You are on page 1of 3

CONCEPT NOTE PNPM Peduli - PKBI

BACKGROUND Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) memfokuskan kegiatan program PNPM Peduli untuk mengorganisir kelompok remaja dengan karakteristik: miskin, putus sekolah, sering mengalami diskriminasi, bermasalah dengan hukum, sebagian besar memiliki perilaku berisiko terhadap reproduksi dan seksual dan tidak bisa mengakses pelayanan publik. Secara umum, kelompok remaja ini tidak terjangkau oleh program pemerintah yang ada, kurang memiliki kemampuan psikososial (pengambilan keputusan, mengkomunikasikan gagasan, berpikir kritis), merasa tidak memiliki masa depan dan tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan publik. Mendorong mereka punya pilihan dan mampu mempengaruhi akses pelayanan publik (kesehatan, pendidikan, ekonomi) yang mereka butuhkan, peraturan/ program dan hukum yang berpihak kepada mereka serta adanya dukungan masyarakat dan pemerintah untuk memperkuat kapasitas mereka dalam membuat pilihan masa depan menjadi fokus program PKBI. Selama 7 (tujuh) bulan implementasi program, PKBI melakukan: pengorganisasian kelompok remaja di 2wilayahyaknikota Bengkulu dankabupetenRejangLebong, membangun kesadaran kritis mengenai hak-hak reproduksi dan seksual, termasuk membangun kapasitas psikososial agar mereka berani membicarakan stigma dan diskriminasi yang mereka terima. Di 2 lokasi program, kelompok remaja sudah terorganisir dan pemimpin-pemimpin kelompok sudah teridentifikasi dan terlatih. Media pengorganisasian yang dilakukanadalahdenganmemberikankegiatan fotografi danvideografikepadakelompok remaja yang diorganisir.Adapunkelompokremaja yang diorganisir di 2 wilayahtersebutadalahremajaputussekolahdanremaja yang bermasalahdenganhukum yang ada di LembagaPemasysrakatan.Untukkegiatandenganremajabermasalahdenganhukum , sudahterbangunkerjasamadenganKAnwilHukumdan HAM Bengkulu dalambentukMoUpelaksanaan program di Lapas. Kepercayaan dan relasi dengan kelompok remaja sudah terbangun dimana kelompok remaja yang berbeda bisa disatukan dalam dialog dan pelatihan yang dikembangkan. TUJUAN Terpenuhinya hak-hak dasar termasuk hak reproduksi dan seksual kelompok remaja marginal OUTCOME Kelompokremaja marginal memilikikemampuanuntukmelindungidiridaririsikoreproduksidanseksual Terpetakan potensi remaja dan dukungan stakeholder terkait untuk penguatan kapasitas remaja dalam mengakses informasi dan pelayanan publik Kelompok remaja marginal yang diorganisir mampu membuat keputusan untuk perencanaan masa depan yang lebih baik. OUTPUT 1

1. Tersusun profil kelompok remaja marginal yang diorganisir di semua lokasi program 2. Adanya kerjasama antara PKBI dengan Kanwil Hukum dan HAM untuk pendampingan remaja di Lapas 3. Adanya rintisan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual remaja di satuPuskesmas di lokasi program 4. Sebanyak 25 remaja menjadi pemimpin di komunitasnya untuk menyuarakan hak-hak reproduksi dan seksual 5. Sebanyak 240 remaja mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual termasuk hak reproduksi dan seksual 6. Teridentifikasi potensi-potensi kegiatan livelihood di semua lokasi program 7. Teridentifikasi remaja yang tidak memiliki akte kelahiran dan KTP 8. Teridentifikasi remaja yang ingin melanjukan pendidikan Kejar Paket serta remaja yang butuh peningkatan lifeskill (keterampilan) KEGIATAN Persiapan program AnalisaSituasi Initial meeting Pengorganisasianremaja Training on Peer Education Training on Facilitation skills Training on Leadership Training on Video and Photography Mengembangkan profil remaja yang diorganisir dan mempublikasikannya. Membangun kesepakatan dengan Kanwil Hukum dan HAM untuk pendampingan remaja di Lapas (khusus Bengkulu) Membangun kesepakatan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk pelayanan PKPR di 5 Kabupaten/ Kota Memperkuat pengorganisasian remaja, termasuk penguatan kapasitas pemimpin kelompok remaja serta membangun kemampuan menyuarakan hak-hak dasar termasuk hak reproduksi dan seksual Membuka akses dengan Dinas Kependudukandan catatan Sipil di 5 lokasi untuk pembuatan Akte Kelahiran dan KTP Membuka akses dengan Dinas Pendidikan untuk program kejar Paket bagi remaja yang mau melanjutkan pendidikan, serta Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial untuk pengembangan lifeskill (keterampilan) Pemetaan asset Mengidentifikasikegiatan-kegiatan livelihood ANALISA PENERIMA MANFAAT Penerima manfaat dari program ini adalah kelompok remaja dengan karakteristik: miskin, putus sekolah, sering mengalami diskriminasi, bermasalah dengan hukum, sebagian besar memiliki perilaku berisiko terhadap reproduksi dan seksual dan tidak bisa mengakses pelayanan publik. Manfaat yang diperoleh oleh remaja adalah: memperoleh peningkatan pengetahuan dan informasi dan layanan kesehatan reproduksi dan seksual, mendapatkan layanan kesehatan melalui fasilitas kesehatan publik, mendapat 2

pengakuan secara sosial dan hukum, mendapatkan kesempatan memperbaiki kualitas hidupnya melalui kegiatan livelihood. ANALISA STAKEHOLDER Stakeholder yang diharapkan akan terlibat mendukung program : 1. Kanwil Hukum dan HAM : Memberikan ijin pelaksanaan program bagi remaja Lapas 2. Dinas Kesehatan : Memberikan rekomendasi pelayanan PKPR di Puskesmas untuk remaja marginal 3. Dinas Pendidikan : Memberikan rekomendasi kepada Sub Din PLS untuk mengakomodir remaja marginal yang membutuhkan pendidikan luar sekolah 4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil : Memberikan kemudahan bagi remaja marginal dalam mengurus KTP dan Akta Kelahiran STRATEGI Pada 1. 2. 3. 4. level komunitas Penjangkauan Pengorganisasian kelompok Penguatan leader group Penguatan life skill

Pada level stakeholder 1. Membangun kemitraan untuk dukungan program 2. Diseminasi data profil komunitas remaja marginal sebagai bahan advokasi

You might also like