatan kajibanding merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan program dan pelaksanaan program di puskesmas yang lain, dan akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan program. Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
Rencana kajibanding (kerangka acuan kajibanding)
Kepala puskesmas, Penyusunan a. Kepala Puskesmas penanggung jawab rencana bersama dengan kajibanding penanggung jawab program program menyusun rencana kajibanding Kepala puskesmas, Penyusunan b. Kepala Puskesmas penanggung jawab instrumen bersama dengan kajibanding penanggung jawab program program dan pelaksanan program menyusun instrumen kajibanding
Instrumen kajibanding
e. Disusun rencana tindak Kepala puskesmas, Penyusunan penanggung jawab rencana tindak lanjut kajibanding
program, pelaksana lanjut kajibanding
f. Dilakukan pelaksanaan Kepala puskesmas, pelaksanaan tindak Laporan tindak lanjut penanggung jawab lanjut kajibanding kajibanding tindak lanjut kajibanding program, pelaksana dalam bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam pelaksanaan program g. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kajibanding,tindak lanjut dan manfaatnya.
Kepala Puskesmas, pelaksanaan penanggung jawab evaluasi terhadap program penyelenggaraan kegiatan kajibanding Hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyelenggaraan kegiatan kajibanding
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
diharapkan berperan serta dalam as pada program-program asukan, ide-ide yang diperoleh dari baikan mutu dan kinerja.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
n korektif.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
Standar : 4.1. Kebutuhan Program Puskesmas dianalisis. Penanggung jawab program mengidentifikasi kegiatan kegiatan pelayanan program sesuai dengan kebutuhanan harapan masyarakat.
Kriteria : 4.1.1. Pimpinan Puskesmas dan penanggung jawab program menetapkan jenis-jenis kegiatan program yang disusun berdasar analisis kebutuhan serta harapan masyarakat yang dituangkan dalam rencana kegiatan program. Maksud dan Tujuan :
v Kegiatan-kegiatan dalam setiap program puskesmas disusun oleh Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program tidak hanya mengacu pedoman atau acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kabupaten, tetapi per memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program. v Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran program dapat diidentifikasi melalui survey, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat. v Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang program kepada masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran program. v Komunikasi dan koordinasi perlu juga dilakukan kepada lintas program maupun lintas sector terkait. Elemen Penilaian a. Dilakukan identfikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu yang merupakan sasaran program Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala puskesmas, Penanggung jawab program, Tokoh masyarakat, Sasaran program Pelaksanaan identifikasi kebutuhan masyarakat/sasaran
Penanggung jawab b. Identifikasi kebutuhan program dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu yang merupakan sasaran program dilengkapi dengan kerangka acuan, metoda dan instrumen, cara analisis yang disusun oleh penanggung jawab program
Proses penyusunan Kerangka acuan, metoda, kerangka acuan, instrumen analisis kebutuhan metoda, instrumen masyarakat/sasaran program analisis kebutuhan
c. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai masukan untuk penyusunan kegiatan-kegiatan program.
Kepala puskesmas, d. Kegiatan-kegiatan Penanggung jawab tersebut ditetapkan oleh Kepala Puskesmas bersama program dengan penanggung jawab program dengan mengacu pada pedoman program dan hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu sebagai sasaran program.
Catatan hasil analisis dan identifikasi kebutuhan program dan rencana kegiatan program Proses penyusunan Rencana kegiatan program rencana kegiatan yang ditetapkan oleh kepala program apakah puskesmas berdasar hasil analisis kebutuhan dan pedoman sebagai acuan Pedoman-pedoman penyelenggaraan program puskesmas dari Kemenkes
e. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan kepada masayarakat, kelompok masyarakat, maupun individu yang menjadi sasaran program.
Kepala puskesmas, Pelaksanaan penangggung sosialisasi kegiatan jawab program, pelaksana, kelompok masyarakat, sasaran program
Bukti pelaksanaan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat, kelompok masyarakat, dan sasaran
Lintas program, f. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan lintas sektor dan dikoordinasikan kepada lintas program dan lintas sector terkait sesuai dengan pedoman pelaksanaan program. g. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam rencana kegiatan program.
Komunikasi dan SPO koordinasi dan koordinasi lintas komunikasi lintas program program dan lintas dan lintas sektor sektor
Kriteria : 4.1.2. Dalam pelaksanaan kegiatan program dilakukan pembahasan konsultatif oleh pengelola dan pelaksana program dengan masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran program untuk mengetahui dan menanggapi jika ada perubahan kebutuhan dan harapan sasaran pr
Maksud dan Tujuan : v Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sasaran program diperlukan umpan balik dari masyarakat dan sasaran program untuk mela penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan program.
v Umpan balik dapat diperoleh melalui pembahasan atau pertemuan konsultatif dengan tokoh masyarakat, kelompok masyarakat atau individu yang merupakan sasaran program melalui forum-forum yang ada, misalnya badan penyantun puskesmas, konsil kesehatan masyarakat dan forum-forum komunkasi yang lain.
Elemen Penilaian
a. Kepala puskesmas dan Kepala Puskesmas, penanggung jawab program Penanggung jawab menyusun kerangka acuan program untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat dan sasaran program tentang pelaksanaan kegiatan program. b. Hasil identifikasi umpan balik didokumentasikan dan dianalisis.
Kepala puskesmas, Proses analisis dan penanggung jawab tindak lanjut hasil program, pelaksana identifikasi umpan balik
Dokumen hasil identifikasi umpan balik, analisis dan tindak lanjut terhadap hasil identifikasi umpan balik SPO pembahasan umpan balik, dokumentasi pelaksanaan pembahasan, hasil pembahasan, tindak lanjut pembahasan
Kepala puskesmas, Pembahasan umpan penanggung jawab balik program c. Dilakukan program, pembahasan terhadap pelaksana, lintas umpan balik dari program, lintas masyarakat maupun sasaran sektor
program oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, pelaksana program, lintas program, dan jika diperlukan dengan lintas sector terkait.
Penanggung jawab d. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan program rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan program.
Pemanfaatan hasil Bukti perbaikan rencana pembahasan umpan pelaksanaan program balik untuk perbaikan rencana dan/atau pelaksanaan program Bukti tindak lanjut dan evaluasi terhadap perbaikan yang dilakukan
e. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap perbaikan rencana maupun pelaksanaan program.
Kriteria : 4.1.3. Penanggung jawab program mengidentifikasi dan menanggapi peluang inovatif perbaikan penyelenggaraan pelayanan program Maksud dan Tujuan : v Sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan harapan masyarakat, perubahan regulasi, perkembangan teknolgi, maka dapat dilakukan upaya-upay v Usulan-usulan inovatif untuk perbaikan program dapat diperoleh melalui masukan dari masyarakat , tokoh masyarakat, forum-forum komunikasi d masyarakat, lintas program maupun lintas sector terkait. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Kepala puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan program, perubahan regulasi, pengembangan tehnologi, perubahan pedoman/acuan program
Identifikasi Hasil identifikasi masalah, permasalahan perubahan regulasi, dsb dalam pelaksanaan, perubahan regulasi, dsb
Regulasi yang terkait dengan program, pedoman penyelenggaraan program dari Kemenkes
b. Kepala puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program melakukan identifikasi peluangpeluang inovatif untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan program untuk mengatasi permasalah tersebut maupun untuk menyesuaikan dengan perkembangan tehnologi, regulasi, maupun pedoman/acuan program.
Identifikasi peluang Hasil identifikasi peluanginovatif untuk peluang perbaikan inovatif perbaikan kegiatan program untuk mengatasi masalah dan perkembangan
c. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan pembahasan dengan masyarakat, sasaran program, lintas program dan lintas sector terkait d. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan program direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi. e. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas program, lintas sector terkait, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Bukti pembahasan melalui forum-forum komukasi dengan masyarakat, sasaran program, lintas program, lintas sektor
Kepala puskesmas, Pelaksanaan, Rencana perbaikan inovatif, penanggung jawab evaluasi, dan tindak evaluasi, dan tindak lanjut thd program, lintas lanjut inovasi hasil evaluasi program, lintas sektor Lintas program, Sosialisasi kegiatan Bukti pelaksanaan sosialisasi lintas sektor, dinas inovatif kesehatan kabupaten/kota
Standar : 4.2. Akses masyarakat dan sasaran program terhadap kegiatan program Penanggung jawab program memastikan pelaksanaan kegiatan program secara professional dan tepat waktu, tepat sasaran sesuai dengan tujuan prog kebutuhan dan harapan masyarakat Kriteria : 4.2.1. Pelaksanaan Program dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, maupun individu yang menjadi sasaran program. Maksud dan Tujuan :
v Agar tujuan program tercapai dan pelaksanaan kegiatan program dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat, maka kepala puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman dan rencana kegiatan yang telah disusun berdas kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program. v Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program memastikan jadual kegiatan, petugas pelaksana yang kompeten untuk melaksanakan, dan pros pelaksanaan kegiatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat. v Agar kegiatan program dapat dilaksanakan dengan baik, tujuan, langkah-langkah kegiatan program, dan jadual kegiatan perlu diinformasikan kepa masyarakat, kelompok masyarakat, maupun individu yang menjadi sasaran program. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Jadual kegiatan, rencana program kegiatan
Elemen Penilaian
a.Jadual pelaksanaan kegiatan program ditetapkan sesuai dengan rencana b. Pelaksanaan kegiatan progam dilakukan oleh pelaksana yang kompeten. c. Jadual dan pelaksanaan Sasaran program kegiatan diinformasikan kepada sasaran program d. Pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan jadual yang ditetapkan e. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kegiatan program
Data kepegawaian pelaksana program Informasi tentang jadual kegiatan program Bukti pelaksanaan sosialisasi
Kriteria : 4.2.2. Masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran program, lintas program, dan lintas sector terkait mendapatkan akses inform yang jelas tentang kegiatan-kegiatan program, tujuan, tahapan, dan jadual pelaksanaan program.
Maksud dan Tujuan : v Masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran program perlu mendapatkan informasi tentang kegiatan-kegiatan program, tuju tahapan dan jadual pelaksanaan, sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan mereka, dan menjamin pelaksanaan kegiatan tepat sas dan tepat waktu.
v Lintas program dan lintas sector terkait juga perlu mendapatkan informasi tentang kegiatan program, tujuan, pentahapan, dan jadual kegiatan, sehi dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian tujuan program. Elemen Penilaian a. Informasi tentang kegiatan program disampaikan kepada masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran program b. Informasi tentang kegiatan program disampaikan kepada lintas program terkait c. Informasi tentang kegiatan program disampiakan kepada lintas sector terkait Telusur Sasaran Materi Telusur
Tokoh masyarakat, Informasi ttg kelompok kegiatan program masyarakat, sasaran program
SPO penyampaian informasi, Bukti pelaksanaan penyampaian informasi SPO penyampaian informasi, Bukti pelaksanaan penyampaian informasi
Sasaran program, Evaluasi terhadap SPO evaluasi, instrumen d. Dilakukan evaluasi lintas program, kejelasan informasi evaluasi, pelaksanaan ev terhadap kejelasan aluasi, hasil evaluasi informasi yang disampaikan lintas sektor terkait kepada sasaran program, lintas program, dan lintas sector terkait
Kriteria : 4.2.3. Sasaran Program memperoleh akses yang mudah untuk berperan aktif pada saat pelaksanaan kegiatan program tepat waktu
Maksud dan Tujuan : Keberhasil program tergantung pada peran aktif masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran program. Pengelola dan pelaksana kegiatan program mengupayakan kemudahan bagi sasaran program untuk mengakses dengan mudah informasi tentang kegiatan program, maupun un berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan program, dan memberikan umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan program Elemen Penilaian a. Penanggung jawab dan pelaksana program memastikan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan program yang mudah diakses oleh masyarakat Telusur Sasaran Materi Telusur
Penanggung jawab program, pelaksana program, sasaran program Cara memastikan ketepatan waktu dan pelaksanaan program , kemudahan akses terhadap kegiatan program
b. Pelaksanaan kegiatan Pelaksana program dilakukan dengan kegiatan, sasaran metoda dan tehnologi yang program dikenal oleh masyarakat atau sasaran program.
Metoda dan tehnologi dalam pelaksanaan kegiatan, cara untuk mengetahui bahwa metoda dan tehnologi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Rencana kegiatan program, hasil evaluasi tentang metoda dan tehnologi dalam pelaksanaan program, dan tindak lanjutnya
sasaran program, c. Alur atau tahapan masyarakat kegiatan program dikomunikasi dengan jelas kepada masyarakat sasaran program, d. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat masyarakat dan/atau sasaran program terhadap kegiatan program
sosialisasi alur dan Jadwal sosialisasi, daftar tahapan kegiatan hadir, notulen dalam program mengkomunikasikan kegiatan program dg masyarakat Evaluasi thd akses Hasil evaluasi terhadap akses
e. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses masyarakat dan/atau sasaran program terhadap kegiatan program.
f. Informasi yang jelas kepada masyarakat dan/atau sasaran program dilakukan jika terjadi perubahan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan pengelola dan pelaksana program memberikan kemudahan bagi masyarakat atau sasaran program untuk memperoleh pelayanan tersebut.
SPO pengaturan jadual perubahan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan, dokumen perubahan jadual (jika memang terjadi perubahan jadual)
Kriteria : 4.2.4. Penjadualan pelaksanaan pelayanan program disepakati bersama dengan memperhatikan masukan pelanggan dan dilaksanakan tepat waktu se dengan rencana. Maksud dan Tujuan : v Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan program perlu disepakai bersama oleh penanggung jawab, pelaksana, sasaran program, lintas program, da lintas sector terkait untuk menjamin program dilakukan tepat sasaran dan tepat waktu, dan tidak terjadi konflik diantara pengelola, pelaksana, sasaran program, lintas program dan lintas sector terkait. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan program dengan masyarakat dan/atau sasaran program b. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor terkait. c. Penanggung jawab program memonitor pelaksanaan kegiatan program tepat waktu, tetpat sasaran dan sesuai dengan tempat yang direncanakan d. Penanggung jawab program melakukan evaluasi terhadap ketepata waktu, ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.
SPO untuk menyepakati bersama tentang cara dan waktu pelaksanaan kegiatan dengan sasaran program atau masyarakat
Lintas program dan Kesepakatan cara lintas sektor dan waktu pelaksanaan kegiatan
SPO kesepakatan cara dan waktu pelaksanaan kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
Kepala puskesmas, Tindak lanjut thd Bukti tindak lanjut hasil Penanggung jawab hasil evaluasi akses evaluasi program, pelaksana program
Kriteria : 4.2.5. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program melakukan kajian terhadap permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan progra
Maksud dan Tujuan : v Dalam pelaksanaan kegiatan program dapat terjadi ketidak tepatan waktu, ketepatan sasaran, maupun tidak tercapainya target kinerja yang dihar oleh karena itu kepala puskesmas dan penanggung jawab program perlu melakukan kajian terhadap permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program, dan melakukan upaya tindak lanjut untuk mengatasi. Telusur Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program mengidentifikasi permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program Sasaran
Kepala puskesmas, Penanggung jawab program, pelaksana program
Materi Telusur
Masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan program
b. Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program melakukan analisis terhadap permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan program c. Penanggung jawab program dan pelaksana program merencanakan tindak lanjut untuk mengatasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program d. Penanggung jawab program dan pelaksana program melaksanakan tindak lanjut
Kepala puskesmas, Analisis masalah Penanggung jawab dan hambatan program, pelaksana program
Penanggung jawab Tindak lanjut thd program, pelaksana hasil analisis program masalah dan hambatan
Penanggung jawab Pelaksanaan tindak Bukti pelaksanaan tindak program dan lanjut lanjut pelaksanan program Tindak lanjut thd Evaluasi thd tindak lanjut rencana mengatasi masalah dan hambatan masalah dan hambatan
Penanggung jawab e. Penanggung jawab dan pelaksana program dan pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak lanjut yang dilakukan.
Kriteria : 4.2.6. Ada umpan balik dan tindak lanjut terhadap keluhan masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran program. Maksud dan Tujuan :
v Umpan balik yang berupa kepuasan maupun ketidak puasan sasaran program yang berupa keluhan diperlukan untuk melakukan perbaikan baik da pengelolaan maupun pelaksanaan program agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program. v Keluhan masyarakat atau sasaran program dapat diperoleh secara pasif, yaitu masyarakat atau sasaran program menyampaikan langsung dengan kehendak sendiri kepada kepala puskesmas, penanggung jawab program, atau pelaksana program, ataupun secara aktif dilakukan oleh puskesmas. v Tata cara untuk memperoleh keluhan masyarakat atau sasaran program dapat dilakukan dengan menyediakan media komunikasi untuk menerima keluhan, misalnya melalui sms, kotak saran, pertemuan dengan tokoh masyarakat maupun forum-forum komunikasi dengan masyarakat. v Tindak lanjut dilakukan secara rasional sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang ada di puskesmas. Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas menetapkan media komunikasi untuk menangkap keluhan masyarakat atau sasaran program b. Kepala Puskesmas menetapkan media komunikasi untuk memberikan umpan balik terhadap keluhan yang disampaikan c. Kepala puskesmas, penanggung jawab program dan pelaksana program melakukan analisis terhadap keluhan Telusur Sasaran Materi Telusur Penanggung jawab dan pelaksana program Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Media Surat Keputusan ttg media komunikasi untuk komunikasi yang digunakan menangkap untuk menangkap keluhan keluhan masyarakat atau sasaran program Media komunikasi untuk memberikan umpan balik keluhan Penerimaan keluhan dan analisis keluhan Surat Keputusan ttg media komunikasi yang digunakan untuk umpan balik terhadap keluhan masyarakat atau sasaran program Bukti analisis keluhan
d. Kepala puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program melakukan tindak lanjut terhadap keluhan e. Kepala puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program memberikan informasi umpan balik kepada masyarakat atau sasaran program tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk menanggapi keluhan.
Kepala Tindak lanjut Bukti pelaksanaan tindak puskesmas, terhadap keluhan lanjut penanggung jawab, pelaksana program sasaran program, Umpan balik dan SPO penanganan keluhan masyarakat tindak lanjut dan umpan balik keluhan, keluhan Bukti pelaksanaan umpan balik dan tindak lanjut keluhan
Standar : 4.3. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program melakukan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan program dalam mencapai tujuan program d memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program Kriteria : 4.3.1. Kinerja program dievaluasi dan dianalisis, serta ditindak lanjuti sebagai bahan untuk perbaikan. Maksud dan Tujuan : v Untuk menilai apakah pelaksanaan program mencapai tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat sasaran program perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program v Evaluasi dilakukan dengan adanya indicator-indikator serta target-target pencapaian yang jelas. v Hasil evaluasi ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan maupun pelaksanaan kegiatan program. v Indikator dan target yang harus dicapai ditetapkan berdasarkan pedoman program v Evaluasi meliputi pengumpulan, pengolahan dan, analisis data terhadap indikator kinerja program
Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan target pencapaian program berdasarkan acuan pedoman progrm, b. Penanggung jawab dan pelaksana program mengumpulkan data berdasarkan indikator yang ditetapkan c. Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, dan pelaksana program melakukan analisis terhadap capaian indikatorindikator yang telah ditetapkan
Kepala puskesmas, Penetapan indikator Ketetapan Kepala Puskesmas Indikator dan target dari Dinas penanggung jawab dan target tentang indikator dan target Kesehatan Kabupaten/Kota program pencapaian pencapaian program program Penanggung jawab pengumpulan data Hasil pengumpulan data dan pelaksana bedasarkan berdasarkan indikator yang program indikator yang ditetapkan ditetapkan Kepala puskesmas, Analisis capaian Hasil analisis pencapaian penanggung jawab, untuk tiap indikator indikator pencapaian program pelaksana program yang ditetapkan
Kepala puskesmas, d. Kepala Puskesmas, penanggung jawab, penanggung jawab pelaksana program program, dan pelaksana program menindaklanjuti hasil analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
masyarakat.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
anan program
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
pat waktu
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
saran program.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
n program.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
Standar : 5.1. Tanggung jawab pengelolaan program Penanggung jawab program bertanggung jawab terhadap efktivitas dan efisiensi kegiatan program sejalan dengan tujuan program, tata nilai, visi, mi tujuan Puskesmas
Kriteria : 5.1.1. Penanggung jawab program memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan melakukan peningkatan kompetensi agar dapat mengelola program se tujuan yang harus dicapai.
Maksud dan Tujuan : v Penanggung jawab program harus kompeten untuk mengelola program, agar program dikelola dan dilaksanakan tepat tujuan, tepat sasaran, d waktu. Penanggung jawab program harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan pedoman yang menjadi acuan dalam pengelola pelaksanaan program. v Upaya peningkatan kompetensi dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan atau pendidikan yang dipersyaratkan sebagai penanggung jawab Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal SK persyaratan kompetensi Pedoman sebagai acuan
penyelenggaraan program
Penanggung jawab penetapan a. Kepala Puskesmas dan pelaksana penanggung jawab penanggung jawab program menetapkan persyaratan program program kompetensi penanggung jawab program sesuai dengan pedoman program.
b. Kepala Puskesmas menetapkan penanggung jawab program sesuai dengan persyaratan kompetensi.
c. Kepala Puskesmas melakukan analisis kompetensi terhadap penanggunjawab program d. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil analisis kompetensi tersebut untuk peningkatan kompetensi penanggung jawab program.
Kriteria : 5.1.2. Penanggung jawab program dan pelaksana program yang baru ditugaskan di Puskesmas harus mengikuti kegiatan orientasi pelaksanaan progr memahami tugas pokok dan tanggung jawab
Maksud dan Tujuan : Kegiatan orientasi diperlukan bagi penanggung jawab dan pelaksana program yang baru ditugaskan agar dapat memahami program yang menjadi ta jawab mereka, keterkaitan dengan program puskesmas yang lain, maupun keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi puskesmas. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK Kepala Puskesmas tentang a. Kepala Puskesmas kewajiban mengikuti program mewajibkan penanggung orientasi jawab maupun pelaksana program yang baru ditugaskan untuk mengikuti kegiatan orientasi
b. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka acuan kegiatan orientasi untuk penanggung jawab maupun pelaksana program yang baru ditugaskan
Penanggung jawab pelaksanaan c. Kegiatan orientasi dan pelaksana orientasi untuk penanggung jawab program dan pelaksana program yang baru ditugaskan dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan.
d. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi penanggung jawab dan pelaksana program yang baru
Kepala puskesmas, Hasil evaluasi dan Hasil evaluasi dan tindaka penanggung jawab, tindak lanjut lanjut thd pelaksanaan pelaksana terhadap orientasi pelaksanaan orientasi
Kriteria : 5.1.3. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program menetapkan tujuan program dan tata nilai dalam pelaksanaan program yang dikomunikas kepada semua pihak yang terkait dan kepada sasaran program Maksud dan Tujuan : v Agar program dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan memenuhi kebutuhan dan harapan sasaran program, maka Kepala Puskesmas menetapkan tujuan program yang mengacu pada pedoman yang ada.
v Tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan program perlu disepakati bersama oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab program, pelaksa program, dengan memperhatikan tata nilai budaya yang berlaku di masyarakat.
v Tujuan dan tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan program dikomunikasikan kepada lintas program dan lintas sector terkait agar mere optimal berperan dalam pelaksanaan kegiatan program. Pihak terkait adalah sector-sektor terkait yang ikut berperan dalam penyelenggaraan pro Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Tujuan, sasaran, tata nilai program yang dituangkan dalam kerangka acuan program Penanggung jawab Sosialisasi ttg Bukti pelaksanaan sosialisasi dan pelaksana tujuan, sasaran, tata program, sasaran nilai program, lintas program, lintas sektor
Elemen Penilaian a. Ada kejelasan tujuan, sasaran program, dan tata nilai program yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. b. Tujuan program, sasaran program, dan tatanilai dalam pelaksanaan program dikomunikasikan kepada pelaksana program, sasaran program, lintas program dan lintas sector terkait
Penanggung jawab c. Dilakukan evaluasi program terhadap penyampaian informasi yang diberikan kepada sasaran program, pelaksana, lintas program dan lintas sector terkait untuk memastikan informasi tersebut dipahami dengan baik.
