You are on page 1of 11

SATUAN PEMBELAJARAN KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG 13 PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG DI RT 02 MOJOSARI, DESA WONOLELO KECAMATAN PLERET

Disusun Oleh: YUNITA AHADTI P07131110039

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN GIZI 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan Penyuluh Hari/tanggal Waktu Tempat Sasaran : Gizi Seimbang : Yunita Ahadti : Kamis, 2 Mei 2013 : 20.00-21.00 WIB : Rumah salah satu warga RT 02, Mojosari, Wonolelo, Pleret : Seluruh peserta pengajian rutin RT 02, Mojosari, Wonolelo

Sub pokok bahasan : 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang

Pokok Bahasan (Topik): Gizi Seimbang 1. Sasaran 2. Tujuan : Seluruh peserta pengajian rutin RT 02, Mojosari, Wonolelo :

a. Tujuan umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat mengetahui tentang 13 PUGS. b. Tujuan Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan peserta , dapat : 1) Mengetahui pengertian 13 PUGS 2) Mengetahui isi 13 PUGS 3. Garis Besar Materi a. Pengertian 13 PUGS b. Isi 13 PUGS 4. Metode Ceramah dan tanya jawab 5. Alat Bantu a. Leaflet berisikan materi 13 PUGS b. Lembar balik 6. Pelaksanaan Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi a. Pembukaan 5 menit 1) Mengucap salam dan terimakasih atas kedatangan para peserta. 2) Memperkenalkan diri dan memperkenalkan tema penyuluhan. b. Inti 10 menit 1) Membagikan leaflet berisi materi penyuluhan. 2) Menyampaikan materi penyuluhan.

c. Tanya jawab 20 menit Meminta peserta untuk mengajukan pertanyaan jika belum jelas. Peserta mengajukan pertanyaan. d. Penutupan 5 menit 1) Memberi salam dan meminta maaf bila ada kesalahan. 2) Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan mengucapkan salam. 8. Rencana Evaluasi Evaluasi yang dapat ditunjukan oleh para peserta selama penyuluhan: a. b. Perhatian yang diberikan oleh peserta. Keaktifan peserta untuk bertanya

MATERI 13 Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktifitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Pedoman gizi seimbang yang dikembangkan sejak tahun 1950 dan telah mengakar di kalangan masyarakat luas adalah Pedoman Menu 4 Sehat 5 Sempurna. Pedoman ini pada tahun 1995 telah dikembangkan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang yang memuat 13 pesan gizi seimbang. Empat Sehat Lima Sempurna (ESLS) ini diperkenalkan oleh Bapak Ilmu Gizi Prof. Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat Depkes dalam rangka melancarkan gerakan sadar gizi (Almatsier, 2005). Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) terdapat susunan makanan yang dianjurkan adalah menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan setiap hari. Setiap makanan dapat saling melengkapi dalam zatzat gizi yang dikandungnya. Pengelompokkan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat gizi, yaitu sebagai (1) sumber energi/tenaga; (2) sumber zat pembangun; (3) sumber zat pengatur. Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya susunan makanan sehari terdiri dari campuran ketiga kelompok bahan makanan tersebut. Dari tiap kelompok dipilih satu atau lebih jenis bahan makanan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan tersebut di pasar, keadaan sosial ekonomi, nilai gizi dan kebiasaan makan (Depkes, 2003). Pembagian porsi dari berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logo gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) adalah dietery guidelines yang berisi petunjuk-petunjuk rinci tentang cara memperbaiki pola konsumsi pangan sehingga kita terhindar dari masalah gizi lebih atau masalah gizi kurang. PUGS adalah penjabaran dari empat sehat lima sempurna yang merupakan food guide atau petunjuk umum tentang ragam makanan yang sebaiknya kita konsumsi (Khomsan, 2004). Isi 13 pesan umum gizi seimbang dalam buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (Depkes, 2003) adalah sebagai berikut:

