Professional Documents
Culture Documents
ilmu dan keimanan sama-sama bisa dipelajari. Namun, jika ilmu bisa dipelajari dengan otak, keimanan tidak. Keimanan akarnya ada di hati. Nah, ini yang susah. Hati manusia sejatinya bukan miliknya, tetapi Allah-lah pemiliknya. Artinya, andaikata seseorang menguasai seluruh ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini, belum tentu dia menguasai hatinya. Menguasai di sini dalam artian kita bisa mengendalikan sepenuhnya kapan harus cinta, kapan harus benci, kapan harus beriman, dan kapan tidak beriman. Nah, pertanyaannya adalah memilih untuk menjadi orang yang berilmu tetapi tidak beriman, atau orang yang beriman tanpa ilmu, atau orang yang beriman sekaligus berilmu? Tentu sebagian besar dari kita memilih opsi terakhir.
Adanya keselarasan antara IQ, EQ, dan SQ Menciptakan mahasiswa yang berwawasan tinggi dan berakidah Meningkatkan kedisiplinan yang tinggi dalam berbagai aspek
ARINI
FISIKA