Hasil evaluasi dan tindaka lanjut thd sosialisasi tujuan, sasaran, dan tata nilai
Kriteria : 5.1.4. Penanggung jawab program bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian kinerja program, pelaksanaan program, dan penggu sumber daya, melalui komunikasi dan koordinasi yang efektif.
Maksud dan Tujuan : v Penanggung jawab program mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan bagi pelaksana program dalam melaksanakan tu tanggung jawab. Arahan dapat dilakukan dalam bentuk pembinaan, pendampingan, pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dalam pelaksan kegiatan program. v Komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor diperlukan untuk keberhasilan pencapaian kinerja program antara lain melalui foru minilokakarya, pertemuan koordinasi di kecamatan, maupun forum yang lain Elemen Penilaian a. Penanggung jawab program melakukan pembinaan kepada pelaksana program dalam melaksanakan kegiatan program b. Pembinaan meliputi penjelasan tentang tujuan program, tahapan pelaksanaan kegiatan program, dan tehnis pelaksanaan kegiatan program berdasarkan pedoman yang berlaku. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Pelaksana program Pembinaan oleh SPO dan Bukti pelaksanaan penanggung jawab pembinaan
Penanggung jawab Perencanaan, Kerangka acuan pembinaan, program pelaksanaan dan bukti pembinaan pembinaan kepada pelaksana
c. Pembinaan dilakukan Pelaksana program Kesesuaian jadual Bukti pelaksanaan pembinaan pelaksanaan dan jadual pelaksanaan secara periodik sesuai pembinaan pembinaan dengan jadual yang disepakati dan pada waktuwaktu tertentu sesuai kebutuhan.
d. Penanggung jawab program mengkomunikasikan tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan program, penjadualan kepada lintas program dan lintas sektor terkait e. Penanggung jawab program melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan program kepada lintas program dan lintas sektor terkait. f. Ada kejelasan peran lintas program dan lintas sektor terkait yang disepakati bersama dan sesuai pedoman penyelenggaraan program
Pelaksanaan SPO koordinasi lintas koordinasi program program dan lintas sektor
Kejelasan peran Kerangka acuan program masing-masing memuat peran lintas program program atau sektor dan lintas sektor terkait
Penanggung jawab g. Penanggung jawab program program melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Evaluasi dan tindak lanjut komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor
SPO, dan Hasil evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Kriteria : 5.1.5. Penanggung jawab Program mengupayakan minimalisasi risiko pelaksanaan kegiatan program terhadap lingkungan.
Maksud dan Tujuan : v Pelaksanaan kegiatan program dapat memberikan risiko terhadap lingkungan. Risiko terhadap lingkungan perlu diidentifikasi oleh penanggun dan pelaksana program untuk mengupayakan langkah-langkah pencegahan dan/atau minimalisasi risiko pelaksanaan kegiatan program terhadap lingkungan. v Yang termasuk risiko terhadap lingkungan adalah: gangguan terhadap kondisi fisik, seperti kebisingan, suhu, kelembaban, pencahayaan, cuaca beracun/berbahaya, limbah medis, sampah infeksius. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Penanggung jawab Identifikasi risiko Hasil identifikasi risiko a. Penanggung jawab program terhadap lingkungan dan program melakukan masyarakat akibat identifikasi kemungkinan pelaksanaan program terjadinya risiko terhadap lingkungan dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan program
Penanggung jawab Analisis risiko b. Penanggung jawab dan pelaksana program dan pelaksana program melakukan analisis risiko
c. Penanggung jawab program dan pelaksana program merencanakan upaya pencegahan dan minimalisasi risiko d. Penanggung jawab program dan pelaksana program melakukan upaya pencegahan dan minimalisasi risiko e. Penanggung jawab program melakukan evaluasi terhadap upaya pencegahan dan minimalisasi risiko.
Penanggung jawab Proses penyusunan Rencana pencegahan dan dan pelaksana rencana minimalisasi risiko pencegahan risiko
Penanggung jawab Upaya pencegahan Rencana upaya pencegahan program dan dan minimalisasi risiko dan minimalisasis pelaksana risiko risiko dengan bukti pelaksanaan
Penanggung jawab Proses evaluasi Hasil evaluasi thd upaya program dan terhadap upaya pencegahan dan minimalisasi pelaksana pencegahan dan risiko minimalisasi risiko
f. Jika terjadi kejadian yang Penanggung jawab Kejadian tidak program dan diharapkan akibat tidak diharapkan akibat pelaksana risiko risiko dalam pelaksanaan kegiatan program, dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kriteria : 5.1.6. Penanggung jawab program memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dan sasaran program dalam mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampa evaluasi Program. Maksud dan Tujuan : v Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemb masyarakat yang merupakan salah satu fungsi puskesmas. Fungsi tersebut tercermin dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program.
v Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan mulai dari pelaksanaan survei mawas diri, perencanaan program kegiatan, monitoring dan evaluas
v Dalam memfasilitasi pembangunan yang berwawasan kesehatan dan pemberdayaan, dapat dilakukan komunikasi dengan berbagai media yan di masyarakat, baik leaflet, brosur, lembar balik, dan pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
v Kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan, kerangka acuan, dan prosedur yang jel Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan yang mewajibkan penanggung jawab program dan pelaksana program untuk memfasilitasi peran serta masyarakat dan sasaran program dalam survey mawas diri, perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi pelaksanaan progam.
SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban penanggung jawab program dan pelaksana untuk memfasilitasi peran serta masyarakat
b. Penanggung jawab program menyusun rencana, kerangka acuan, dan prosedur pemberdayaan masyarakat. c. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey mawas diri, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program.
Tokoh masyarakat Keterlibatan dalam SPO pelaksanaan SMD, SMD Dokumentasi pelaksanaan SMD, dan hasil SMD
d. Penanggung jawab program melakukan komunikasi dengan masyarakat dan sasaran program, melalui media komunikasi yang ditetapkan.
Pelaksanaan SPO komunikasi dengan komunikasi dengan masyarakat dan sasaran masyarakat dan program sasaran program
e. Adanya kegiatan program yang bersumber dari swadaya masyarakat serta kontribusi swasta.
Bukti perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan bersumber dari swadaya masyarakat/swasta
Standar : 5.2. Perencanaan Program Perencanaan program disusun berdasarkan perencanaan puskesmas dan mengacu pada pedoman program untuk memenuhi kebutuhan dan harapan m
Kriteria : 5.2.1. Rencana kegiatan program terintegrasi dengan rencana program yang lain disusun dalam proses perencanaan Puskesmas dengan indikator kine jelas, dan mencerminkan visi, misi, dan tujuan Puskesmas. Maksud dan Tujuan : v Agar pelaksanaan program dapat dilaksanakan dengan lancar dan mencapai tujuan program, perlu disusun rencana program dengan indikator yang jelas.
v Perencanaan program dilakukan bersama dengan program yang lain secara terintegrasi melalui tahapan perencanaan puskesmas, yaitu penyu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun anggaran mendatang, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk tahun berjalan v Penyusunan RUK perlu memperhatikan waktu pelaksanaan musrenbang desa dan musrenbang kecamatan.
v Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dapat bersumber dari APBN, APBD, peran serta swasta, dan swadaya masyarakat Elemen Penilaian a. Rencana program untuk tahun mendatang terintegrasi dalam RUK Puskesmas b. Rencana program untuk tahun berjalan terintegrasi dalam RPK Puskesmas Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal
RUK Puskesmas dengan kejelasan kegiatan tiap program
c. Ada kejelasan sumber pembiayaan program baik pada RUK maupun RPK yang bersumber dari APBN, APBD, swasta, dan swadaya masyarakat. d. Kerangka Acuan Program disusun oleh Penanggung jawab program
e. Jadual kegiatan program disusun oleh Penanggung jawab program dan pelaksana program.
Kriteria : 5.2.2. Perencanaan kegiatan program disusun berdasarkan kebutuhan sasaran program dan pihak-pihak terkait untuk peningkatan status kesehatan m
Maksud dan Tujuan : Agar program diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran program, maka rencana pelaksanaan kegiatan program perlu memerha hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat dan/atau sasaran program Elemen Penilaian a. Kajian kebutuhan masyarakat (community health analysis) dilakukan b. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran program dilakukan Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Kepala puskesmas, Pelaksanaan kajian SPO dan Hasil kajian penanggung jawab, kebutuhan kebutuhan masyarakat pelaksana masyarakat Kepala puskesmas, Pelaksanaan kajian SPO dan Hasil kajian penanggung jawab, kebutuhan sasaran kebutuhan sasaran pelaksana Hasil analisis
Kepala puskesmas, Analisis c. Kepala Puskesmas, penanggung jawab program penanggung jawab, pembahasan hasil pelaksana kajian membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran program dalam penyusunan RUK Kepala puskesmas, d. Kepala Puskesmas, penanggung jawab program penanggung jawab, pelaksana membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran program dalam penyusunan RPK
e. Jadual pelaksanaan kegiatan program dilaksanakan dengan memerhatikan usulan masyarakat atau sasaran program.
Kriteria : 5.2.3. Perencanaan kegiatan program yang sedang dilaksanakan dapat direvisi bila perlu, sesuai dengan perubahan kebijakan pemerintah dan/atau p kebutuhan masyarakat atau sasaran program, serta usulan-usulan perbaikan yang rasional. Penanggung jawab wajib memonitor pencapaian program, pelaksanaan serta mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan. Maksud dan Tujuan : v Perubahan rencana kegiatan dimungkinkan apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintah dan/atau perubahan kebutuhan masyarakat dan program, maupun hasil monitoring dan pencapaian program. v Perubahan rencana kegiatan dapat memerhatikan usulan-usulan dari pelaksana program, lintas program, dan lintas sektor terkait. v Revisi terhadap rencana harus dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian yang optimal dari kinerja. Elemen Penilaian a. Penanggung jawab program melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan program b. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan prosedur yang jelas Telusur Sasaran Materi Telusur
Penanggung jawab Pelaksanaan program monitoring
c. Dilakukan pembahasan Kepala puskesmas, Pembahasan hasil terhadap hasil monitoring penanggung jawab, monitoring pelaksana oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program dan pelaksana program. d. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan program oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program, lintas program dan lintas sector terkait berdasarkan hasil monitoring, dan jika ada perubahan yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program. e. Pembahasan untuk perubahan rencana kegiatan program dilakukan berdasarkan prosedur yang jelas. f. Keseluruhan proses dan hasil monitoring didokumentasikan
Kepala puskesmas, Tindak lanjut hasil Hasil penyesuaian rencana penanggung jawab, monitoring untuk pelaksana disesuaikan dalam perencanaan kegiatan program
Kepala puskesmas, Proses perubahan penanggung jawab, rencana kegiatan pelaksana program
Standar : 5.3. Pengorganisasian Program Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, penanggung jawab program dan pelaksana dipandu dengan uraian tugas dan kewenangan yang jela Kriteria : 5.3.1. Uraian tugas penanggung jawab program, dan pelaksana program ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Maksud dan Tujuan : v Agar penanggung jawab progam dan pelaksana program dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dalam mencapai tujuan perlu disusun uraian tugas yang jelas yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. v Uraian tugas meliputi tugas paling tidak berisi: tugas, tanggung jawab, dan kewenangan, dengan kejelasan tentang tugas pokok dan tugas int v Uraian tugas harus dipahami oleh pengemban tugas. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur a. Ada uraian tugas penanggung jawab program yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas b. Ada uraian tugas pelaksana program yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
c. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab, dan kewenangan d. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas integrasi Penanggung jawab Pelaksanaan e. Uraian tugas dan pelaksana sosialisasi uraian disosialisasikan kepada tugas pengemban tugas f. Dokumen uraian tugas didistribusikan kepada pengemban tugas.
Uraian tugas disosialisasikan Penanggung jawab Pelaksanaan kepada lintas program terkait dan pelaksana, sosialisasi uraian lintas program tugas
Bukti pelaksanaan sosialisasi uraian tugas Bukti pendistribusian uraian tugas Bukti pelaksanaan sosialisasi urairan tugas pada lintas program
Kriteria : 5.3.2. Penanggung jawab program dan pelaksana program melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan uraian tugas.
Maksud dan Tujuan : v Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai uraian tugas akan menjamin pelaksanaan program sesuai dengan pedoman dan mencapai hasil v Pelaksanaan tugas sesuai dengan uraian tugas memberikan jaminan hukum bagi penanggung jawab dan pelaksana program Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Kepala puskesmas, Monitoring Hasil monitoring pelaksanaan a. Kepala puskesmas penanggung jawab pelaksanaan uraian uraian tugas melakukan monitoring tugas terhadap penanggung jawab program dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian tugas
b. Penanggung jawab program melakukan monitoring terhadap pelaksana program dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian tugas. c. Jika terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan uraian tugas oleh penanggung jawab program, Kepala Puskesmas melakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring d. Jika terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana program, penanggung jawab program melakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring.
Penanggung jawab, Monitoring Hasil monitoring pelaksana program pelaksanaan uraian tugas
Kepala puskesmas Tindak lanjut hasil Bukti tindak lanjut monitoring uraian tugas
Penanggung jawab Tindak lanjut hasil Bukti tindak lanjut program monitoring uraian tugas
Kriteria : 5.3.3. Uraian tugas dikaji ulang secara reguler dan jika perlu dilakukan perubahan Maksud dan Tujuan : v Untuk menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan/atau sasaran program serta perubahan regulasi, uraian tugas penang jawab dan pelaksana program perlu dikaji ulang secara periodik. Elemen Penilaian a. Periode untuk melakukan kajian ulang terhadap uraian tugas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas tentang kajian ulang uraian tugas, SPO kajian ulang uraian tugas
Penanggung jawab Pelaksanaan b. Dilaksanakan kajian program dan tinjauan ulang ulang terhadap uraian pelaksana sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh penangung jawab program dan pelaksana program
Uraian tugas yang direvisi c. Jika berdasarkan hasil Kepala puskesmas, Proses dan penanggung jawab, Pelaksanaan rivisi kajian perlu dilakukan uraian tugas perubahan terhadap uraian dan pelaksana tugas, maka dilakukan revisi terhadap uraian tugas.
d. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari penanggung jawab program sesuai hasil kajian.
Standar : 5.4. Komunikasi dan Koordinasi Penanggung jawab program membina komunikasi dan tatahubungan kerja lintas program dan lintas sector untuk pelaksanaan dan keberhasilan prog
Kriteria : 5.4.1. Penanggung jawab program membina tata hubungan kerja dengan pihak terkait baik lintas program, maupun lintas sektoral. Maksud dan Tujuan : v Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat tidak dapat hanya dilakukan oleh sektor kesehatan sendiri, program kesehatan perlu diduku sektor di luar kesehatan, demikian juga pembangunan berwawasan kesehatan harus dipahami oleh sektor terkait. v Pembinaan, komunikasi, dan koordinasi perlu ditetapkan dengan prosedur yang jelas, melalui mekanime lokakarya mini bulanan untuk lintas dan lokakarya mini tribulan untuk lintas sektor, atau mekanisme koordinasi yang lain. Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
Kepala puskesmas, Identifikasi pihak a. Kepala Puskesmas penanggung jawab terkait dalam bersama dengan program penanggung jawab program program mengidentifikasi pihakpihak terkait baik lintas program maupun lintas sector untuk berperan serta aktif dalam pengelolaan dan pelaksanaan program.
Hasil identifikasi pihak terkait Pedoman dan peran masing-masing penyelenggaraan program
b. Penanggung jawab program bersama dengan lintas program mengidentifikasi peran masing-masing lintas program terkait
Penanggung jawab Identifkasi peran c. Penanggung jawab program, lintas lintas sektor program bersama dengan sektor lintas sector mengidentifikasi peran masing-masing lintas sector terkait.
d. Peran lintas program dan lintas sector didokumentasikan dalam kerangka acuan program.
Kerangka acuan program memuat peran lintas program dan lintas sektor
Lintas program, e. Komunikasi lintas lintas sektor program dan lintas sector dilakukan melalui pertemuan lintas program dan pertemuan lintas sector.
Pertemuan lintas Bukti pelaksanaan pertemuan program dan lintas lintas program dan lintas sektor sektor
Kriteria : 5.4.2.Dilakukan komunikasi dan koordinasi yang jelas dalam pengelolaan Program Maksud dan Tujuan : Proses maupun hasil pengelolaan program dikomunikasikan oleh penanggung jawab program kepada pelaksana program serta lintas program dan lin terkait agar ada kesamaan persepsi untuk efektivitas pelaksanaan program. Elemen Penilaian a. Kepala puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur komunikasi dan koordinasi program Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas dan SPO tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi program,
b. Penanggung jawab program melakukan komunikasi kepada pelaksana, lintas program terkait, dan lintas sektor terkait c. Penanggung jawab program dan pelaksana program melakukan koordinasi untuk tiap kegiatan program kepada lintas program terkait, lintas sector terkait, dan sasaran program.
Pelaksanaan Bukti pelaksanaan komunikasi lintas komunikasi lintas program program dan lintas dan lintas sektor sektor
Penanggung jawab, Pelaksanaan pelaksana program, koordinasi lintas program, lintas sektor
d. Penanggung jawab program Penanggung jawab melakukan evaluasi terhadap program pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan program.
Pelaksanaan evaluasi thd pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Hasil evaluasi, rencana tindak lanjut, dan tindak lanjut thd pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Standar : 5.5. Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Program: Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur dalam pelaksanaan program Kriteria : 5.5.1. Peraturan, Kebijakan, kerangka acuan, prosedur pengelolaan program yang menjadi acuan pengelolaan dan pelaksanaan program ditetapkan, dikendalikan dan didokumentasikan. Maksud dan Tujuan :
v Agar pengelolaan dan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan, maka harus jelas peraturan, kebijakan, acuan, prosedur yang dijadikan sebagai acuan v Peraturan yang dipedomani, kebijakan, kerangka acuan dan prosedur yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas harus didokumentasikan. v Format-format dokumen yang digunakan dalam pengelolaan program harus ditetapkan v Kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan program harus dicatat. Catatan hasil pengelolaan dan pelaksanaan program harus dikendalikan. v Pengendalian dokumen meliputi: penomoran, tanggal terbit, catatan tentang revisi, pemberlakuan, dan tanda tangan Kepala Puskesmas. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK Kepala Puskesmas dan a. Kepala Puskesmas SPO pengelolaan dan menetapkan peraturan, pelaksanaan program kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan pengelolaan dan pelaksanaan program Panduan Pengendalian b. Peraturan, kebijakan, dokumen Kebijakan dan SPO prosedur, dan formatformat dokumen yang digunakan dikendalikan.
c. Peraturan yang menjadi acuan program dikendalikan sebagai dokumen eksternal yang diberlakukan
d. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil pelaksanaan kegiatan program disimpan dan dikendalikan.
SPO dan bukti Penyimpanan dan pengendalian arsip perencanaan dan penyelenggaraan program
Kriteria : 5.5.2. Kepala puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur evaluasi kepatuhan terhadap peraturan,kerangka acuan, prosedur dalam pengelolaan d pelaksanaan program Maksud dan Tujuan : v Agar program mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka pengelola dan pelaksana program perlu mematuhi segala ketentuan v Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku perlu dimonitor dan dievaluasi sesuai dengan kebutuhan Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Kepala puskesmas Monitoring SK Kepala Puskesmas tentang a. Kepala Puskesmas pengelolaan monitoring pengelolaan dan menetapkan kebijakan program dan pelaksanaan program. Hasil monitoring kesesuaian pelaksanaan monitoring pengelolaan dan pengelolaan dan program sesuai pelaksanaan program. pelaksanaan program kerangka acuan, terhadap kerangka acuan, rencana dan rencana kegiatan program, prosedur dan prosedur pelaksanaan kegiatan program.
Penanggung jawab Pemahaman terhadap kebijakan dan prosedur monitoring Pelaksanaan monitoring Hasil monitoring
Penanggung jawab d. Penanggung jawab dan pelaksana program melaksanakan monitoring sesuai dengan ketentuan yang berlaku e. Kebijakan dan prosedur Kepala Puskesmas monitoring program dievaluasi setiap tahun.
Kriteria : 5.5.3. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja program yang dilaksanakan oleh penanggung jawab program. Maksud dan Tujuan : v Agar program mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka kepala puskesmas dan penanggung jawab program perlu melakukan kinerja program v Ketentuan yang berupa kebijakan dan prosedur penilaian kinerja perlu ditetapkan untuk memperlancar kegiatan penilaian kinerja program Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan evaluasi kinerja program, b. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur evaluasi kinerja program Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK evaluasi kinerja program
c. Penanggung jawab program memahami kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja program d. Penanggung jawab program melaksanakan evaluasi kinerja program secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku e. Kebijakan dan prosedur evaluasi program dievaluasi setiap tahun.
Penanggung jawab Pemahaman thd program kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja program Penanggung jawab Pelaksanaan program evaluasi kinerja program SPO evaluasi kinerja program, Hasil evaluasi
Standar : 5.6. Akuntabilitas pengelolaan dan pelaksanaan program Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab program menunjukkan akuntabiltas dalam pengelolaan dan pelaksanaan program Kriteria : 5.6.1. Kepala Puskesmas dan pengelola program melakukan monitoring program secara periodik.
Maksud dan Tujuan : v Monitoring dalam proses pengelolaan dan pelaksanaan program perlu dilakukan secara periodik oleh Kepala Puskesmas dan Penanggung jawa untuk menjaga agar pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan kerangka acuan dan rencana yang disusun, dan mencapai sasaran program da yang ditetapkan. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Kepala Puskesmas dan Kepala puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab program penanggung jawab monitoring program melakukan monitoring sesuai dengan prosedur yang ditetapkan b. Hasil monitoring ditindak lanjuti untuk perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program. c. Hasil monitoring dan tindak lanjut perbaikan didokumentasikan.
Kepala puskesmas, Hasil dan tindak penanggung jawab lanjut hasil program monitoring
Hasil monitoring, rencana tindak lanjut dan bukti tindak lanjut hasil monitoring
Kriteria : 5.6.2. Penanggung jawab Program menunjukkan akuntabilitas dalam mengelola dan melaksanakan program, dan memberikan pengarahan kepada pe sesuai dengan tata nilai, visi, misi, tujuan Puskesmas, dan tata nilai Program.
Maksud dan Tujuan : v Akuntabilitas merupakan bentuk tanggung jawab penanggung jawab Program dalam melaksanakan program kegiatan, sesuai dengan rencana disusun. v Akuntabilitas ditunjukkan dalam pencapaian kinerja dengan menggunakan indikator-indikator program yang telah ditetapkan dalam Penilaian Puskesmas (PKP). Penanggung jawab program mempunyai kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pencapaian kinerja program kepada Kep Puskesmas dan melakukan tindak lanjut untuk perbaikan. v Penanggung jawab program mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan pada pelaksana program untuk menjamin keberhasilan program Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
Dokumen di Puskesmas
SPO pengarahan kepada pelaksana
Pelaksana program Arahan ttg a. Penanggung jawab pelaksanaan program memberikan kegiatan program arahan kepada pelaksana program untuk pelaksanaan kegiatan program.
b. Penanggung jawab program melakukan kajian secara periodik terhadap pencapaian kinerja program. c. Penanggung jawab program bersama pelaksana program melakukan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja program
Penanggung jawab Kajian pencapaian Bukti pelaksanaan kajian program, pelaksana kinerja
Penanggung jawab Tindak lanjut hasil Bukti pelaksanaan tindak dan pelaksana penilaian kinerja lanjut
d. Hasil kajian dan tindak lanjut didokumentasikan dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. e. Dilakukan pertemuan Penanggung jawab, Pembahasan hasil pelaksana penilaian kinerja untuk membahas hasil penilaian kinerja program bersama dengan Kepala Puskesmas.
