You are on page 1of 5

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS ATAS DAN EPIDERMIS BAWAH DAUN Rheo discolor A. Tujuan 1.

Membuat preparat epidermis atas dan epidermis bawah daun Rhoe discolor dengan metode whole mont menggunakan zat warna safranin. 2. Menganalisis hasil pembuatan preparat epidermis atas dan epidermis bawah daun Rhoe discolor dengan metode whole mont menggunakan zat warna safranin. B. Dasar Teori Preparat whole mount (utuh) adalah preparat yang objeknya merupakan keseluruhan bagian objek secara utuh tanpa mengurangi atau melakukan pengirisan. Pengirisan dilakukan untuk melakukan pemisahan jaringan yang akan dibuat preparat dari organya. Misalnya pengirisan untuk mengambil jaringan epidermis dari organ daun. Tanaman atau organ yang diamati haruslah berukuran kecil sehingga dapat termuat pada objek glass. Sedangkan pada tanaman yang agak besar bisa dilakukan trimming (pemangkasan) agar menjadi lebih rapi d an kecil. Contoh dari tanaman yang bias dibuat preparat menggunkan preparat whole mount adalah lumut, sori paku, daun dengan trikoma dan daun dengan stomata. Proses pembuatan preparat dengan menggunakan metode ini adalah melalui beberapa tahap seperti fiksasi bertahap, penggunaan alcohol bertingkat dan alkohol xylol berseri (Widjajanto dan Susetyoadi Setjo, 2001) Tujuan pembuatan preparat whole mount adalah untuk dapat menyediakan preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari bahan atau objek yang bersangkutan. Misalnya preparat whole mount epidermis bawah daun Nicotiana tabacum untuk memperlihatkan strktur sel epidermis daun, stomata dan berbagai macam trikoma yang merupakan derivat epidermis yang bersangkutan. Preparat whole mount Taenia saginata untuk memperlihatkan struktur scolek dengan kait-kaitnya yang sangat khas, proglotid imatur dan matur dengan bagian-bagiannya (Rudyatmi, 2013). Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel tumbuhan yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dapat diklompokkan menjadi
1

dua klompok besar, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Pada landasan teori ini akan lebih ditekankan pada jaringan dewasa khususnya pada jaringan pelindung (epidermis) (Mulyani, 2010). Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan yang menutupi permukaan organ, seperti daun, batang, akar, dan bunga. Epidermis biasanya terdiri atas satu lapisan sel yang tipis, tidak memiliki klorofil. Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata, penampilan, dan susunan trikoma. Jaringan pada epidermis atas berbeda dengan epidermis bawah (Mulyani, 2010). C. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan antara lain: silet, gelas penutup, gelas benda, spuit, pipet, botol flakon, kuas, dan digital kamera. Bahan yang digunakan antara lain: 1-2 helai daun Rhoe discolor, akuades, kanada balsam, zat warna safranin, larutan fiksatif FAA, alcohol (70%, 80%, 90% dan absolut), alcohol xilol (3:1, 1:1, 1:3) dan xilol murni I dan II. D. Cara Kerja Penyayatan epidermis atas dan epidermis bawah daun Rhoe discolor dewasa dan segar menggunakan silet tajam di atas gelas benda dan ditampung pada cawan petri sebanyak 20 potongan. Peletakan 20 sayatan epidermis atasdan epidermis bawah daun yang tipis secara berderet di atas gelas benda yang telah ditetesi air agar kondisi sayatan tetap basah. Penyortiran sayatan epidermis daun dilakukan untuk mengambil sayatan yang representative. Pemfiksasian sayatan epidermis yang representatif dalam flakon berisi 3 ml FAA selama 24 jam. Pencucian sayatan dengan 3ml alkohol 70% dalam botol yang fiksatifnya telah dipindahkan ke flakon sisa FAA dengan bantuan split lalu penggoyangan botol membentuk angka delapan. Pencucian dilakukan dua kali, larutan sisa pencucian dimasukkan dalam flakon sisa alkohol 70%. Pewarnaan sayatan epidermis dengan memasukkan zat warna safranin 1% dalam alkohol 70% selama 48 jam. Zat warna dipindahkan ke dalam botol flakon sisa dengan bantuan split. Pencucian dengan 3 ml alkohol 70% dalam botol yang bebas zat

