You are on page 1of 1

Dari data anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan mata dan badan menguning, BAK seperti teh pekat

dan disertai dengan gatal-gatal pada seluruh badan. Hal ini bisa terjadi karena peningkatan kadar bilirubin baik direct maupun bilirubin indirect dalam darah yang bisa terjadi karena gangguan pada prehepatik, intrahepatik atau post hepatik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hepatomegali yang menandakan adanya proses inflamasi pada hepar yang menyebabkan hepar membesar, sklera ikterik (+) yang terjadi karena peningkatan kadar bilirubin indirect atau bilirubin direrect dan ditemukan adanya venektasi dan splenomegali yang dapat diakibat karena hipertensi portal. Pada kasus ini kemungkinan ikterik terjadi karena peningkatan kadar bilirubin direct karena terjadi gangguan atau kerusakan pada intrahepatik akibat kerusakan sel-sel hepatosit yang dapat difiltari di glomerulus sehingga menyebabkan warna urin seperti teh pekat. Hal ini dapat dibedakan dengan gangguan posthepatik dari pola nyeri yan ditmbulkan, biasanya pada gangguan posthepatik pasien mengeluhkan nyeri yang bersiat kolik, sementara pada pasien tidakditemukan. Kemudian berdasarkan waktu terjadi awal timbulnya ikterik yang tidak disertai dengan demam menunjukkan suatu proses yang kronis dan keadaan ini dapat menyingkirkan ikterik yang diakibatkan oleh hepatitis A yang bersifat akut dan disertai dengan gejala prodormal yang berat. Berdasarkan uraian di atas kemungkinan disebabkan oleh hepatitis B, hepatitis C, sirosis, dll. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan HbsAg (+), bilirubin direct, bilirubin total, SGOT, SGPT meningkat dan albumin yang menurun. HbsAg (+) menunjukkan adanya infeksi dari virus hepatitis B. bilirubin direct, bilirubin total, SGOT, SGPT meningkat menunjukkan adanya kerusakan pada sel-sel dalam hepar terutama sel-sel hepatosit. Albumin yang menurun dapat disebabkan oleh menurunnya fungsi hepar dimana albumin disintesisi di hepar atau ekresi yang berlebihan dari ginjal atau dapat juga disebabkan oleh intake yang kurang, hipoalbumin pada pasien ini disebabkan oleh gangguan fungsi hepar dan intake yang kurang. Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa iketrik ini disebabkan oleh hepatitis B yang kemungkinan mengarah ke sirosis hepatis. Pasien juga mengeluhan nyeri pada ulu hati, dirasakan menyesak disertai dengan mual dan muntah yang bercampur dengan makanan dan tidak ditemukan adanya darah serta BAB tidak ada keluhan. Keluhan ini merupakan kumpulan dari gejala sindroma dispesia yang perlu ditelusuri apakah dispepsia fungsional atau organik. Pada pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya anemia. Anemia bisa disebabkan karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sum-sum tulang, perdarahan, pemcehan eritrosit sebelum waktunya (hemolisis). Pada kasus ini kemungkinan disebabkan karena intake yang kurang karena pasien mengeluhkan nafsu makan yang kurang, perdarahan, atau cadangan besi yang kurang akibat penyakit kronik, dll. Penyebab anemia pada psien ini belum bisa ditentukan apa penyebabnya, untuk itu perlu dilakukan beberapa pemeriksaan berupa gambaran darah tepi, feritin serum, pemeriksaan faal ginjal dan USG abdomen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis hipoalbumin ec Sirosis hepatis + anemia.

You might also like