Kriteria : 5.6.3. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program melakukan pertemuan penilaian kinerja program secara periodik
Maksud dan Tujuan : v Kepala Puskesmas bersama penanggung jawab program perlu melakukan penilaian terhadap pencapaian kinerja program secara periodik, pali dua kali setahun. v Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menunjukkan akuntabilitas dalam pengelolaan dan pelaksanaan program, dan melakukan perbaikan jika penilaian kinerja tidak mencapai target yang diharapkan. v Penilaian tersebut dilakukan dalam rapat Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab program dan pelaksana program Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan a. Kepala Puskesmas dan Kepala Puskesmas, Penilaian kinerja Hasil penilaian kinerja penanggung jawab program penanggung jawab program program melakukan penilaian kinerja program sesuai dengan kebijakan dan prosedur penilaian kinerja program Kepala puskesmas, Pelaksanaan Kerangka acuan, SPO b. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja , pertemuan penilaian kinerja penanggung jawab pertemuan program penilaian kinerja bukti pelaksanaan pertemuan paling sedikit dua kali setahun
c. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti, didokumentasikan, dan dilaporkan Bukti tindak lanjut, laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
Standar : 5.7. Hak dan kewajiban sasaran program Ada kejelasan hak dan kewajiban sasaran program
Kriteria : 5.7.1. Hak dan kewajiban sasaran program ditetapkan dan disosialisasikan kepada sasaran program serta semua pihak yang terkait, dan dilaksanakan pelaksanaan program. Maksud dan Tujuan : v Program-program di puskesmas bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang berfokus pada kebutuhan masyarakat pada umumnya, dan sasaran program pada khususnya. v Hak dan kewajiban sasaran program harus ditetapkan, dan menjadi pertimbangan dalam pengelolaan dan pelaksanaan program, sehingga te proses pemberdayaan masyarakat sesuai dengan tujuan puskesmas. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK hak dan kewajiban sasaran program
a. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan kewajiban sasaran program sesuai dengan kerangka acuan, Sasaran, pelaksana, Sosialisasi hak dan b. Hak dan kewajiban lintas program, kewajiban sasaran sasaran program lintas sektor dikomunikasikan kepada sasaran, pelaksana program, lintas program dan lintas sektor terkait.
Kriteria : 5.7.2. Ada aturan yang jelas yang mengatur perilaku penanggung jawab program, dan pelaksana program dalam proses pengelolaan dan pelaksanaa program. Aturan tersebut mencerminkan tata nilai, visi, misi, dan tujuan Puskesmas serta tujuan Program.
Maksud dan Tujuan : v Perlu disusun aturan (code of conduct ) yang mengatur perilaku penanggung jawab program dan pelaksana program yang sesuai dengan tata n misi, tujuan puskesmas, serta tujuan program.
v Adanya aturan tersebut akan mengarahkan penanggung jawab program dan pelaksana program dalam memberikan pelayanan kepada sasaran Telusur Sasaran Materi Telusur
Aturan, tata nilai, budaya dalam pelaksanaan program
Elemen Penilaian
Kepala Puskesmas, a. Kepala Puskesmas penanggung jawab menentukan aturan, tata nilai dan budaya dalam pelaksanaan program yang disepakati bersama dengan penanggung jawab program dan pelaksana program Penanggung jawab b. Penanggung jawab dan pelaksana program dan pelaksana program memahami aturan tersebut
Pemahaman thd aturan, tata nilai, dan budaya dalam penyelenggaraan program
Penanggung jawab Pelaksanaan dan pelaksana aturan, tata nilai, dan budaya dalam penyelenggaraan program
d. Penanggung jawab program Penanggung jawab melakukan tindak lanjut jika dan pelaksana terjadi pelaksana program melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan tersebut.
Tindak lanjut jika pelaksanaan tidak sesuai dengan aturan, tata nilai, dan budaya
(KMPP)
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
akan tepat tujuan, tepat sasaran, dan tepat g menjadi acuan dalam pengelolaan dan
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
emahami program yang menjadi tanggung okok dan fungsi puskesmas. Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
an lintas sector terkait agar mereka dapat peran dalam penyelenggaraan program.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
kungan.
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan pelaksanaan kegiatan program. kegiatan, monitoring dan evaluasi program.
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
masyarakat Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
0 5 10 0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10 0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
uraian tugas.
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
n lintas sektoral.
, program kesehatan perlu didukung oleh ait. akarya mini bulanan untuk lintas program,
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
s harus didokumentasikan.
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
n program
Puskesmas dan Penanggung jawab program an mencapai sasaran program dan target
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
telah ditetapkan dalam Penilaian Kinerja paian kinerja program kepada Kepala
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
a periodik
0 5 10
0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
Standar : 6.1. Budaya perbaikan kinerja program konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan Puskesmas, dipahami dan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas, penanggung jawab program dan pelaksana program yang ditunjukan dalam sikap kepemimpinan. Kriteria : 6.1.1. Kepala Puskesmas, penanggung jawab program dan pelaksana program, bertanggung jawab dalam membudayakan perbaikan kinerja secara berkesinambungan, konsisten dengan tata nilai, visi, misi, dan tujuan puskesmas Maksud dan Tujuan :
Peningkatan mutu dan kinerja Program memerlukan peran serta aktif baik Kepala Puskemas, penanggung jawab program, pelaksana program dan pih pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu dapat terwujud dan memberikan kepuasan pada sasaran program. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Komitmen bersama untuk meningkatkan kinerja (bukti-bukti proses pertemuan, maupun dokumen lain yang membuktikan adanya kegiatan penggalangan komitmen)
a. Ada komitmen Kepala Kepala Puskesmas, Proses Puskesmas, penanggung penanggung jawab, penggalangan jawab program dan pelaksana pelaksana komitmen program untuk meningkatkan kinerja pengelolaan program dan pelaksanaan kegiatan program secara berkesinambungan.
b. Kepala puskesmas menetapkan kebijakan peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan pelaksanaan program. c. Kepala puskesmas menetapkan tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program d. Penanggung jawab program dan pelaksana program memahami upaya perbaikan kinerja program dan tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan program. Penanggung jawab Pemahaman dan pelaksana terhadap kerbijakan dan tata nilai
SK Kepala Puskesmas tentang tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan program
e. Penanggung jawab Penanggung jawab Proses penyusunan Rencana perbaikan kinerja program menyusun rencana dan pelaksana rencana perbaikan program, dan tindak lanjut perbaikan kinerja program kinerja yang merupakan bagian terintegrasi dari perencanaan mutu puskesmas
f. Penanggung jawab Pelaksana, lintas program memberikan peluang program, lintas inovasi kepada pelaksana sektor program, lintas program, dan lintas sector terkait untuk perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan program.
Bukti-bukti inovasi program atas masukan pelaksana, lintas program, lintas sektor
Kriteria : 6.1.2. Penanggung jawab Program melaksanakan perbaikan kinerja secara berkesinambungan, tercermin dalam pengelolaan dan pelaksanaan program Maksud dan Tujuan : Upaya perbaikan kinerja program perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran-sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil penilaian kinerja disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan Wakil Manajemen Telusur Sasaran Materi Telusur Elemen Penilaian Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Penanggung jawab a. Penanggung jawab program bersama pelaksana dan pelaksana melakukan pertemuan membahas kinerja Program dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan, Penanggung jawab b. Penilaian kinerja dan pelaksana program dilakukan berdasaran indikatorindikator kinerja program yang ditetapkan mengacu kepada kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Bukti pertemuan pertemuan pembahasan kinerja dan pembahasan kinerja upaya perbaikan dan upaya perbaikan
Indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja, dan acuan yang digunakan
Penanggung jawab c. Penanggung jawab dan pelaksana program dan pelaksana program menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kinerja secara berkesinambungan,
Penanggung jawab Proses penyusunan Rencana perbaikan kinerja d. Penanggung jawab rencana perbaikan berdasar hasil monitoring program bersama dengan dan pelaksana kinerja pelaksanan program menyusun rencana perbaikan kinerja program berdasarkan hasil monitoring dan penilaian kinerja program
e. Penanggung jawab program bersama dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja secara berkesinambungan.
Kriteria : 6.1.3. Penanggung jawab program dan pelaksana program bertanggung jawab dan menunjukkan peran serta mereka dalam memperbaiki kinerja deng memberikan pelayanan yang lebih baik kepada sasaran program. Maksud dan Tujuan : v Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pelanggan, maka semua pihak diharapkan berperan serta dalam upaya perbaikan kinerja program. Kegiatan pemberdayaan pihak terkait tidak hanya terbatas pada program-program kegiatan program, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Pihak terkait dapat dilibatkan dalam memberikan masukan, ide-ide yang diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan dalam upaya perbaikan kinerja, dan ikut berperan dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja program.
Elemen Penilaian a. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi kinerja program b. Lintas program dan lintas sektor terkait memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan kinerja program
Sasaran
Lintas program, lintas sektor
Kepala Puskesmas, Saran-saran Bukti-bukti saran inovatif penanggung jawab, inovatif lintas dari lintas program dan pelaksana program dan lintas lintas sektor sektor, dan proses menyampaikan saran Keterlibatan dalam Bukti keterlibatan dalam penyusunan penyusunan rencana rencana perbaikan perbaikan kinerja kinerja
Lintas program, c. Lintas program dan lintas sektor lintas sektor terkait berperan aktif dalam penyusunan rencana perbaikan kinerja program
d. Lintas program dan lintas sektor terikait berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan kinerja program.
Keterlibatan dalam Bukti-bukti keterlibatan pelaksanaan dalam pelaksanaan perbaikan kinerja perbaikan kinerja
Kriteria : 6.1.4. Ada upaya memberdayakan sasaran program untuk berperan serta dalam memperbaiki kinerja program Maksud dan Tujuan :
v Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pelanggan, maka sasaran program dan masyarakat diharapkan berperan serta dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja Program. Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada programprogram kegiatan, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat dilibatkan dalam memberikan masukan yang diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh Program dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan a. Dilakukan survey untuk Kepala Puskesmas, Proses pelaksanaan Panduan dan instrumen survey, bukti pelaksanaan memperoleh masukan dari penanggung jawab, survey, metoda, pelaksana analisis, hasil-hasil survey untuk memperoleh tokoh masyarakat, lembaga yang diperoleh masukan dari tokoh swadaya masyarakat masyarakat, LSM, dan/atau dan/atau sasaran program sasaran program dalam upaya untuk perbaikan kinerja program.
b. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan/atau sasaran program untuk memberikan masukan perbaikan kinerja program. c. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan/atau sasaran program dalam perencanaan perbaikan kinerja program.
Tokoh masyarakat, Pelaksanaan LSM, sasaran pertemuan untuk program memberikan masukan untuk perbaikan kinerja program
Bukti pelaksanaan pertemuan dengan tokoh masyarakat, LSM, sasaran program untuk memperoleh masukan
Tokoh masyarakat, Keterlibatan dalam LSM, sasaran penyusunan program rencana perbaikan kinerja
Bukti keterlibatan dalam penyusunan rencana perbaikan kinerja, rencana (plan of action ) perbaikan program
d. Ada keterlibatan tokoh Tokoh masyarakat, Keterlibatan dalam Bukti keterlibatan dalam LSM, sasaran pelaksanaan pelaksanaan perbaikan masyarakat, lembaga program perbaikan kinerja kinerja swadaya masyarakat dan/atau sasaran program dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja program
Maksud dan Tujuan : Seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerja mulai dari monitoring dan penilaian kinerja, analisis kinerja, penyusunan rencana perbaikan, pelaksana perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan kinerja perlu didokumentasikan untuk menunjukkan kesinambungan proses perbaikan kinerja dan merupakan sarana pembelajaran bagi penanggung jawab program, pelaksana program, lintas program dan lintas sector terkait. Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja program b. Kegiatan perbaikan kinerja program didokumentasikan sesuai prosedur yang ditetapkan Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK Kepala Puskesmas, SPO pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja
c. Kegiatan perbaikan kinerja program disosialisasikan kepada pelaksana program, lintas program dan lintas sector terkait.
Sosialisasi kegiatan Bukti sosialisasi kegiatan perbaikan kinerja perbaikan kinerja program program ke lintas program dan lintas sektor
Kriteria : 6.1.6.Puskesmas melakukan kaji banding (benchmarking) dengan Puskesmas lain tentang kinerja Program
Maksud dan Tujuan : Bila dimungkinkan kegiatan kaji banding pengelolaan dan pelaksanaan program dengan puskesmas lain. Kegiatan kajibanding merupakan kesempata untuk belajar dari pengelolaan program dan pelaksanaan program di puskesmas yang lain, dan akan memberi manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan program. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Rencana kajibanding pelaksanaan program
Kepala Puskesmas, Rencana dan a. Kepala Puskesmas penanggung jawab, pelaksanaan bersama dengan kajibanding penanggung jawab program pelaksana menyusun rencana kajibanding
Kepala Puskesmas, Proses penyusunan Instrumen kajibanding b. Kepala Puskesmas penanggung jawab, instrumen bersama dengan kajibanding penanggung jawab program pelaksana dan pelaksanan program menyusun instrumen kajibanding
c. Penanggung jawab program bersama dengan pelaksana program melakukan kegiatan kajibanding d. Penanggung jawab program bersama dengan pelaksana program mengidentifikasi peluang perbaikan berdasarkan hasil kajibanding yang dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja program e. Penanggung jawab program bersama dengan pelaksana program melakukan perbaikan kinerja program f. Penanggung jawab program melakukan evaluasi kegiatan kajibanding g. Penanggung jawab program melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja program setelah dilakukan kajibanding
Penanggung jawab Identifikasi peluang Rencana perbaikan dan pelaksana perbaikan, dan pelaksanaan program proses perencanaan berdasar hasil kajibanding perbaikan
Penanggung jawab Pelaksanaan dan pelaksana perbaikan kinerja program berdasar hasil kajibanding Penanggung jawab Evaluasi kegiatan dan pelaksana kajibanding
Penanggung jawab Pelaksanaan Hasil evaluasi perbaikan dan pelaksana evaluasi perbaikan kinerja sesudah kegiatan kinerja sesudah kajibanding kegiatan kajibanding
Kriteria : 6.1.7. Puskesmas menjalankan program kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kebijakan dari Dinas Kesehatan dan kebutuhan masyarakat Maksud dan Tujuan : Program kesehatan ibu dan anak di puskesmas merupakan upaya preventif, promotif dan deteksi dini untuk kasus-kasus risiko tinggi kehamilan dan persalinan. Program KIA perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman dan sesuai dengan kondisi spesifik daerah Elemen Penilaian a. Ada program KIA yang mengacu pada Pedoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala Puskesmas, penanggung jawab program KIA, dokter, bidan Rencana dan pelaksanaan kegiatan program KIA
b. Terdapat indikatorindikator kinerja program KIA dan pencapaiannya c. Program KIA disusun Kepala Puskesmas, Penyusunan berdasar pencapaian kinerja penanggung jawab kegiatan program KIA berdasar program KIA di Puskesmas program KIA,
dokter, bidan
Rencana kegiatan program KIA sesuai dengan pedoman dari Dinas pencapaian kinerja Kesehatan Kabupaten/Kota dan pencapaian kinerja Kerangka acuan pelaksanaan program KIA Laporan pelaksanaan program KIA
d. Terdapat kerangka acuan pelaksanaan program KIA Kepala Puskesmas, Pelaksanaan e. Program KIA dilaksanakan sesuai dengan penanggung jawab program KIA program KIA, kerangka acuan
dokter, bidan
f. Dilakukan evaluasi dan Kepala Puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab evaluasi tindak lanjut terhadap pelaksanaan pelaksanaan program KIA program KIA,
dokter, bidan program KIA
Kriteria : 6.1.8. Puskesmas melaksanakan program PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar) untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu Maksud dan Tujuan :
Dalam upaya penuruan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu, maka diharapkan pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga keseha yang didukung dengan mekanisme rujukan dan kemampuan fasilitas rujukan yang memadai. Puskesmas PONED merupakan fasilitas rujukan dasar d bidan di desa dan masyarakat untuk menangani awal kasus-kasus yang memerlukan rujukan sesuai dengan kemampuan puskesmas PONED. Puskesm PONED wajib melakukan rujukan ke rumah sakit PONEK untuk kasus-kasus emergensi yang tidak dapat ditangani di puskesmas dengan prosedur Telusur Dokumen Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas berpartisipasi dan menyusun program PONED sesuai acuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota b. Kepala Puskesmas berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan mekanisme pelaksanaan program PONED Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Pedoman PONED, SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang Penunjukan sebagai Puskesmas PONED
Kepala Puskesmas Penyusunan Rencana Pelaksanaan program PONED di Program PONED di Puskesmas Puskesmas
c. Ada dukungan Pelaksanaan PONED dalam bentuk Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota d. Terbentuk dan berfungsinya tim PONED Puskesmas
Dokumen eksternal Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tentang PONED Kepala Puskesmas, Pelaksanaan Penanggung jawab PONED di dan Pelaksana Puskesmas program PONED Ada tim PONED dengan uraian tugas, bukti pelaksanaan program PONED
Tim PONED
Analisis kebutuhan peningkatan kompetensi tim PONED, perencanaan dan pelaksanaan peningkatan kompetensi tim PONED dan evaluasinya SPO rujukan Data rujukan ke dalam dan ke luar, ke fasilitas rujukan yang lebih mampu SPO penanganan kasuskasus yang boleh ditangani Puskemas
f. Terlaksananya fungsi rujukan PONED g. Tersedia prosedur penanganan kasus-kasus emergensi obstetric dan neonatal yang dapat ditangani di puskesmas PONED h. Ada ketentuan dan prosedur untuk melakukan rujukan ke rumahsakit PONEK
Tim PONED
i. Terlaksananya fungsi rujukan dari puskesmas PONED ke RS PONEK untuk kasus-kasus yang ditak dapat ditangani di puskesmas PONED
Tim PONED
Kriteria : 6.1.9. Puskesmas melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman penanganan HIV/AIDS di pelayanan dasar Maksud dan Tujuan : Sebagai fasilitas kesehatan dasar, puskesmas merupakan garda depan yang penting dalam penanggulangan HIV/AIDS. Pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS di puskesmas dilakukan sesuai dengan kewenangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Upaya-upaya di puskesmas lebih diarahk pada kegiatan promotif, preventif dan deteksi dini Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Kepala Puskesmas a. Kepala Puskesmas berperan aktif dalam menyusun program penanggulangan HIV/AIDS di puskesmas
Proses penyusunan Perencanaan Program Pedoman penyusunan program program penanggulangan HIV/AIDS penanggulangan HIV/AIDS di penanggulangan di Puskesmas Puskesmas HIV/AIDS
Kepala Puskesmas b. Kepala Puskesmas berperan aktif dalam menetapkan keseluruhan proses pelaksanaan program penanggulan HIV/AIDS di puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar Tim HIV/AIDS c. Adanya tim penanggulangan HIV/AIDS di puskesmas dengan program kerja tim Tim HIV/AIDS d. Dilaksanakannya program penanggulangan HIV/AIDS sesudai dengan program kerja tim
Proses penyusunan SK Kepala Puskesmas dan pelaksanaan tentang pembentukan tim program Penanggulanggan HIV/AIDS, SPO pelaksanaan program penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas
Proses pelaksanaan Program kerja tim, laporan kegiatan, kegiatan tim kesesuaian dengan program kerja tim Pelaksanaan Hasil evaluasi dan tindak evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan program lanjut kerja tim
Tim HIV/AIDS
Kriteria : 6.1.10. Puskesmas melaksanakan program penanggulangan TB sesuai dengan strategi DOTS Maksud dan Tujuan : v Intervensi penanggulangan TB dengan strategi DOTS telah dilaksanakan sejak tahun 1995 di puskesmas yang merupakan penagamatan jangka pendek pelayanan secara langsung pada penderita TB yang akan memberikan daya ungkit dalam penemuan dan penanganan kasus TB di masyarakat. Telusur Elemen Penilaian Dokumen
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
a. Adanya ketentuan di puskesmas untuk menerapkan strategi DOTS dalam penanganan kasus TB Pengelola program Pelaksanaan b. Dilaksanakannya tb, dokter, perawat strategi DOTS di strategi DOTS dalam puskesmas penanganan kasus TB c. Terdapat prosedur penanganan TB dengan strategi DOTS d. Pelaksanaan penanganan kasus TB sesuai dengan prosedur e. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi DOTS di puskesmas Dilakukan tindak lanjut terhadap pelaksanaan strategi DOTS di puskesmas
Bukti pelaksanaan DOTS di Puskesmas: rekam medis pasien TB, Laporan kegiatan SPO penangangan TB dengan strategi DOTS
Dokter, perawat
Observasi pelaksanaan penangangan kasus tb Kepala puskesmas, Pelaksanaan dokter, perawat evaluasi penanganan tb dengan strategi DOTS Kepala puskesmas, Tindak lanjut dokter, perawat terhadap hasil evaluasi
Laporan pelaksanaan strategi DOTS Hasil evaluasi pelaksanaan penanganan tb dengan strategi DOTS
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
n berperan serta dalam upaya egiatan program, tetapi juga leh dari survei, maupun eran dalam pelaksanaan kegiatan
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
masyarakat diharapkan berperan k hanya terbatas pada programmasukan yang diperoleh dari rbaikan mutu dan kinerja Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
nan rencana perbaikan, pelaksanaan ngan proses perbaikan kinerja dan or terkait. Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
ebutuhan masyarakat
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
nan dilakukan oleh tenaga kesehatan erupakan fasilitas rujukan dasar dari an puskesmas PONED. Puskesmas di puskesmas dengan prosedur Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
yanan dasar
Skor
0 5 10
0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Skor
Skor
0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10
0 5 10
Standar : 7.1. Proses Pendaftaran Pasien. Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai. Kriteria : 7.1.1. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan Maksud dan Tujuan : vPuskesmas perlu memperhatikan kebutuhan pasien dan menyesuaikannya dengan misi dan sumber daya yang tersedia di puskesmas. Keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dapat diperoleh pada saat pendaftaran. Jika puskesmas tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien, maka dapat merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Keselamatan pasien dan petugas sudah harus diperhatikan sejak pertama pasien kontak dengan puskesmas, dengan demikian prosedur pendaftaran sudah mencerminkan penerapan upaya keselamatan pasien dan petugas. Telusur Elemen Penilaian a. Tersedia prosedur pendaftaran. b. Tersedia bagan alur pendaftaran c. Petugas mengetahui dan mengikuti prosedur tersebut
Petugas pendaftaran Pemahaman prosedur, pelaksanaan prosedur
Sasaran
Materi Telusur
Skor
0 5 10 0 5 10 0 5 10
SPO pendaftaran
d. Pelanggan mengetahui Pasien dan mengikuti alur yang ditetapkan e. Terdapat cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap proses pendaftaran
Petugas pendaftaran
0 5 10
Pelaksanaan survei SPO untuk menilai kepuasan pelanggan atau pelanggan, form survei mekanisme lain pasien (misalnya kotak saran, sms, dsb) untuk mengetahui kepuasan pelanggan, hasil survei pelanggan
0 5 10
f. Terdapat tindaklanjut jika pelanggan tidak puas? g. Keselamatan pelanggan Petugas pendaftaran terjamin di tempat pendaftaran
0 5 10
Pelaksanaan SPO identifikasi pasien pendaftaran yang menunjukkan upaya menjamin keselamatan/mence gah terjadinya kesalahan
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.1.2. Informasi tentang pendaftaran tersedia dan terdokumentasi pada waktu pendaftaran Maksud dan Tujuan :
v Pasien membutuhkan informasi yang jelas di tempat pendaftaran, oleh karena itu informasi pendaftaran harus tersedia dengan jelas yang dapat dengan mudah diakses dan dipahami oleh pasien. Penyediaan informasi kepada pasien memperhatikan latar belakang budaya dan bahasa yang dimiliki oleh pasien. Telusur Elemen Penilaian a. Tersedia media informasi tentang pendaftaran di tempat pendaftaran b. Semua pihak yang membutuhkan informasi pendaftaran memperoleh informasi secara tepat
Pasien, petugas pendaftaran
Sasaran
Materi Telusur
Skor
0 5 10
proses pemberian Hasil evaluasi thd informasi di tempat penyampaian informasi di pendaftaran tempat pendaftaran
0 5 10
Pasien, petugas c. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain pendaftaran tentang sarana pelayanan, misalnya tarif, jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat tidur untuk puskesmas perawatan/rawat inap dan informasi lain yang dibutuhkan
proses pemberian SPO penyampaian informasi di tempat informasi, ketersediaan pendaftaran informasi lain
0 5 10
Pasien, petugas d. Pelanggan mendapat pendaftaran tanggapan sesuai yang dibutuhkan ketika meminta informasi kepada petugas
0 5 10
e. Tersedia informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan lain f. Tersedia informasi tentang bentuk kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
proses pemberian Ketersediaan informasi ttg informasi di tempat fasilitas rujukan, MOU pendaftaran dengan tempat rujukan
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.1.3. Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat pendaftaran. Maksud dan Tujuan : v Pimpinan puskesmas bertanggung jawab atas kebijakan pemberian pelayanan kepada pasien. Pimpinan puskesmas harus mengetahui dan mengerti hak dan kewajiban petugas, pasien dan keluarganya, serta tanggung jawab Puskesmas sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kemudian pimpinan wajib mengarahkan untuk memastikan agar seluruh petugas bertanggungjawab melindungi hak dan kewajiban tersebut. Untuk melindungi secara efektif dan mengedepankan hak pasien, pimpinan bekerja sama dan berusaha memahami tanggungjawab mereka dalam hubungannya dengan komunitas yang dilayani, sedangkan petugas yang melayani dijamin akan memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditetapkan. v Hak pasien dan keluarga merupakan salah satu elemen dasar dari proses pelayanan di puskesmas, yang melibatkan petugas, puskesmas, pasien dan keluarga. Oleh karena itu, kebijakan dan prosedur harus ditetapkan dan dilaksanakan untuk menjamin bahwa petugas puskesmas yang terkait dalam pelayanan pasien memberi respon terhadap hak pasien dan keluarga, ketika mereka melayani pasien. Hak pasien tersebut perlu dipahami baik oleh pasien maupun oleh petugas yang memberikan pelayanan, oleh karena itu pasien perlu mendapatkan informasi tentang hak dan kewajiban pasien sejak proses pendaftaran. Telusur Dokumen Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai Elemen Penilaian Skor acuan
Pasien a. Hak dan kewajiban pasien/keluarga diinformasikan selama proses pendaftaran dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh pasien dan/keluarga
b. Hak dan kewajiban pasien/keluarga diperhatikan oleh petugas selama proses pendaftaran
Petugas pendaftaran
0 5 10 SK dan SPO penyampaian hak dan kewajiban pasien kepada pasien dan petugas, bukti-bukti pelaksanaan penyampaian informasi
Pasien dan petugas c. Terdapat upaya agar pendaftaran pasien/keluarga dan petugas memahami hak dan kewajiban masing-masing
0 5 10
d. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang terlatih dengan memperhatikan hakhak pasien/ keluarga pasien
Persyaratan kompetensi petugas, pola ketenagaan, dan kesesuaian thd persyaratan kompetensi dan pola ketenagaan, pelatihan yang diikuti Persyaratan kompetensi petugas pendaftaran
0 5 10
0 5 10
f. Petugas tersebut bekerja dengan efisien, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan g. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit terkait agar pasien/keluarga pasien memperoleh pelayanan h. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak dan kewajiban pasien/keluarga serta petugas dalam proses pemberian pelayanan di Puskesmas
0 5 10
Proses koordinasi dan komunikasi, pelaksanaan komunikasi dan koordinasi antar unit termasuk transfer pasien Proses pendaftaran yang memerhatikan hak dan kewajiban pasien/keluarga
SPO koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran dengan unit-unit penunjang terkait (misal SPO rapat antar unit kerja, SPO transfer pasien).