warna sambil digoyang. Pencucian dilakukan sebanyak dua kali. Larutan pencuci kemudian dipindahkan dalam botol sisa. Pendehidrasian sayatan epidermis dengan 3 ml alkohol bertingkat dari 70%, 80%, 90% dan absolut masing-masing selama 2 menit dan digoyang membentuk angka delapan. Larutan dehidran dipindahkan ke dalam flakon sisa dengan bantuan split. Pendealkoholisasian sayatan dengan alkohol:xilol bertingkat 3:1, 1:1 dan 1:3 sebanyak 3 ml selama 2 menit dan digoyang membentuk angka delapan. Clearing/ dealkoholisasi sayatan dalam xilol I dan xilol II 2 ml selama 2 menit. Sisa dari larutan dipindahkan ke dalam botol flakon sisa dengan bantuan split. Stok sayatan epidermis direndam dalam 1 ml xilol. Pemountingan dua sayatan epidermis daun pada objek benda bebas lemak dengan bantuan kuas. Penetesan canada balsam, penutupan sayatan menggunakan gelas penutup dengan bantuan jarum pentul. Preparat kemudian dikering anginkan di atas nampan preparat kemudian dilabeli 1cm dari tepi kanan objek glass. Mengamati di bawah mikroskop dan menganalisis hasil sayatan preparat epidermis atas dan epidermis bawah dengan perbesaran yang kuat. E. Hasil Gambar
1 2 3

Keterangan Epidermis atas Rhoe discolor. Fiksatif FAA Pewarna safranin Mei 2013 Perbesaran : 40X10 1. Vakuola 2. Nucleus 3. sitoplasma

Epidermis bawah Rhoe discolor. Fiksatif FAA Pewarna safranin Mei 2013 Perbesaran 40X10 1. sitoplsma 2. nucleus 3. stomata 4. vakuola

Epidermis bawah daun Rhoe discolor terlihat memiliki stomata dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan epidermis atas yang tidak dapat teramati adanya stomata. Pada preparat Epidermis bawah daun Rhoe discolor tampak sel-sel epidermis, stomata dengan sel penjaga yang dikelilingi sel tetangga. Pengamatan di bawah mikroskop cukup representatif, kualitas gambar yang terlihat oleh alat dokumentasi yang digunakan. F. Pembahasan Praktikum pembuatan preparat whole mount epidermis atas dan epidermis bawah dilakukan dengan pewarnaan safranin yang baik digunakan pada tumbuhan karena mewarnai hampir seluruh bagian jaringan pada tumbuhan. Epidermis yang digunakan ialah epidermis dari tumbuhan Rhoe discolor. Berdasarkan foto dari hasil pengamatan preparat whole mount epidermis atas dan epidermis bawah dilakukan dengan pewarnaan safranin diketahui bahwa preparat secara fisik cukup baik, dan terwarna. Terdapat stomata dengan sel penjaga dan hillus serta sel tetangga pada epidermis bawah daun Rhoe discolor. Stomata terwarna lebih gelap, terutama bagian sel penjaga. Stomata dalam keadaan tertutup. Tipe stomata pada Rhoe discolor. yaitu tetrasitik (empat sel penjaga
4

yang letaknya parallel dan setri oleh sel penjaga) dengan bentuk sel penjaga seperti ginjal atau renalis. Preparat dapat teramati dan kualitas gambar yang dihasilkan cukup sempurna walaupun untuk epidermis bawah terdapat gelembung udara. Secara umum dengan pengamatan menggunakan mikroskop dapat dikatakan preparat cukup baik. G. Kesimpulan 1. Preparat whole mount epidermis atas dan bawah daun Rhoe discolor dapat dibuat dengan menggunakan zat warna safranin. 2. Bagian sel teramati pada epidermis atas dan bawah daun Rhoe discolor diantaranya untuk epidermis atas terihat sel-sel epidermis,dan epidermis bawah terlihat sel-sel epidermis serta stomata dengan sel penjaga dan sel tetangga. 3. Tidak ditemukan stomata pada epidermis atas daun Rhoe discolor, sedangkan pada epidermis bawah daun Rhoe discolor ditemukan stomata. H. Saran 1. Dalam melakukan mounting diusahakan tiadak terdapat gelembung udara. I. Daftar Pustaka Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. Rudyatmi, Ely. 2013. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES. Widjajanto dan Susetyoadi Setjo, 2001, Mikroteknik Tumbuhan, Universitas Negeri Malang, Malang.

You might also like