Pesan 1. Makanlah aneka ragam makanan Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan, kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. (Depkes, 2003) Makan makanan beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya. Kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan lain. Kesimpulannya, mengkonsumsi makanan yang beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.(Soekirman, 2006) Makanan sumber zat tenaga antara lain beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, singkong ubi, dan roti. Minyak margarin dan makanan yang berlemak juga bisa menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari (Irianto, 2006). Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari sumber hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahnya seperti keju. Sedangkan yang berasal dari sumber nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang (Depkes, 2003). Makanan sumber zat pengatur adalah adalah semua sayur-sayuran dan buahbuahan. Makanan ini mengandung berbagai jenis vitamin dan dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ (Almatsier, 2005). Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi, minimal harus mengandung satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan sumber zat pembangun dan satu jenis makanan sumber zat pengatur. Ini adalah prinsip pengnekaragaman minimal. Idealnya setiap kali makan, hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah (Depkes, 2003). Pesan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi, agar dapat hidup dan melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti bekerja, belajar, berolah raga, berekreasi, kegiatan sosial dan kegiatan lain. Energi yang diperoleh dari zat makanan yang dikonsumsi setiap hari terdiri atas zat gizi makro yang meliputi karbohidrat, lemak dan protein. Kecukupan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal (Irianto, 2006). Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi ini akan diubah menjadi lemak tubuh. Apabila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kegemukan yang dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi

tubuh, yang beresiko menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan lain-lain (Almatsier, 2005). Sebaliknya apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan energi dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot atau lemak akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut, maka dapat menurunkan daya kerja, prestasi belajar dan kreativitas. Kemudian diikuti oleh menurunnya produktivitas kerja, merosotnya prestasi belajar dan prestasi olahraga.(Depkes, 2003) Pesan 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Terdapat dua kelompok karbohidrat, yaitu karbohidrat kompeks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) dan makanan lain seperti tepung, sagu dan pisang. Gula atau karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol dan oligosakarida.(Almatsier, 2005) Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks di dalam tubuh berlangsung lebih lama dari karbohidrat sederhana, sehingga dengan mengkonsumsi karbohidrat kompeks orang tidak segera merasa lapar. Sedangkan gula atau karbohidrat sederhana langsung dapat diserap dan digunakan sebagai energi, sehingga cepat menimbulkan rasa lapar. (Depkes, 2003) Makanan sumber karbohidrat kompleks merupakan sumber energi utama hidangan di Indonesia, tetapi makanan ini kurang memberikan zat gizi lain yang diperlukan tubuh. Konsumsi karbohidrat kompleks dianjurkan sekitar 50-60% kebutuhan energi, atau setara 34 piring nasi. Apabila energi yang diperoleh dari karbohidrat kompleks melebihi 60%, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi (Depkes, 2003). Asupan manis dibutuhkan sebagai sumber energi. Baik pada anak san dewasa, asupan manis juga diperlukan untuk menstimulasi kerja otak. Namun, apabila mengkonsumsi gula melebihi kadar yang dianjurkan, tubuh akan meningkatkan keluarnya kalsium melalui urine, yang dapat menimbulkan karies gigi dan beberapa penyakit berat seperti diabetes dan komplikasinya seperti jantung. Menurut rekomendasi WHO, anak usia 1-3 tahun tidak disarankan mengkonsumsi lebih dari 25 gram gula tambahan setiaphari atau setara dengan 5 sendok teh. Sementara anak usia 4-6 tahun tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 38 gram gula tambahan atau setara 8 sendok teh setiap hari. Bagi orang dewasa, konsumsi gula sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah energi atau sekitar 3-4 sendok makan setiap hari, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelebihan yang mengakibatkan kegemukan. Jika seseorang mengkonsumsi gula lebih dari 100 gram, maka dapat menurunkan kemampuan sel darah putih untuk membunuh bakteri atau virus yang merugikan kesehatan

dalam tubuh sebesar 40 persen. Sistem kekebalan tubuh akan mulai berkurang 30 menit setelah makanan dikonsumsi dan akan terus berkurang hingga 5 jam. Pesan 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, cadangan tenaga, membantu penyerapan vitamin A, D, E dan K., serta menambah lezatnya hidangan (Moehji, 2002). Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih tinggi dari pada karbohidrat dan protein. Tiap gram lemak menghasilkan 9 kilo kalori, sedangkan karbohidrat dan protein hanya 4 kilo kalori. Lemak juga berfungsi memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama (Almatsier, 2005). Seseorang yang mengkonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. Akibatnya, kebutuhan zat gizi yang lain tidak tidak terpenuhi. Dianjurkan, konsumsi lemak dan minyak dalam makanan sehari-hari tidak lebih dari 25% dari kebutuhan energi (Depkes, 2003). Anjuran konsumsi minyak dalam sehari yaitu pemakaian sumber minyak seperti minyak kelapa, margarin dan mentega hanya pada salah satu hidangan pada setiap kali penyajian menu. Komposisi konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 2 bagian makanan yang mengandung sumber lemak nabati dan 1 bagian mengandung sumber lemak hewani. Contoh sumber lemak nabati yaitu jagung, wijen, kedelai, bunga matahari, kelapa sawit, biji coklat dan lain-lain. Contoh sumber lemak hewani yaitu susu sapi, lemak sapi, lemak ayam, hati ikan dan lain-lain. Pesan 5. Gunakan garam beryodium Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium Iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Garam beryodium yang dikonsumsi setiap hari dapat mencegah terjadinya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah gizi serius karena dapat menghambat tingkat kecerdasan pada anak-anak, menyebabkan penyakit gondok dan kretin (Depkes, 2003). Natrium yang ada didalam garam berfungsi mengatur kontraksi otot, impuls saraf, tingkat air dan banyak hal lainnya.menurut Dietary Guidelines for Americans 2010, garam dapat dikonsumsi maksimum 2.300 mg dalam satu hari. Berarti seseorang dapat mengkonsumsi kira-kira satu sendok teh garam setiap hari, tetapi jika memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes serta apabila telah berusia lebih dari 51 tahun dipastikan tidak lebih dari 1.500 mg atau setara dengan setengah sendok teh dalam mengkonsumsi garam perhari. Rekomendasi saat ini untuk kebutuhan normal menganjurkan

