You are on page 1of 7

`ANATOMI DAN FISIOLOGI (PJM3106) AMALI 3

SISTEM RANGKA

Nama Pelajar :

Madlane Assing BMM2

Tarikh Amali : 09.03.2013

Kumpulan Pengajian :

Amali 3a i. Lukis, warna dan labelkan struktur Tulang Panjang

Amali 3b i. Lukis, warna dan labelkan proses Ossification Of Long Bone

Proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Proses terbentuknya tulang terjadi dengan 2 cara iaitu melalui osifikasi intra membrane dan osifikasi endokondral.

Osifikasi Intra Membran Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Pada proses perkembangan haiwan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga iaitu ectoderm, medoderm dan endoderm. Mesenkim merupakan bahagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.

Osifikasi Endokondral Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan) lalu berubah menjadi jaringan tulang, misalnya proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang panjang, dan pelvis. Proses osifikasi ini bertanggungjawab pada pembentukan sebahagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibahagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang. Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bahagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, peichondrium berubah

menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bahagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interselular (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sum-sum tulang. pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua hujung epifise yang berperanan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter(lebar) tulang, tulang didaerah rongga sum-sum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sum-sum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisanlapisan tulang baru di daerah permukaan.

Amali 3c i. Lukis, warna dan labelkan proses Bone Repair

ii.

Huraikan secara ringkas proses tersebut

Amali 3d i. Senaraikan dan sertakan dengan lukisan jenis Satah Pergerakan

Ada tiga satah anatomi

You might also like