You are on page 1of 28

Modul 6

CLINICAL GOVERNANCE AND QUALITY

Dr.dr. Meliana Zailani, MARS Kuliah Corporate and Clinical Governance

MODUL 6
JUDUL : CLINICAL GOVERNANCE AND QUALITY BACAAN : 1. VICTORIAN CLINICAL GOVERNANCE POLICY FRAMEWORK, A GUIDEBOOK 2. CLINICAL GOVERNANCE BRIDGING THE GAP BETWEEN MANAGERIAL AND CLINICAL 3. APPROACHS TO QUALITY OF CARE 4. CLINICAL GOVERNANCE : A QUALITY DUTY FOR HEALTH ORGANISATIONS 5. REPORT OF CLINICAL GOVERNANCE REVIEW AT UNIVERSITY HOSPITAL COVENTRY AND WARWICKSHIRE NHS TRUST 6. CLINICAL GOVERNANCE AND QUALITY IN HEALTH CARE : THE PATH TO IMPROVEMENT

Clinical Governance
"A framework through which NHS organizations are accountable for continuously improving the quality of their services and safeguarding high standards of care, by creating an environment in which excellence in clinical care will flourish."

Clinical Governance
A powerful, new and comprehensive mechanism for ensuring that high standards of clinical care are maintained throughout the health systems and the quality of service is continuously improved A system for improving the standard of clinical practice

Education & Training Risk management


Clinical Governance

Clinical audit

Accountability
Research & development

Clinical Effectiveness

Undang Undang Nomor RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


inti tujuan 1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan 2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit 3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumahsakit; dan 4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber dayamanusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.

Undang Undang Nomor RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 29 1. Setiap RS mempunyai kewajiban : a. Memberikan informasi yg benar tentang Pelayanan RS kepada masyarakat b. Memberi yankes yg aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dg mengutamakan kepentingan pasien sesuai dg standar yankes c. Memberikan yan gadar kpd pasien sesuai kemampuan yan RS d. Berperan aktif dlm yankes pd bencana sesuai kemampuan e. Menyediakan saryan bg pasien tdk mampu f. Melaksanakan fungsi sosial al. dg memberi fasyan pasien tdk mampu/miskin,yan gadar tanpa uang muka, ambulan gratis, yan korban bencana dan KLB

Undang Undang Nomor RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 29 lanjutan................. g. Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu yankes di RS sbg acuan dlm melayani pasien h. Menyelenggarakan rekam medis i. Menyediakan sarpras umum yg layak al sarana ibadah,parkir,rg tunggu, sarana utk org cacat, wanita menyusui, anak2, lansia j. Melaksanakan sistem rujukan k. Menolak keinginan pasien yg bertentangan dg st profesi,etika dan peraturan perundangan l. Memberikan informasi yg benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien m. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien n. Melaksanakan etika RS o. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana

Undang Undang Nomor RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 29 lanjutan................. p. Melaksanakan program pemerintah dibidang kesehatan baik secara regional maupun nasional q. Membuat daftar tenaga medis yg melakukan praktek kedokteran dan kedokteran gigi dan tenaga kes lain r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal RS (hospital by laws) s. Melindungi dan memberi bantuan hukum bagi semua petugas RS dalam melaksanakan tugas t. Melakukan seluruh lingkungan RS sebagai kawasan tanpa rokok

Program quality assurance

1. Standarisasi meliputi kriteria yang terukur (measurable) dan indikator satuan waktu(time-frame). 2. Akreditasi dilakukan setelah yang akan dinilai melaksanakan penilian diri (self-assessment) maksimal 2(dua) kali terlebih dahulu. 3. Kegiatan mutu berkesinambungan(contiuous quality improvement) dengan mempergunakan kaidah mutu(Plan-Do-Check-Action) dalam rangka mempertahankan dan atau meningkatkan mutu.

Standardisasi : Internasional Nasional

: ISO 2001 : standar nasional (SPM)


: JCI Accreditaton Malcom Baldridge akreditasi RS (KARS)

Akreditasi Internasional Nasional

Evolusi Mutu

Apa saja kriteria Baldrige?