0 5 10
Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien baik kepada pasien (misal brosur, leaflet, poster) maupun karyawan (misal melalui rapat)
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.1.4. Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Maksud dan Tujuan : Pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang tahapan pelayanan klinis yang akan dilalui mulai dari proses kajian sampai pemulangan. Informasi tentang tahapan pelayanan yang ada di puskesmas perlu diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Informasi tersebut termasuk apabila pasien perlu dirujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dalam upaya menjamin kesinambungan pelayanan. Tahapan pelayanan klinis adalah tahapan pelayanan sejak mendaftar, diperiksa sampai dengan meninggalkan tempat pelayanan dan tindak lanjut di rumah jika diperlukan Telusur Elemen Penilaian Dokumen Skor
Elemen Penilaian a. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan klinis yang dipahami oleh petugas
Sasaran
Materi Telusur
Skor
Pasien dan petugas Pemberian b. Sejak awal pendaftaran informasi ttg alur pasien/keluarga pelayanan klinis memperoleh informasi dan paham terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis c. Tersedia daftar jenis pelayanan di puskesmas berserta jadual pelayanan
Brosur, papan pengumuman ttg jenis dan jadual pelayanan MOU dengan sarana kesehatan untuk rujukan klinis, rujukan diganostik, dan rujukan konsultatif, bukti pelaksanaan rujukan
0 5 10
d. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.1.5. Kendala fisik, bahasa, budaya dan penghalang lain dalam memberikan pelayanan diusahakan dikurangi Maksud dan Tujuan :
v Puskesmas sering melayani berbagai populasi masyarakat yang diantaranya mempunyai keterbatasan, antara lain: lanjut usia, cacat fisik, bicara dengan berbagai bahasa dan dialek, budaya yang berbeda atau ada penghalang lainnya yang membuat proses asesmen dan penerimaan asuhan sangat sulit. Kesulitan atau hambatan tersebut perlu diantisipasi dan dilakukan upaya untuk mengurangi dan menghilangkan kesulitan atau hambatan tersebut pada saat pendaftaran. Dampak dari rintangan tersebut perlu diminimalkan dalam memberikan pelayanan. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
Pimpinan a. Pimpinan dan staf puskesmas mengidentifikasi puskesmas, hambatan bahasa, budaya, petugas kebiasaan, dan penghalang yang paling sering terjadi pada masyarakat yang dilayani
Proses identifikasi SK Kepala Puskesmas hambatan tentang kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan. SPO untuk mengidentifikasi hambatan (misal SPO untuk memberikan angket untuk mengidentifikasi hambatan, SPO rapat untuk mengidentifkasi hambatan) Hasil-hasil identifikasi hambatan dalam pelayanan yang dikeluhkan oleh pasien dan petugas
0 5 10
Petugas Pelaksanaan b. Ada tindak lanjut pendaftaran dan prosedur untuk untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada pemberi pelayanan mengatasi hambatan waktu pasien membutuhkan pelayanan di puskesmas.
Bukti adanya upaya tindak lanjut untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan.
0 5 10
Petugas Pelaksanaan upaya pendaftaran dan untuk mengatasi pemberi pelayanan hambatan dalam pelayanan
0 5 10
80% terpenuhi STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Standar : 7.2. Pengkajian Kajian awal dilakukan secara paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan. Kriteria : 7.2.1. Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga. Maksud dan Tujuan : v Ketika pasien diterima di puskesmas untuk memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian awal yang lengkap dalam menetapkan alasan kenapa pasien perlu mendapat pelayanan klinis di puskesmas. Pada tahap ini, puskesmas membutuhkan informasi khusus dan prosedur untuk mendapat informasi, tergantung pada kebutuhan pasien dan jenis pelayanan yang harus diberikan. Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan tentang bagaimana proses ini dilaksanakan, informasi apa yang harus dikumpulkan dan didokumentasikan. v Agar kajian kebutuhan pasien konsisten, puskesmas menetapkan dalam kebijakan, isi minimal dari kajian yang harus dilaksanakan oleh dokter, bidan dan perawat. Kajian dilaksanakan oleh setiap disiplin dalam lingkup praktek, profesi, perizinan, undang-undang dan peraturan terkait atau sertifikasi. Hanya mereka yang kompeten dan berwenang yang melaksanakan kajian. Setiap formulir kajian yang digunakan mencerminkan kebijakan ini. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Elemen Penilaian
Skor
a. Terdapat prosedur pengkajian awal yang paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis, pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga pasien mencakup pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan b. Proses kajian dilakukan Petugas pemberi oleh tenaga yang kompeten pelayanan klinis:dokter dan untuk melakukan kajian
perawat
0 5 10
Proses kajian awal Persyaratan kompetensi, medis dan kajian pola ketenagaan, dan kondisi awal keperawatan ketenagaan yang memberikan pelayanan klinis
0 5 10
Dokter, perawat, c. Pemeriksaan dan rekam medis diagnosis mengacu pada standar profesi dan standar asuhan
Observasi proses SPO pelayanan medis, SPO Standar profesi pelayanan penegakan asuhan keperawatan medis, Standar asuhan diagnosis dan keperawatan pemberian asuhan, mencocokkan proses penegakan diagnosis Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu SPO pelayanan medis
0 5 10
d. Prosedur pengkajian yang ada menjamin tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Rekam medis
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.2.2. Hasil kajian dicatat dalam catatan medis dan mudah diakses oleh petugas yang bertanggung-jawab terhadap pelayanan pasien Maksud dan Tujuan : v Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka hasil kajian harus dicatat dalam rekam medis pasien. Informasi yang ada dalam rekam medis harus mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada pasien, agar informasi tersebut dapat digunakan pada saat dibutuhkan demi menjamin kesinambungan dan keselamatan pasien. v Temuan pada kajian awal dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan menetapkan pelayanan/tindakan sesuai kebutuhan serta rencana tindak lanjut dan evaluasinya. v Temuan dan kejian awal juga dapat digunakan untuk membuat keputusan perlunya review/kajian ulang pada situasi yang meragunaknOleh karena itu sangat perlu bahwa kajian medis, kajian penunjang medis, kajian keperawatan dan kajian lain yang berarti, didokumentasikan dengan baik. Hasil kajian ini harus dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis atau dari lokasi lain yang ditentukan standar dan digunakan oleh petugas yang melayani pasien. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Pelaksanaan SPO, kelengkapan catatan dalam rekam medis pasien
Skor
a. Dilakukan identifikasi Petugas pelayanan klinis, rekam medis informasi apa saja yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus dicatat dalam rekam medis
0 5 10
b. Informasi tersebut Petugas pelayanan Pelaksanaan SPO meliputi informasi yang klinis, rekam medis dibutuhkan untuk kajian medis, kajian keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
Petugas pelayanan Pelaksanaan klinis, rekam medis koordinasi dan komunikasi ttg informasi kajian kepada petugas/unit terkait
SPO kajian awal yang memuat informasi apa saja yang harus diperoleh selama proses pengkajian
0 5 10
c. Dilakukan koordinasi dengan petugas kesehatan yang lain untuk menjamin perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat waktu
0 5 10
*) Catatan : Rekam medis pasien adalah catatan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.2.3. Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas untuk asesmen dan pengobatan. Maksud dan Tujuan : v Pasien dengan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera emergensi, diidentifikasi dengan proses triase. Bila telah diidentifikasi sebagai keadaan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera (seperti infeksi melalui udara/ airborne ), pasien ini sesegera mungkin diperiksa dan mendapat asuhan. Pasien-pasien tersebut didahulukan diperiksa dokter sebelum pasien yang lain, mendapat pelayanan diagnostik sesegera mungkin dan diberikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan. v Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi. Telusur Elemen Penilaian Dokumen Skor
Elemen Penilaian a. Petugas Gawat Darurat Puskesmas melaksanakan proses triase untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi. b. Petugas tersebut dilatih menggunakan kriteria ini.
Sasaran
Materi Telusur
Skor
Pasien dan Petugas Proses pelaksanaan SPO Triase gawat darurat triase di unit gawat darurat
0 5 10
0 5 10
Pasien dan Petugas Proses pelaksanaan gawat darurat triase di unit gawat darurat dan pemilahan pasien berdasar triase
0 5 10
Pasien emergensi diperiksa Pasien dan Petugas gawat darurat dan dibuat stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk. Proses komunikasi ke fasilitas rujukan yang menjadi tujuan rujukan
SPO rujukan pasien emergensi (yang memuat proses stabilisasi, dan memastikan kesiapan tempat rujukan untuk menerima rujukan)
0 5 10
80% terpenuhi STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Standar : 7.3. Keputusan Layanan Klinis. Hasil kajian awal pasien dianalisis oleh petugas kesehatan profesional dan/atau tim kesehatan jika diperlukan penanganan tim (yang terdiri dari dokter,dokter gigi, perawat, bidan dan petugas kesehatan terkait) serta digunakan untuk menyusun keputusan layanan klinis Kriteria : 7.3.1. Tenaga kesehatan dan/atau tim kesehatan (tim interprofesi) yang profesional melakukan kajian awal untuk menetapkan diagnosis medis dan diagnosis keperawatan Maksud dan Tujuan : v Kajian hanya boleh dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan oleh tim kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien. Kajian awal tersebut memberikan informasi untuk : -
Memahami pelayanan apa yang dicari pasien Menetapkan diagnosis awal Mengetahui riwayat pasien terhadap pengobatan sebelumnya Memahami respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya
Memilih jenis pelayanan/tindakan yang terbaik bagi pasien serta rencana tindak lanjut dan evaluasi
Elemen Penilaian a. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional dan kompeten
Skor
0 5 10
b. Tersedia tim kesehatan Pasien, keluarga pasien, petugas (tim interprofesi) professional untuk melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara tim
0 5 10
c. Terdapat kejelasan proses pendelegasian wewenang secara tertulis (apabila petugas tidak sesuai kewenangannya) d. Petugas yang diberi kewenangan telah mengikuti pelatihan yang memadai, apabila tidak tersedia tenaga kesehatan profesional yang memenuhi persyaratan
Proses pelaksanaan SPO pendelegasian pelayanan klinis wewenang sesuai pendelegasian wewenang Persyaratan pelatihan yang harus diikuti dan pemenuhannya untuk tenaga profesional yang belum memenuhi persyaratan kompetensi, bukti mengikuti pelatihan:sertifikat, kerangka acuan pelatihan
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.3.2. Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan kajian awal pasien Maksud dan Tujuan : Keputusan diagnosis dan rencana lanyanan/tindakan klinis tergantung pada hasil kajian. Pada pelaksanaan kajian juga harus memperhatikan privasi dari pasien. Oleh karena itu, proses kajian harus dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan untuk melakukan kajian, menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar puskesmas, berfungsi dengan baik, mudah dioperasikan, dan memberikan hasil yang akurat. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan yang memadai untuk melakukan pengkajian awal pasien secara paripurna
Persyaratan peralatan klinis Standar peralatan klinis di di puskesmas, Daftar puskesmas inventaris peralatan klinis di puskesmas
0 5 10
b. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di tempat pelayanan c. Peralatan dan sarana pelayanan yang digunakan menjamin keamanan pasien, petugas dan fasilitas
pelaksanaan pemeliharaan sesuai SPO dan jadual Pelaksanaan pemeliharaan sarana. Pelaksanaan sterilisasi sesuai dengan SPO
SPO pemeliharaan peralatan SPO sterilisasi peralatan yang perlu disterilisasi, jadual pemeliharaan alat SPO pemeliharaan sarana (gedung), jadual pelaksanaan SPO sterilisasi peralatan yang perlu disterilkan
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Standar : 7.4. Rencana Layanan Klinis. Rencana tindakan dan pengobatan serta rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim kesehatan (tim interprofesi) disusun dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi dan melibatkan pasien/keluarga Kriteria : 7.4.1. Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana layanan baik layanan medis maupun layanan terpadu jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang terkoordinasi. Maksud dan Tujuan : v Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam menyusun rencana layanan perlu dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Outcome klinis tergantung dari ketepatan dalam penyusunan rencana layanan yang sesuai dengan kondisi pasien dan standar pelayanan klinis.
Elemen Penilaian a. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas untuk menyusun rencana layanan medis dan rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara tim.
Skor
0 5 10
b. Setiap petugas yang terkait dalam pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan prosedur tersebut serta menerapkan dalam penyusunan rencana terapi dan/atau rencana layanan terpadu c. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan/atau rencana asuhan dengan kebijakan dan prosedur d. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi ketidaksesuaian antara rencana layanan dengan kebijakan dan prosedur
Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur penyusunan rencana layanan medis, dan layanan terpadu
0 5 10
Petugas pemberi pelayanan klinis:dokter dan perawat Petugas pemberi pelayanan klinis:dokter dan perawat
SPO evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi/rencana asuhan (SPO audit klinis)
0 5 10
Pelaksanaan tindak Hasil evaluasi. Bukti tindak lanjut hasil evaluasi lanjut terhadap hasil evaluasi
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 7.4.2. Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien. Maksud dan Tujuan : Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan yang akan diperoleh. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerjasama dalam menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan. Dalam menyusun rencana layanan tersebut harus memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh pasien. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur
Proses penyusunan rencana layanan: apakah melibatkan pasien, menjelaskan, menerima reaksi pasien, memutuskan bersama pasien
Skor
Pasien, petugas a. Petugas kesehatan pemberi layanan dan/atau tim kesehatan klinis melibatkan pasien dalam menyusun rencana layanan
0 5 10
Rekam medis b. Rencana layanan disusun untuk setiap pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin dicapai
Rencana layanan 0 5 10
Rekam medis, Rencana layanan, c. Penyusunan rencana Pasien, petugas proses penyusunan layanan tersebut pemberi pelayanan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien
0 5 10
d. Bila memungkinkan dan Pasien, petugas pemberi layanan tersedia, pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk klinis memilih tenaga/ profesi kesehatan
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.4.3. Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan (tim interprofesi) dengan kejelasan tanggung jawab dari masing-masing Maksud dan Tujuan : v Pada kondisi tertentu pasien membutuhkan layanan yang melibatkan tim kesehatan. Rencana layanan terpadu meliputi: tujuan layanan yang akan diberikan, pendidikan kesehatan pada pasien dan/atau keluarga pasien, jadual kegiatan, sumber daya yang akan digunakan, dan kejelasan tanggung jawab tiap anggota tim kesehatan dalam melaksanakan layanan. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Layanan dilakukan secara paripurna untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien b. Rencana layanan tersebut disusun dengan tahapan waktu yang jelas
Pasien, petugas Pelaksanaan pemberi layanan layanan terpadu klinis, rekam medis
Pasien, petugas Pelaksanaan pemberi layanan layanan terpadu klinis, rekam medis
Pasien, petugas Pelaksanaan c. Rencana layanan pemberi layanan layanan terpadu tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan klinis, rekam medis efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia
d. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun rencana layanan e. Efek samping dan risiko pengobatan diinformasikan
Pasien, petugas Pelaksanaan pemberi layanan identifikasi risiko klinis, rekam medis
0 5 10
Pasien, petugas informasi tentang pemberi layanan efek samping dan klinis, rekam medis risiko pengobatan
0 5 10 0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.4.4. Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang membutuhkan persetujuan tindakan medik. Maksud dan Tujuan : v Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent/informed choice . Untuk menyetujui/memilih tindakan, pasien harus diberi penjelasan/konseling tentang hal yang berhubungan dengan pelayanan yang direncanakan, karena diperlukan untuk suatu keputusan persetujuan. v lnformed consent dapat diperoleh pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent diperoleh ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan tertentu yang berisiko. Proses persetujuan ditetapkan dengan jelas oleh puskesmas dalam kebijakan dan prosedur, yang mengacu kepada undang-undang dan peraturan yang berlaku. v Pasien dan keluarga dijelaskan tentang tes/tindakan, prosedur, dan pengobatan mana yang memerlukan persetujuan dan bagaimana mereka dapat memberikan persetujuan (misalnya, diberikan secara lisan, dengan menandatangani formulir persetujuan, atau dengan cara lain). Pasien dan keluarga memahami siapa yang dapat memberikan persetujuan selain pasien. Petugas Pelaksana Tindakan yang diberi kewenangan telah terlatih untuk memberikan penjelasan kepada pasien dan mendokumentasikan persetujuan tersebut Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur
Pemberian informasi ttg tindakan medis/pengobatan yang berisiko
Skor
a. Pasien/keluarga pasien Pasien/Keluarga pasien yang memperoleh informasi ditunjuk mengenai tindakan medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan dilakukan
0 5 10
b. Tersedia formulir persetujuan tindakan medic/pengobatan tertentu yang berisiko c. Tersedia prosedur untuk memperoleh persetujuan tersebut d. Pelaksanaan informed Pasien, Petugas, consent didokumentasikan. rekam medis e. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan informed consent.
Form informed consent 0 5 10 SPO informed consent 0 5 10 0 5 10 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Dokumen bukti pelaksanaan informed consent pada rekam medis SPO evaluasi informed consent, hasil evaluasi, tindak lanjut
Standar : 7.5. Rencana rujukan. Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan prosedur yang jelas. Kriteria : 7.5.1. Terdapat prosedur rujukan yang jelas Maksud dan Tujuan : v Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh puskesmas, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien. Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas sehingga pasien dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang tepat. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta jejaring fasilitas rujukan b. Proses rujukan dilakukan berdasarkan kebutuhan pasien untuk menjamin kelangsungan layanan c. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/ keluarga pasien untuk dirujuk d. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk menerima rujukan.
SPO rujukan
0 5 10 0 5 10
SPO rujukan
Pelaksanaan SPO persiapan pasien prosedur persiapan rujukan paisen rujukan komunikasi dengan SPO rujukan fasilitas kesehatan sasaran rujukan
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.5.2. Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien Maksud dan Tujuan : Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang rencana rujukan. Informasi tentang rencana rujukan harus disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien. Informasi tentang rencana rujukan diberikan kepada pasien/keluarga pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi: alasan rujukan, fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas kesehatan lainnya, jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat memutuskan fasilitas yang mana yang dipilih, serta kapan rujukan harus dilakukan Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Informasi tentang rujukan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien b. Informasi tersebut mencakup alasan rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan rujukan harus dilakukan c. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan asuhan
Pelaksanaan pemberian informasi ttg rujukan pada pasien isi informasi rujukan
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.5.3. Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan oleh puskesmas pada saat mengirim pasien Maksud dan Tujuan : v Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi mengenai kondisi pasien dikirim bersama pasien. Salinan resume pasien tersebut diberikan kepada fasilitas kesehatan penerima rujukan bersama dengan pasien. Resume tersebut memuat kondisi klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Informasi klinis pasien Pasien, Petugas kesehatan atau resume klinis pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima rujukan bersama pasien.
Resume klinis SPO rujukan, sample resume pasien yang dirujuk klinis pasien yang dirujuk
0 5 10
b. Resume klinis memuat kondisi pasien. c. Resume klinis memuat prosedur dan tindakantindakan lain yang telah dilakukan d. Resume klinis memuat kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut
0 5 10 0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.5.4. Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus memonitor kondisi pasien. Maksud dan Tujuan : v Merujuk pasien secara langsung ke fasilitas kesehatan lain dapat merupakan proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat berbicara, atau merujuk pasien koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus menerus. Pada kedua kasus tersebut pasien perlu dimonitor, namun kompetensi staf yang melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selama transfer ditentukan oleh kondisi pasien. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Elemen Penilaian a. Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu dimonitor.
