You are on page 1of 7

VARICELLA (CACAR AIR) Etiologi Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan

oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen. Subfamili alphaherpesvirus Virus untai ganda berselubung Ukuran genom 125 kbp, fragmen panjang dan pendek dengan total 4 bentuk isometrik Hanya 1 serotipe antigenik, walau ada beberapa yang bereaksi silang dengan HSV Sifat-sifat virus penyebab Varicella Secara morfologis identik dengan virus Herpes Simplex. Virus ini dapat berbiak dalam bahan jaringan embrional manusia. Virus yang infektif mudah dipindahkan oleh sel-sel yang sakit. Virus ini tidak berbiak dalam binatang laboratorium. Pada cairan dalam vesikel penderita, virus ini juga dapat ditemukan. Antibodi yang dibentuk tubuh terhadap virus ini dapat diukur dengan tes ikatan komplemen, presipitasi gel, netralisasi atau imunofluoresensi tidak langsung terhadap antigen selaput yang disebabkan oleh virus. Epidemiologi Varicella dengan mudah menyebar melalui droplet serta kontak dengan kulit. Varicella sering merupakan penyakit epidemik pada anak-anak, dengan insidens tertinggi pada anak usia 2-6 tahun, walaupun bisa juga ditemukan penderita dewasa. Penyakit endemik Penyakit klasik pada anak, prevalensi tertinggi: 4-10 tahun. Sangat menular, kontak erat: attack rate 90% >> telah tertular sebelum dewasa, 10% dewasa muda tetap rentan. Sebaliknya, herpes zoster muncul sporadis dan terjadi sepanjang tahun Manifestasi Klinis Infeksi primer varicella / chickenpox Masa inkubasi: 14-16 hari (10-21 hari) Demam: Tingginya demam beratnya ruam Erupsi menyebar temperatur N / sedikit Erupsi ekstensif ~ demam >lama & tinggi Sakit kepala, malaise, anoreksia Lesi kulit berkelompok di dada, kulit kepala, muka, ekstremitas Ruam khas: Evolusi cepat: makula papula vesikel pustula krusta Distribusi lesi: sentral Gatal Terdapat berbagai stadium lesi dalam tiap satu regio anatomi

Immunocompromised varicella progresif: erupsi & demam tinggi berlanjut sampai minggu ke-2, ensefalitis, hepatitis, atau pneumonia Inf. Varicella pd kehamilan tri I & II bayi: embriopati varicella: atrofi ekstremitas, jar. parut pada kulit ekstremitas (sindr. varicella kongenital) Infeksi primer laten reaktivasi HERPES ZOSTER (shingles) Herpes Zoster: tu mengenai satu dermatom kulit Virus laten bereaktivasi di ganglion sensoris & berjalan sepanjang nervus sensoris ke segmen yang sesuai Semua usia, mayoritas >50 tahun. Khas: erupsi vesikel dermatom + nyeri hebat bbrp bulan (postherpetic neuralgia) Immunocompromised: reaktivasi > awal, serangan multipel, komplikasi >. Patogenesis

Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah. Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.

Diagnosis
Gejala klinis varicella atau zoster khas konfirmasi lab jarang dibutuhkan D/ lab dibutuhkan pada gejala atipikal, tu pada pasien immunocompromised: Isolasi virus jarang dilakukan karena hasil selesai 2-3 mgg.

Isolasi langsung mikroskop elektron cairan vesikel ttp tidak dpt membedakan HSV dan VZV. Keduanya dapat dibedakan dengan immunofluoresens kerokan kulit. Serologi IgG VZV indikatif untuk infeksi lampau dan imunitas. IgM indikatif untuk infeksi primer baru.

Pencegahan
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Pencegahan Imunisasi pasif: VZIG

Dosis: 1.25 ml/10 kg BB, intramuscular, maksimal 6.25 ml atau 5 vial Indikasi VZIG

1. Riw. Varicella (-) dan 2. Kondisi yg mendasari:


Leukemia, lymphoma Defisiensi imun kongenital atau didapat, atau Terapi imunosupresif (termasuk prednison) atau Neonatus dg onset varicella ibu 5 hari sebelum 2 hari setelah persalinan atau Bayi prematur (gestasi < 28 mgg) + riw varicella ibu (-) atau melilhat riw

Bayi prematur, gestasi < 28 mgg dan/atau BL < 1000 g, tanpa varicella ibu dan 3. Paparan yang bermakna

Kontak serumah terus menerus atau Kontak teman bermain > 1 jam di dalam ruangan atau

Kontak di rumah sakit: di ruangan yang sama dengan 2-4 tempat tidur atau di bangsal yang luas dengan tempat tidur yang berdempetan; kontak berhadapan dengan pegawai yang infeksius atau pasien atau

Kontak neonatus dengani ibu yang terinfeksi dan cepat; pada beberapa

Kontak terjadi dalam 3 hari (lebih baik jika diberikan lebih kasus dapat sampai 5 hari setelah paparan) Imunisasi Aktif

Untuk anak & dewasa yang rentan thd varicella Usia 12 bulan-12 tahun 1 dosis vaksin Dewasan dan 13 tahun 2 dosis vaksin, interval 4-8 mgg Bila mendapat steroid (prednison 2mg/kg/hari) boleh diimunisasi

Kontraindikasi: alergi berat thd komponen vaksin, supresi imun yang bermakna, kehamilan, th/ aspirin jangka panjang Isolasi & Karantina

Tidak boleh keluar rumah sampai vesikel mengering Kontak tidak perlu dikarantina, hanya diobservasi Algoritme terpapar varicella di rumah sakit:

Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan. Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

Tatalaksana Anak sehat: swasirna Simtomatis: demam tinggi & gejala konstitusional: asetaminofen Gatal: antihistamin oral, lotio calamin >< infeksi sekunder Kuku pendek, tidak menggaruk Mandi tiap hari Salisilat kontraindikasi!

Pemberian asiklovir Kontroversi Bermanfaat bila diberikan dalam 24 jam timbulnya ruam Dosis 80 mg/kg/hari : 4 dosis Immunocompromised: 1500 mg/BSA/hari : 3 dosis intravena 7-10 hari Varicella neonatal: 750 mg/BSA/hari iv Indikasi: Usia 12 tahun Kelainan paru atau kulit menahun Mendapat terapi salisilat jangka panjang Wanita hamil + varicell, tu trimester III Wanita hamil + kompl serius varicella

Tatalaksana komplikasi: Infeksi bakterial: S. aureus, S. hemolitikus grup A. AB untuk sepsis, pneumonia, selulitis Ensefalitis: suportif, kortikosteroid tdk bermanfaat, antiviral tidak terbukti bermakna Ataksia sereberal: terapi spesifik (-), swasirna

PROGNOSIS KOMPLIKASI Komplikasi: jarang, ensefalitis, herpes zoster disseminata. KOMPETENSI Tingkat Kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

You might also like