Kriteria kinerja excellence dari Baldrige merupakan kerangka kerja yang dapat digunakan oleh setiap organisasi untuk memperbaiki kinerja secara keseluruhan

Meliputi tujuh katagori

LeadershipExamines how senior executives guide the organization and how the organization addresses its responsibilities to the public and practices good citizenship. Strategic planningExamines how the organization sets strategic directions and how it determines key action plans. Customer and market focusExamines how the organization determines requirements and expectations of customers and markets; builds relationships with customers; and acquires, satisfies, and retains customers. Measurement, analysis, and knowledge management Examines the management, effective use, analysis, and improvement of data and information to support key organization processes and the organizations performance management system. Workforce focusExamines how the organization enables its workforce to develop its full potential and how the workforce is aligned with the organizations objectives. Process managementExamines aspects of how key production/delivery and support processes are designed, managed, and improved. ResultsExamines the organizations performance and improvement in its key business areas: customer satisfaction, financial and marketplace performance, human resources, supplier and partner performance, operational performance, and governance and social responsibility. The category also examines how the organization performs relative to competitors

The Joint Committe Internasional Accreditation Standards


Divided into two sections : Section 1 Patient centered standards Section 2 Healthcare organization centered standards

Chapters in Section 1 Patient centered standards

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

International Patient Safety Goals (IPSG) Access to Care and Continuity of Care (ACC) Patient and Family Rights (PFR) Assessment of Patients (AOP) Care of Patients (COP) Anaesthesia and Surgical Care (ASC) Medication Management and Use (MMU) Patient and Family Education (PFE)

Chapters in Section 2 Healthcare organization centered standards

9.

10. 11. 12. 13. 14.

Quality Improvement and Patient Safety(QPS) Prevention & Control of Infection (PCI) Governance, Leadership and Direction (GLD) Facility Management and Safety (FMS) Staff Qualification and Education (SQE) Management of Communication and Information (MCI)

International Patient Safety Goals (IPSG)


IPSG : Goals
1.

2. 3. 4. 5.
6.

Identify patients correctly Improve effective communication Improve the safety of high alert medications Ensure correct site, correct procedure, correct patient surgery Reduce the risk of healthcare associated infections Reduce the risk of patient harm resulting

Care of Patients (COP)


1. Clinical practice guidelines, when available are

adopted and used to guide patients clinical care 2. Clinical pathways, when available are adopted and used to guide patient care processes

COP : Introduction
This chapter deals with the care provided to patients and the documentation by healthcare professionals across various functional areas in a hospital 1. Policies and procedures and applicable laws and regulations guide uniform care of all patients 2. Care provided planned and written in patients record 3. Patient orders written only by those permitted 4. Orders written when required 5. Which orders must be written rather than verbal

Akreditasi Dalam UU no 44 tentang RS


PASAL 40 1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali 2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku. 3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

TIGA HAL POKOK AKREDITASI RS DI INDONESIA

1. Akreditasi di indonesia bersifat wajib 2. Tujuan utama akreditasi adalah: meningkatkan mutu pelayanan (UURS no 44 thn 2011. Psl 40 ayat 1 ) 3. Lembaga independen sebagaiu pelaksana akreditasi di indonesia adalah : KARS (komisi akreditasi rumah sakit) dasar hukum
a. Permenkes R.I. Nomor 417/menkes/PER/II/2011 tentang komisi akreditasi RS b. Kepmenkes R.I no 418/MENKES/ SK/II/2011 tentang susunan keanggotaan komisi akreditasi rumah sakit (KARS) masa bakti tahun 2011-2014

Akreditasi RS (KARS)
Yang berlaku saat ini Akreditasi 5 pelayanan Akreditasi 12 pelayanan Akreditasi 16 pelayanan

1. Administrasi dan manajemen 2. Pelayanan medik 3. Pelayanan gawat darurat 4. Pelayanan Keperawatan 5. Pelayanan Rekam Medik

6. Pelayanan Farmasi 7. K 3 8. Pelayanan Radiologi 9. Pelayanan Laboratorium 10. Pelayanan Kamar Operasi 11. Pelayanan Pengendalian Infeksi 12. Pelayanan Perinatal Risiko Tinggi 13. Pelayanan Rehabilitasi Medik 14. Pelayanan Gizi 15. Pelayanan Intensif 16. Pelayanan Darah
Djoti - Atmodjo

QUIZ
1. Sebutkan apa saja program quality assurance yang saudara ketahui 2. Salah satu inti tujuan dari UU no 44 tentang RS adalah meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumahsakit , sebagaimana disebutkan dalam pasal 40, dalam rangka peningkatan mutu dilakukan akreditasi berkala. Jelaskan minimal berapa tahun sekali dan siapa yang melaksanakan 3. Sebutkan jenis akreditasi internasional yang saudara ketahui 4. Apakah yang dimaksud dengan mutu dalam pelayanan kesehatan ?

You might also like