You are on page 1of 18

CLINICAL GOVERNANCE AND DRUG MANAGEMENT IN HOSPITAL

Dosen pengajar: Dr.dr. Meliana Zailani, MARS KELOMPOK 2 KARS REGULER Betty Lusiana (1006745966) Frieda Ayu Prihadini (1006746054) Nur Arini Batubara Vera (1006746180)

Pendahuluan
Farmasi Salah satu logistik RS yang menyerap anggaran Kebijakan Pemerintah untuk pengaturan obat Patient safety Urgensi Clinical Practice Guideline termasuk drug treatment

Isi
Landasan hukum : Permenkes RI Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 Pasal 5

(1) Instalasi Farmasi Rumah Sakit wajib mengelola obat di Rumah Sakit secara berdaya guna dan berhasil guna.
(2) Instalasi Farmasi Rumah Sakit wajib membuat prosedur perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pemantauan obat yang digunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

Lanjutan Isi
Langkah-langkah untuk instalasi farmasi di RS:

Manajemen Farmasi yang rasional


Berdiskusi tentang manajemen farmasi terhadap penggunaan obat

Manfaat :

Pengawasan penggunaan obat Membuat dan mengimplementasi drug treatment guideline

Mensosialisasikan kebijakan terkini terkait peresepan obat

Menindaklanjuti pengembangan guideline sesuai formularium

Mekanisme subsidi obat


Memberikan alternatif interfensi dalam manajemen farmasi dan menyepakati aktiftas mana yang akan dilakukan

Lanjutan Isi
Proses Perencanaan Anggaran Obat
Namun RS merasa kalau tidak dapat bersuara banyak dalam penentuan final, sehingga suplai obat yang diberikan tidak mencukupi, hanya sekitar 60% saja. Masalah utama adalah banyaknya sumber dalam pengadaan obat, ketidaktersediaan obat generik menyebabkan tingginya pembiayaan pasien out of pocket.

RS menyiapkan permintaan obat untuk satu tahun

Permintaan dikirim ke Depkes

Depkes bernegosiasi dengan RS tentang obat&kuantitasnya

Lanjutan Isi
Regulasi obat menyangkut registrasi, inspeksi, laboratorium, informasi, administrasi, sisi hukum, dan keuangan, namun yang utama adalah registrasi obat, inspeksi obat, dan analisis obat.

Regulasi Obat

Lanjutan Isi
Perencanaan perawatan adalah proses menetapkan tujuan dan intervensi berdasarkan identifikasi kebutuhan pasien yang kemudian merencanakannya Perencanaan perawatan merupakan persyaratan inti dari terapi pengobatan yang terstruktur
Fase-fase Proses Perawatan sebagai berikut :
3. Integrasi masyarakat 2. dengan Penerapan lingkungan 4. Perencana Penyempurnaa an n pengobatan pengobat an

Perencanaan Perawatan

1. Perenca naan pengobat an

Lanjutan Isi
Intervensi pengobatan diidentifikasi untuk memenuhi kebutuhan pasien dibedakan ke dalam kategori :

Saran&informasi Intervensi pengurangan dampak buruk Intervensi resep oleh dokter spesialis Rehabilitasi residensial Pengobatan dalam rawat inap

Intervensi psikososial terstruktur

Lanjutan Isi
Clinical Governance in Drug treatment

Clinical Governance adalah kerangka kerja yang penting untuk memastikan kualitas dan keamanan dari pelayanan kesehatan sebagai alat kunci untuk memberikan pengobatan yang aman dan efektif serta konsisten dengan clinical guidance / standar yang tinggi yang terus berkembang.

Lanjutan Isi
Implementasi Clinical Governance dalam Drug treatment harus up to date, karena : Banyak pedoman baru berbasis bukti praktek klinis, termasuk penyalahgunaan dan ketergantungan obat. Drug treatment adalah sektor pengobatan yang kompleks, yang terkait dengan kesehatan, perawatan sosial, peradilan pidana, dan batas-batas organisasi,

Lanjutan Isi

Lanjutan Isi

Lanjutan Isi

Lanjutan Isi
Proses Pelaksanaan Clinical Governance dalam Drug treatment : Clinical Audit Timing the process Involving others Standard untuk drug treatment NTA/ Healthcare Commission Service Review criteria Race Equality Schemes oleh Commission for Racial Equality (CRE, 2002)

Pembahasan
Manajemen farmasi yang rasional agar efektif dan efisien

Pendekatan sistem dan komitmen dalam pengaplikasian kebijakan

Tiga area yang dapat diintervensi dalam manajemen farmasi :

Mengembangkan peresepan obat dalam pelayanan primer dalam menghadapi tantangan pengendalian biaya obat. Meningkatkan ketersediaan obat pada RS Umum Meningkatkan Drug Quality Assurance

LESSON LEARNED

Perlunya mengkondisikan untuk diterapkannya drug treatment guideline yang berdasar pada evidence-based dengan memberikan mandat yang jelas, dan membuat budget yang efektif.

Langkah awal adalah dengan mengembangkan informasi tentang obat yang terpusat, mengembangkan pelatihan tentang informasi obat yang dibangun berdasarkan evidence. Selanjutnya untuk kepentingan treatment guideline, diawali dengan langkah pemberian pelayanan pasien serta pemberian resep yang baik.

Pada akhirnya proses pengobatan dan perawatan dapat mendukung dari segi financial maupun patient safety.

SARAN
Strategi yang dapat ditempuh :
Menetapkan informasi obat yang terpusat dengan dukungan pelatihan yang memadai serta peralatan yang cukup termasuk computer, internet serta referensi material. Secara nasional perlunya komite pengembang untuk mempromosikan peresepan obat yang rasional termasuk pelatihan anggota komite, fasilitasi pertemuan grup untuk mengadaptasi Clinical Practice Guideline.

Menetapkan penilaian terhadap pengadaan obat di RS termasuk penyimpanan dan proses distribusinya.

Membantu pengadaptasian hukum tentang obat agar sesuai standar.

Kelompok 2 mengucapkan

Terima Kasih

You might also like