Skor
Pasien, petugas Monitoring pasien SPO rujukan pemberi pelayanan selama proses rujukan
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
Standar : 7.6. Pelaksanaan layanan Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku. Kriteria : 7.6.1. Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis Maksud dan Tujuan : v Sebelum layanan dilaksanakan, pasien/keluarga perlu memperoleh informasi yang jelas tentang rencana layanan, dan memberikan persetujuan tentang rencana layanan yang akan diberikan, dan jika diperlukan dituangkan dalam dokumen informed consent/informed choice . Pelaksanaan layanan harus dipandu dengan standard pelayanan yang berlaku di puskesmas, sesuai dengan kemampuan puskesmas dengan referensi yang jelas, dan bila memungkinkan berbasis evidens terkini yang tersedia untuk memperoleh outcome klinis yang optimal. Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pelaksanaannya harus dicatat dalam rekam medis pasien. v Pelaksanaan pelayanan klinis dilakukan sesuai rencana asuhan dengan menggunakan pedoman atau standard yang berlaku, algoritme, contoh: tatalaksana balita sakit dengan pendekatan MTBS. Elemen Penilaian a. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan klinis Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SPO pelayanan klinis Pedoman pelayanan klinis dari organisasi profesi
Skor
0 5 10
b. Penyusunan dan penerapan rencana layanan mengacu pada pedoman dan prosedur yang berlaku c. Layanan dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan prosedur yang berlaku d. Layanan diberikan sesuai dengan rencana layanan e. Layanan yang diberikan kepada pasien didokumentasikan f. Perubahan rencana layanan dilakukan berdasarkan perkembangan pasien. g. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam medis
Rekam medis
h. Jika diperlukan tindakan Pasien, petugas pemberi layanan medis, pasien/keluarga pasien memperoleh informasi sebelum memberikan persetujuan mengenai tindakan yang akan dilakukan yang dituangkan dalam informed consent.
Rekam medis
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.6.2. Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku Maksud dan Tujuan : v Kasus-kasus yang termasuk gawat darurat dan/atau berisiko tinggi perlu diidentifikasi, dan ada kejelasan kebijakan dan prosedur dalam pelayanan pasien gawat darurat 24 jam v Penanganan kasus-kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan baik bagi petugas maupun pasien yang lain perlu diperhatikan sesuai dengan panduan dari Kementerian Kesehatan. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Daftar kasus-kasus gawat a. Kasus-kasus gawat 0 darurat/berisiko tinggi yang darurat dan/atau berisiko 5 biasa ditangani tinggi yang biasa terjadi 10 diidentifikasi Pelaksanaan Kebijakan dan SPO b. Tersedia kebijakan dan Pasien, Petugas 0 pemberi layanan prosedur penanganan pasien gawat prosedur penanganan pasien 5 darurat gawat darurat (emergensi)
10
c. Tersedia kebijakan dan Pasien, Petugas prosedur penanganan pasien pemberi layanan berisiko tinggi d. Terdapat kerjasama dengan sarana kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia pelayanan gawat darurat 24 jam e. Tersedia prosedur pencegahan (kewaspadaan universal) terhadap terjadinya infeksi yang mungkin diperoleh akibat pelayanan yang diberikan baik bagi petugas maupun pasien dalam penanganan pasien berisiko tinggi.
Pasien, petugas pemberi layanan
Pelaksanaan prosedur
0 5 10
Pelaksanaan rujukan
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.6.3. Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan produk darah dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas. Maksud dan Tujuan : v Penggunaan dan pemberian darah atau produk darah merupakan kegiatan yang berisiko tinggi, oleh karena itu perlu dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Penanganan, penggunaan dan pemberian darah dan produk darah diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang baku b. Darah dan produk darah Dokter, perawat, diberikan sesuai kebijakan bidan dan prosedur
Pelaksanaan pemberian darah dan produk darah
SK Kepala Puskesmas dan SPO penanganan, penggunaan dan pemberian darah dan produk darah
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 7.6.4. Hasil pemantauan pelaksanaan layanan digunakan untuk menyesuaikan rencana layanan. Maksud dan Tujuan : Untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan perlu dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan pengukuran dan analisis terhadap indicatorindikator klinis yang ditetapkan. Hasil dan rekomendasi dari penilaian tersebut harus ditindaklanjuti sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan klinis. Penilaian hasil layanan secara kuantitatif antara lain adalah: indikator klinik, survei kepuasan pasien; sedangkan penilaian secara kualitatif adalah deskripsi pengalaman pasien/keluarga pasien, pendapat, dan persepsi pasien terhadap pelayanan. Elemen Penilaian a. Ditetapkan Indikator untuk memantau dan menilai pelaksanaan layanan klinis. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Daftar indikator klinis yang digunakan untuk pemantauan dan evaluasi layanan klinis
Skor
0 5 10
Petugas pemberi b. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan layanan klinis dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif
Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dengan menggunakan indikator yang ditetapkan Data hasil monitoring dan evaluasi
0 5 10
c. Tersedia data yang dibutuhkan untuk mengetahui pencapaian tujuan dan hasil pelaksanaan layanan klinis d. Dilakukan analisis terhadap indicator yang dikumpulkan e. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil analisis tersebut untuk perbaikan layanan klinis.
Kriteria : 7.6.5. Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan layanan Maksud dan Tujuan : v Selama proses pelaksanaan layanan pasien, petugas kesehatan harus memperhatikan dan menghargasi kebutuhan dan hak pasien. Kebutuhan dan keluhan pasien diidentifikasi selama proses pelaksanaan layanan. Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keluhan pasien/keluarga pasien, menindaklanjuti, dan menggunakan informasi tersebut untuk perbaikan. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Tersedia prosedur untuk mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga pasien mengenai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan asuhan b. Tersedia prosedur untuk menangani dan menindaklanjuti keluhan tersebut Pasien, Petugas c. Keluhan pemberi layanan pasien/keluarga pasien ditindak lanjuti d. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga pasien.
Hasil identifikasi keluhan, analisis dan tindak lanjut Dokumentasi hasil identifikasi, analisis, dan tindak lanjut keluhan
Kriteria : 7.6.6. Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu Maksud dan Tujuan : v Pelayanan klinis harus diberikan dengan efektif dan efisien. Dalam perencanaan maupun pelaksanaan nya harus menghindari pengulangan yang tidak perlu. Untuk itu diperlukan upaya pendukung yang sesuai dengan kemampuan puskesmas, dan dipadukan sebagai hasil kajian dalam merencanakan dan melaksanakan layanan klinis bagi pasien. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
a. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pelaksanaan layanan b. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menjamin kesinambungan pelayanan
SK Kepala Puskesmas dan SPO untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu SK Kepala Puskesmas dan SPO layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan
0 5 10
0 5 10
Pasien, Petugas c. Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang pemberi layanan dibutuhkan dipadukan dengan baik, sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
0 5 10
Kriteria : 7.6.7. Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Maksud dan Tujuan : v Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan dimulai, termasuk menolak untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. v Pemberi pelayanan wajib memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien dan keluarganya diberitahu tentang alternatif pelayanan dan pengobatan. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
Skor
Pasien, petugas Pelaksanaan a. Petugas pemberi pemberi pelayanan pemberian pelayanan memberitahukan informasi ttg hak pasien dan keluarganya menolak dan tidak tentang hak mereka untuk melanjutkan menolak atau tidak pengobatan melanjutkan pengobatan.
0 5 10
Pasien, petugas b. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pemberi layanan pasien dan keluarganya tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
Pasien, petuas c. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pemberi layanan pasien dan keluarganya tentang tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut.
Pelaksanaan pemberian informasi ttg konsekuensi keputusan untuk menolak dan tidak melanjutkan pengobatan Pelaksanaan pemberian informasi ttg tanggung jawab berkaitan dengan keputusan menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
0 5 10
0 5 10
Pasien, petugas d. Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pemberi layanan pasien dan keluarganya tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
0 5 10
80% terpenuhi STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79 % terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Standar : 7.7. Pelayanan Anestesi Lokal, sedasi dan Pembedahan Tersedia pelayanan anestesi sederhana dan pembedahan minor untuk memenuhi kebutuhan pasien Kriteria : 7.7.1. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di puskesmas dilaksanakan memenuhi standar di puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien Maksud dan Tujuan : v Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadangv Kebijakan dan prosedur memuat: Penyusunan rencana termasuk identifikasi perbedaan antara dewasa dan anak atau pertimbangan khusus Dokumentasi yang diperlukan untuk dapat bekerja dan berkomunikasi efektif Persyaratan persetujuan khusus Frekuensi dan jenis monitoring pasien yang diperlukan Kualifikasi dan keterampilan petugas pelaksana Ketersediaan dan penggunaan peralatan anestesi
v Persyaratan kompetensi: Tehnik melakukan sedasi Monitoring yang tepat Respons terhadap komplikasi Penggunaan zat-zat reversal Bantuan hidup dasar Elemen Penilaian a. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan sedasi sesuai kebutuhan di puskesmas b. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten c. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang jelas d. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi petugas melakukan monitoring status fisiologi pasien
Petugas pemberi layanan
Skor
0 5 10 0 5 10 0 5 10
Pemberian anestesi SPO pemberian anestesi lokal dan sedasi lokal dan sedasi di puskesmas Monitoring pasien selama pemberian anestesi lokal dan sedasi SK dan SPO monitoring status fisiologi pasien selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
0 5 10
e. Anestesi lokal, sedasi dan tehnik anestesi lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis pasien
Rekam medis
Pencatatan pemberdian anestesi lokal dan sedasi dan tehnik pemberian anestesi lokal dan sedasi dalam rekam medis
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79 % terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 7.7.2. Pelayanan bedah di puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien Maksud dan Tujuan : v Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di puskesmas terutama pelayanan gawat darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadangkadang memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan anestesi. Pelaksanaan bedah minor tersebut harus memenuhi standar dan peraturan yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku di puskesmas. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Proses kajian SK tentang jenis-jenis a. Dokter atau dokter gigi Pasien, dokter, dokter gigi sebelum melakukan pembedahan minor yang yang akan melakukan tindakan dapat dilakukan di pembedahan minor 0 pembedahan puskesmas. SPO tindakan melakukan kajian sebelum 5 pembedahan melaksanakan pembedahan 10
b. Dokter atau dokter gigi Pasien, dokter, dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor merencanakan asuhan pembedahan berdasar hasil kajian c. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor menjelaskan risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan alternatif kepada pasien/keluarga pasien d. Sebelum melakukan tindakan harus mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga pasien e. Pembedahan dilakukan berdasarkan prosedur yang ditetapkan f. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam rekam medis g. Status fisiologi pasien dimonitor terus menerus selama dan segera setelah pembedahan dan dituliskan dalam rekam medis
Pasien, dokter, dokter gigi
0 5 10
SPO informed consent 0 5 10 SPO tindakan pembedahan 0 5 10 0 5 10 SPO tindakan pembedahan 0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79 % terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Standar : 7.8. Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga. Penyuluhan kepada pasien/keluarga pasien mendukung peran serta mereka dalam setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan layanan. Kriteria : 7.8.1. Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami Maksud dan Tujuan : v Untuk meningkatkan outcome klinis yang optimal perlu ada kerjasama antara petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien, oleh karena itu penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga perlu dipadukan dalam pelayanan klinis. Pendidikan dan penyuluhan kepada pasien termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Agar penyuluhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan dengan efektif maka dilakukan dengan pendekatan komunikasi interpersonal antara pasien dan petugas kesehatan, dan menggunakan bahasan yang mudah dipahami oleh pasien/keluarga.
Elemen Penilaian a. Penyusunan dan pelaksanaan layanan mencakup aspek penyuluhan kesehatan pasien/keluarga pasien
Skor
Pendidikan/penyul SK dan SPO uhan pada pasien, pendidikan/penyuluhan pada Catatan pasien pendidikan/penyulu han pada pasien pada rekam medis Materi Panduan penyuluhan pada pendidikan/penyulu pasien han pada pasien, Catatan pendidikan/penyulu han pada pasien pada rekam medis
0 5 10
Pasien, petugas b. Pedoman/materi pemberi layanan, penyuluhan kesehatan rekam medis mencakup informasi mengenai penyakit, penggunaan obat, peralatan medik, aspek etika di puskesmas dan PHBS.
0 5 10
c. Tersedia metode dan media penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien/ dan keluarga dengan memperhatikan kondisi sasaran/penerima informasi (misal bagi yang tidak bisa membaca d. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas penyampaian informasi kepada pasien/keluarga pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam proses layanan dan memahami konsekuensi layanan yang diberikan
Metoda Panduan penyuluhan pada pendidikan/penyulu pasien han pada pasien, Catatan pendidikan/penyulu han pada pasien pada rekam medis
0 5 10
Penilaian efektivitas pendidikan/penyulu han pada pasien, Catatan pendidikan/penyulu han pada pasien pada rekam medis
0 5 10
Standar : 7.9. Makanan dan Terapi Nutrisi *) Pemberian makanan dan terapi nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan yang berlaku Kriteria : 7.9.1. Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler. Maksud dan Tujuan :
v Makanan dan nutrisi yang memadai penting bagi kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien. Makanan yang sesuai dengan umur pasien, budaya pasien dan preferensi diet, rencana pelayanan, harus tersedia secara rutin. Pasien berpartisipasi dalam perencanaan dan seleksi makanan, dan keluarga pasien dapat, bila sesuai, berpartisipasi dalam menyediakan makanan, konsisten dengan budaya, agama, dan tradisi dan praktek lain. Berdasarkan asesmen kebutuhan pasien dan rencana asuhan, Dokter atau pemberi pelayanan lainnya yang kompeten memesan makanan atau nutrien lain yang sesuai bagi pasien. Bila keluarga pasien atau pihak lain menyediakan makanan pasien, mereka diberikan edukasi tentang makanan yang dilarang / kontra indikasi dengan kebutuhan dan rencana pelayanan, termasuk informasi tentang interaksi obat dengan makanan. Bila mungkin, pasien ditawarkan berbagai macam makanan yang konsisten dengan status gizinya. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Pasien, petugas Ketersediaan SPO pemberian nutrisi pada a. Makanan atau nurtisi pemberi nutrisi pemberian nutrisi pasien rawat inap 0 yang sesuai untuk pasien, secara reguler 5 tersedia secara reguler
10 Petugas pemberi b. Sebelum memberi makan pasien, telah dipesan nutrisi makanan untuk semua pasien rawat inap dan dicatat. Pemesanan makanan untuk pasien rawat inap SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap
0 5 10
Petugas gizi
Penyusunan SPO pemberian nutrisi pada rencana asuhan gizi pasien rawat inap pasien rawat inap Variasi pilihan makanan SPO pemberian nutrisi pada pasien rawat inap: memberi pilihan makanan pada pasien. Daftar menu
0 5 10
d. Ada bermacam variasi Pasien, petugas pemberi nutrisi pilihan makanan bagi pasien konsisten dengan kondisi dan pelayanannya
0 5 10
e. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang pembatasan diet pasien
Kriteria : 7.9.2. Penyiapan makanan, penanganan, penyimpanan dan distribusinya, aman dan memenuhi undang-undang, peraturan dan praktek terkini yang berlaku. Maksud dan Tujuan : v Penyiapan makanan, penyimpanan dan distribusi harus dimonitor untuk memastikan keamanan dan sesuai dengan undang-undang, peraturan dan praktek terkini yang dapat diterima. Penyiapan makanan dan penyimpanan mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan. Makanan didistribusikan kepada pasien pada waktu yang telah ditetapkan. Makanan dan produk nutrisi termasuk produk nutrisi enteral, harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien. Elemen Penilaian a. Makanan disiapkan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan b. Makanan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan c. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus Telusur Sasaran Materi Telusur
Petugas pemberi nutrisi Proses penyiapan dan distribusi makanan
Skor
0 5 10 0 5 10 0 5 10
Proses SPO penyimpanan makanan penyimpanan dan bahan makanan makanan dan bahan makanan Distribusi makanan SPO distribusi makanan
Kriteria : 7.9.3. Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.**) Maksud dan Tujuan : v Pada asesmen awal, pasien diperiksa / ditapis untuk mengidentifikasi adanya risiko nutrisi. Pasien ini akan dikonsulkan ke nutrisionis untuk asesmen lebih lanjut. Bila ternyata ada risiko nutrisi, dibuat rencana terapi gizi. Tingkat kemajuan pasien dimonitor dan dicatat dalam rekam medisnya. Dokter, perawat dan ahli diet dan kalau perlu keluarga pasien, bekerjasama merencanakan dan memberikan terapi gizi. Telusur Sasaran Materi Telusur
Pasien, petugas pemberi nutrisi, ahli gizi Pasien, dokter, perawat, ahli gizi, petugas pemberi nutrisi
Elemen Penilaian a. Pasien yang pada asesmen berada pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi. b. Suatu proses kerjasama dipakai untuk merencanakan, memberikan dan memonitor terapi gizi
Skor
Pelaksanaan asuhan SPO asuhan gizi gizi pada pasien dengan risiko nutrisi Komunikasi dan SPO asuhan gizi koordinasi dalam pemberian nutrisi pada pasien dengan risiko nutrisi Monitoring respon pasien terhadap terapi gizi Pencatatan respon pasien terhadap terapi gizi
0 5 10
0 5 10 0 5 10 0 5 10
c. Respon pasien terhadap Dokter, perawat, ahli gizi terapi gizi dimonitor d. Respon pasien terhadap Rekam medis terapi gizi dicatat dalam rekam medisnya
**) kriteria ini juga berlaku untuk puskesmas yang menjalankan home-care pada pasien yang memerlukan terapi gizi.
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 80% terpenuhi 20% - 79 % terpenuhi sebagian
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN < 20% tidak terpenuhi
Standar : 7.10. Pemulangan dan tindak lanjut *) Pemulangkan dan/tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur yang tepat. Kriteria : 7.10.1. Pemulangan dan/tindak lanjut pasien, baik yang bertujuan untuk kelangsungan layanan, rujukan maupun pulang dipandu oleh prosedur yang standar Maksud dan Tujuan : v Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur pemulangan pasien dan tindak lanjut maupun rujukan yang perlu dilakukan pada saat pemulangan. Jika pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, perlu ada mekanisme umpan balik dari fasilitas kesehatan tersebut. Jika tindak lanjut yang dibutuhkan tidak dapat dilaksanakan, puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memberikan alternative dalam mengatasi hal tersebut. Bentuk layanan tindak lanjut dilakukan dengan memperhatikan lingkaran dinamis proses keperawatan, dan kemandirian pasien/keluarga Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Pasien, Dokter, Pelaksanaan SPO pemulangan pasien dan a. Tersedia prosedur 0 perawat pemulangan pasien tindak lanjut pasien pemulangan dan/tindak 5 dan tindak lanjut lanjut pasien 10 b. Ada penanggungjawab Dokter, perawat dalam pelaksanaan proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut c. Tersedia kriteria yang digunakan untuk menetapkan saat pemulangan dan/tindak lanjut pasien
Dokter, perawat Penanggung jawab SK tentang penetapan pemulangan pasien penanggung jawab dalam pemulangan pasien 0 5 10
Pelaksanaan Kriteria pemulangan pasien pemulangan pasien dan tindak lanjut dan tindak lanjut sesuai dengan kriteria
0 5 10
d. Tersedia umpan balik dari sarana kesehatan lain yang menerima pasien, apabila dilakukan pemulangan dan/tindak lanjut pasien antar sarana kesehatan. e. Tersedia prosedur dan Pasien, dokter, alternatif penanganan bagi perawat pasien yang memerlukan tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan *) untuk puskesmas dengan rawat inap
Pelaksanaan prosedur
SPO alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan
0 5 10
Kriteria : 7.10.2. Pasien/ keluarga pasien memperoleh penjelasan yang memadai tentang tindak lanjut layanan saat pemulangan atau saat dirujuk ke sarana kesehatan yang lain. Maksud dan Tujuan : v Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Pasien, dokter, a. Informasi yang perawat dibutuhkan mengenai tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas kepada pasien/keluarga pasien pada saat pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke sarana kesehatan yang lain Dokter, perawat b. Petugas mengetahui bahwa informasi yang disampaikan dipahami oleh pasien/ keluarga pasien Dokter, perawat c. Dilakukan evaluasi periodik terhadap prosedur pelaksanaan penyampaian Informasi tersebut
Pemberian informasi tentang tindak lanjut layanan pada saat pemulangan atau rujukan
Cara mengetahui bahwa informasi yang diberikan dipahami Evaluasi terhadap prosedur penyampaian informasi SPO evaluasi terhadap prosedur penyampaian informasi, bukti evaluasi dan tindak lanjut
0 5 10
Kriteria : 7.10.3. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien Maksud dan Tujuan : Jika pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lain, puskesmas wajib mengupayakan proses rujukan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan pasien agar pasien memperoleh kepastian mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan tersebut dengan konsekuensinya. Untuk itu puskesmas perlu menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan rujukan Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Dilakukan identifikasi Pasien, petugas pemberi layanan kebutuhan dan pilihan pasien (misalnya kebutuhan transportasi, petugas kompeten yang mendampingi, sarana medis dan keluarga yang menemani, selama proses rujukan? b. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang dapat menyediakan pelayanan rujukan tersebut, pasien/keluarga pasien diberi informasi yang memadai dan diberi kesempatan untuk memilih sarana pelayanan yang diinginkan c. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan SPO rujukan, d. Dilakukan persetujuan rujukan dari pasien/ keluarga pasien
Pasien, petugas pemberi layanan
Pemberian SPO rujukan informasi tentang alternatif sarana tujuan rujukan, peluang bagi pasien dan keluarga untuk memilih tujuan rujukan
0 5 10
0 5 10 0 5 10
Pelayanan Laboratorium. Standar : 8.1. Pelayanan laboratorium tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian pasien, serta mematuhi standard, hukum dan peraturan yang berlaku. Kriteria : 8.1.1. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten dan berpengalaman untuk melakukan dan/atau menginterpretasikan hasil pemeriksaan Maksud dan Tujuan : v Petugas laboratorium yang melaksanakan dipastikan mendapat pelatihan secara baik dan adekuat, berpengalaman, punya keterampilan dan diorientasikan pada pekerjaannya. Petugas analis laboratorium/penunjang diagnostik diberikan tugas, sesuai dengan latihan dan pengalamannya. Jumlah dan jenis petugas untuk melaksanakan tes laboratorium cukup dan tersedia selama jam pelayanan dan untuk gawat darurat. Puskesmas perlu menetapkan jenis pelayanan laboratorium/penunjang diagnostik yang tersedia di puskesmas Telusur Elemen Penilaian a. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan dipuskesmas Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia, SPO pemeriksaan laboratorium, brosur pelayanan lab Panduan pemeriksaan laboratorium 0 5 10
Skor
b. Tersedia jenis dan jumlah petugas kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan dan jam buka pelayanan
Jam buka pelayanan, ketersediaan pelayanan, pelayanan laboratorium oleh petugas yang kompeten Pemenuhan persyaratan kompetensi
0 5 10
Petugas lab c. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh analis/petugas yang terlatih dan berpengalaman
0 5 10
d. Interpertasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang terlatih dan berpengalaman.
