You are on page 1of 15

ANATOMI SEL

DI SUSUN OLEH :
Rury

Apriska Putri Santi D Lumban Batu Sela Selpia Siti Halimah Solin Sri Nuryanti Margolang Sundari Pasaribu Wasis Yudianto Yudha Pranata Surbakti Irwansyah

Pengertian Sel
Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri,archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

Sel Prokariot dan Sel Eukariot Sel prokariotik mempunyai membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom, mesosom, kromator (pigmen) dan materi inti (DNA dan RNA). Sel prokariotik tidak mempunyai membran inti dan sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu tidak memiliki mitokondria dan kloroplas. Yang termasuk sel prokariotik adalah bakteri dan alga biru.

Berikut bagian struktur sel bakteri Escherichia coli: Pilus Ribosom Kapsul Dinding Sel Membran Plasma DNA Mesosom Flagela

Sel Eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran. Berikut struktur sel eukariotik:

Membran Plasma Tersusun atas lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Fungsi: melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat dan sebagai penerima rangsang dari luar sel. Sitoplasma tersusun atas cairan (sitosol) dan padatan (organel-organel) Fungsi: tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel. Nukleus merupakan organel terbesar, berbentuk bulat, membran rangkap. Di dalam nukleus terdapat nukleoplasma, yang terdiri atas benang kromatin yang tersusun atas DNA, RNA dan protein. Selain itu terkadang terbentuk nukleulus Fungsi: pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik. Sentriol hanya dimiliki sel hewan. Fungsi:menarik kromosom menuju ke kutub. Retikulum Endoplasma (RE) berbentuk benang-benang jalar meliputi: RE kasar: terdapat ribosom, berfungsi untuk transpor dan sintesis protein. RE halus: tidak terdapat ribosom, berfungsi untuk transpor dan sintesis lemak dan steroid.

SAMBUNGAN

Ribosom tersusun dari protein dan RNA, berbentuk bulat dan tidak bermembran. Fungsi: tempat berlangsungnya sintesis protein. Kompleks Golgi terdiri atas membran berbentuk kantong pipih. Pada sel tumbuhan, kompleks golgi disebut diktiosom. Fungsi: sekresi polisakarida, protein & lendir (musin). Lisosom merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasel. Fungsi lain: mencerna materi yang diambil secara endositosis. menghancurkan organel sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage). menghancurkan selnya sendiri (autolisis) Mitokondria memiliki membran rangkap (luar & dlm). Membran dalam berlekuk-lekuk membentuk krista. Mikrotubulus tersusun atas protein tubulin Fungsi: punyusun spindel, sentriol, silia dan flagela. Mikrofilamen tersusun atas protein aktin. Fungsi: dalam gerakan sel, sitoplasma, kontraksi otot dan pembelahan sel Dinding Sel tersusun atas protein selulose, hemiselulose, pektin dan lignin. Fungsi: memberi bentuk sel, melindungi bagian sebelah dalam, dan mengatur transportasi zat.

Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan

Sel Hewan tidak memiliki dinding sel tidak memiliki plastida memiliki lisosom memiliki sentrosom timbunan zat berupa lemak dan glikogen bentuk tidak tetap pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit Sel Tumbuhan memiliki dinding sel dan membran sel umumnya memiliki plastida tidak memiliki lisosom tidak memiliki sentrosom timbunan zat berupa pati bentuk tetap memiliki vakuola ukuran besar, banyak

REPRODUKSI SEL Terdiri dari : Amitosis Pembelahan Amitosis merupakan pembelahan sel secara langsung, tanpa fase-fase dan pembentukan kromosom. Ini dilakukan oleh makhluk hidup sel satu (Protozoa, Bakteri, Alga biru) untuk tujuan reproduksi. Mitosis Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Meiosis Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya.

Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah.


a)

b)

c)

Profase Benang-benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Serat-serat gelendong atau benan-benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor. Anaphase Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing-masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing- masing.

d) Telofase Pada telofase terjadi peristiwa berikut: Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang benang kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru. Serat-serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membran sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induk.
Hasil mitosis: Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut-turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n). Meiosis I 1. Profase I a. Leptoten Kromatin menebal membentuk kromosom. b. Zygoten Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. c. Pakiten Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatid dengan satu sentromer. d. Diploten Kromati membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat. e. Diakenesis Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.

2.

Metafase 1 Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membran inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan. 3. Anafase I Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda. 4. Telofase I Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui sentromer.
Meiosis II 1. Profase II

Benan- benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi. Nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan. Serat- serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2.

3.

4.

Metafase II Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya. Anafase II Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Telofase II

Kromosom berubah menjadi benang- benang kromatin kembali. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali. Serat serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

Hasil meiosis : Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel generative atau sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).

You might also like