You are on page 1of 5

Learning Cycle

Model Siklus Belajar (Learning Cycle)

Oleh:

I Kadek Adi Hirawan


Jurdik Biologi Undiksha
Universitas Pendidikan Ganesha

Siklus belajar adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai


pedoman dalam melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada
pembelajar atau anak didik (student centre). Siklus belajar merupakan rangkaian
dari tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga
pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Model siklus belajar termasuk ke
pendekatan kontruktivistik karena siswa sendiri yang mengkontruksi
pemahamannya. Terdapat tiga macam model siklus belajar yaitu:

1. Siklus belajar deskriptif, pada model ini siswa menemukan dan


mendeskripsikan apa yang telah ia dapatkan.
2. Siklus belajar empirikal-abduktif, pada siswa juga menemukan
sesuatu dengan mengeksplorasi, tetapi telah melangkah lebih
jauh, yaitu dengan menciptakan sebab-sebab yang mungkin ada
pada pola tersebut.
3. Siklus belajar hipotetikal-deduktif, siswa mengemukakan per-
tanyaan-pertanyan sebab musabab yang dapat menimbulkan
beberapa macam penjelasan.

Pada dasarnya, terdapat tiga tahapan kegiatan atau fase yang ditempuh
dalam siklus belajar yaitu eksplorasi, pengenalan istilah, dan aplikasi konsep,
namun disempurnakan lagi menjadi enam fase (Learning Cycle 6E) (Fajaroh,
Fauziatul dan Dasna: 2007) yaitu:

1. Identifikasi tujuan pembelajaran yaitu menyosialisasikan tujuan


yang harus dicapai dalam proses pembelajaran.
2. Engagement, yaitu mempersiapkan peserta didik agar terkondisi
dalam menempuh fase berikutnya dengan jalan mengeksplorasi
pengetahuan awal (knowlagde) dan ide-ide mereka serta untuk

hirawan Page 1 of 5
Learning Cycle

mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada


pembelajaran sebelumnya. Dalam fase engagement ini minat dan
keingintahuan (curiosity) pebelajar tentang topik yang akan
diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula pebelajar
diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan
dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi.
3. Exploration, yaitu peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja
sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung
dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat
pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti
praktikum dan telaah literatur.
4. Explaination, yaitu peserta didik mempresentasikan hasil
eksplorasinya kepada kelas dengan cara mereka. Guru harus
mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat
mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan
mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini
pebelajar menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari
5. Elaboration,yaitu siswa terlibat dalam diskusi dan akan timbul hal-
hal yang baru terkait materi yang dipresentasikan. Pemahaman
yang telah didapatkan dikembangkan dalam diskusi tersebut.
Pada fase inilah guru berperan untuk memperbaiki miskonsepsi
yang dialami anak didiknya.
6. Evaluation, yaitu dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase
sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan,
pemahaman konsep, atau kompetensi pebelajar melalui problem
solving dalam konteks baru yang kadang-kadang mendorong
pebelajar melakukan investigasi lebih lanjut. Untuk mengetahui
pemahaman siswa, dilakukan tes kecil.

Adapun lima unsur dasar dalam model pembelajaran siklus belajar (pada
mata pelajaran biologi tentang morfologi bunga pada siswa SMA) adalah:
1. Sintaks meliputi (1) menghadapkan masalah tentang bunga, guru
membawa beberapa contoh bunga untuk dieksplorasi, (2) siswa
menemukan masalahnya dan kemusian mengeksplorasi bunga
tersebut berkelompok untuk menjawab permasalahan yang telah

hirawan Page 2 of 5
Learning Cycle

ia dapatkan, (3) siswa memaparkan hasil temuannya di kelas, (4)