Petugas lab
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.1.2. Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium Maksud dan Tujuan :
Agar pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat menghasilkan hasil pemeriksaan yang tepat, maka perlu ditetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan laboratorium mulai dari permintaan, penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan specimen, pengelolaan reagen pelaksanaan pemeriksaan, dan penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan bahan berbahaya dan beracun (B3
Dokumen Skor
Elemen Penilaian
Sasaran
Materi Telusur
pelaksanaan prosedur
Skor
a. Tersedia kebijakan dan Petugas lab prosedur untuk permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpan spesimen
0 5 10
b. Tersedia prosedur pemeriksaan laboratorium c. Dilakukan pemantauan secara berkala terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
Petugas lab
pelaksanaan prosedur
0 5 10
SPO pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan lab, hasil pemantauan, tindak lanjut pemantauan SPO penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil, hasil evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi
0 5 10
Evaluasi dan tindak lanjut pemantauan ketepatan waktu penyerahan hasil lab
0 5 10
e. Tersedia kebijakan dan Pasien, dokter, perawat, Petugas prosedur pemeriksaan di lab luar jam kerja (pada Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas yang menyediakan pelayanan di luar jam kerja)
Dokter, perawat, f. Ada kebijakan dan petugas lab prosedur untuk pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya specimen sputum, darah dan lainnya)
Pelaksanaan prosedur
Petugas lab g. Tersedia prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, dan alat pelindung diri bagi petugas laboratorium
Pelaksanaan prosedur
0 5 10
h. Dilakukan pemantauan Petugas lab terhadap penggunaan alat pelindung diri dan pelaksanaan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
SPO penggunaan alat pelindung diri, SPO pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri
0 5 10
Petugas lab i. Tersedia prosedur pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, dan limbah medis hasil pemeriksaan laboratorium
Pelaksanaan prosedur
SPO pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, SPO pengelolaan limbah hasil pemeriksaan lab
0 5 10
Petugas lab
Pelaksanaan prosedur
0 5 10
k. Dilakukan pemantauan Petugas lab dan tindak lanjut terhadap pengelolaan limbah medis apakah sesuai dengan prosedur.
Pelaksanaan prosedur
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.1.3. Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Maksud dan Tujuan : v Pimpinan puskesmas perlu menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratorium Hasil dilaporkan dalam kerangka waktu berdasarkan kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan petugas pemberi pelayanan klinis. Pemeriksaan pada gawat darurat dan diluar jam kerja serta pada akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. Hasil pemeriksaan yang urgen , , seperti dari unit gawat darurat diberikan perhatian khusus. Sebagai tambahan, bila pelayanan laboratorium dilakukan bekerja sama dengan pihak luar rumah sakit, laporan hasil pemeriksaan juga harus tepat waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan atau yang tercantum dalam kontrak. Telusur Elemen Penilaian Dokumen Skor
Elemen Penilaian a. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu yang diharapkan untuk laporan hasil pemeriksaan.
Sasaran
Pasien, dokter, perawat, Petugas lab
Materi Telusur
Skor
Ketepatan waktu SK tentang waktu penyampaian hasil penyampaian laporan hasil pemeriksaan lab pemeriksaan lab, SK tentang waktu penyampaian laporan hasil pem lab untuk pasien urgen (cito)
0 5 10
Pasien, dokter, b. Ketepatan waktu perawat, Petugas melaporkan hasil lab pemeriksaan yang urgen/gawat darurat diukur.
Pemantauan pelaksanaan pelaporan hasil pemeriksaan lab untuk pasien urgen/gawat darurat
SPO pemantauan waktu penyampaian hasil pem lab untuk pasien urgen/gawat darurat. Hasil pemantauan
0 5 10
Pasien, dokter, c. Hasil laboratorium dilaporkan dalam kerangka perawat, Petugas lab waktu guna memenuhi kebutuhan pasien
Ketepatan waktu Hasil pemantauan pelaporan penyampaian hasil hasil pemeriksaan pemeriksaan lab laboratorium
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.1.4. Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik yang kritis Maksud dan Tujuan :
v Pelaporan dari tes diagnostik yang kritis adalah bagian dari pokok persoalan keselamatan pasien. Hasil tes yang secara signifikan diluar batas nilai normal dapat memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam kehidupan pasien. Sangat penting bagi rumah sakit untuk mengembangkan suatu sistem pelaporan formal yang jelas menggambarkan bagaimana praktisi kesehatan mewaspadai hasil kritis dari tes diagnostik dan bagaimana staf mendokumentasikan komunikasi ini. v Proses ini dikembangkan untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat. Prosedur ini meliputi juga penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan, dan menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
Dokter, perawat, a. Metode kolaboratif petugas lab digunakan untuk mengembangkan prosedur untuk pelaporan hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
Kolaborasi dalam SPO pelaporan hasil penyampaian hasil pemeriksaan lab yang kritis, lab yang kritis Rekam medis 0 5 10
SPO pelaporan hasil pemeriksaan lab yang kritis: penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes
0 5 10
c. Prosedur menetapkan Dokter, perawat, oleh siapa dan kepada siapa petugas lab hasil yang kritis dari pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
Pelaksanaan SPO pelaporan hasil prosedur: aiapa dan pemeriksaan lab yang kritis, kepada siapa hasil Rekam medis pemeriksaan kritis dilaporkan
0 5 10
Rekam medis
0 5 10 SPO monitoring, hasil montiroing, tindak lanjut monitoring, rapat-rapat mengenai monitoring pelaksanaan pelayanan lab
e. Proses dimonitor untuk memenuhi ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil monitoring
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.1.5. Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil. Maksud dan Tujuan : v Reagensia dan bahan-bahan lain yang selalu harus ada untuk pelayanan laboratorium bagi pasien harus diidentifikasi dan ditetapkan. Suatu proses yang efektif untuk pemesanan atau menjamin ketersediaan reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan. Semua reagensia di simpan dan didistribusikan sesuai prosedur yang ditetapkan. Evaluasi periodik semua reagensia untuk memastikan akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. Pedoman tertulis memastikan pemberian label yang lengkap dan akurat untuk reagensia dan larutan yang digunakan Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
SK tentang jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia
0 5 10
b. Reagensia esensial dan Petugas lab bahan lain tersedia, dan ada proses untuk menyatakan kapan reagen tidak tersedia.
Ketersediaan SK tentang menyatakan reagensia, buffer kapan reagensia tidak stock reagen di lab tersedia (batas buffer stock untuk melakukan order)
0 5 10
c. Semua reagensia disimpan dan didistribusi sesuai pedoman dari pembuatnya atau instruksi pada kemasannya
Petugas lab
Petugas lab d. Laboratorium telah memiliki pedoman tertulis dan mengikutinya untuk mengevaluasi semua reagensia agar memberikan hasil yang akurat dan presisi.
Pelaksanaan panduan
Panduan tertulis untuk evaluasi reagensi, bukti evaluasi dan tindak lanjut 0 5 10
e. Semua reagensia dan larutan diberi label secara lengkap dan akurat.
Petugas lab
SPO pelabelan 0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.1.6. Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpertasi dan pelaporan hasil laboratorium Maksud dan Tujuan : Sesuai dengan peralatan dan prosedur yang dilaksnakan di laboratorium, perlu ditetapkan nilai/rentang nilai rujukan normal untuk setiap tes yang dilaksanakan. Rentang nilai harus tercantum dalam catatan klinis, sebagai bagian dari laporan atau dalam dokumen terpisah dengan daftar yang baru dari nilai-nilai yang ditetapkan kepala laboratorium. Rentang nilai harus dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan laboratorium luar. Rujukan nilai ini disesuaikan harus dievaluasi dan direvisi apabila metode pemeriksaan berubah. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK rentang nilai yang a. Kepala Puskesmas menjadi rujukan hasil menetapkan nilai/rentang pemeriksaan lab nilai rujukan untuk setiap 0 pemeriksaan yang 5 10 dilaksanakan.
b. Rentang-nilai rujukan ini harus disertakan dalam catatan klinis pada waktu hasil pemeriksaan dilaporkan.
0 5 10
Dokter, perawat, c. Rentang-nilai dilengkapi bila pemeriksaan petugas lab dilaksanakan laboratorium luar.
0 5 10
SPO evaluasi terhadap rentang nilai, hasil evaluasi dan tindak lanjut
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 8.1.7. Pengendalian mutu dilakukan, ditindaklanjuti dan didokumentasi untuk setiap pemeriksaan laboratorium Maksud dan Tujuan : Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium maka perlu dilakukan upaya pengendalian mutu internal maupun eksternal di puskesmas. Pengendalian mutu dilakukan sesuai dengan jenis dan ketersediaan peralatan laboratorium yang digunakan dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
a. Tersedia kebijakan dan Petugas lab prosedur pengendalian mutu pelayanan laboratorium
0 5 10
Petugas lab b. Dilakukan kalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh pihak yang kompeten sesuai prosedur
c. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku,
d. Apabila ditemukan penyimpangan dilakukan tindakan perbaikan e. Dilakukan pemantapan mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak yang kompeten.
Petugas lab
Pelaksanaan perbaikan
0 5 10
f. Terdapat mekanisme Petugas lab rujukan spesimen dan pasien bila laboratorium tidak dilakukan di puskesmas, dan puskesmas memastikan bahwa pelayanan tersebut diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien di fasilitas kesehatan yang lain. Petugas lab g. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya pemantapan mutu internal dan eksternal
Pelaksanaan rujukan
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 8.1.8. Program keselamatan (safety) direncanakan, dilaksanakan, dan didokumentasikan Maksud dan Tujuan : v Ada program keamanan yang aktif di laboratorium dengan tingkatan sesuai dengan risiko dan kemungkinan bahaya dalam laboratorium. Program ini mengatur praktek keamanan dan langkah-langkah pencegahan bagi staf laboratorium, staf lain dan pasien apabila berada di laboratorium. Program laboratorium ini merupakan program yang terintegrasi dengan program keselamatan di puskesmas.
v Program keselamatan di laboratorium termasuk : Kebijakan dan prosedur tertulis yang mendukung pemenuhan standar dan peraturan. Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya. Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek di laboratorium dan untuk bahaya yang dihadapi. Orientasi bagi semua staf laboratorium untuk prosedur dan praktek keamanan kerja. Pendidikan (in service education) untuk prosedur-prosedur baru dan pengenalan bahan berbahaya yang baru dikenali/diperoleh, maupun peralatan yang baru Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur
Pelaksanaan program keselamatan/keama nan laboratorium
Skor
Petugas lab a. Terdapat program keselamatan/keamanan laboratorium yang mengatur risiko keselamatan yang potensial di laboratorium dan di area lain yang mendapat pelayanan laboratorium.
Kerangka acuan program keselamatan/keamanan laboratorium, dan Panduan Program Keselamatan Pasien di Puskesmas
0 5 10
c. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan pelaksanaan program keselamatan kepada pengelola program keselamatan di Puskesmas sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila terjadi insidens keselamatan.
Petugas lab
Pelaporan kegiatan SPO pelaporan program program keselamatan dan pelaporan keselamatan insidens, Bukti laporan
0 5 10
d. Terdapat kebijakan dan Kepala Puskesmas Proses Penanganan Petugas dan pembuangan prosedur tertulis tentang laboratorium bahan berbahaya penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
0 5 10
e. Dilakukan identifikasi, Petugas lab analisis dan tindak lanjut risiko keselamatan di laboratorium
SPO penerapan manajemen risiko lab, bukti pelaksanaan manajemen risiko:identifikasi risiko, analisis, dan tindak lanjut risiko SPO orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja, bukti pelaksanaan program orientasi
0 5 10
f. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk prosedur dan praktek keselamatan/keamanan kerja
Petugas lab
Pelaksanaan orientasi
0 5 10
Petugas lab g. Staf laboratorium mendapat pelatihanpendidikan untuk prosedur baru dan penggunaan bahan berbahaya yang baru, maupun peralatan yang baru.
SPO pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan b aru, bukti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Pelayanan obat
Standar : 8.2. Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien. Kriteria : 8.2.1. Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah yang memadai Maksud dan Tujuan : v Puskesmas harus menetapkan obat mana yang harus tersedia untuk diresepkan dan dipesan oleh praktisi pelayanan kesehatan. Keputusan ini didasarkan pada misi puskesmas, kebutuhan pasien, dan jenis pelayanan yang disiapkan. Puskesmas mengembangkan suatu daftar (formularium) dari semua obat yang ada di stok atau sudah tersedia, dari sumber luar. Dalam beberapa kasus, undang-undang atau peraturan bisa menentukan obat dalam daftar atau sumber obat tersebut. Pemilihan obat adalah suatu proses kerja sama/kolaboratif yang mempertimbangkan baik kebutuhan dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya. Kadang-kadang terjadi kehabisan obat karena terlambatnya pengiriman, kurangnya stok nasional atau sebab lain yang tidak diantisipasi dalam pengendalian inventaris yang normal. Ada suatu proses untuk mengingatkan para dokter/dokter gigi tentang kekurangan obat tersebut dan saran untuk penggantinya. Telusur Dokumen Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai Elemen Penilaian Skor acuan
a. Terdapat metode yang Petugas farmasi digunakan untuk menilai dan mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat
0 5 10
b. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan dan penggunaan obat c. Ada kejelasan siapa yang bertanggungjawab
Petugas farmasi
Pelaksanaan prosedur
0 5 10 0 5 10
Kepala puskesmas, Bagaimana d. Ada kebijakan dan penanggung jawab menjamin prosedur yang menjamin ketersediaan obat-obat yang farmasi, pelaksana ketersediaan obat di puskesmas seharusnya ada
0 5 10
e. Tersedia pelayanan obat- Petugas farmasi obatan selama tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada puskesmas yang memberikan pelayanan gawat darurat f. Tersedia daftar formularium obat puskesmas
Formularium obat
0 5 10
g. Dilakukan evaluasi dan Petugas farmasi tindak lanjut ketersediaan obat dibandingkan dengan formularium Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian peresepan dengan formularium.
Petugas farmasi
SPO evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
0 5 10
SPO evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.2.2. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan prosedur yang efektif Maksud dan Tujuan : v Pemberian obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang spesifik. Puskesmas bertanggung jawab untuk mengidentifikasi petugas dengan pengetahuan dan pengalaman sesuai persyaratan dan yang juga diijinkan berdasarkan lisensi, sertifikasi, undangundang atau peraturan untuk pemberian obat. Dalam situasi emergensi, puskesmas perlu mengidentifikasi petugas tambahan yang diijinkan untuk memberikan obat. Untuk menjamin agar obat tersedia dengan cukup dan dalam kondisi baik, tidak rusak, dan tidak kedaluwarsa, maka puskesmas perlu menetapkan dan menerapkan kebijakan pengelolaan obat mulai dari proses analisis kebutuhan, pemesanan, pengadaan, pendistribusian, pelayanan peresepan, pencatatan dan pelaporan. v Untuk puskesmas rawat inap penggunaan obat oleh pasien / pengobatan sendiri, baik yang dibawa ke puskesmas atau yang diresepkan atau dipesan di puskesmas, diketahui dan dicatat dalam status pasien. Puskesmas harus melaksanakan pengawasan penggunaan obat, terutama obat-obat psikotropika sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
Petugas farmasi
pelaksanaan kebijakan
SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi resep SK tentang persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
0 5 10
Petugas farmasi b. Terdapat ketentuan petugas yang menyediakan obat dengan persyaratan yang jelas Petugas farmasi c. Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat tidak dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat pelatihan khusus.
pelaksanaan kebijakan
0 5 10
pelaksanaan kebijakan
SK tentang pelatihan bagi petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai persyaratan
0 5 10
d. Tersedia kebijakan dan Petugas farmasi proses peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
Pelaksanaan SPO
0 5 10
e. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa kepada pasien
Petugas farmasi
pelaksanaan prosedur
SPO menjaga tidak terjadinya pemberian obat kedaluarsa, pelaksanaan FIFO dan FEFO, Kartu stok/kendali
0 5 10
f. Dilakukan pengawasan Petugas farmasi terhadap penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur
Petugas farmasi g. Terdapat ketentuan siapa yang berhak menuliskan resep untuk obat-obat tertentu (misal psikotropika dan narkotika)
Pelaksanaan SK dan SPO peresepan kebijakan dan SPO psikotropika dan narkotika 0 5 10
Dokter, Petugas h. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan obat- farmasi obatan pasien rawat inap, yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
Pelaksanaan SK dan SPO penggunaan kebijakan dan SPO obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga
0 5 10
Petugas farmasi i. Penggunaan obatobatan psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang berbahaya diawasi dan dikendalikan secara ketat
Pelaksanaan SPO pengawasan dan kebijakan dan SPO pengendalian penggunaan psikotropika dan narkotika
Kriteria : 8.2.3. Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak Maksud dan Tujuan : v Agar obat layak dikonsumsi oleh pasien, maka kebersihan dan keamanan terhadap obat yang tersedia harus dilakukan mulai dari proses pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penyampaian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak. Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur dalam penyampaian obat kepada pasien agar pasien memahami indikasi, dosis, cara penggunaan obat, dan efek samping yang mungkin terjadi. Elemen Penilaian a. Terdapat persyaratan penyimpanan obat Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SPO penyimpanan obat 0 5 10
Skor
c. Pemberian obat kepada Petugas farmasi pasien disertai dengan label obat yang jelas (mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan frekuensi penggunaannya)
Pelaksanaan SPO
d. Pemberian obat disertai Pasien, petugas farmasi dengan informasi penggunaan obat yang memadai dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh pasien/keluarga pasien?
Pelaksanaan SPO
e. Petugas memberikan penjelasan tentang kemungkinan terjadi efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan
Pelaksanaan SPO
SPO pemberian informasi ttg efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan
0 5 10
f. Petugas menjelaskan Pasien, petugas farmasi (lakukan petunjuk tentang penyimpanan obat di rumah juga observasi
dalam pemberian informasi)
Pelaksanaan SPO
0 5 10
g. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak h. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai kebijakan dan prosedur.
Petugas farmasi Pelaksanaan SPO
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 8.2.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien Maksud dan Tujuan : v Pasien, dokternya, perawat dan petugas kesehatan yang lain bekerja bersama untuk memantau pasien yang mendapat obat. Tujuan pemantauan adalah untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnyadan untuk mengevaluasi pasien terhadap Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD). v Berdasarkan pemantauan, dosis atau jenis obat bila perlu dapat disesuaikan. Sudah seharusnya dilakukan pemantauan secara ketat respons pasien terhadap dosis pertama obat yang baru diberikan kepada pasien. Pemantauan dimaksudkan untuk mengidentifikasi respons terapetik yang diantisipasi maupun reaksi alergik, interaksi obat yang tidak diantisipasi, untuk mencegah risiko bagi pasien. Memantau efek obat termasuk mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD. v Puskesmas mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi semua KTD yang harus dicatat dan yang harus dilaporkan, misalnya sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya. Puskesmas membangun suatu mekanisme pelaporan dari KTD Elemen Penilaian a. Tersedia prosedur pelaporan efek samping obat b. Efek samping obat didokumentasikan dalam rekam medis Telusur Sasaran Materi Telusur
Pasien, petugas farmasi Pelaksanaan SPO
Skor
0 5 10 0 5 10
Rekam medis
c. Tersedia kebijakan dan Petugas farmasi prosedur untuk mencatat, memantau, dan melaporkan bila terjadi efek samping penggunaan obat dan KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
Pelaksanaan SPO
d. Kejadian efek samping Petugas farmasi, rekam medis obat dan KTD ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Pelaksanaan tindak SPO tindak lanjut lanjut, pencatatan efeksamping obat dan KTD kejadian efek samping obat, KTD dan tindaklanjut
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.2.5. Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh puskesmas Maksud dan Tujuan : v Puskesmas mempunyai proses untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan obat dan near miss Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC, menggunakan format pelaporan yang ditentukan serta mengedukasi staf tentang proses dan pentingnya pelaporan. Definisi-definisi dan proses-proses dikembangkan melalui proses kerjasama yang mengikut sertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam manajemen obat. Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program keselamatan pasien di puskesmas. Perbaikan dalam proses pengobatan dan pelatihan staf digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari. Telusur Elemen Penilaian Dokumen Skor
Elemen Penilaian a. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi dan melaporkan kesalahan pemberian obat dan KNC b. Kesalahan pemberian obat dan KNC dilaporkan tepat waktu menggunakan prosedur baku
Sasaran
Materi Telusur
Skor
0 5 10
Petugas farmasi
Pelaksanaan Laporan kesalahan pelaporan pemberian obat dan KNC kesalahan pemberian obat dan KNC sesuai waktu yang ditentukan Penanggung jawab SK Penanggung jawab untuk mengambil tindak lanjut pelaporan tindak lanjut terhadap pelaporan
0 5 10
Penanggung jawab c. Ditetapkan petugas farmasi, petugas kesehatan yang farmasi bertanggungjawab mengambil tindakan untuk pelaporan diidentifikasi
0 5 10
Penanggung jawab Pemanfaatan d. Informasi pelaporan kesalahan pemberian obat farmasi, petugas pelaporan untuk perbaikan dan KNC digunakan untuk farmasi memperbaiki proses pengelolaan dan pelayanan obat.
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.2.6. Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar farmasi. Maksud dan Tujuan : v Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat penting. Setiap puskesmas merencanakan lokasi obat emergensi dan obat yang harus disuplai ke lokasi tersebut. Untuk memastikan akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur untuk mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat dimaksud. Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau kadaluwarsa. Jadi puskesmas memahami keseimbangan antara akses kesiapan dan keamanan dari tempat penyimpanan obat emergensi. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur
Penyediaan obat emergensi di unit pelayanan
Skor
a. Obat emergensi tersedia Dokter, perawat, pada unit-unit dimana akan petugas farmasi diperlukan atau dapat terakses segera untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi
0 5 10
b. Ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
Pelaksanaan SPO penyimpanan obat penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan emergensi di unit pelayanan
0 5 10
Dokter, perawat, c. Obat emergensi petugas farmasi dimonitor dan diganti secara tepat waktu sesuai kebijakan puskesmas setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau rusak
SPO monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja. Hasil monitoring dan tindak lanjut
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Pelayanan radiodiagnostik (jika tersedia) Standar : 8.3. Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, dan mematuhi persyaratan perundangan yang berlaku Kriteria : 8.3.`1. Pelayanan radiodiagnostik disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan memenuhi standar nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Maksud dan Tujuan : v Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pada masyarakat di wilayah kerja, dan kebutuhan pemberi pelayanan klinis puskesmas dapat menyediakan pelayanan radiodiagnostik sebagai upaya untuk meningkatkan ketepatan dalam menetapkan diagnosis. v Pelayanan radiodiagnostik tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku untuk menjaga keselamatan pasien, masyarakat dan petugas. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
Petugas a. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi radiodiagnostik standar nasional, undangundang dan peraturan yang berlaku.