bahwa maksimal konsumsi garam perhari adalah 6 gram garam dapur atau 2.400 mg natrium atau setara dengan satu sendoh teh garam. Pesan 6. Makananlah makanan sumber zat besi Zat besi (Fe) adalah salah satu mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Zat besi mempunyai beberapa fungsi esesial diantaranya sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sebagai unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah (Almatsier, 2005). Anemia Gizi Besi (AGB) terutama banyak diderita oleh Ibu hamil, Ibu menyusui dan wanita usia subur pada umumya karena fungsi kodrati. Peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui yang menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relatif lebih tinggi. Kehilangan zat besi yang bersifat fisiologis terutama terjadi akibat deskuamiasi sel-sel mukosa saluran cerna yang mengandung zat besi (Arisman, 2002). Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama sumber zat besi nabati hanya diserap 1-2%. Sedangkan tingkat penyerapan zat besi asal makanan hewani mencapai 10-20%. Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh (Depkes, 2003). Pesan 7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 6 bulan. Tidak ada satu pun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek, yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak.(Depkes, 2003) ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini (Depkes, 2004). ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi (WHO, 2001). ASI mengandung berbagai jenis sel dalam jumlah sangat tinggi. Sel-sel tersebut terdiri dari limfosit, neurofil, makrofage dan sel-sel epitel. Kolostrum, yaitu ASI yang keluar pertama kali sampai beberapa hari setelah persalinan,mengandung sekitar 8 juta sel per mil.

Jumlah tersebut menurun setelah beberapa hari menyusui, tetapi menurunnya sel tersebut diimbangi dengan volume ASI yang meningkat. (Budiyanto, 2002). Setelah bayi berumur 6 bulan, ASI saja tidak cukup lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu bayi perlu mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI diberikan pada bayi secara bertahap sesuai bertambahnya umur, pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan bayi. Walupun demikian, pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai bayi berumur 24 bulan. (Depkes, 2003). Pesan 8. Biasakan makan pagi Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bagi orang dewasa, makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat memudahkan konsentrasi belajar, menyerap pelajaran sehingga prestasi belajar menjadi lebih baik (Depkes, 2003). Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari. Seseorang yang tidak sarapan pagi, tubuhnya akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan glikogen, dan jika cadangan glikogen telah habis maka cadangan lemaklah yang diambil. Keadaan seperti ini membuat tubuh tidak berada dalam keadaan optimal untuk beraktifitas (Moehji, 2002). Pesan 9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Untuk mendapatkannya, air minum harus didihkan terlebih dahulu. Air memiliki manfaat yang penting bagi tubuh yaitu sebagai media transportasi zat-zat gizi, mempertahankan volume darah, dan untuk mengatur temperatur tubuh (Moehji, 2002). Fungsi air dalam dalam tubuh untuk melancarkan transportasi zat gizi dalam tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh, mengatur suhu tubuh, melancarkan dalam buang air besar dan buang air kecil. Kebutuhan air minum 2 liter sehari atau 8 gelas sehari, dengan kecukupan air mineral dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan risiko batu ginjal. Kekurangan cairan dapat menimbulkan dahidrasi dan gangguan fungsi tubuh, dehidrasi berat dapat menyebabkan heatstroke bahkan kematian. Agar proses faali dalam tubuh berlangsung lancar dan seimbang, konsumsi air sehari sekurang-kurangnya 1,5 liter atau delapan gelas setiap hari. Jangan menunggu haus untuk minum agar keseimbangan cairan dapat dipertahankan (Irianto, 2006). Pesan 10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur Life is activity (hidup adalah bergerak), memiliki makna bahwa aktivitas atau gerak merupakan ciri kehidupan. Manusia bergerak dalam rangka mempertahankan hidup.

