Professional Documents
Culture Documents
Indah Maulida R., S. Ked Pembimbing : Prof. dr. Suroso Adi Nugroho, Sp KK(K) Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNSRI/ RSMH
Serologic Tes for Syphilis atau tes serologi sifilis merupakan pembantu diagnosa yang penting bagi sifilis. Serologi tes untuk sifilis (STS) menunjukkan status imunologis individu
KLASIFIKASI SEROLOGIS
Tes serologi untuk sifilis dibagi dalam dua tipe :
1.
2.
Tes nontreponemal berbasis kardiolipin yang sederhana digunakan untuk skrining dan mengevaluasi respon terapi Tes treponemal berbasis T. Pallidum digunakan untuk konfirmasi diagnostik dan untuk membantu diagnosa pada sifilis awal, kongenital dan neurosifilis
Tes non treponemal terdiri dari: Tes Venereal Disease Research Laboratory (VRDL)
Antigen tidak distabilkan dan suspensi harus dipersiapkan pada saat akan digunakan. dilakukan pada serum yang dipanaskan (56o C). Hasil positif :ditemukan agregasi partikel antigen dengan mikroskop pembesaran 100 kali
Antigen yang stabil. tes kardiolipin mikroskopis yang paling banyak digunakan. Sederhana, cepat, mahal daripada VRDL Hasil positif: ditemukan gumpalan partikel karbon yang dapat dilihat langsung dengan mata (tanpa mikroskop)
Kualitatif: reaktif, reaktif lemah, atau non reaktif, Kuantitatif sebagai sampel yang dilarutkan dalam salin dengan progresi geometrik (1:2, 1:4, 1:8, dan seterusnya). Larutan terbesar yang memberikan hasil positif dilaporkan sebagai titer akhir.
BFP kronis dapat dilihat pada penyakut jaringan ikat, terutama SLE (44%), penyakit hati kronis, tranfusi darah multipel/pemberian obat intravena, dan penuaan
TES TREPONEMAL
Tes ini menggunakan keseluruhan atau bagian dari T.pallidum sebagai antigen. Ada 3 perbedaan prosedur tes treponema: Immunofluoresensi Indirek, Hemaglutinasi, dan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Tiga prosedur tersebut merupakan tes untuk konfirmasi.
TES TREPONEMAL
Tes FTA-Abs Metode indirek Antigennya ialah tetesan larutan T.Pallidum yang telah dimatikan Bila ada antibodi, treponema akan terbungkus dengan lapisan antibodi globulin. Paling sensitif untuk sifilis primer dan reaktifitas dimulai sejak minggu ke tiga infeksi
TES TREPONEMAL
Tes TPHA Antigen disuspensi dari RBC Hasil: aglutinasi graduil dari sel yang tersensitisasi mudah dikerjakan, mudah dibaca. Tes pertama dengan menggunakan treponema yang tersedia untuk skrining Enzyme-linked immunoabsorbent assay (ELISA) Tes terbaru untuk mendiagnosa sifilis
SEROKONVERSI
Definisi serokonversi ialah pembentukan antibodi sebagai respon dari infeksi atau vaksinasi. (kamus dorland) Guna menegakkan diagnosa sifilis, menentukan fase sifilis yang ada pada penderita serta dapat digunakan untuk menilai keberhasilan terapi
Baik diagnosis maupun penemuan kasus sifilis, sampel serum sebaiknya diskrining terlebih dahulu dengan tes non treponema Untuk mengkonfirmasi sampel yang positif pada tes non treponema juga untuk studi epidemiologi, digunakan tes antibodi treponema yang spesifik, yang paling tepat adalah TPHA.