Pelaksanaan SK dan SPO tentang jenis kebijakan dan SPO dan pelaksanaan pelayanan radiodiagnostik
b. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Petugas Pelaksanaan SPO pelayanan radiodiagnostik,(la kebijakan dan SPO radiodiagnostik kukan observasi pelaksanaan pelayanan)
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.3.2. Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi. Maksud dan Tujuan : v Puskesmas memiliki suatu program aktif dalam keamanan radiasi yang meliputi semua komponen pelayanan radiodiagnostik Program keamanan v Program pengelolaan keamanan radiasi termasuk : Kebijakan dan prosedur tertulis yang menunjang kesesuaian dengan standar, undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kebijakan dan prosedur tertulis untuk penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya. Ketersediaan alat pelindung diri yang sesuai dengan praktek dan antisipasi bahaya yang dihadapi. Ada orientasi bagi staf radiologi dan diagnostik imajing untuk prosedur dan praktek keselamatan kerja. Ada pendidikan/pelatihan inhouse untuk prosedur baru atau adanya bahan berbahaya yang baru diketahui dan digunakan. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Elemen Penilaian
Skor
Petugas a. Terdapat program radiodiagnostik keamanan radiasi yang mengatur risiko keamanan dan antisipasi bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar unit kerja
b. Program keamanan merupakan bagian dari program keselamatan di puskesmas, dan wajib dilaporkan sekurangkurangnya sekali setahun atau bila ada kejadian c. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur dan memenuhi standar terkait, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan Kebijakan dan SPO ttg penanggung jawab kebijakan dan SPO pemenuhan standar dan pelayanan peraturan perundangan radiodiagnostik penggunaan peralatan radiodiagnostik
d. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan SK dan SPO penangan dan penanggung jawab kebijakan dan SPO pembuangan bahan infeksius pelayanan dan berbahaya radiodiagnostik
0 5 10
e. Risiko keamanan radiasi Petugas radiodiagnostik yang diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau peralatan khusus untuk mengurangi risiko (seperti apron timah, badge radiasi dan yang sejenis)
Pelaksanaan manajemen risiko, dan penggunaan peralatan khusus untuk mengurangi risiko
SPO manajemen risiko pelayanan radiodiagnostik, SPO penggunaan peralatan khusus untuk mengurangi risiko radiasi
0 5 10
f. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik diberi orientasi tentang prosedur dan praktek keselamatan
Petugas radiodiagnostik
SPO program orientasi, pelaksanaan program orientasi, evaluasi dan tindak lanjut program evaluasi. Bukti pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut SPO pendidikan untuk prosedur baru dan bahan berbahaya, bukti pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut
0 5 10
Petugas g. Petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik radiodiagnostik mendapat pendidikan untuk prosedur baru dan bahan berbahaya
Pelaksanaan program pendidikan jika ada prosedur baru atau[pun bahan berbahaya
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.3.3. Staf yang kompeten dengan pengalaman memadai, melaksanakan pemeriksaan radio diagnostik menginterpretasi hasil, dan melaporkan hasil pemeriksaan Maksud dan Tujuan :
v Pimpinan Puskesmas menetapkan petugas pemberi pelayanan radiodiagnostik yang melaksanakan pemeriksaan diagnostik, siapa yang kompeten menginterpretasi hasil atau memverifikasi dan membuat laporan hasil. v Petugas tersebut mendapat latihan yang baik dan memadai, berpengalaman, dan ketrampilan yang memadai. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK penanggung jawab dan a. Ditetapkan petugas yang petugas pemeriksaan melakukan pemeriksaan radiodiagnostik diagnostik
Skor
0 5 10
Penanggung jawab Kesesuaian dengan b. Tersedia petugas yang kompeten dan pengalaman farmasi, petugas persyaratan radiodiagnostik yang memadai melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik.
SK tentang persyaratan penanggung jawab dan petugas pemeriksaan radiodiagnostik, Pola ketenagaan, profil pegawai dan kesesuaian dengan persyaratan
0 5 10
c. Petugas yang kompeten dan pengalaman yang memadai menginterpretasi hasil pemeriksaan.
Petugas radiodiagnostik
Pelaksanaan kebijakan
0 5 10
d. Petugas yang kompeten yang memadai, memverifikasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan
Petugas radiodiagnostik
Pelaksanaan kebijakan
SK tentang ketentuan petugas yang memverifikasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan radio diagnostik
0 5 10
Penanggung jawab Pemenuhan pola e. Tersedia staf dalam ketenagaan dan jumlah yang adekuat untuk radiodiagnostik tindak lanjut memenuhi kebutuhan pasien
Pola ketenagaan, pemenuhan thd pola ketenagaan, tindak lanjut jika tidak sesuai
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 8.3.4. Hasil pemeriksaan radiologi tersedia tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan. Maksud dan Tujuan : v Jangka waktu pelaporan hasil pemeriksaan radiologi diagnostic perlu ditetapkan. Hasil yang dilaporkan dalam kerangka waktu didasarkan pada kebutuhan pasien, pelayanan yang ditawarkan, dan kebutuhan pemberi pelayanan klinis. Kebutuhan tes untuk pelayanan gawat darurat, pemeriksaan diluar jam kerja serta akhir minggu termasuk dalam ketentuan ini. v Hasil pemeriksaan radiologi yang cito untuk pasien gawat darurat harus diberi perhatian khusus dalam proses pengukuran mutu. Hasil pemeriksaan radiodiagnostik yang dilaksanakan dengan kontrak pelayanan oleh pihak diluar puskesmas dilaporkan sesuai dengan kebijakan puskesmas atau ketentuan dalam kontrak. Telusur Elemen Penilaian a. Kepala Puskesmas menetapkan tentang harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan. Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK tentang waktu pelaporan hasil pemeriksaan
Skor
0 5 10
SPO monitoring ketepatan waktu, hasil monitoring, dan tindak lanjut monitoring
0 5 10
Petugas c. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan dalam radiodiagnostik kerangka waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.3.5. Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik. Maksud dan Tujuan : v Petugas radiologi bekerja untuk menjamin bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik pada tingkatan yang dapat diterima dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan radiologi meliputi : Identifikasi dan inventarisasi peralatan. Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, testing, kalibrasi, perawatan. Monitoring dan bertindak terhadap laporan peralatan bila ada peringatan bahaya, penarikan kembali, laporan insiden, masalah dan kegagalan. Mendokumentasi program pengelolaan v Frekuensi testing, perawatan, dan kalibrasi berhubungan dengan pemakaian peralatan dan riwayat pelayanannya didokumentasi /dicatat. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Elemen Penilaian
Skor
Penanggung jawab, Pelaksanaan a. Ada program Petugas program pemeliharaan peralatan pemeliharaan radiologi dan dilaksanakan radiodiagnostik
Kerangka acuan atau panduan program pemeliharan peralatan radiologi Panduan program, Daftar inventaris
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10
Penanggung jawab, Pelaksanaan Petugas program radiodiagnostik pemeliharaan Penanggung jawab, Pelaksanaan Petugas program radiodiagnostik pemeliharaan Penanggung jawab, Pelaksanaan Petugas program radiodiagnostik pemeliharaan Penanggung jawab, Pelaksanaan Petugas program radiodiagnostik pemeliharaan
c. Program termasuk inspeksi dan testing peralatan d. Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan e. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut f. Ada dokumentasi yang adekuat untuk semua testing, perawatan dan kalibrasi peralatan
Panduan program, jadual inspeksi dan testing, bukti inspeksi dan testing Panduan kalibrasi dan perawatan peralatan, bukti kalibrasi dan perawatan Panduan monitoring dan tindak lanjut, bukti monitoring, bukti tindak lanjut Dokumen hasil testing, perawatan, dan kalibrasi peralatan
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.3.6. Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara teratur.
Maksud dan Tujuan : v Kebutuhan akan film, reagensia dan perbekalan lain ditetapkan secara teratur untuk menjamin pelayanan dapat diberikan sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Proses untuk memesan atau menjamin tersedianya film, reagensia dan perbekalan penting lain perlu dilaksanakan secara efektif. v Semua perbekalan disimpan dan distribusi sesuai prosedur yang ditetapkan yang memasukkan juga rekomendasi perusahaan pembuat. Evaluasi periodik dari reagen sesuai rekomendasi pembuat menjamin akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. Telusur Elemen Penilaian a. X-ray film, reagensia dan semua perbekalan penting ditetapkan b. X-ray film, reagensia dan perbekalan penting lain tersedia. c. Semua perbekalan di simpan dan didistribusi sesuai dengan pedoman
Petugas radiodiagnostik Petugas radiodiagnostik Ketersediaan film, reagensia, dan perbekalan Pelaksanaan SPO SPO penyimpanan dan distribusi perbekalan
Sasaran
Materi Telusur
Skor
0 5 10 0 5 10 0 5 10
Penanggung jawab Monitoring d. Semua perbekalan ketersediaan dievaluasi secara periodik radiodiagnostik perbekalan untuk akurasi dan hasilnya.
SPO monitoring ketersediaan perbekalan, hasil monitoring, dan tindak lanjut Pemberian label pada semua perbekalan
0 5 10
0 5 10 80% terpenuhi
Kriteria : 8.3.7. Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang kompeten Maksud dan Tujuan : v Pelayanan radiodiagnostik yang berada di puskesmas dipimpin oleh seorang yang kompeten sesuai dengan pelatihan yang terdokumentasi, keahlian, dan pengalaman, sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Individu ini secara profesional bertanggung jawab atas fasilitas dan pelayanan radiologi. v Bila individu ini memberikan konsultasi klinis atau pendapat medis maka dia harus seorang dokter, sedapat mungkin seorang spesialis radiologi. Pelaksanaan pelayanan radiologi dilakukan oleh petugas radiografer yang kompeten. v Tanggung jawab pimpinan radiologi termasuk: Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur. Pengawasan administrasi Mempertahankan (maintaining) setiap program kontrol mutu yang perlu Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing diluar Memonitor dan mereview semua pelayanan radiologi yang tersedia Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Kepala Puskesmas, Kesesuai thd SK tentang persyaratan a. Pelayanan radiologi penanggung jawab persyaratan penanggung jawab dibawah pimpinan seorang 0 pelayanan radiodiagnostik yang kompeten 5
10
0 5 10
Penanggung jawab c. Penanggung jawab radiodiagnostik pelayanan radiologi mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur ditetapkan dan dilaksanakan.
Bukti pengembangan kebijakan dan prosedur, pelaksanaan monitoring, hasil monitoring dan tindak lanjut
0 5 10
Penanggung jawab monitoring d. Penanggungjawab radiodiagnostik admistrasi pelayanan radiologi radiodiagnostik melakukan pengawasan administrasi ditetapkan dan dilaksanakan.
Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan pengendalian mutu e. Penanggung jawab radiodiagnostik program pelayanan radiodiagnostik, pelayanan radiologi pengendalian mutu pelaksanaan pengendalian, mempertahankan program pelaporan, tindak lanjut kontrol mutu ditetapkan dan dilaksanakan.
0 5 10
f. Penanggung jawab pelayanan memantau dan mereview pelayanan radiologi yang disediakan
Penanggung jawab, Pelaksanaan Petugas pemantauan dan radiodiagnostik review serta tindak lanjut
Hasil pemantauan dan review pelayanan radiologi, tindak lanjut hasil pemantauan dan review
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.3.8. Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan. Maksud dan Tujuan : v Sistem kontrol mutu yang baik adalah penting untuk dapat memberikan pelayanan radiodiagnostik yang unggul. v Prosedur kontrol mutu termasuk : Validasi metode tes yang digunakan untuk akurasi dan presisi Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten Langkah perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan (deficiency) teridentifikasi.. Pengetesan reagensia dan larutan Pendokumentasian hasil dan langkah-langkah perbaikan. Telusur Elemen Penilaian a. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan. b. Program kontrol mutu termasuk validasi metode tes. c. Program kontrol mutu termasuk pengawasan harian hasil pemeriksaan. Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program dan petugas program pengendalian mutu radiodiagnostik pengendalian mutu
0 5 10 0 5 10 0 5 10 0 5 10
Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program dan petugas program pengendalian mutu radiodiagnostik pengendalian mutu Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program dan petugas program pengendalian mutu radiodiagnostik pengendalian mutu
Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program d. Program kontrol mutu dan petugas program pengendalian mutu termasuk perbaikan cepat pengendalian mutu bila ditemukan kekurangan. radiodiagnostik
Penanggung jawab Pelaksanaan Panduan program dan petugas program pengendalian mutu radiodiagnostik pengendalian mutu
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Manajemen informasi rekam medis Standar : 8.4. Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola sarana, dan pihak terkait di luar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yang baku. Kriteria : 8.4.1. Ada pembakuan kode klasifikasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan istilah yang dipakai Maksud dan Tujuan : v Standarisasi terminologi, definisi, kosa kata dan penamaan memfasilitasi pembandingan data dan informasi di dalam maupun di luar puskesmas (fasilitas kesehatan rujukan). Keseragaman penggunaan kode diagnosa dan kode prosedur/tindakan mendukung pengumpulan dan analisis data.Singkatan dan simbol juga distandarisasi dan termasuk daftar yang tidak boleh digunakan. Standarisasi tersebut konsisten dengan standar lokal dan nasional yang berlaku. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan SK tentang standardiasi Klasifikasi diagnosis a. Terdapat standardisasi kode klasifikasi diagnosis kode klasifikasi diagnosis 0 dan terminologi yang dan terminologi lain yang 5 digunakan konsisten dan sistematis
10
b. Terdapat standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminology yang disusun oleh Puskesmas (minimal 10 besar penyakit) c. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan yang digunakan dalam pelayanan sesuai dengan standard nasional atau local.
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.4.2. Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggungjawab pekerjaannya Maksud dan Tujuan : v Berkas rekam medis pasien adalah suatu sumber informasi utama mengenai proses asuhan dan perkembangan pasien, sehingga merupakan alat komunikasi yang penting. Agar informasi ini berguna dan mendukung asuhan pasien keberlajutan, maka perlu tersedia selama pelaksanaan asuhan pasien dan setiap saat dibutuhkan, serta dijaga selalu diperbaharui (up to date). v Catatan medis keperawatan dan catatan pelayanan pasien lainnya tersedia untuk semua praktisi kesehatan pasien tersebut.Kebijakan puskesmas mengidentifikasi praktisi kesehatan mana saja yang mempunyai akses ke berkas rekam medis pasien untuk menjamin kerahasiaan informasi pasien.
0 5 10
b. Akses petugas terhadap Petugas rekam informasi yang dibutuhkan medis dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, c. Akses petugas terhadap Petugas rekam medis informasi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur
0 5 10
0 5 10
d. Hak untuk mengakses Kepala Puskesmas, Pertimbangan penanggung jawab pemberian hak informasi tersebut akses mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan keamanan informasi?
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.4.3. Adanya sistem yang memandu penyimpanan dan pemrosesan rekam medis Maksud dan Tujuan :
v Puskesmas menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang menjadi pedoman retensi berkas rekam medis pasien dan data serta informasi lainnya.Berkas rekam medis klinis pasien, serta data dan informasi lainnya disimpan (retensi) untuk suatu jangka waktu yang cukup dan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku guna mendukung asuhan pasien, manajemen, dokumentasi yang sah secara hukum, riset dan pendidikan.Kebijakan tentang penyimpanan (retensi) konsisten dengan kerahasiaan dan keamanan informasi tersebut.Ketika periode retensi yang ditetapkan terpenuhi, maka berkas rekam medis klinis pasien dan catatan lain pasien, data serta informasi dapat dimusnahkan dengan semestinya.
Skor
a. Puskesmas mempunyai Rekam medis rekam medis bagi setiap pasien dengan metoda identifikasi yang baku
Petugas rekam b. Sistem pengkodean, medis penyimpanan, dan dokumentasi memudahkan petugas untuk menemukan rekam pasien tepat waktu maupun untuk mencatat pelayanan yang diberikan kepada pasien?
Pelaksanaan Kebijakan
Petugas rekam c. Ada kebijakan dan medis prosedur penyimpanan berkas rekam medis dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.4.4. Rekam berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang identifikasi pasien, dokumentasi prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan Maksud dan Tujuan : v Kelengkapan isi rekam medis diperlukan untuk menjamin kesinambungan pelayanan, memantau kemajuan respons pasien terhadap asuhan yang diberikan.Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur kelengkapan rekam medis. v Puskesmas wajib menjaga privasi dan kerahasiaan data serta informasi dan secara khusus dalam menjaga data dan informasi yang sensitif. Keseimbangan antara berbagi (sharing) data dan kerahasiaan data diatur. Puskesmas menetapkan tingkat privasi dan kerahasiaan yang dijaga untuk kategori beragam informasi (misalnya : rekam medis pasien, data riset dan lainnya) Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Rekam medis Isi rekam medis SK tentang isi rekam medis a. Isi rekam medis mencakup diagnosis, pengobatan, hasil 0 5 pengobatan, dan kontinuitas 10 asuhan yang diberikan
Penanggung jawab Penilaian b. Dilakukan penilaian dan Petugas rekam kelengkapan dan dan tindak lanjut ketepatan isis kelengkapan dan ketepatan medis rekam medis isi rekam medis
SPO penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis, bukti pelaksanaan penilaian, hasil dan tindak lanjut penilaian
0 5 10
Pelaksanaan SPO
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Manajemen Keamanan Lingkungan Standar : 8.5. Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perijinan yang berlaku. Kriteria : 8.5.1. Lingkungan fisik puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu Maksud dan Tujuan : v Untuk menjamin keamanan pasien/keluarga yang berkunjung ke puskesmas, perlu dilakukan monitoring secara rutin, pemeliharaan, dan perbaikan bila terjadi kerusakan pada fisik bangunan rumah sakit termasuk di dalamnya instalasi listrik, air, ventilasi, gas, dan sistem lain. Pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan dilakukan oleh petugas yang kompeten. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK dan SPO pemantauan lingkungan fisik puskesmas, Jadual pelaksanaan, bukti pelaksanaan SPO pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain, bukti pemantauan dan tindak lanjut
0 5 10
b. Instalasi listrik, kualitas petugas air, ventilasi, gas dan sistem pemeliharaan lingkungan lain yang digunakan dipantau secara periodic oleh petugas yang diberi tanggung jawab c. Tersedia sarana untuk menangani masalah listrik/api apabila terjadi kebakaran
petugas pemeliharaan lingkungan
0 5 10
SPO jika terjadi kebakaran, ketersediaan APAR, pelatihan penggunaan APAR, pelatihan jika terjadi kebakaran
0 5 10
0 5 10
e. Inspeksi, pemantauan, petugas pemeliharaan pemeliharaan, dan lingkungan perbaikan alat dilakukan sesuai dengan prosedur dan jadual yang ditetapkan
Pelaksanaan SPO 0 5 10
f. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan yang telah dilakukan.
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai Maksud dan Tujuan : v Puskesmas mengidentifikasi dan mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya . Bahan berbahaya dan limbahnya tersebut meliputi bahan kimia, bahaN, gas dan uap berbahaya serta limbah medis dan infeksius lain sesuai ketentuan. Puskesmas harus menyusun rencana pengendalian bahan dan limbah berbahaya dan menetapkan proses untuk : inventarisasi bahan dan limbah berbahaya; penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya; pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya; pembuangan limbah berbahaya yang benar; peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada tumpahan (spill) atau paparan (exposure); pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya; pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Ditetapkan kebijakan dan prosedur inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
Pelaksanaan SPO
0 5 10
b. Ditetapkan kebijakan petugas dan prosedur pengendalian pemeliharaan lingkungan dan pembuangan limbah berbahaya c. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya
Pelaksanaan SPO
0 5 10
Penanggung jawab Pelaksanaan farmasi, pemantauan penanggung jawab radiodiagnostik, penganggung jawab pemeliharaan lingkungan
SPO pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak lanjut
0 5 10
d. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya.
Penanggung jawab Pelaksanaan farmasi, pemantauan penanggung jawab radiodiagnostik, penanggung jawab pelayanan klinis penganggung jawab pemeliharaan lingkungan
SPO pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak lanjut
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.5.3. Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang kompeten Maksud dan Tujuan : v Untuk mengelola risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan staf bekerja memerlukan perencanaan. Puskesmas menyusunrencana tahunan yang meliputi: a). Keselamatan dan Keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang b). Bahan berbahaya, yang meliputi: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. c). Manajemen emergensi, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif d). Pengamanan kebakaran: Puskesmas wajib melindung properti dan penghuninya dari kebakaran dan asap. e). Peralatan medis: untuk mengurangi risiko, peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan. f). utilitas, meliputi listrik, air dandan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan kegagalan pengoperasian v Sistem Rencana tersebut didokumentasikan di up-date yang merefleksikan keadaan keadaan terkinirisiko dalam lingkungan rumah sakit. Ada proses untuk mereview dan meng-update Telusur Elemen Penilaian Dokumen Skor
Elemen Penilaian a. Ada rencana program untuk menjamin lingkungan fisik yang aman b. Ditetapkan petugas yang bertanggungjawab dalam perencanaan dan pelaksanaan program untuk menjamin lingkungan fisik yang aman c. Program tersebut mencakup perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi
Sasaran
Materi Telusur
Skor
0 5 10
0 5 10
Panduan program keamanan lingkungan fisik puaskesmas memuat: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi
0 5 10
Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program tersebut.
Penanggung jawab Pelaksanaan program monitoring, evaluasi dan tindaklanjut pelaksanaan program
0 5 10 80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Manajemen Peralatan Standar : 8.6. Peralatan dikelola dengan tepat. Kriteria : 8.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan pelayanan dengan tepat Maksud dan Tujuan : v Untuk menjaga agar peralatan siap pakai dan dalam kondisi baik pada saat dibutuhkan maka puskesmas perlu menetapkan ketentuan dan prosedur kebersihan dan sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan, dan menempatkan alat yang siap pakai pada tempat yang tepat sesuai persyaratan dan fungsi alat. Telusur Elemen Penilaian Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK dan SPO memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
Skor
Petugas pengelola Pelaksanaan SPO a. Ditetapkan kebijakan instrumen dan prosedur untuk memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
0 5 10
SPO sterilisasi 0 5 10
c. Dilakukan pemantauan Kepala Puskesmas, Pelaksanaan Petugas pemantau pemantauan terhadap pelaksanaan pengelola prosedur secara berkala
instrumen
SPO pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi instrumen, SK petugas pemantau, bukti pelaksanaan pemantauan, hasil pemantauan, tindak lanjut pemantauan
0 5 10
d. Apabila memperoleh bantuan peralatan, persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun petugas yang berkaitan dengan operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi.
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.6.2. Peralatan dipelihara dan dikalibrasi secara rutin Maksud dan Tujuan : v Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis, puskesmas : melakukan inventarisasi peralatan medis; melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur; melakukan uji coba peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuannya; melaksanakan pemeliharaan melakukan inventarisasi peralatan yang harus dikalibrasi memastikan bahwa alat yang perlu dikalibrasi, dilakukan kalibrasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku
v Pemeliharaan alat dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.Peralatan diperiksa dan diuji coba sejak masih baru dan seterusnya, sesuai umur dan penggunaan peralatan tersebut atau sesuai instruksi pabrik.Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan, dan kalibrasi didokumentasikan. Elemen Penilaian a. Ditetapkan penanggungjawab pengelola alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang sejenis secara teratur, dan ada buktinya Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
SK penanggung jawab pengelolaan peralatan dan kalibrasi
Skor
0 5 10
Penanggung jawab Pelaksanaan SPO b. Ada sistem untuk kontrol peralatan, testing, pengelolaan dan perawatan secara rutin peralatan
SPO kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan Dokumentasi hasil pemantauan
0 5 10
Penanggung jawab Pelaksanaan c. Hasil pemantauan pemantauan tersebut didokumentasikan. pengelolaan peralatan
0 5 10
d. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar tidak mengganggu pelayanan.
Penanggung jawab Pelaksanaan SPO penggantian dan pengelolaan penggantian dan perbaikan alat yang rusak peralatan perbaikan alat yang rusak
0 5 10
STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN < 20% tidak terpenuhi
Manajemen Sumber Daya Manusia Standar : 8.7. Terdapat proses rekrutmen, retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yang baku. Kriteria : 8.7.1. Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses kredensial tenaga yang efektif Maksud dan Tujuan :
Untuk menjamin pelayanan klinis dilakukan oleh tenaga yang kompeten, maka puskesmas perlu menetapkan kebijakan dan prosedur kredensial yang meliputi penilaian kompetensi petugas klinis, termasuk persyaratan sertifikasi, lisensi dari petugas klinis tersebut, dan upaya untuk peningkatan kompetensi, untuk memenuhi kecukupan kebutuhan tenaga klinis.
Elemen Penilaian
Skor
Kepala puskesmas, Penghitungan pola a. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis di penanggung jawab ketenagaan pelayanan klinis puskesmas dengan persyaratan kompetensi dan kualifikasi.
