You are on page 1of 2

PELAKSANAAN KOLABORASI DOKTER-PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP BEDAH

(TERATAI) RSUD UNDATA PALU SULAWESI TENGAH

Oleh: Sringati 05/184243/EIK/00481


Prodi ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2007

ABSTRAK

Latar belakang: Penelitian di Eropa dan Amerika menunjukan adanya peran dominan dokter
terhadap perawat dan peran sub–ordiner perawat terhadap dokter. Di Indonesia hubungan
dokter – perawat belum sesuai yang diharapkan karena beberapa kendala. Di ruang rawat inap
bedah dalam memberikan pelayanan perawatan, dokter – perawat jarang mendiskusikan
asuhan medis dan asuhan keperawatan klien. Dalam menjalankan peran dan fungsinya dokter
– perawat mutlak untuk saling berkolaborasi, sehingga tujuan penyembuhan klien dapat
tercapai.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pelaksanaan praktek kolaborasi dokter – perawat di


Ruang Rawat Inap Bedah.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross
Sectional. Subyek penelitian ini adalah seluruh pegawai di Ruang Rawat Inap Bedah yang
terdiri dari 20 responden yaitu 24 orang perawat dan 5 orang dokter (2 dokter ahli bedah dan 3
orang dokter umum). Subyek penelitian di ambil secara total sampling. Pengumpulan data
dengan kuesioner, observasi dan wawancara. Analisa data dengan editing, pengkodean dan
tabulasi data (distribusi frekuensi dan prosentasi).

Hasil: Responden dokter berada pada tahap berunding dan akomodasi – kolaborasi 40%,
klaborasi 20%, sedangkan responden perawat menghindar 4,2%, Menghindar – akomodasi
12,5%, Menghindar – bersaing 4,2% , Berunding 25,0%, Akomodasi – kolaborasi 33,3%,
Bersaing – kolaborasi 4,2% , Kolaborasi 16,7%. Untuk domain tindakan, yang memperoleh
persentase jawaban terendah adalah mempertahankan fungsi organ-organ seksual dan
reproduksi 5,5%, mempertahankan integritas kulit 15,5%, memberi dukungan spiritual dan
mencegah stress spiritual 17,2% serta penentuan pasien pulang 19,0%.

Kesimpulan: Perawat dalam memberikan pelayanan perawatan terbanyak berada pada


tahap akomodasi – kolaborasi dan berunding, dan dokter berada pada tahap yang sama.
Responden perawat masih ada yang tahap menghindar, berarti pelaksanaan praktek kolaborasi
di Ruang Rawat Inap Bedah belum seluruhnya terlaksana.

Kata kunci: kolaborasi, domain tindakan.

You might also like