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana untuk berbagai tujuan anatara lain mendapatkan kesehatan, kebugaran, pendidikan dan prestasi (Irianto. 2006) Olah raga harus dilakukan secara teratur, macam dan takaran olah raga disesuaikan menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan (Depkes, 2003) Pesan 11. Hindari minum-minuman beralkohol Seseorang yang minum minuman beralkohol akan sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus, orang ini akan mengatasi rasa hausnya dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain (Almatsier, 2005). Kebiasaan minum minuma beralkohol dapat mengakibatkan: 1. Terhambatnya proses penyerapan zat gizi. 2. Hilangnya zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup. 3. Kurang gizi. 4. Penyakit gangguan hati. 5. Kerusakan saraf otak dan jaringan. Kebiasaan minum minuman beralkohol juga bisa menyebabkan penyakit hati dan terhambatnya proses penyerapan zat gizi, disamping itu minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan dan kehilangan kendali diri. Hal ini dapat menjadi faktor pencetus ke arah tindak kriminal (Depkes, 2003). Pesan 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Selain harus bergizi lengkap dan seimbang makanan juga harus layak konsumsi, sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya, serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat (Depkes, 2003). Menurut ilmu gizi, makanan yang aman harus pula memenuhi syarat wholesome. Artinya, zat-zat gizi tidak banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh kecuali apabila makanan yang akan diolah sengaja diubah bentuk fisiknya (misalnya ikan dijadikan tepung dan lain-lain) (Depkes, 1996). Tanda-tanda umum bagi makanan yang tidak aman bagi kesehatan antara lain: berledir, berjamur, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Khusus untuk makanan olahan pabrik, bila melewati tanggal kadaluarsa atau terjadi karat/kerusakan pada kemasan, makanan kaleng tersebut harus segera dimusnahkan. Sebaiknya, makanan dengan tandatanda tersebut tidak dibeli dan tidak dikonsumsi, meskipun harganya sangat muirah. Tanda lain dari makanan yang tidak memenuhi syarat aman adalah bila dalam pengolahannya ditambahkan bahan tambahan berbahaya, seperti asam borax/bleng, formalin, zat pewarna

rhodamin B dan methanil yellow, seperti banyak dijumpai pada makanan jajanan pasar (Depkes,1996). Pesan 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas Label adalah keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, dan kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan dan ditempelkan pada kemasan (Khomsan, 2006). Keterangan yang harus dicantumkan dalam label adalah nama produk, daftar bahan yg digunakan, berat bersih, nama dan alamat produsen, tanggal kadaluarsa, kandungan gizi, dan nomor pendaftaran. Semua keterangan yang rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunakan makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehatan konsumen. Tips mengkonsumsi makanan: 1. Konsumsi makanan utama 3 kali sehari, utamakan sarapan pagi. 2. Perbanyak makan buah dan sayur. 3. Kurangi makan daging berlemak dan jerohan, ganti dengan ikan atau daging tanpa lemak. 4. Konsumsi beberapa kali makanan ringan diantara waktu makan yang masuk menjadi lebih sedikit dan makanan dapat lebih dinikmati. 5. Minuman air putih minimal 6-8 gelas perhari. 6. Awali makan dengan mengkonsums sup bening atau salad rendah lemak. 7. Kurangi penggunaan margarin, krim dan saus. 8. Jaga porsi makanan agar tidak makan terlalu banyak atau sedikit. Tips beraktivitas: 1. Lakukan olahraga secara teratur. 2. Mulailah dengan yang sederhana dan lakukan perlahan-lahan, kemudian tingkatkan intensitasnya secara bertahap. Misalnya mulai dengan jalan cepat 10-15 menit perhari lalu tingkatkan menjadi 30-40 menit perhari selama 3-5 hari peminggu. 3. Tetap termotivasi melakukan olahraga bersama teman atau keluarga. 4. Jangan duduk terus menerus, lakukan gerakan badan atau berjalan beberapa menit setiap setengah jam. 5. Perbanyak bergerak dalam beraktivitas sehari-hari.

You might also like