0 5 10
b. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan kewenangan c. Dilakukan proses kredensial yang mencakup sertifikasi dan lisensi
0 5 10
0 5 10
Kepala puskesmas, d. Ada upaya untuk meningkatkan kompetensi penanggung jawab pelayanan klinis tenaga klinis agar sesuai persyaratan dan kualifikasi
SPO peningkatan kompetensi, pemetaan kompetensi, rencana peningkatan kompetensi, bukti pelaksanaan
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.7.2. Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien Maksud dan Tujuan : v Agar pasien memperoleh asuhan klinis sesuai dengan kebutuhan dan dilaksanakan dengan optimal, perlu dilayani oleh tenaga klinis yang kompeten sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.Puskesmas perlu melakukan penilaian kinerja tenaga klinis dan menyusun dan menerapkan rencana untuk peningkatkan kompetensi tenaga klinis dalam memberikan asuhan pada pasien.Tenaga klinis mempunyai kewajiban untuk ikut berperan serta dalam meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan mutu pelayanan klinis. Elemen Penilaian a. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis secara berkala Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab evaluasi kinerja pelayanan klinis
Skor
0 5 10
b. Dilakukan analisis dan Kepala puskesmas, Pelaksanaan analisi Bukti analisis, bukti tindak tindak lanjut terhadap hasil penanggung jawab kinerja dan tindak lanjut pelayanan klinis lanjut evaluasi
0 5 10
c. Tenaga kesehatan yang Petugas pemberi pelayanan klinis memberikan pelayanan klinis berperan aktif dalam meningkatkan mutu pelayanan klinis
Keterlibatan dalam SK tentang keterlibatan peningkatan mutu petugas pemberi pelayanan pelayanan klinis klinis dalam peningkatan mutu klinis
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.7.3. Setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien Maksud dan Tujuan : v Dalam upaya peningkatan kompetensi dari tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis, puskesmas perlu merencanakan, dan memberi kesempatan bagi tenaga klinis untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Bukti penyediaan informasi a. Tersedia informasi ttg peluang pendidikan dan mengenai peluang pelatihan 0 pendidikan dan pelatihan 5 bagi tenaga kesehatan yang 10 memberikan pelayanan klinis
Petugas pemberi b. Ada dukungan dari manajemen puskesmas bagi pelayanan klinis tenaga kesehatan untuk memanfaatkan peluang tersebut dukungan pendidikan dan pelatihan Bentuk-bentuk dukungan manajemen untuk pendidikan dan pelatihan
0 5 10
kepala puskesmas, c. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti penanggung jawab pendidikan atau pelatihan, pelayanan klinis dilakukan evaluasi penerapan hasil pelatihan di tempat kerja. d. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
SPO evaluasi hasil mengikuti pendidikan dan pelatihan, bukti pelaksanaan evaluasi
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 8.7.4. Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan Maksud dan Tujuan : v Untuk menjamin bahwa asuhan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tepat dan kompeten, maka harus ada kejelasan tugas dan wewenang untuk tiap tenaga kesehatan yang memberikan asuhan klinis di puskesmas.Dalam kondisi tertentu, jika tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan tidak tersedia, maka dapat ditetapkan tenaga kesehatan dengan pemberian kewenangan untuk menjalankan asuhan klinis tertentu oleh pejabat yang berwenang. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Uraian tugas petugas a. Setiap tenaga kesehatan pemberi pelayanan klinis yang memberikan dan kewenangan klinis pelayanan klinis 0 mempunyai uraian tugas 5 dan wewenang yang 10 didokumentasikan dengan jelas.
b. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan untuk menjalankan kewenangan dalam pelayanan klinis, ditetapkan petugas kesehatan dengan persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan khusus
Kepala puskesmas, c. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi penanggung jawab pelayanan klinis kewenangan khusus, dilakukan penilaian terhadap pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan kewenangan khusus yang diberikan Penilaian kompetensi petugas yang diberi kewenangan khusus
SK tentang pemberian kewenangan jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang memenuhai persyaratan, Bukti pemberian kewenangan khusus pada petugas
0 5 10
Penilaian oleh tim kredensial ttg kompetensi petugas yang diberi kewenangan khusus, bukti penilaian
0 5 10
d. Dilakukan evaluasi dan Kepala puskesmas, penanggung jawab tindak lanjut terhadap pelayanan klinis pelaksanaan uraian tugas dan wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
SPO evaluasi thd uraian tugas dan pemberian kewenangan pada petugas pemberi pelayanan klinis, bukti evaluasi dan tindak lanjut
0 5 10
Tanggung jawab tenaga klinis. Standar : 9.1. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis. Kriteria : 9.1.1. Tenaga klinis (dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain yang bertanggung jawab melaksanakan asuhan pasien) berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien Maksud dan Tujuan : v Upaya peningkatan mutu layanan klinis, dan keselamatan pasien menjadi tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan pasien.Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan mutu layanan klinis, melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan, melaksanakan, dan menindaklanjuti.Identifikasi permasalahan mutu layanan klinis, potensi terjadinya risiko dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator pelayanan klinis yang ditetapkan oleh puskesmas dengan acuan yang jelas. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
Pemberi pelayanan a. Adanya peran aktif klinis tenaga klinis (dokter, perawat atau tenaga profesi kesehatan lainnya) dalam merencanakan dan mengevaluasi mutu layanan klinis dan upaya peningkatan keselamatan pasien
SK tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien. 0 5 10
b. Ditetapkan indikator dan standard mutu klinis untuk monitoring dan penilaian mutu klinis
Pemilihan dan penetapan prioritas indikator mutu klinis di puskesmas menurut kriteria puskesmas berdasarkan ketersediaan sumber daya yang tersedia, dan standar pencapaian Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab manajemen mutu klinis puskesmas Pengumpulan data, Hasil pengumpulan data, analisis, pelaporan bukti analisis, dan pelaporan pencapaian berkala indikator mutu klinis indikator mutu klinis
0 5 10
c. Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan mutu klinis dilakukan secara berkala
0 5 10
d. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab manajemen mutu klinis puskesmas
Evaluasi dan tindak Bukti monitoring, bukti lanjut hasil evaluasi, bukti analisis, monitoring dan bukti tindak lanjut penilaian mutu klinis
0 5 10
e. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial Cedera (KPC) maupun Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab manajemen mutu puskesmas
SK tentang keharusan melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KPC, KNC 0 5 10
f. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KPC, KNC, dan risiko dalam pelayanan klinis
0 5 10
Kepala puskesmas, Analisi dan Tindak Bukti analisis, dan tindak g. Jika terjadi KTD dan KNC dilakukan analisis dan penanggung jawab lanjut jika terjadi lanjut KTD, KPC, KNC pelayanan klinis, KTD, KPC, KNC tindak lanjut. penanggung jawab manajemen mutu puskesmas 0 5 10
h. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Kepala puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab manajemen risiko pelayanan klinis, klinis di puskesmas penanggung jawab manajemen mutu puskesmas
SK tentang penerapan manajemen risiko klinis, Panduan Manajemen risiko klinis, bukti identifikasi risiko, analisis, dan tindak lanjut risiko pelayanan klinis (minimal dilakukan FMEA untuk satu kasus)
0 5 10
i. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab manajemen mutu puskesmas
Analisis risiko dan Bukti analisis dan upaya upaya meminimalkan risiko meminimalkan risiko
0 5 10
j. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya kejadian KTD, KPC, dan KNC, upaya peningkatan keselamatan pasien direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.
Kepala puskesmas, Pelaksanaan Kerangka acuan, penanggung jawab program Perencanaan Program pelayanan klinis, keselamatan pasien keselamatan pasien, Bukti penanggung jawab Pelaksanaan, Bukti evaluasi, manajemen mutu dan tindak lanjut puskesmas
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.1.2. Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan Maksud dan Tujuan :
Mutu layanan klinis tidak hanya ditentukan oleh system pelayanan yang ada, tetapi juga perilaku dalam pemberian pelayanan.Tenaga klinis perlu melakukan evaluasi terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan dan melakukan upaya perbaikan baik pada system pelayanan maupun perilaku pelayanan yang mencerminkan budaya keselamatan, dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.
Elemen Penilaian
Skor
a. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis dalam pelayanan klinis yang mencerminkan budaya keselamatan dan budaya perbaikan yang berkelanjutan
SK tentang evaluasi dan perbaikan perilaku pelayanan klinis. SK tentang penanggung jawab pelaksanaan evaluasi perilaku petugas dalam pelayanan klinis, Bukti pelaksanaan evaluasi, dan tindak lanjut
Pedoman pelaksanaan evaluasi mandiri dan rekan (self evaluation, peer review) mutu klinis 0 5 10
Kepala puskesmas, Budaya mutu dan penanggung jawab keselamatan pasien pelayanan klinis, penanggung jawab manajemen mutu klinis puskesmas pemberi pelayanan klinis
SK tentang budaya mutu dan keselamatan pasien dalam pelayanan klinis di puskesmas, bukti sosialisasi, evaluasi terhadap budaya mutu dan keselamatan pasien, serta tindak lanjutnya
0 5 10
c. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan dalam penyusunan indikator untuk menilai perilaku dalam pemberian pelayanan klinis dan ide-ide perbaikan
Kepala pukesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab peningkatan mutu klinis, dokter, perawat
keterlibatan dalam penyusunan indikator mutu klinis dan indikator perilaku pemberi pelayanan klinis, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien
SK dan SPO tentang penyusunan indikator klinis dan indikator perilaku pemberi layanan klinis dan penilaiannya
0 5 10
Kriteria : 9.1.3. Sumber daya untuk peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disediakan, dan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien tersebut dilaksanakan Maksud dan Tujuan : v Mutu layanan klinis dapat ditingkatkan jika ada komitmen dari pihak pengelola puskesmas dan tenaga klinis yang memberikan layanan klinis kepada pasien.Pimpinan puskesmas perlu memfasilitasi, mengalokasikan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien sesuai dengan ketersediaan anggaran dan sumber daya yang ada di puskesmas. Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penangung jawab peningkatan mutu pelayanan klinis Alokasi dan ketersediaan sumber daya untuk peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian a. Dialokasikan sumber daya yang cukup untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien
Skor
0 5 10
b. Ada program/kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab peningkatan mutu pelayanan klinis
Kerangka acuan, Perencanaan Program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, Bukti Pelaksanaan, Bukti evaluasi, dan tindak lanjut
0 5 10
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab peningkatan mutu pelayanan klinis
Pelaksanaan, evaluasi, tindaklanjut program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien, bukti pelaksanaan, bukti monitoing, bukti evaluasi dan tindak lanjut
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Pemahaman mutu layanan klinis. Standar : 9.2. Mutu layanan klinis dan Keselamatan dipahami dan didefinisikan dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan. Kriteria : 9.2.1. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan menjamin keselamatan. Maksud dan Tujuan : Dengan adanya keterbatasan sumber daya yang ada di puskesmas, maka upaya perbaikan mutu layanan klinis perlu diprioritaskan. Oleh karena itu tenaga klinis bersama dengan pengelola puskesmas menetapkan prioritas fungsi dan proses pelayanan yang perlu disempurnakan. Penetapan prioritas dilakukan dengan kriteria tertentu misalnya: high risk, high volume, high cost, dan kecenderungan terjadi masalah, atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran, program prioritas atau pertimbangan lain. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki dengan kriteria yang ditetapkan
Kepala puskesmas, penanggung jawab peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
Identifikasi proses prioritas, kriteria, proses identifikasi, siapa saja yang terlibat
SPOuntuk memilih fungsi dan proses pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki, kriteria menetapkan proses prioritas, bukti identfikasi proses prioritas
0 5 10
b. Terdapat dokumentasi tentang komitmen dan pemahaman terhadap peningkatan mutu dan keselamatan secara berkesinambungan ditingkatkan dalam organisasi
Penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung jawab peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, petugas pemberi pelayanan
Dokumentasi penggalangan komitmen, Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien yang dilaksanakan secara periodik
0 5 10
c. Setiap tenaga klinis dan manajemen memahami pentingnya peningkatan mutu dan keselamatan dalam layanan klinis ,
0 5 10
d. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis menetapkan pelayanan prioritas yang akan diperbaiki.
Kepala puskesmas, Keterlibatan dalam penanggung jawab menetapkan pelayanan klinis, prioritas petugas pemberi layanan klinis
Bukti keterlibatan kepala puskesmas dan tenaga klinis dalam menetapkan prioritas pelayanan yang akan diperbaiki
0 5 10
e. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang jelas.
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, petugas pemberi layanan klinis
Rencana perbaikan pelayanan klinis yang prioritas, bukti keterlibatan dalam penyusun rencanan
0 5 10
f. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis melaksanakan kegiatan perbaikan pelayanan klinis sesuai dengan rencana
Kepala puskesmas, Pelaksanaan penanggung jawab perbaikan layanan klinis, dan pelayanan klinis petugas pemberi layanan klinis
Rencana perbaikan pelayanan klinis yang prioritas, bukti monitoring dalam pelaksanaan
0 5 10
Kepala puskesmas, evaluasi dan tindak Bukti evaluasi dan tindak penanggung jawab lanjut peningkatan lanjut perbaikan pelayanan klinis, mutu layanan klinis penanggung jawab peningkatan mutu pelayanan klinis 80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian
KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.2.2. Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas, dan meliputi kombinasi antara standard struktur, proses dan hasil Maksud dan Tujuan : v Agar pelayanan klinis dapat dikendalikan dengan baik, maka perlu dilakukan pembakuan standar dan prosedur layanan klinis. Standar dan prosedur tersebut perlu disusun berdasarkan acuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, dan bila memungkinkan berdasarkan bukti ilmiah terkini dan yang terbaik (the best available evidence). Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis, pemberi layanan klinis Pelaksanaan penyusunan Standar/SPO pelayanan klinis berdasarkan prioritas fungsi dan proses pelayanan
Elemen Penilaian a. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan proses pelayanan
Skor
0 5 10
Kepala puskesmas, Adanya laporan b. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan penanggung jawab pembahasan SPO layanan klinis, layanan klinis di yang jelas pemberi layanan klinis puskesmas
SK tentang penyusunan standar dan SPO klinis mengacu pada acuan yang jelas
Acuan yang digunakan untuk menyusun standar dan SPO layanan klinis
0 5 10
SK tentang penetapan dokumen eksternal yang menjadi acuan dalam penyusunan standar pelayanan klinis
Acuan yang digunakan untuk menyusun standar dan SPO layanan klinis
0 5 10
Kepala puskesmas,penang gung jawab layanan klinis, pemberi layanan klinis Kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis, pemberi layanan klinis
Pemahaman semua SPO tentang prosedur pihak yang terlibat penyusunan layanan klinis dalam penyusunan SPO tentang prosedur penyusunan SPO layanan klinis Proses penyusunan Dokumen SPO layanan standar dan SPO klinis di puskesmas layanan klinis, mengacu pada prosedur penyusunan yang disepakati
0 5 10
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien. Standar : 9.3. Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan dievaluasi dengan tepat. Kriteria : 9.3.1. Pengukuran menggunakan instrumen-instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien Maksud dan Tujuan : v Dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu ditetapkan ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi sasaran peningkatan layanan klinis.Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran-sasaran keselamatan pasien. Indikator pengukuran keselamatan pasien meliputi: tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien, tidak terjadinya kesalahan pemberian obat, tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan terjadinya risiko infeksi di puskesmas, dan tidak terjadinya pasien jatuh. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Elemen Penilaian
Skor
a. Disusun dan ditetapkan indikator mutu layanan klinis yang telah disepakati bersama
proses menyepakati SK tentang indikator mutu penetapanan layanan klinis indikator mutu layanan klinis
0 5 10
b. Ditetapkan sasaransasaran keselamatan pasien sebagaiman tertulis dalam maksud dan tujuan.
Kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis, pemberi layanan klinis Kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis, pemberi layanan klinis
proses menyepakati SK tentang sasaran-sasaran penetapanan keselamatan pasien sasaran keselamatan pasien
0 5 10 Dokumen/Panduan sebagai acuan berupa: (1) Pedoman pemeriksaan fisik diagnositik, (2) Pedoman pemeriksaan penunjang medik, (3) Pedoman pengobatan dasar, (4) Pedoman Pengobatan rasional, (5) Pedoman PI/UP
c. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian infeksi nosokomial
Bukti pengukuran mutu layanan klinis yang mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian infeksi nosokomial, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis
0 5 10
d. Dilakukan pengukuran terhadap indicator-indikator keselamatan pasien sebagaimana tertulis dalam maksud dan tujuan
Bukti pengukuran sasaran keselamatan pasien, bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.3.2. Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat Maksud dan Tujuan : v Untuk mengetahui nilai keberhasilan pencapaian mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, maka perlu ditetapkan target (batasan) yang harus dicapai untuk tiap-tiap indicator yang dipilih dengan acuan yang jelas. Elemen Penilaian a. Ada penetapan target mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang akan dicapai Telusur Sasaran Materi Telusur
Kepala puskesmas, Proses penetapan penanggung jawab target yang akan layanan dicapai klinis,penanggung jawab peningkatan mutu layanan klinis, pemberi layanan klinis
Skor
0 5 10
b. Target tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan pencapaian mutu klinis sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang dimiliki
Kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis,penanggung jawab peningkatan mutu layanan klinis, pemberi layanan klinis
Adanya target pencapaian mutu klinis yang rasional di puskesmas berdasarkan berbagai pertimbangan 0 5 10
Kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis,penanggung jawab peningkatan mutu layanan klinis, pemberi layanan klinis
Proses penetapan target yang akan dicapai:keterlibatan tenaga klinis dalam menetapkan target
Bukti keterlibatan tenagatenaga pemberi layanan klinis dalam menetapkan tingkat pencapaian mutu klinis untuk pelayanan yang prioritas akan diperbaiki
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.3.3. Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola secara efektif Maksud dan Tujuan : v Untuk memonitor mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, perlu dilakukan pengukuran-pengukuran dengan indikator yang telah ditetapkan secara periodik, dianalisis, untuk menentukan strategi dan rencana perbaikan mutu layanan klinis. Elemen Penilaian a. Data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dikumpulkan secara periodik Telusur Sasaran Materi Telusur
Pemberi layanan Proses klinis, penanggung pengumpulan data jawab peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, dan Kepala Puskesmas
Skor
0 5 10
Pemberi layanan Prosed Bukti dokumentasi klinis, penanggung dokumentasi data pengumpulan data layanan jawab peningkatan mutu layanan klinis klinis mutu klinis dan keselamatan pasien, dan Kepala Puskesmas
0 5 10
c. Data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dianalisis untuk menentukan strategi dan rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Kepala puskesmas, penanggung jawab peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
Pelaksanaan analisis, penetapan strategi, dan penyusunan rencana peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
Bukti analisis, penyusunan strategi dan rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
80% terpenuhi STANDAR, KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien Standar : 9.4. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien diupayakan, dievaluasi dan dikomunikasikan dengan baik. Kriteria : 9.4.1. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukung oleh tim yang berfungsi dengan baik Maksud dan Tujuan :
v Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien hanya dapat terlaksana jika ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab dalam upaya tersebut. Penanggung jawab pelaksanaan dapat dilakukan dengan membentuk tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien di puskesmas, yang mempunyai program kerja yang jelas. Telusur Dokumen Elemen Penilaian Skor Sasaran Materi Telusur Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Kepala puskesmas, Tanggung jawab SK semua pihak yang a. Ada kejelasan siapa penanggung jawab dan uraian tugas, terlibat dalam upaya yang bertanggung jawab peningkatan mutu pihak-pihak terlibat peningkatan mutu pelayanan untuk peningkatan mutu klinis dan dalam peningkatan klinis dan keselamatan 0 layanan klinis dan keselamatan pasien mutu layanan klinis pasien, dengan uraian tugas 5 keselamatan pasien
dan keselamatan pasien berdasarkan peran dan fungsi masing-masing dalam tim SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Uraian tugas, program kerja tim 10
b. Terdapat tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi dengan baik
0 5 10
Tim peningkatan Pemahaman mutu layanan terhadap uraian klinis dan tugas tim keselamatan pasien
0 5 10
d. Ada rencana dan program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun.
Pelaksanaan peningkatan mutu pelayananklinis dan keselamtan pasien yang mengacu pada rencana yang disusun oleh tim
Rencana dan program tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, bukti pelaksanaan program kerja, monitoring, dan evaluasi
0 5 10
80% terpenuhi 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.4.2. Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi Maksud dan Tujuan : v Agar pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka perlu perencanaan yang matang berdasarkan data monitoring mutu layanan klinis dan sasaran-sasaran keselamatan pasien yang telah disusun. Elemen Penilaian a. Data monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan dikumpulkan secara teratur, Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun secara periodik
Skor
0 5 10
b. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan untuk menetapkan masalah mutu layanan klinis dan masalah keselamatan pasien
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab layanan klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Analisis dan pembahsan berkala hasil monitoring dan evaluasi program peningkatan mutu pelayanan klinis, kesimpulan dan rekomendasi
Hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab layanan klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Pelaksanaan analisis penyebab masalah dan hambatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
d. Ditetapkan programprogram perbaikan mutu yang dituangkan dalam rencana perbaikan mutu
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab layanan klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Penyusunan Rencana program perbaikan program perbaikan mutu layanan klinis dan mutu layanan klinis keselamatan pasien dan keselamatan pasien
0 5 10
e. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disusun dengan mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan ketersediaan sumber daya
Kepala Puskesmas, Pertimbangan Penanggung jawab dalam menyusun layanan klinis, rencana Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
f. Ada kejelasan penanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perbaikan yang direncanakan
Ketetapan tentang petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
0 5 10
0 5 10
h. Ada tindak lanjut terhadap hasil pemantauan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Kepala puskesmas, penanggung jawab pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab pemantau kegiatan
Bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti analisis dan tindak lanjut terhadap monitoring pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.4.3. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan Maksud dan Tujuan : v Agar terjadi perbaikan yang berkesinambungan, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.Jika dari hasil evaluasi ternyata menunjukkan perbaikan, maka perlu dibakukan sebagai standar dalam pemberian pelayanan. Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan
Bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian a. Petugas mencatat peningkatan setelah pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Skor
0 5 10
b. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan menggunakan indikator-indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien untuk menilai adanya perbaikan
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab layanan klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
Kepala Puskesmas, Tindak lanjut Penanggung jawab perbaikan dan layanan klinis, perubahan SPO Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Bukti tindak lanjut, buktri perubahan prosedur jika diperlukan untuk perbaikan layanan klinis 0 5 10
d. Dilakukan pendokumentasian terhadap keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
80% terpenuhi KRITERIA, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN 20% - 79% terpenuhi sebagian < 20% tidak terpenuhi
Kriteria : 9.4.4. Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dikomunikasikan Maksud dan Tujuan : v Hasil evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien perlu dikomunikasikan untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Elemen Penilaian Telusur Sasaran Materi Telusur Dokumen Dokumen di Puskesmas Dokumen Eksternal sebagai acuan Skor
a) Ditetapkan kebijakan dan prosedur distribusi informasi dan komunikasi hasil-hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
SK dan SPO penyampai informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
b) Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada semua petugas kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab layanan klinis, Penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Sosialisasi dan komunikasi hasilhasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Dokumen/laporan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, laporan pemantauan dan evaluasi kegiatan, dan hasil-hasil kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
0 5 10
Penanggung jawab Pelaksanaan Hasil evaluasi dan tindak c) Dilakukan evaluasi peningkatan mutu evaluasi sosialisasi lanjut terhadap pelaksanaan dan komunikasi sosialisasi dan komunikasi layanan klinis tersebut.
0 5 10
d) Dilakukan pelaporan hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dokumen pelaporan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
0 5 10