terjadi diskusi untuk membahas miskonsepsi yang terjadi
sebelumnya dengan bimbingan guru, dan (5) mengevaluasi
kegiatan yang telah dilalui dan menguji pemahaman siswa dengan
tes kecil.
2. Sistem sosial dengan jalan bekerja secara berkelompok untuk
mengeksplorasi materi tentang bunga. Pada system ini yang
dikembangan adalah prinsip kerja sama dan kesamaan derajat.
3. Prinsip reaksi yang harus dikembangkan adalah penyampaian
hasil eksplorasi secara lugas dan dipahami oleh pendengar,
memberi kesempatan kepada rekannya yang lain untuk bertanya
dan memberi jawaban tanpa menyinggung perasaan sesamanya.
4. Sarana pembelajaran yang diperlukan adalah media pembelajaran
berupa media asli (bunga asli), literatur, dsb dan tehnik
pembelajaran yang tepat untuk mendukung pelaksanaan model
pembelajaran siklus belajar seperti teknik kerja kelompok.
5. Produk yaitu hasil yang diperoleh siswa setelah belajar tentang
bunga baik berupa pemahaman, konsep maupun simpulan. Selain
itu diharapkan siswa mampu menerapkan hasil pemahamannya
didalam kehidupan.

Adapun keunggulan dan kelemahan dari model siklus belajar adalah:


1. Keunggulan
a. Dapat menumbuhkan kegairahan belajar peserta didik.
b. Meningkatkan motivasi belajar, kerja sama, saling belajar,
keakraban, saling menghargai, partisipasi, kemampuan berbahasa
peserta didik.
c. Lebih berpeluang untuk menyampaikan pendapat dan gagasan.
d. Kegiatan belajar lebih mantap.
e. Pengetahuan yang didapatkan lebih melekat.
2. Kelemahan
a. Persiapannya memerlukan banyak tenaga, pikiran, alat dan waktu.
b. Memerlukan pendidik yang mampu mengelola kelas dan mengatur
kerja kelompok dengan baik.
c. Membutuhkan media, fasilitas dan biaya yang cukup besar.

hirawan Page 3 of 5
Learning Cycle

d. Sering didominasi oleh pimpinan kelompok.


Implementasi Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Learning Cycle.

Dalam Permendiknas nomor 41 tahun 2007 telah diatur tentang standar


nasional pelaksanaan proses pembelajaran yang meliputi (1) kegiatan pendahuluan,
(2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, pendidik mempersiapkan anak didiknya
baik secara mental maupun fisik untuk siap mengikuti kegiatan
pembelajaran dan mengenalkan materi pembelajarannya secara umum
dan baik secara langsung atau tidak menyamaikan tujuan yang harus
dicapai dalam pembelajaran saat itu. Guru juga bertanya kepada anak
didiknya untuk mengetahui kemampuan awalnya dan kemungkinan
miskonsepsi yang mereka alami pada pembelajaran sebelumnya. Dalam
learning cycle, tahapan ini termasuk pada fase identifikasi tujuan
pembelajaran dan engagement.
2. Kegiatan Inti
Pada fase ini dirancang proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Tahapan ini meliputi tiga fase yaitu (1) Fase eksplorasi dimana anak didik
diberikan kesempatan yang sangat besar untuk mencari segala informasi
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan dari berbagai sumber belajar
dengan cara berinteraksi antar peserta didik baik secara berkelompok
ataupun secara individual. Guru harus memfasilitasi semua kegiatan. Dalam
learning cycle, tahapan ini termasuk exploration. (2) Fase elaborasi dimana
anak didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil belajarnya,
menganalisis suatu permasalahan, mengemukakan pendapat, berkompetisi
untuk meningkatkan prestasi belajar secara sehat dan lain sebagainya.
Dalam learning cycle, tahapan ini termasuk dalam fase explanation dan
elaboration. (3) Fase konfirmasi yaitu anak didik merefisi miskonsepsi yang
telah dialaminya. Pada saat ini guru berperan untuk memberikan refisi

hirawan Page 4 of 5
Learning Cycle

terhadap kekeliruan yang terjadi selama proses—proses sebelumnya baik


dengan jalam ceramah langsung ataupun dengan memberikan pertanyaan
umpan balik kepada anak didiknya. Dalam learning cycle, tahapan ini
termasuk fase evaluation.
3. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, guru memberikan evaluasi tentang tahapan yang
telah dilewati sebelumnya. Guru juga memberikan motivasi untuk
bereskplorasi lebih jauh tentang materi yang telah diberikan. Guru
memancing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
mereka lalui. Dalam learning cycle, tahapan ini juga termasuk fase
evaluation.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model


siklus belajar (Learning Cycle) merupakan salah satu model pembelajaran yang
memenuhi Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Learning Cycle.

hirawan Page 5 of 5

You might also like